PENDAHULUAN
2014). Menurut hasil survey kesehatan gigi dan mulut di Jawa Timur tahun 1995,
penyakit periodontal terjadi pada 459 diantara 1000 penduduk. Negara Asia dan
Afrika prevalensi dan intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi dari
dan mengelilingi gigi. Salah satu fungsi dari gingiva adalah melindungi jaringan
yang dibalutnya. Gingiva yang sehat berwarna merah muda pucat terkadang
bervariasi menjadi warna lainnya dengan kepekatan pigmen yang terlihat. Kondisi
yang sering menyertai penyakit - penyakit gingiva yaitu perubahan ukuran yang
1
pendukung gigi dan mulut juga mengalami gangguan. Gingival enlargement di
daerah papilla interdental, kontur gingiva yang menebal dan membulat, perasaan
kondisi sistemik pasien, ini merupakan permasalahan utama yang harus ditangani
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
rongga mulut (Jannah, 2014). Penyakit periodontal yang paling sering terjadi
adalah penyakit gingiva, karena gingiva merupakan bagian terluar dari jaringan
estetik. Salah satu penyakit gingiva yang sangat menggangu estetik dan
perubahan bentuk gingiva yang secara klinis terlihat lebih besar dari normal
dari normal. Keadaan ini merupakan gambaran yang sering menyertai penyakit
2006) :
gigi
3
Marginal : Terbatas pada gingiva marginal
merata
berdasarkan catatan Cheklis yang dipantau pada masing- masing pasien dengan
sistemik, faktor lokalnya adalah: kesehatan mulut yang buruk, malposisi gigi, cara
menyikat gigi yang salah, trauma oklusi, tambalan kurang baik, iritasi, cangkolan
dan sebab- sebab lain yang tidak diketahui (Kristiani dkk, 2010).
4
Gingival enlargement disebabkan juga oleh pemaparan dalam jangka
waktu yang lama oleh plak gigi. Faktor-faktor yang memudahkan penumpukan
plak dan retensi termasuk diantaranya kebersihan rongga mulut yang jelek seperti
iritasi yang disebabkan oleh abnormal anatomis dan penambalan yang tidak tepat
terbawa ke bagian dalam jaringan sewaktu adanya benda – benda asing yang
masuk (misalnya bulu sikat gigi, pecahan biji apel, bagian cangkang lobster atau
2006).
Abses gingiva merupakan lesi meluas secara tepat, terasa sakit dan
inflamasi akut berasal dari bakteri yang terbawa jauh kedalam jaringan
ketika substansi asing seperti bulu sikat gigi, sepotong serat apel, atau
Carranza, 2006)
5
pembesaran berbentuk pelampung yang mengelilingi gigi yang terlibat.
(Daliemunthe, 2008)
karena obat- obatan dan komplikasi inflamasi karena bakteri. Pertumbuhan mulai
berupa pembesaran pada papila interdental dan meluas ke marginal gingiva fasial
dan lingual. Gingival enlargement papila dan marginal menyatu, serta bisa
berkembang kelipatan jaringan besar yang mencakup bagian mahkota yang luas,
6
terjadi karena obat-obatan dapat terjadi pada mulut yang bebas iritasi dan dapat
pula tidak terjadi pada mulut dimana iritasi lokal menumpuk (Daliemunthe, 2008).
A. Phenytoin
B. Cyclosporine
7
Penggunaan obat ini mempengaruhi gaya hidup pasien dan dapat
antibodi terhadap antigen sel T. Sel yang menjadi sasaran antara lain sel T-
2006).
8
C. Nifedipine
kalsium dalam darah. Proses kontraksi dari otot jantung dan otot polos
9
difus yang melibatkan gingiva, berupa pembesaran pada gingiva bebas saja, atau
derajat berbagai peradangan kronis dengan leukosit matang dan daerah jaringan
ikat ditutupi massa padat dengan leukosit berkembang biak dan belum dewasa,
A. Pubertas
10
gingival enlargement, baik pada laki-laki maupun perempuan, dan
perempuan dan testosteron pada laki-laki disaat masa pubertas. Hal ini
Gehrig, 2008).
11
B. Kehamilan
massa pusat dari jaringan ikat, dengan berbagai difus diatur,yang baru
kubus dan stroma cukup berserat dengan berbagai tingkat edema dan
12
retepegs menonjol dan beberapa derajat jembatan antar sel, dan
C. Defisiensi vitamin C
13
Kombinasi efek defisiensi vitamin C akut dengan inflamasi
14
lokalisata atau generalisata. Pembesarannya bisa berupa pembesaran
leukemia akut, bisa juga terjadi pada penderita leukemia sub akut. Lesi
2008).
Carranza, 2006).
15
4. Enlargement Neoplastis (Tumor Gingiva)
Epulis adalah istilah yang digunakan secara klinis untuk menandai semua
tumor yang tersebar, dan massa seperti tumor yang berada di gingiva ini hanya
Kebanyakan lesi yang dirujuk sebagai ‘epulis’ adalah lebih kepada peradangan
dibandingkan dengan neoplastik. Tumor pada gingiva muncul dari jaringan ikat
gingiva atau dari ligamen periodontal. Tumbuhnya lambat, tumor berbentuk bulat
yang cendrung menjadi kenyal atau kuat, serta bernodul tapi cendrung menjadi
lunak dan mudah berdarah. Fibroma yang keras pada gingiva jarang terjadi.
5. False enlargement
jaringan gigi.
16
2.2.3 Gambaran Klinis Gingival Enlargement
adalah :
17
f. Gingival enlargement pada pasien penyakit sarcoidosis gingiva
a. Lesi muncul seperti jamur, massa bulat pipih yang menonjol dari
b. Cenderung untuk memperluas lateral, dan tekanan dari lidah dan pipi
18
bisa terjadi secara spontan atau dengan iritasi ringan. Pada permukaan
2.3.1 Gingivektomi
1. Indikasi gingivektomi
cekatnya adekuat.
diinduksi obat-obatan.
19
3. Prosedur gingivektomi
macam alat yaitu pisau gingivektomi, pisau bedah (skalpel), gunting, alat
permukaan gigi, lalu dengan sapuan kearah koronal jaringan yang telah
direseksi disingkirkan.
terinflamasi dan kalkulus yang belum tersingkirkan pada fase terapi inisial.
20
BAB 3
LAPORAN KASUS
3.1 Kasus
adanya pembesaran pada gusi yang mengganggu penampilan, sejak setahun yang
lau, dan tidak sakit. Pemeriksaan klinis ditemukan adanya pembesaran pada regio
o Umur : 23 tahun
o Pekerjaan : Mahasiswa
Nanggalo
21
o Tanggal Pemeriksaan : 7 Agustus 2017
A. Pemeriksaan subyektif
Keluhan utama
Keluhan tambahan
B. Pemeriksaan obyektif
Ekstra Oral
TMJ : Normal
Limpnode : Normal
Leher : Normal
Wajah : Normal
Bibir : Normal
Intra Oral
22
o Mukosa Lidah : Normal
o Gigi
KE KE
18 17 16 1514 1312 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Keterangan :
KE : Karies Email pada gigi 16,26
Kondisi jaringan periodontal gigi 11 dan 21
Debris Calculus
V/O Kanan Ant. Kiri Total V/O Kanan Ant. Kiri Total
Atas 1/0 0/0 1/0 2/0 Atas 0/0 0/0 1/0 1/0
Bawah 0/1 0/0 0/l 0/2 Bawah 0/1 0/0 0/1 0/2
23
OHI= DI + CI = 0,66+0.5 = 1,16 (baik)
D. Pemeriksaan Oklusi
Statis : Normal
Berfungsi : Normal
Protesa : (-)
F. Prognosis : Sedang
keadaan crowded/berdesakan
4. Skor OHIS
0-1,2 = Baik
1,3-3,0 = Sedang
3,1-6,0 = Buruk
24
DAFTAR PUSTAKA
Carranza FA, Hogan EL. Gingiva Enlargement. In: Newman MG, Takei HH,
Klokkevold PR, Carranza FA (eds), Clinical Periodontology, 10th edition,
St. Louis, Saunders-Elsevier, 2006, p: 373-90.
Jannah, LL. 2014. Perbedaan Nilai Status Kesehatan Gingiva antara Pubertas di
SD dengan Pubertas di SMP Ta’mirul Islam Surakarta. Pdf.
Eprints.ums.ac.id. Diakses 10 mei 2016
Krisstiani, A,. dkk. 2010. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Pdf. Diakses
10 Mei 2016
Lindhe J, et al. Clinical periodontology and implant dentistry. 5th ed. Oxford:
Blackwell Munksgaard, 2008: 395.
Mozartha, M. 2011. Pembesaran Gingiva Karena Pubertas. http://www.
klikdokter.com/userfiles/periodental2/, [12 mei 2015 ]
25