Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah


Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme
karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan
rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah
dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis,
absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum
minoritas untuk memprotes hal hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem
pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut
turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya
sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan
roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
Definisi Sistem Pemerintahan
Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian yang
mempunyai hubungan fungsional.
Pemerintahan dalam arti luas adalah pemerintah/ lembaga-lembaga Negara yang
menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislative
maupun yudikatif.
2

BAB II
PEMBAHASAN

PENGELOMPOKAN SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA


Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi 6
yaitu : Presidensial, Parlementer, Komunis, Demokrasi liberal, liberal, dan capital.
A. Sistem Pemerintahan Presidensial
Merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh
presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislative).
Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai
kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.
Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.
Ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial:
1. Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan kekuasaan.
2. Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan Legislatif.
3. Kabinet bertanggung jawab kepada presiden.
4. eksekutif dipilih melalui pemilu.

B. Sistem Pemerintahan Parlementer


Merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif)
bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam system pemerintahan ini, parlemen
mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab
kepada parlemen.
Contoh Negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.
Ciri-ciri dan syarat sistem pemerintahan Parlementer:
1. Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip pembagian kekuasaan.
2. Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan antara legislatif dengan
eksekutif, dan antara presiden dan kabinet.
3. Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan dengan persetujuan legislatif.

C. Sistem Pemerintahan Campuran


Dalam sistem pemerintahan ini diambil hal-hal yang terbaik dari system
pemerintahan Presidensial dan system pemerintahan Parlemen. Selain memiliki
3

presiden sebagai kepala Negara, juga memiliki perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan.

1. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Indonesia

Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara


kesatuan (desentralis) yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan
bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya
adalah republik. Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai
satu kesatuan tunggal di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan
subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah
pusat untuk didelegasikan.

Indonesia menganut bentuk pemerintahan Republik Konstitusional, merupakan bentuk


pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden. Kekuasaan presiden dibatasi oleh
UUD atau konstitusi. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai
kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4
Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. ” Dengan demikian, sistem
pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem
presidensial merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan
eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif

Sistem parlemen di Indonesia menganut bikameral yang tidak sempurna, yaitu MPR
yang terdiri dari DPR dan DPD. DPR merupakan wakil partai dan DPD merupakan
wakil pemerintah daerah. Ketidak sempurnaan itu ditunjukan antara lain : MPR sebagai
lembaga masih berdiri dan mempunyai fungsi tersendiri terlepas dari lembaga DPR dan
DPD. Fungsi DPD hanya lembaga pelengkap dari DPR karena tidak punya fungsi
legislatif secara penuh. Dari kedua alasan di atas, parlemen Indonesia dapat dikatakan
menganut Trikameral (Tiga Kamar).

2. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Brunei

Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan


monarki absolut dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan, merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan
4

dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Dalam monarki
absolut, kekuasaan pemimpin tidak terbatas. Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya
diturunkan dalam wangsa yang sama sejak abad ke-15, ialah kepala negara serta
pemerintahan Brunei. Baginda dinasihati oleh beberapa majelis dan sebuah kabinet
menteri, walaupun baginda secara berkesan merupakan pemerintah tertinggi.

Brunei juga merupakan negara kesatuan, dimana pemerintah pusat adalah yang
tertinggi. Selain itu Brunei menganut Kesultanan Konstitusional, yang artinya
kekuasaan kesultanan dibatasi oleh Undang-Undang atau konstitusi. Brunei tidak
memiliki dewan legislatif, namun pada bulan September 2000 sultan bersidang untuk
menentukan parlemen yang tidak pernah diadakan sejak 1984, namun parlemen ini
hanya bertugas menasehati sultan saja, karena pemerintahan mutlak berada pada sultan
(unikameral).

3. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Malaysia

Malaysia adalah sebuah federasi dari 13 negara bagian dan 3 wilayah federal. Federasi
merupakan bagian dari bentuk-bentuk pemerintahan yang membagi negaranya menjadi
beberapa negara bagian yang saling bekerja sama dan membentuk negara kesatuan.
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Malaysia adalah sistem parlementer. Sistem
pemerintahan di Malaysia erat model sistem Westminster parlementer, warisan dari
pemerintahan kolonial Inggris.

Setiap Negara bagian memiliki majelis, dan pemerintah negara bagian dipimpin oleh
kepala menteri (chief minister) dimana kepala menteri di tiap negara bagian diangkat
oleh majelis negara bagian. Bentuk pemerintahan Malaysia adalah monarki
konstitusional, yaitu berupa Negara kerajaan yang diatur oleh konstitusional. Dimana
kepala negaranya merupakan seorang raja yang disebut dengan Yang di-Pertuan Agong
(Raja Malaysia). Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-
Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin
negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di dalam pemilihan .

Dalam sistem pemerintahan Malaysia yang menjadi kepala pemerintahan adalah


seorang perdana menteri. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin
oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah
5

anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan
mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.

Dalam kekuasaan legislative Malaysia memiliki sistem bikameral yang terdiri dari
Senat (Dewan Negara) dan House of Representatives (Dewan Rakyat). Senat
menguasai 70 kursi di parlemen sementara HoR menguasai 219 kursi. 44 anggota Senat
ditunjuk oleh pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan pembuat
UU di negara bagian. Anggota HoR dipilih melalui popular vote untuk masa jabatan
selama 5 tahun.

4. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Thailand

Politik Thailand saat ini dilakukan dalam kerangka monarki konstitusional, di mana
Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan raja turun-temurun adalah kepala
negara. Pengadilan independen dari eksekutif dan legislatif. Bentuk negara Thailand
berbentuk Kesatuan.

Sistem pemerintahan Thailand adalah parlementer. Parlemen Thailand yang


menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha yang
terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon) yang beranggotakan 480
orang dan Senat (Wuthisaph) yang beranggotakan 150 orang.

Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para
senator menjalani masa bakti selama enam tahun. raja mempunyai sedikit kekuasaan
langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai
dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati
dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah
dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala
pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota
parlemen.

5. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Filipina

Filipina merupakan negara kepulauan yang sistem pemerintahannya berbentuk republik.


Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan Panglima
Tertinggi angkatan bersenjata. Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 6
6

tahun, dan memilih dan mengepalai kabinet. Bentuk negara kesatuan dan sistem
pemerintahan presidensil.

Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua kamar: Kongres terdiri dari Senat dan
Dewan Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh pemilu. Ada 24 senator yang
menjabat selama 6 tahun di Senat, sedangkan Dewan Perwakilan terdiri dari tidak lebih
dari 250 anggota kongres yang melayani selama 3 tahun. Cabang yudikatif pemerintah
dikepalai oleh Mahkamah Agung, yang memiliki seorang Ketua Mahkamah Agung
sebagai kepalanya dan 14 Hakim Agung, semuanya ditunjuk oleh Presiden.

6. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Laos

Satu-satunya partai politik yang diakui di Laos adalah Partai Revolusioner Rakyat
Laos(LPRP). Kepala negara adalah seorang presiden yang ditentukan oleh parlemen
untuk masa jabatan 5 tahun. Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yang
ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dari parlemen. Kebijakan pemerintahan
ditentukan oleh partai melalui 9 anggota yang sangat berkuasa Politbiro dan 49 anggota
Komite Pusat. Keputusan pemerintah yang penting ditentukan Dewan Menteri. Jenis
kekuasaan negara Laos adalah republik sosialis dan berbentuk kesatuan. Sistem
pemerintahan adalah presidensil dan parlemennya merupakan Unikameral.

7. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Vietnam

Republik Sosialis Vietnam adalah sebuah negara partai tunggal. Sebuah konstitusi baru
disahkan pada April 1992 menggantikan versi 1975. Peran utama terdahulu Partai
Komunis disertakan kembali dalam semua organ-organ pemerintah, politik dan
masyarakat. Hanya organisasi politik yang bekerjasama atau didukung oleh Partai
Komunis diperbolehkan ikut dalam pemilihan umum. Ini meliputi BarisanTanah Air
Vietnam (Vietnamese Fatherland Front), partai serikat pedagang dan pekerja. Meskipun
negara tetap secara resmi berjanji kepada sosialisme sebagai doktrinnya, makna
ideologi tersebut telah berkurang secara besar sejak tahun 1990-an.

Presiden Vietnam adalah kepala negara dan secara nominal adalah panglima tertinggi
militer Vietnam, menduduki Dewan Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan(Council
National Defense and Security). Peran presiden sebagai kepala negara tidak pernah
7

lepas dari bantuan seorang kepala pemerintahan, yaitu Perdana Menteri. Perdana
Menteri Vietnam adalah kepala pemerintahan mengepalai kabinet yang terdiri atas 3
deputi perdana menteri dan kepala 26 menteri-menteri dan perwira-perwira.

Vietnam memiliki sebuah lembaga yang berperan sebagai perumus Undang-Undang


pemerintah (Parlemen Unikameral). Lembaga tersebut bernama Majelis Nasional
Vietnam (National Assembly of Vietnam). Lembaga ini memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan lembaga eksekutif dan yudikatif.

8. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Singapura

Singapura adalah sebuah republik parlementer dengan sistem pemerintahan parlementer


unikameral / Westminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi Singapura
menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini. Partai Aksi Rakyat
(PAP) mendominasi proses politik dan telah memenangkan kekuasaan atas Parlemen di
setiap pemilihan sejak menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959.

Singapura merupakan negara republik dengan bentuk pemerintahan parlementer.


Kepala negara presiden, kepala pemerintahan perdana mentri. Singapura menganut
sistem multipartai dengan 20 partai politik yang terbesar diantaranya partai aksi rakyat.

Singapura adalah sebuah negara berbentuk Republik dengan sistem pemerintahan


parlementer. Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan eksekutif, legislatif dan
yudikatif tercantum dalam konstitusi negara Singapura. Kepala Negara Singapura
adalah seorang Presiden. Administrasi pemerintahan dilaksanakan oleh kabinet yang
dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana Menteri dan anggota kabinetnya
diangkat oleh Presiden diantara para anggota parlemen. Seluruh anggota kabinet
bertanggung jawab kepada parlemen.

Singapura menganut sistem pemerintahan Demokrasi Parlementer dengan bentuk


negara Republik. Kepala Negaranya seorang Presiden yang dipilih berdasarkan
Undang-undang Presiden yang mulai berlaku sejak tanggal 30 Nopember 1991. Dalam
Undang-undang Presiden, dinyatakan bahwa pemilihan Presiden dilakukan sekali dalam
enam tahun melalui pemilihan umum. Perdana Menteri sebagai pemimpin kabinet yang
menjalani pemerintahan sehari-hari dipilih dari pimpinan partai yang memegang
mayoritas di Parlemen.
8

9. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Kamboja

Kerajaan Kamboja adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia


Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai
seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Bentuk pemerintahan suatu
negara yang dipimpin oleh seorang raja namun kekuasaan raja dibatasi oleh Undang-
Undang dasar(konstitusi).

Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem
demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat Kepala
Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi tidak memerintah. Pemerintahan
dipimpin oleh Perdana Menteri dengan dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam
Dewan Menteri ( Council of Minister ).

Kamboja merupakan parlemen bikameral, Dewan Nasional Kamboja (123 kursi yang
dipilih langsung untuk jangka waktu 5 tahun) dan Senat (61 kursi; 2 dipilih oleh
monarki, 2 dipilih dewan nasional, 57 dipilih oleh parlemen dan perwakilan masyarakat
untuk jangka waktu 5 tahun)

10. Bentuk Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Myanmar

Myanmar merupakan salah satu Negara yang terletak di Asia Tenggara, dan merupakan
salah satu anggota dari ASEAN yang berbentuk negara kesatuan. Bentuk pemerintahan
Myanmar adalah Juntai Militer yang di kenal dengan nama The State Peace and
Development Council (SPDC). Kepala Negara Myanmar di pegang oleh Juntai
(Jendral), sedangkan kepala pemerintahan dikepalai oleh perdana menteri. Sejak Juntai
Militer menguasai Myanmar, banyak terjadi demonstrasi yang di lakukan oleh rakyat
Myanmar. Para pendemonstrasi ini terdiri dari rakyat Myanmar yaitu para aktivis
mahasiswa dan para tokoh agama yaitu para biksu.

Myanmar pemerintahannya berbentuk Oligarki Militer. Oligarki adalah negara yang


kekuasaan politiknya dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik
dibedakan menurut kekayaan, keluarga atau militer. Parlemen: Menurut konstitusi
seharusnya Bikameral (Pyithu Hluttaw/setara House of Representatives + Amyotha
Hluttaw/setara Senate). Saat ini dijalankan oligarki militer.
9

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris)
yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari
kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa
Indonesia, kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh untuk melakukan sesuatau.
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu
system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk
terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah
kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan
melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen
akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabile semua menteri yang ada tersebut
dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet.
Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.
Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi 6 yaitu :
Presidensial, Parlementer, Komunis, Demokrasi liberal, liberal, dan capital.

Anda mungkin juga menyukai