LAPORAN TUGASAKHIR
Oleh:
RIKASIH
NIM. 151611913088
1
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Oleh:
RIKASIH
NIM. 151611913088
2
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Sholawat dan Salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Laporan Akhir Studi yang berjudul
tentukan.
Laporan Tugas Akhir ini di sususn sebagai salah satu persyaratan untuk
banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa
Vokasi UniversitasAirlangga.
6
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4. Ali Sairozi, S.KM., S.Kep., Ns., M.Kes. dan Endah Sri Wijayanti, SST.,
5. Iswatun, S. Kep., Ns., M. Kes, Endah Sri Wijayanti SST., M.Kes dan Ali
Sairozi, S.KM., S.Kep., Ns., M.Kes., selaku penguji yang telah bersedia
memberikan pengarahan, kritik dan saran sehingga Laporan Akhir Studi ini
menjadi lebihbaik.
7. Semua ihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil demi
Penulis menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala
kritik saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, akhirnya penulis
Penulis
7
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Halaman
8
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan intensitas
menggunakan media sosial dengan gangguan perilaku
di SMPN 2 Mantup Lamongan Tahun2019................ 46
9
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
10
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR SINGKATAN
11
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
12
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK
Intensitas menggunakan media sosial merupakan salah satu faktor yang memicu
perubahan perilaku pada remaja, dimana semakin meningkat intensitas yang
digunakan maka perilaku yang muncul akan kurang baik dan dikategorikan
dengan perilaku agresif pada remaja.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan intensitas menggunakan media sosial dengan gangguan
perilaku pada remaja di SMPN 2 Mantup KabupatenLamongan.
Desain penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan desain penelitian
crossectional.Populasi dalam Penelitian ini adalah semua remaja yang
menggunakan media sosial di seluruh Kelas II SMPN 2 Mantup Kabupaten
Lamongan, dengan populasi 120, sampel 50 remaja.Data diambil dengan
menggunakan kuesioner tertutup untuk variabel Independen dan lembar observasi
untuk variabel Dependen.
Sebagian besar dari responden menggunakan media sosial dengan durasi Tinggi
sebanyak 28 responden (56,0%), sebagian besar perilaku yang dimiliki oleh
remaja yang menggunakan media sosial yaitu perilaku kurang baik dan masuk
pada klasifikasi perilaku agresif yaitu sebanyak 28 responden(56,0%).
Uji Spearman dengan tingkat signifikansi α = 0,05, diperoleh nilai rho = 1,000
dengan korelasi negatif dengan = < 0,05 value = 0,000, sehingga H1 diterima,
artinya ada hubungan antara intensitas menggunakan media sosial dengan
gangguan perilaku pada remaja di SMPN 2 Mantup Kabupaten Lamongan.
Di harapkan orang tua lebih memberikan perhatian dan pengawasan kepada
remaja untuk lebih membatasi menggunakan media sosial untuk mengantisipasi
gangguan perilaku pada remaja
13
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I
PENDAHULUAN
terbesar di dunia merupakan remaja yaitu 29% dan 80% diantaranya di Negara
penduduk remaja berusia 10 – 19 tahun sebanyak 43 jiwa sekitar 18,33% dari total
terutama dalam hal berkomunikasi (Juwita dkk, 2013). Sejauh ini Teknologi
memberikan efek baru bagi manusia dalam bersosialisasi dan kini telah menjadi
sarana media sosial bagi masyarakat kadang sampai tak tau waktu (Baidu,( 2014)
jutaorang.Dariangkatersebut95persennyamenggunakaninternetuntuk
14
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
berbagai teks , gambaran , suara dan vidio informasi baik dengan orang lain
maupun perusahaan dan vice versa ( Philip Kotler dan kevin lane kaller 2016 ).
Situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter.
Facebook terbanyak di dunia yaitu sejumlah 65 juta pengguna aktif setelah USA,
pengguna Twitter terbanyak di dunia yaitu sejumlah 19,5 juta pengguna aktif
setelah USA, Brazil, Jepang dan Inggris. Selain Facebook dan Twitter, jejaring
sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah Path dengan jumlah pengguna
700.000 di Indonesia. Line sebesar 10 juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna
remaja.Saat ini merupakan sesuatu yang tidak dapat di hindari lagi.Hampir setiap
hari pengguna mengakses media sosial hanya untuk sekedar mencari informasi di
facebook atau isntagram. Hasil dari survey yang dilakukan APJII pada tahun 2016
pengguna internet paling sering mengunjungi web onlineshop sebesar 82,2 juta
atau 62%. Konten media sosial yang paling banyak dikunjungi oleh facebook
sebesar 71,6 juta pengguna atau 54% dan urutan kedua adalah instagram sebesar
19,9 juta pengguna atau 15%, berdasarkan hasil survay awal di dapatkan remaja
15
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dapat ditranformasi kedalam dunia maya, hasil riset yang lakukan oleh (Asmaya,
2015).
akan memberikan efek gangguan perilaku akibat oleh karena kesenangan dengan
komunikasi tatap muka pada komunikasi antar pribadi yang membuat gangguan
kebutuhan tahu mencapai tujuan yang bergantung pada sumber daya yang lain,
(menurun atau hilang sama sekali, baik dari segi kualitas maupun kuantitas). su
lain yang berdampak pada frekuensi dan durasi penggunaan internet makin lama
16
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
selalu ingin mencoba hal-hal yang baru, mudah terpengaruh dengan teman
berlebihan.
intensitas media sosial yaitu mengakibatkan gangguan perilaku tidak tau waktu
menjadi malas belajar atau malas melakukan kegiatan, kurangnya sopan santun
dan salah satunya malas melakuan komunikasi di dunia nyata. Dari beberapa
dampak negatif kecanduan media sosial, maka perlu upaya – upaya untuk
mengurangi kecaduan media sosial khususnya pada remaja saat ini.Salah satunya
dukungan dari orang tua, batasi waktu online, lakukan hobi yang seru, gunakan
menggunakan media sosial adalah hal – hal yang berhubugan dengan sekolah (
ketakutan jika tidak terlihat (up to date) hal – hal pribadi, (ganguan tidur dan
marasa kesulitan jika harus melakukan interaksi sosial secara tatap muka karena
17
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
langsung atau face to face remaja tersebut merasa gelisah apakah orang lain akan
menerima atau menolak dirinya hal ini yang membuat remaja merasa kesulitan
dalam pengungkapan dirinya jika harus berinteraksi secara langsung, selain itu
atau face to face, maka dari itu individu tersebut harus bergantung pada
Untuk itu, bagi para orang tua sabaiknya bisa memahami masalah yang di
terdekat yang di percaya.Hal ini terlihat dari fenomena umum yang terjadi
sekarang mereka cenderung asik dengan kehidupan dunia maya mereka dan
cenderung lebih sering terjadi melalui akun-akun media sosial mereka dibanding
dengan intensitas komunikasi secara langsung atau face to face. Perilaku ini
seakan membuat mereka tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi di
lingkungansekitar.
18
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.2 RumusanMasalah
ada hubungan antara intensitas media sosial terhadap gangguan perilaku pada
1.3 TujuanPenelitian
2019.
1.3.2 TujuanKhusus
Mantup KabupatenLamongan.
KabupatenLamongan.
Lamongan.
19
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.4 Manfaatpenelitian
1. BagiPeneliti
2. Bagi InstitusiPendidikan
1.4.2 ManfaatPraktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan informasi dari Kabupaten
2. Bagimahasiswa
Bagi dijadikan sebagai masukan dan evaluasi untuk meningkatkan belajar dan
20
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan beberapa tinjauan pustaka yang berkaitan dengan masalah
penelitian antara lain: 1). Konsep remaja, 2). Konsep intensitas media sosial, 3).
2.1 KonsepRemaja
2.1.1 PengertianRemaja
Remaja (Adolescent) berasal dari bahasa latin, kata adolescere yang berarti
menjadi dewasa (IKA UI, 2013). Maka remaja merupakan salah satu periode dari
(Soetjiningsih,2012).
apabila cukup matang yaitu usia 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk
21
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4. Menurut Behrman, dan Arvin (2011), remaja adalah anak antara usia 10-20
tahun yang mengalami perubahan yang sangat cepat pada ukuran, bentuk,
1. PerubahanBiologis
Terdapat5perubahankhususdalamperubahanbiologispadaremaja,yaitu:
pertambahan tinggi badan yang cepat dengan terjadinya pacu tumbuh (adolescent
perubahankomposisitubuh,sertaperubahandarisistemsirkulasidanrespirasiyang
berhubungandengankekuatandanstaminatubuh(SatgasRemajaIDAI,2010),
Hal spesifik yang terdapat pada pertumbuhan fisik remaja laki – laki dan
petumbuhantinggibadanterjadisangatcepat.Perbedaanpertumbuhanfisiklaki-
lakidanperempuanadalahpertumbuhanorganreproduksinya,dimanaakandi
berkembangnyatandasekssekunder(SatgasRemajaIDAI,2010).
22
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1). RemajaPerempuan
Pertumbuhanpesatpadaumumnyaterjadipadausia10-11tahun.Tanda
Pengeluaransekretvaginaterjadipadausia10-13tahun.Keringatketiakmulaidi
produksipadausia12-13tahundanmempunyaibauyangkhas,yangmerupakan
11-14tahun.Pematanganseksualpenuhremajaperempuanterjadipadausia16
tahun(SatgasRemajaIDAI,2010).
2). Remajalaki-laki
menjadilebihgelappadausia11-12tahun.Ejakulasidiniumumnyaterjadipada
usia13-14tahun,ditandaidengankeluarnyamukuscairdariurethrasetelahpenis
memanjang. Pada usia 13-15 tahun, rambut ketiak, rambut badan, kumis,
menyebabkanmeningkatnyaproduksikeringatdanmenimbulkanbaubadan
dewasa.Padausia14-15tahunmulaimunculsuaraparau.Setahunsebelumsuara
pecah,jakunmulaitumbuh.Pematanganseksualpenuhpadalaki–lakiterjadi
padausia17-18tahun(SatgasRemajaIDAI,2010).
23
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Perubahanpsikososial
Perubahanpsikososialpadaremajadibagidalamtigatahap,yaituremaja
awal(10-14tahun),pertengahan(15-16tahun),danakhir(17-19tahun)(Depkes
RI,2007).
Masaremajaawalmerupakanmasatransisi,dimanausianyaberkisar
antara10-14tahunatauyangbiasadisebutdenganusiabelasanyangtidak
menyenangkandimanaterjadijugaperubahanpadadirinyabaikfisik,psikis,
maupunsosial.Padamasatransisitersebutkemungkinandapatmenimbulkan
psikososialremajaawal(Sumiati,2009).
1 2 3 4
24
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Remajapertengahanterjadidiusia15-16tahun.Remajapadatahapini
lebih muda di ajak kerja sama. Di bawah ini merupakan penjelasan dari
perkembanganpsikososialremajapertengahan(Sumiati,2009).
Tabel2.2PerkembanganPsikososialRemajaPertengahan(15-16tahun)
Dampak terhadap Efek terhadap
No Tahap perkembangan
remaja orang tua
1 2 3 4
26
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hubungan dekat
Padasaatini,remajamemasukierayanglebihidealdaritahapsebelumnya.
1 2 3 4
27
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sumber : Sumiati,2009
3. Pembentukan IdentitasDiriRemaja
untukmempunyaiperansosial.MenurutErickson,untukmenemukanjatidirinya,
makaremajaharusmempunyaiperandalamkehidupansosialnya,berjuang,dan
mengisi masa remajanya dengan hal-hal yang positif yang dapat mengembangkan
dirinya (Marheni,2004).
Pada masa remaja, remaja berusaha melepaskan diri dari lingkungan dan
ikatan dengan orang tua karena mereka ingin mencari identitas diri. Erickson
mengatakan,bahwapencarianidentitasdirimulaidirintisseseorangpadausiayang
sangat muda, yaitu sekitar usia remaja muda. Pencarian identitas diri berarti
pencarian jati diri, di mana remaja ingin tahu kedudukan dan perannya dalam
lingkungannya,disampingingintahujugatentangdirinyasendiriyangmenyangkut
soalapadansiapadia,semuayangberhubungandengan“aku”ingindiselidikidan
dikenalnya(SatgasRemajaIDAI,2010).
28
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Perubahan-perubahanyangdiakibatkanterjadinyakematanganseksualdan
menurutEricksondisebutsebagaikrisisidentitas,yaitusuatutahapuntukmembuat
pertanyaan(SatgasRemajaIDAI,2010).
4. PerkembanganEmosiRemaja
EmosimenurutKamusBesarBahasaIndonesiaadalahluapanperasaanyang
berkembangdansurutdalamwaktusingkat,keadaanreaksifisiologisdanpsikologis.Em
osijugadisebutreaksisesaatyangbiasanyamunculdalambentukperilaku,
sedangkanperasaanadalahsesuatuyangsifatnyalebihmenetap.Padamasaremaja,
menimbulkanluapanemosiyangbesar,misalnyamenjadimudahmarahataumudah
menangis (Marheni,2004).
Masa remaja didominasi oleh peran emosi. Sehingga masa remaja disebut
jugamasa“topandanbadai“,yaitumasadimanaemosimudahmeledak–ledak
dansulituntukdikendalikan.Halinidapatdilihatdariciriemosiremajayangmudah
mengalamidepresi(sedihdanputusasa),kemudianmelawan,memberontak,takut,
gelisah,marah,senang,gembira,dll.Selainituremajajugasemangatuntukingin
tahu, agresif, mudah terangsang, dan mempunyai loyalitas tinggi kalau sudah
2003).
29
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
perilakunya,misalnyaputuspacar,makafrustasinyaakandibawakerumah,sekolah,
coret,sukaberkelahi,ataubahkanmengalamigangguanmentalemosional(depresi
merasa senang jika dirinya dihargai.Keinginan remaja untuk diakui sebagai orang
menyebabkanremajamengalamikecemasandanketegangan(SatgasRemajaIDAI,
2010).
operasionalanakusiasekolahyangnyatakeperbuatanlogisyangformal.Beberapa
ahliteoriberdebatbahwaperalihandaripelaksanaannyatakeformalmengikuti
meskipunsecarateoribelumdapatdijelaskan(Behrman,Kliegman,danArvin,2011).
Perkembanganpemikiranmoralsecarakasarsejajardenganperkembangan
kognitif.Kebanyakanmelihathalyangbenardansalahsebagaihalyangmutlakdan tidak
30
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PsikososialRemaja
1. FaktorKeturunan/Herediter
1). JenisKelamin
2). Agama
3). SukudanRas
2. FaktorInternal
Terdiridarielemen:
somatotropin, tiroid,dangonadotropin
3). Emosi, hubungan yang hangat dengan orang di sekitar akan jugaberdampak
3. FaktorLingkungan
1). Lingkungankeluarga
kebutuhandasartumbuhkembangdanberperandalampembinaankecerdasandan
31
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tingkah laku remaja. Hal ini mencakup pengasuhan, pendidikan non formal,
normanyasendiri,sehinggaorangtuahendaknyamengajarkanpengetahuantentang
norma,standard,danmoral(Selina,2011).
Norma dan nilai yang berlaku dalam sebuah keluarga bergantung dari
pendidikan dan pengasuhan orang tua. Pola asuh dalam keluarga sangat
mempengaruhiprosessosialisasidankematanganmentalremaja.Polaasuhorang
tuayangtidakadekuatdantidaksesuaidengankebutuhanseoranganakseperti
dominasiatauterlalumelindungi,memanjakan,atauperanorangtuayangtidak
optimaldenganmendelegasikansemuatugastanggungjawabnyakepadaorangyang
tidak tepat dapat membuat anak menjadi tertekan dan akhirnnya menimbulkan
masalahmentalemosionaldanmenggangguprosestumbuhkembangnya(Wiguna,
2010). Pola asuh yang benar merupakan upaya pencegahan ganguan mental
emosional pada remaja agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang
sehatsecarafisik,mental,emosional,dansosial(SatgasRemajaIDAI,2010).
sayang,kekompakan,dankedekatanantarorangtuadansaudarakandungdengan
yangseringbertengkarataukeluargayangtidakutuhdapatmenghambatkomunikasi
dalamkeluargadanakanmembawadampaknegatifbagiperkembanganjiwaremaja
(Satgas RemajaIDAI,2010).
2). Lingkungansekolah
32
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Peranansekolahtidakkalahpentingdalampembangunankarakter,karenapada
umumnyaanakyangsudahbersekolahmenghabiskanwaktusekitar7-10jamdi
disebabkankesukarandalampengalamansebelumnya.Tekananuntukmenentukan
masa depan remaja atau pekerjaannya terlalu cepat dan tergesa-gesa seharusnya
tidakbolehdiadakan.Remajamemerlukanwaktuuntukbereksperimen.Terkadang
mengalamiansietasyangbesar.Tatatertibsekolahyangketat,mengharuskan
remajauntukberperilakudisiplin.Sebaliknya,kelonggarantatatertibsekolahdapat
membuatremajabertingkahsemaunya,tidakmemilikisikapsalingmenghormati,
menyebabkanremajamenjadinakal,danbrutal.Selainmengajarkanilmuyang
ditetapkan oleh kurikulum, dalam proses belajar mengajar, guru juga memberikan
nilai-nilai kerjasama, sikap empati, menghargai sesama, dan sikap lain yang
membuahkankecerdasanemosional.Karenanyaperangurusangatlahpentingdalam
membinaperkembanganmentalemosionalremaja(DinasKesehatanSulawesi
Selatan,2014)
kesehatanmentalremaja.Remajacenderungmembentukkelompokuntukmenjalin
sosialisasiyanglebihintens.Sikappositifyangditerimaremajadarisuatukelompok
tersebutdapatmembawaremajakedalamperilakupositifpula.Sebaliknya,apabila
nilaiyangdikembangkandalamkelompoktersebutbersifatnegatif,makahalini
Selatan,2014).
33
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4). Lingkunganmasyarakat
Agar seorang anak secara psikososial dapat berkembang spontan dan wajar,
diperlukanrasakasihsayang,pengertian,perasaanaman,disiplin,penghargaan,dan
penerimaandarimasyarakatsekitarnya.Masyarakatmerupakanlingkunganterluas
bagi remaja. Tuntutan agar remaja mengikuti aturan budaya, kecemasan akan
doronganyangmenyebabkanremajaterpaksamengikutituntutanlingkunganbudaya
(socializedanxiety).Apabilakecemasaniniterlaluberat,akibatyangditimbulkan
adalah hambatan tingkah laku.Remaja menjadi serba ragu, takut, dan dapat
menjurus kepada keadaan cemas yang patologis. Akan tetapi, dalam kondisi yang
tepat,kecemasaninimendorongremajauntuklebihbertanggungjawab,hati-hati,
dan menjaga tingkah lakunya agar sesuai dengan norma yang berlaku (Dinas
Kesehatan SulawesiSelatan,2014).
ialah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Sementara itu, Chaplin (2009)
menjelaskan tiga arti dari intensitas yaitu (1) satu sifat kuantitatif dari satu
sebuah tingkah laku atau sebuah pengalaman, (3) kekuatan yang mendukung
suatu pendapat atau suatu sikap. Sejalan dengan itu, Kartono dan Gulo (2003)
juga menjelaskan bahwa intensitas merupakan besar atau kekuatan suatu tingkah
34
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
laku; jumlah energi fisik yang digunakan untuk merangsang salah satu indera;
1) Motivasi
untuk berbuat tau bertingkah laku secara terarah.Motivasi ada dua yakni
karena keadaan yang berasal dari dalam diri individu yang dapat
melakukantindakan.
2) DurasiKegiatan
melakukan kegiatan.
35
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3) FrekuensiKegiatan
4) Presentasi
5) Arahsikap
terhadap hal-hal yang positif atau negatif. Dalam hal positif tindakannya
6) Minat
Minat timbul jika individu tertarik pada sesuatu karena sesuai dengan
36
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
share), untuk bekerja sama (to co-operate) diantara pengguna dan melakukan
maupun organisasi.
bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user generated content atau UGC
dimana konten dihasilkan oleh pengguna dan tidak oleh editor sebagaimana
Meike dan Young (2012) menjelaskan kata media sosial atau social media
individu (to be shared one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa
Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang memfokuskan
37
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
berkolaborasi. Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator)
ikatan sosial.
2.3 KonsepGangguanPerilaku
nyata dan menahan merespon lingkungan tanpa adanya kepuasan pribadi namun
Dari berbagai kasus yang ada gangguan perilaku pada remaja tidak lepas
38
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. MasalahPerkembangan
tantangan atau krisis emosi. Anakbiasanya dapat mengatasi krisis emosi ini
jika pada dirinya tumbuh kemampuan baruyang berasal dari adanya proses
1) FaktorBiologis
39
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sehari – hari seperti kelainan gen, kurang gizi, penyakit dsb. Pengaruh –
rasa aman, rasa mampu, dan harga diri sehingga menimbulkan luka
yang dialami pada masa kanak – kanak cenderung akan terus dibawa
(2) DeprivasiParental
40
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ini hubungan antara orang tua dan anak yang berakibat menimbulkan
(4). Keluarga yang tidak utuh. Keluarga dimana ayah / ibu yang tidak
ada di rumah, entah karena sudah meninggal atau sebab lain seperti
5) Stressberat
41
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(2). Konfliknilai.
1. FaktorAbnormalitas
sebagai berikut:
(5). Psikosissifilitik
(1). Kekurangannutrisi
(2). Infeksi
(3). Luka
(4). Keracunan
(5). Menderitapenyakit
(6).Menderitapsikosis
42
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(4). Primogeniture (primipara = wanita yang hamil sekai dan melahirkan anak
pertama)
(4). Kekurangannutrisi
1). Kejaranganstatistic
normal adalah orang tersebut tidak menyimpang jauh dari rata-rata pola trait
2). Pelanggarannorma
3). Distresspribadi
43
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
abnormalitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku abnormal itu adalah perilaku yang
normal, dan menjadi respons yang tidak diharapkan oleh lingkungan. Oleh
karena itu, suatu perilaku yang dianggap abnormal adalah perilaku yang
sesuai dengan cerita diatas.Dimana harus terdapat semua criteria yang sesuai
perilaku abnormal yang sesuai dengan satu criteria, juga akan sesuai untuk
44
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III
3.1 KerangkaKonseptual
Lingkungan :
Sekolah
Lingkungan Luar
Medsos :
Faktor yang -facebook
mempengaruhi Remaja : - instagram
Intensitas Media
- Umur Sosial
- whatsapp
- Keluarga
-gameonline
- Temanbergaul
- Lingkungan - youtube
Ganggua
n perilaku
Remaja
: Yangditeliti
: tidak diteliti
45
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Keterangan :
Berdasarkan kerangka konseptualdiatas, menjelaskan tentang
whatsapp, game online, you tube, kemudian sampai lupa waktu keasikan
menggunakan media sosial sehari lebih dari 5-6 jam jadilah gangguan perilaku
3.2 Hipotesis
H1 : ada hubungan antara intensitas media sosial dengan gangguan perilaku pada
46
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
47
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan : 1) Desain Penelitian, 2) Lokasi Dan Waktu
4.1 DesainPenelitian
Rancangan atau desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap
keputusan yang dibuat oleh peneliti yang berhubungan dengan bagaimana suatu
intervensi dari peneliti, dimana pengambilan atau pengumpulan data tiap subjek
48
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
Keterangan :
N : Perkiraan besarpopulasi
Maka perhitungan besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
49
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
50
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Diketahui :
N = 120
n = 92 responden
sebagai berikut :
1. Kriteria
Inklusi
menentukan kriteria inklusi (Nursalam, 2014). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
terdiri dari :
51
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Kriteria Eksklusi
4.2.4 SamplingPenelitian
digunakan jika populasi homogen, terdapat daftar atau list dari seluruh populasi
4.3 KerangkaOperasional
mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya, yaitu sejak awal penelitian
52
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Penyajian Hasil
PenarikanKesimpulan
Gambar 4.1 :Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Intensitas Media Sosial dengan
Gangguan Perilaku pada remaja di SMPN 2 Mantup Lamongan
Tahun 2019.
53
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.4.1 VariabelPenelitian
1. VariabelIndependen
2. VariabelDependen
4.4.2 DefinisiOperasional
54
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.Intensita
s Berat
(jika
bermain
media
sosial > 4
jam)
2.Intensita
s Sedang
(jika
bermain2-
4 jam.
3.Intensits
Ringan.
(jika
mengguna
kan media
sosial
55
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kuang dari
2 jam)
Kode :
1 =
Rendah
2 =
Sedang
3 = Tinggi
4.5 InstrumenPenelitian
Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat alat yang akan digunakan
56
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pertanyaan.
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
mendapatkan surat ijin dari Kepala Sekolah Negeri 2 Mantup Lamongan. Maka
Mantup Lamongan dan setelah mendapat ijin langkah awal peneliti adalah
mengobservasi remaja yang menggunakan media sosial > 4 jam. Apabila ada
remaja yang terpilih kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti
(Informed consent).
57
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Intensitas menggunakan media sosial yang diisi sendiri oleh responden untuk
tahap editing ini yaitu melengkapi data yang kurang dan memperbaiki atau
2. Coding (pemberiancode)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2007). Setelah
58
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Scoring
(1) Penilaian:
4. Tabulating
Sebagai berikut:
100% =seluruhnya
59
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.8 AnalisisData
1) UjiStatistik
tabel silang antara dua variabel yaitu intensitas menggunakan media sosial dan
Rumus Spearman
rs=1-
Keterangan :
Kesimpulan :
Uji dilakukan dengan taraf signifikan α ≤ 0,05 yang berarti jika α < 0,05
maka H1 diterima yang artinya ada hubungan atau H0 ditolak artinya terdapat
hubungan yang signifikan.
60
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.9 EtikaPenelitian
diteliti dan pengamatan akan dilakukan dengan menekankan pada masalah etik
yang meliputi :
Lembar persetujuan ini diberikan pada subjek yang akan diteliti, tujuannya adalah
subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang diteliti selama
pengumpulan data. Jika menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap
2. Confidentiality ( Kerahasiaan)
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, A.A,2010)
3. Anonimity (TanpaNama)
subyek yang akan diteliti, baik secara lisan maupun lembar persetujuan atas
penelititidakakanmencantumkannamasubyekpadalembarpengumpulandata
61
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang diisi oleh subjek. Subyek mempunyai hak meminta bahwa data yang
diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya anonimity atau tanpa nama
(Nursalam,2014)
62
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V
Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian dan analisis hasil
akan disajikan mengenai hasil pengumpulan data yang diperoleh sejak bulan juli
Hasil penelitian meliputi data umum dan data khusus. Data umum meliputi
gambaran lokasi penelitian, karakteristik responden yang terdiri dari jenis media
:intensitas menggunakan media sosial dan gangguan perilaku pada remaja yang
5.1 HasilPenelitian
kelas, jumlah siswa 120 setiap senin salalu memaki baju rapi, kegiatan
63
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
perilaku remaja.
2) Masalah PerilakuRemaja
65
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
perilakuremaja
rho = 1,000 dengan korelasi negatif dengan = < 0,01 value = 0,000
5.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini akan diuraikan tentang menggunakan media sosial,
sebagai berikut :
66
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1. Jenis MediaSosial
(21,6), instgram 7 responden (13,7), you tube 7 responden (13,7), game online 7
(13,7). alasan mereka sering menggunakan media sosial agar tidak up to date.
memenuhi kebutuhan tahu mencapai tujuan yang bergantung pada sumber daya
komunikasi tatap muka pada komunikasi antar pribadi yang membuat gangguan
Jenis media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp, you tube dan
game online menjadi salah satu hiburan para remaja yang memiliki intensitas
yang tinggi karena keingintahuan remaja terhadap sesuatu hal yang baru sehingga
67
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
marasa kesulitan jika harus melakukan interaksi sosial secara tatap muka karena
langsung atau face to face remaja tersebut merasa gelisah apakah orang lain akan
menerima atau menolak dirinya hal ini yang membuat remaja merasa kesulitan
dalam pengungkapan dirinya jika harus berinteraksi secara langsung, selain itu
atau face to face, maka individu bergantung pada komunikasi online, untuk
responden (9,8%), Dari hasil penelitian hampir dari setengahnya memiliki tingkat
68
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pemakaian suatu unsur bahasa dalamsuatu teks atau rekaman, jadi yang dimaksud
menggunkan media sosial dalam setiap hari atau minggunya.Peneliti berfikir bahwa
menggunakan media sosial yang tinggi karena pengaruh teman nya dan juga karena
kurang pengawasan ke dua orang tua terhadap anaknya. Sehingga mereka para
remaja lebih fokus pada media sosial sehingga mereka lupa akan waktu dan lupa
kewajibannya sebagaipelajar.
dominan dalam menggunakan media sosial dan bahkan dua kali lebih banyak
dibandingkan dengan remaja tengah ataupun remaja akhir (Sunarto et al., 2011)
(9,8 %).
terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun daridalam dirinya. Respons ini
69
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
diri.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa perilaku yang dihasilkan
dari pengguna media sosial yang tinggi dan tingkat keseringan menggunakan
media sosial yang tinggi maka perilaku yang muncul kurang baik , begitu pula
sebaliknya jika durasi menggunakan media sosial rendah maka perilaku yang
dihasilkan akan baik. Karena mengingat begitu banyak dampak negatif dari media
sosial sehingga bisa merubah perilaku remaja yang awalnya baik menjadi kurang
baik.
pengawasan orangtua yang kurang dapat menjadi salah satu hal yang paling
dominan menyababkan anak/remaja lebih memilih media sosial dari pada harus
Lamongan
70
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
responden (9,8), Dari hasil penelitian hampir dari setengahnya memiliki tingkat
menggunakan media sosial tinggi sedang yang menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat menggunakan media sosial semakin tinggi maka pula perilaku yang kurang
sosial yang beberapa siswa mengaku kepada peneliti, mereka mengaku ketakutan
jika terlihat tidak up to date terhadap hal atau informasi yang terbaru. Mereka juga
bahkan aktifitas terbaru mereka yang terkadang tidak begitu penting bagi orang
lain.(Yuwanto 2019)
media sosial, lebih memetingkan diri sendiri, menjadi malas belajar atau malas
melakukan kegiatan, kurangnya sopan santun dan salah satunya malas melakuan
Kebanyakan orang tua tidak menyadari isi dari media sosial yang telah
dimainkan anak-anak mereka dan orangtua mereka pun tidak memaksakan batas
71
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
waktu pada jumlah jam yang diizinkan untuk menggunakan media sosial yang
lterbaru selama rata-rata 9 jam per minggu, sedangkan untuk anak laki-lakirata-rata
8 jam per minggu bahkan lebih. Penelitian yang dilakukan oleh (Sariroh, 2016)
tidak tau waktu akibat intensitas penggunaan media sosial, lebih memetingkan diri
sendiri.
diharapkan orang tua lebih membatasi anaknya dalam menggunakan media sosial,
karena kurangnya perhatian ke 2 orang tua salah satu penyebab anak menjadi lebih
remaja namun hal yang paling fatal dalam penggunaan media sosial yang
berlebihan atau dengan durasi yang tinggi akan mengakibatkan remaja mengalami
kecanduan.
Maka dari itu penting bagi orangtua dalam melakukan pengawasan dan juga
pembatasan pada anaknya dalam menggunakan media sosial supaya tidak merubah
perilaku dan juga tidak menyebabkan kecanduan. Dalam masa ini segala
sesuatunya yang terjadi adalah kegiatan yang belum menimbulkan kerusakan serius
meskipun sebagian orang sudah terlihat adanya gejala kecanduan. Namun pada
penelitian terbaru pada usia awal belasan tahun menemukan hamper sepertiganya
media setiap harinya dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, yaitu sekitar 7%
72
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
tingkat intensitastinggi.
6.2 Saran
Lamongan.
6.2.2 BagiPeneliti
Lamongan.
2 MantupLamongan.
73
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2 MantupLamongan.
memfokuskan diri pada media sosial dan lebih meningkatkan kegiatan disekolah
yang lebih bermanfaat supaya remaja mempunyai kegiatan atau aktivitas yang
6.2.5 BagiRemaja
perilaku bahkan dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan.Dan supaya dapat
mengontrol diri agar tidak berfokus pada media sosial karena mengingat remaja
74
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA
Aridarma Putri, 2013. Komunikasi antar pribadi yang akan membuat gangguan
perubahan prilaku.
Asmaya, 2015.Kehidupan media sosial dapat ditranformasi
kedalamduniamaya.Badan Pusat Statisik. Penduduk Menurut
Kelompok Umur, Daerah Perkotaan/Pedesaan, Jenis
Kelamin. 2010. Available : 21th April2015)
Baidu, 2014.Teknologi memberikan efek baru bagi manusia dalam
bersosialisasi.Findrianti, L.,2002. Hubungan Frekuensi Kecanduan Media Sosial
dengan Tingkat Kematangan Sosial pada Remaja. Malang: UNIKOM.
Goodman R, Ford T, Simmons H, et al., 2005. Using the Strengths and
Difficulties Questionnaire (SDQ) to Screenfor Child Psychiatric
Disorders in a Community Sample. British Journal of Psychiatry,
177(5):534-539.
Gunzburg,B.Simanjuntak,2014.Kelenjarendoktrinmerupakansalahsatupenyebab
timbulnya kejahatan sehingga berpengaruh pada perkembangan keadaan
fisik.
Harsono, Ma’ruf. 2014. Pengaruh Bermain Media Sosial Terhadap Perkembangan
Remaja.Tanggerang: Universitas Surya
Hastono, S.P. &Sabri, L. 2006.Statistik Kesehatan.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada
75
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sumiati, Dinarti, Nurhaeni, H., Aryani, R..2013. Kesehatan Jiwa Remaja dan
Konseling.Jakarta : Keperawatan dan Kebidanan.
WHO. 2010. World Population Monitoring Adolescent and Youth. Department of
Economic and Social Affair of United Nation. New York: United
NationPublicatio.
Widiana, Retnowati dan Hidayat 2012.Intensitas Perilaku Oneline.
76
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 1
Kepada
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi D3
Nama :RIKASIH
NIM :151611913088
MenggunakanMediasosialMediaSosialdenganGangguanPerilakupadaRemajadi
SMPN2MantupLamongan”.Sehubungandenganini,sayamohonkesediaansaudara
untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan.
Kerahasiaandatapribadisaudaraakansangatkamijagadaninformasiyangakansaya
Demikianpermohonansaya,atasperhatiandankesediaansaudarasayaucapkan
terimakasih.
Lamongan, Juni2019
Peneliti
RIKASIH
151611913088
77
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 2
(Informed Consent)
Yangbertandatangandibawahini:N
ama :
Umur :
Alamat :
Setelahsayamendapatkanpenjelasanmengenaitujuan,manfaat,jaminan
kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh
mahasiswaProgramStudiKeperawatanUniversitasAirlanggayangbernamaRIKASIH
padaRemajaDiSMPN2MantupLamongan”.Sayamengetahuibahwainformasiyang
akansayaberikaninisangatbermanfaatbagipengetahuankeperawatandiIndonesia.
Untukitusayaakanmemberikandatayangdiperlukandengansebenar-benarnya.
Demikianpernyataaninisayabuatuntukdipergunakansesuaikeperluan.
Lamongan, Juni2019
Responden
78
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 3
KUESIONER
1. DATAUMUM
Identitas Remaja
1. JenisKelamin
Laki-laki
Perempuan
2. Umur
12tahun
13tahun
14tahun
15tahun
Menghilangkanstress
Mencari teman
Bagiankomunitas
Mencari keuntungan
(dll).................
79
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. DATAKHUSUS
1) Kuesioner Intensitas Media Sosial
keadaan sekarang.
Keterangan :
(S) :Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
80
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
intensitasmedia sosial)
2. Skor:
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak setuju
3. Kategori:
Tinggi =49-60
Sedang =36-48
Rendah =25-35
4. Kode:
1 :tinggi
2 :sedang
3 :rendah
82
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2) KUISIONERPERILAKU
Berilah tanda () pada yang menurut adik-adik benar atau sesuai dengan keadaan
sekarang
Keterangan :
(SS) : Sangatsetuju
(S) :Setuju
(TS) : TidakSetuju
83
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15. Sayamenjadimalasbelajar
84
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Skor
4 :SangatSetuju
3 :Setuju
2 :TidakSetuju
1 :SangatTidakSetuju
3. Kategori :
49-60 =Baik
36-48 = Cukup
25-35 = Kurang
4. Kode : 1
=Baik
2 = Cukup
3 = KurangBaik
85
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 4
2 2 3
3 2 3
4 1 1
5 1 1
6 1 1
7 1 1
8 1 2
9 1 2
10 1 2
11 1 1
12 1 1
13 2 3
14 2 3
15 2 3
16 2 1
17 2 1
18 1 4
19 1 4
20 1 4
86
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21 1 1
22 1 1
23 1 1
24 1 5
25 1 5
26 1 5
27 1 1
28 1 1
29 1 1
30 2 3
31 2 1
32 2 1
33 2 1
34 2 1
35 1 5
36 1 5
37 1 5
38 1 5
39 1 2
40 1 2
41 1 2
42 1 2
43 2 3
87
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44 2 3
45 2 3
46 2 3
47 1 4
48 1 4
49 1 4
50 1 4
88
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2 Ringan 3 Baik 1
14 Ringan 3 Baik 1
89
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30 Ringan 3 Baik 1
90
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45 Ringan 3 Baik 1
46 Ringan 3 Baik 1
91
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DATA TABULASI HUBUNGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DENGAN GANGGUAN PERILAKU
PADA REMAJA DI SMPN 2 MANTUP KABUPATEN LAMONGAN
93
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 3 36 3
18 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 45 2
19 1 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 52 1
20 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 40 2
21 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 54 1
22 1 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 53 1
23 1 1 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 50 1
24 1 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 50 1
25 1 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 3 4 4 58 1
26 1 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 4 50 1
27 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 45 2
28 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 49 2
29 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 49 2
30 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 30 3
31 2 1 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 4 50 1
32 2 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 34 3
33 2 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 34 3
34 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 50 1
35 1 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 45 2
36 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 50 1
37 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 45 2
38 1 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 45 2
39 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 45 2
40 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 40 2
94
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41 1 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 50 1
42 1 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 50 1
43 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 56 1
44 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 2
45 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 50 1
46 1 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 45 2
47 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 50 1
48 1 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 39 2
49 1 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 40 2
50 1 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 50 1
Keterangan
:
Alasan : 1 = Menghilangkan
Setres Kategori:
2 = Mencari
Teman 1 =Tinggi
MEDSOS : 1 =
FACEBOOK 2 = Sedang
2=
INSTAGRAM 3 = Rendah
3=WHATSAPP
4= YOUTUBE
5= GAME
ONLINE
95
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 5
Descriptives
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 50
Frequencies
Statistics
N Valid 50 50 50 50
Missing 1 1 1 1
Frequency
alasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 51 100.0
96
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
medsos
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 51 100.0
intensitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 51 100.0
perilaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
perilaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 51 100.0
Crosstabs
Cases
perilaku
intensitas berat 0 0 28 28
sedang 0 17 0 17
ringan 5 0 0 5
Total 5 17 28 50
98
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nonparametric Correlations
Correlations
intensitas perilaku
Sig. (2-tailed) . .
N 50 50
Sig. (2-tailed) . .
N 50 50
99