KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA
0
PASIEN TERMINAL ILLNES ( PALLIATIVE CARE) “GAGAL GINJAL KRONIS”
dengan baik.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya dosen pembimbing kami yang telah membimbing
kami hingga terselesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat kami perlukan dalam perbaikan makalah ini.
Dan semoga makalah ini bisa berguna bagi kami dan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
1
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................................................3
Rumusan Masalah......................................................................................................................5
Tujuan.........................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan kasus ...........................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Non Comunicable Disease (NCD) atau penyakit tidak menular telah
2008, penyakit dengan waktu yang panjang dan progresifitas yang lambat ini
dilaporkan telah membunuh lebih dari 36 juta orang setiap tahunnya dan 80%
The 2008 -2013 Action Plan for The Global Strategy for The Prevention and
bahwa ancaman tehadap penyakit tidak menular atau NCD seperti jantung,
3
Penyakit kronis yang perkembangan penyakitnya juga perlu mendapatkan
komplikasi dari beberapa NCD seperti hipertensi, diabetes melitus, dan juga
penyakit renal lainnya. Etiologi dari GGK menurut US Renal System tahun
dengan prosentase tinggi yakni 34% dan 21% (US Renal System, 2000 dalam
menunjukkan trend yang penting dimana kadang melambat, kadang naik dan
600%, dari 290 kasus menjadi 1.738 kasus per juta penduduk. Jumlah
kematian pasien GGK juga menunjukkan kenaikan dari 10.478 pada tahun
1980 menjadi 90.118 pada tahun 2009 (National Kidney and Urologic
Indonesia, namun yang terdeteksi menderita GGK tahap akhir dan menjalani
hemodialisis hanya sekitar 4-5 ribu saja. Banyak yang telah menjalani terapi
4
berobat dan proses dialysis (Fransisca, 2011). Penyakit ginjal kronik menurut
Soelaeman merupakan penyakit yang diderita oleh satu dari 10 orang dewasa.
hemodialisis (cuci darah) mencapai 2260 orang dari 2148 orang pada tahun
psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan
ini diberikan untuk penderita penyakit kronis dimulai pada saat didiagnosis
B. Rumusan Masalah
Kronik?
5
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
akhir.
2. Tujuan Khusus
akhir.
6
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Kasus
7
c. Riwayat Kesehatan
disekitar rumah, dll dan sesak nafas akan berkurang apabila klien
8
berada didepan kipas angin (menghirup angin dari kipas angin), klien
madi dam toilet,klien merasa sesak nafas pada saat pagi, siang, dan
tangan dan kaki, BAK tidak lancar, air kencing sedikit dan berwarna
5) Pola Persepsi
9
tahu tentang cara perawatannya. Selama ini pasien mengatakan sering
kesehatan.
7) Pola eliminasi
orang lain.
10
9) Pola istirahat dan tidur
kemampuan sensasi.
baik.
b) Pola kognitif
11
Keluarga pasien dan pasienmengetahui tentang penyakit
c) Pola koping
d. Riwayat Spiritual
tempatnya mengadu).
e. Pemeriksaan Fisik
3) Tanda-tanda Vital
12
Nadi : 100 x/menit
Pernafasan : 35x/menit
Suhu : 37,6 0C
SPO2 : 80%.
BB : 80 kg
TB : 165 cm
4) Sistem Kardivaskuler
5) Sistem Pencernaan
Bentuk perut buncit, tidak ada massa, nteri tekan, bising usus
11x/menit.
6) Sistem Muskuloskeletal
pada kaki dan tangan, kekuatan otot masing – masing tangan dan
0 - 5).
7) Sistem Endokrin
8) Sistem Integumen
13
Warna kulit putih kebiruan (kusam dan kering), bersisik pada
9) Sistem Neurologi
a) Pemeriksaan laboratorium
Ureum : 202,32
SGOT : 19
SGPT : 30
RBC : 3,90
HGB : 10,7
HCT : 32,5%
GDS : 161
b) Pemeriksaan Radiologi :
14
COR: Apeks jantung bergeser ke laterokauadal
Pulmo:
Kesan:
c) Pemeriksaan USG :
batu.
Rendah garam
g. Terapi :
15
Injeksi Lasix kurang lebih 3x2 ampul
2. Diagnosa Keperawatan
Ke Jaringan Menurun.
3. Kelebihan Volume Cairan Berhubungan Dengan Input
Cairan masuk
DO : ke paru
Tanda-tanda Vital
0
Suhu : 36,6. c dan CO2 paru
SPO2 :80% . terganggu
rongga alveolus.
lesu.
sekresi eritropoetin
DO : menurun
Tanda-tanda Vital
Pernafasan : 35x/menit
0
Suhu : 37,6 c oksi hemoglobin
Konjungtiva palpebral anemis menurun
membengkak. intravaskuler
Terjadi
perpindahan cairan
DO : Dari intravaskuler
BB : 80 kg Cairan interstitial
paru
kelebihan volume
cairan
BUN, kreatinin
DO : meningkat
Ureum : 202,32
Kreatinin : 0,10 Masuk dalam
SGOT : 19 saluran
SGPT : 30 gastrointestinal
HCT : 32,5%
Rendah garam
Berdoa dan
DO : membaca Al-quran
hubungan yang
penyakit dengan
DO : sabar
Kualitas hidup
meningkat
E. Intervensi Keperawatan
NO TUJUAN DAN
RENCANA RASIONAL
DX KRITERIA HASIL
1. Tujuan : a. Auskultasi bunyi nafas, a. menyatakan adanya
pola nafas kembali catat adanya crakles pengumpulan sekret
normal/stabil b. Ajarkan klien batuk b. membrsihkan jalan
Kriteria hasil : efektif dan nafas dalam nafas dan
Klien tidak mengalami c. Atur posisi senyaman memudahkan alirfan
Dyspnea mungkin oksigen
d. Batasi untuk c. mencegah terjadimya
beraktivitas sesak nafas
e. Anjurkan diet d. mencegah sesak atau
hipertonis hipoksia
f. kolaborasi pemberian e. mengurangi edema
oksigen paru
f. perfusi jaringan
adekuat.
2. Tujuan : a. Selidiki adanya tanda a. Mengetahui penyebab
Perfusi jaringan anemia b. Edema merupakan
adekuat b. Observasi adanya penyebab
Kriteria hasil : edema ekstremitas c. Meningkatkan
CRT kurang dari 2 c. Dorongan latihan aktif sirkulasi perifer
detik. dengan rentang gerak d. Meningkatkan suplai
sesuai toleransi oksigen
d. Kolaborasi pemberian
oksigen
3. a. Kaji status cairan a. Mengetahui status
dengan menimbang BB cairan, meliputi input
perhari, keseimbangan dan output.
masukan dan keluaran, b. Pembatasan cairan
Tujuan :
turgor kulit Tanda- akan menentukan BB
Volume cairan dalam
tanda vital ideal, keluaran urine,
keadaan seimbang
b. Batasi masukan cairan dan respon terhadap
c. Jelaskan pada pasien terapi.
dan keluarga tentang c. Pemahaman
Kriteria hasil :
pembatasan cairan. meningkatkan
Tidak ada edema,
d. Anjurkan pasien / ajari kerjasama klien dan
keseimbangan antara
klien untuk mencatat keluarga dalam
input dan output cairan
penggunaan cairan pembatasan cairan.
terutama pemasukan d. Mengetahui
dan keluaran. keseimbangan input
dan output.
4. Tujuan : a. Awasi konsumsi a. Mengidentifikasi
Mempertahankan makanan / minuman kekurangan nutrisi
masukan nutrisi yang b. Perhatikan adanya mual b. Menurunkan
adekuat dengan muntah pemasukan dan
Kriteria hasil : c. Berikan makanan memerlukan
Menunjukan protein sedikit tapi sering intervensi
albumin stabil. d. Berikan diet protein 0.6 c. Porsi lebih kecil dapat
hd/kg BB meningkatkan
e. Berikan perawatan masukan makanan
mulut sering d. Meningkatkan protein
albumin
e. Menurunkan
ketidaknyamanan dan
mempengaruhi
masukan makanan.
5 Tujuan : a. Rajin melakukan doa a. Mendekatkan diri
Memelihara hubungan b. Rajin membaca al- pada Tuhan
baik dengan Tuhan. quran (membina hubungan
c. Rajin melakukan hal- yang baik dengan
hal yang berkaitan Tuhan melalui doa).
dengan kerohaniaan. b. Menenangkan diri
dengan melihat dan
merengungkan
ajaran-ajaran Tuhan.
c. Meningkatkan
keimanan dengan
melibatkan diri
dengan hal-hal yang
berkaitan dengan
kerohaniaan.
6 Tujuan : a. Mampu a. Menghadapi segala
Mempertahankan mengendalikan sesuatu dengan
kualitas hidup yang masalah tenang
baik. b. Menghadapi b. Mampu
perawatan dengan mengendalikan stress
tabah dan sabar dengan baik.
.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan ini berisi tentang Palliative Care pada penderita gagal ginjal
Care dan cara penanganan pada pasien penderita gagal ginjal kronik, tidak
terapeutik.
B. Saran
kesehatan.
3. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat ikut serta untuk melakukan
Sherwood, Lauralle. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC.
2001
Smeltzer, Suzanne C. Dkk. Brunner & Suddart Textbook of medical-suirgical
Nursing : Eleventh Edition. USA : Lipincott williams & Wilkins.2009
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2006
USRDS Annual Data Report : Atlas of End Stage Renal Disease in United Stated
Volume 2 tahun 2012