Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA

(HERNIA INGUINALIS DAN HERNIA SKROTALIS)

PENGERTIAN
Hernia adalah suatu penonjolan isi perutdari rongga yang normal melalui lubang
kongonital atau didapat.

Hernia Inguinalis
Hernia Inguinalis terdiri dari :
a. Hernia Inguinalis lateralis
b. Hernia Inguinalis medialis

Hernia Inguinalis lateralis adalah hernia yang melalui internus/lateralis, menyusun


kanalis Inguinalis dan keluar rongga perut malalui anulus Inguinalis ekternal
medialis.

1. Hernia Reponibilis
Disebut Reponibilis, karena dapat timbul dan menghilang, bila mengedan
pada waktu bab/bak timbul kembali.
2. Hernia Irreponibilis
Pasien mengeluh bahwa benjolan tidak dapat mengecil/hilang kembali.
3. Hernia Inkarcerata
Keluhan adanya benjolan tidak dapat mengecil/menghilang disertai adanya
mual, muntah, kembung, tidak dapat platus dan bab.
4. Hernia Strangulata
Keluhan Pasien adanya benjolan tidak dapat mengecil/hilang, pasien akan
nampak dalam keadaan teknis dan syok, antara 4-8 jam sudah nyata dehidrasi,
gelisah, panas tinggi, tidak disertai muntah dan platus masih bisa.

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Pasien pada umumnya baik kecuali pada hernia strangulata, pasien
dapat cegah jatuh dalam keadaan syok, gelisah, suhu tubuh meningkat dan
dehidrasi.
2. Bila benjolan tidak tampak, maka pasien di suruh mengedan dengan menutup
mulut dalam keadaan berdiri, bila ada hernia maka nampak adanya benjolan,
bila sudah nampak harus dapat dibuktikan bahwa benjolan tersebut dapat
masuk kembali. Pasien dalam posisi tidur, bernafas dengan mulut untuk
mengurangi tekanan intra abdomen lalu angkat skrotum perlahan-lahan, bila
benjolan dapat masuk maka diagnosa pasti hernia dapat ditegakkan. Diagnosa
pasti hernia dapat juga ditegakkan bila terdengar bising usus pada benjolan
tersebut.

Pemeriksaan Keadaan cicin Hernia


Caranya dengan mengikuti fasikulus spermtikus sampai keamulus ingualis
interna.
Pada keadaan normal maka jari tangan tidak dapat masuk, maka pasien disuruh
mengedam apakah ada masa yang menekan. Bila masa menekan ujung jari, maka
itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila masa menekan sisi jari maka
diagnosanya adalah hernia inguinalis medialis, pada hernia inkarcerata akan
teraba cinsin keras, tegang, nyeri yang berasal dari anulus inguinalis yang kaku.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan dibagi menjadi :
1. Diagnosa Keperawatan pre operasi
a. Hernia reponibilis dan ireponibilis
b. Hernia inkarcerata dan strangulata
2. Diagnosa Keperawatan post operasi
a. Post op hernia reponibilis dan ireponibilis
b. Post op hernia inkarcerata dan strangulata
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien pre op hernia
reponibillis dan ireponibilis.
1. Gangguan rasa nyaman (adanya benjolan pada inguinal/skrotum) sehubungan
dengan adanya kantong hernia yang tidak menutup yang dimasuki organ
virera (usus).
2. Cemas sehubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi.
3. Kurangnya pengetahuan akan penyakitnya sehhubungan dengan kurangnya
informasi.

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien pre op hernia


inkacerata dan strangulata.
1. Gangguan rasa nyaman (adanya benjolan pada inguinal/skrotum, perut
kembung) tidak dapat platus dan bab sehubungan dengan adanya penjepitan
organ visera dan pembuluh darah yang masuk kekantong hernia.
2. Potensial terjadi keadaan toksit sehubungan dengan kemungkinan adanya
jaringan nekrotik usus masuk melalui sirkulasi.
3. Potensial terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolis dehidrasi
sehubungan dengan intake cairan yang tidak ada kuat.
4. Cemas sehubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi segera.
5. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya sehubungan dengan kurangnya
informasi.

Pada pasien post hernia reponibilis dan ireponibilis biasanya akan ditemukan data
sebagai berikut :
1. Adanya luka insisi pembedahan
2. Adanya rasa nyeri
3. Adanya pemasangan infus

sesuai dengan data tersebut diatas maka kemungkinan siagnosa keperawatan yang
muncul pada post op hernia reponikbilis dan ireponibilis adalah :
1. a. Gangguan rasa nyeri sehubungan dengan insisi pembedahan
b. Gangguan aktifitas sehubungan dengan ketakutan nyeri
c. takut sehubungan dengan ketidak ketauan.
2. Potensial terjadi infeksi sehubungan dengan putusnya inte gritas jaringan
akibat pembedahan.
3. Kurang pengetahuan tentang prosedur pembelahan, masa post op sehubungan
dengan kurang informasi.

Pada pasien post op hernia incarcerata dan strangulata biasanya akan ditemukan
data sebagai berikut :
1. Adanya luka insisi post op
2. Adanya rasa nyeri
3. Terpasangnya alat-alat kesehatan (infus, magselang, ketetr dan drain).
4. Pasien dipuaskan

sesuai dengan data tersebut diatas maka kemungkinan diagnosa keperawatan yang
muncul pada post op hernia inkarcerata dan strangulata adalah :
1. a. Gangguan rasa nyaman, nyeri sehubungan dengan adanya insisi
pembedahan.
b. Gangguan aktifitas sehubungan dengan takut dan nyeri.
c. Takut sehubungan dengan ketidak tahuan.
2. Potensial terjadi infeksi sehubungan putusnya integritas jaringan akibat
pembedahan.
3. Potensial (dehidrass) sehubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat.
4. kurangnya pengetahuan tentang prosedur pembedahan, masa post op
sehubungan dengan kurangnya informasi.

Perencanaan :
1. Diagnosa keperawatan pre op hernia reponibilis dan ireponibilis.
a. Gangguan rasa nyaman/adanya benjolan pada inguinal/skrotum, sehubungan
dengan adanya kentong hernis yang tidak menutup yang dimasuki organ
visera (usus).
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi dengan hilangnya benjolan dan
inguinal/skrotum.
Kriteria Evaluasi : Benjolan/keluhan nyeri hilang.

Intervensi :
- Kaji adanya benjolan
- Jelakan tentang prosedur perawatan yang akan dibuktikan sehubungan dengan
adanya bejolan tersebut.
- Istirahatkan pasien ditempat tidur (bedrest)
- Beri Posisi trendlebung
- Beri konpres pada benjolan tersebut
- Beri diit bubur saring
- Jelaskan penyebab dan faktor penunjang untuk timbulnya benjolan tersebut
- Anjurkan pasien untuk mematuhi akan menghindari faktor penunjang tersebut
- Kolaborasi untuk pemberian muscle relaxan (valium, luminal) dan
kemungkinan dilakuakn tindakan operasi bila benjolan tersebut tidak hilang.

b. Cemas sehubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi


Tujuan : Rasa cemas berkurang/hilang dan pasien mau dilakukan tindakan
operasi.
Kriteria Hasil :
- Pasien dapat menjelaskan dengan besar rencana prosedur pembedahan.
- Pasien menunjukan kecemasan ringan
- Pasien menerangkan partisipasinya dalam perawatan post op,
mendemontrasikan bentuk dan anfas dalam.
- Pasien dan keluarga memberi ijin untuk pembedahan

Intervensi :
- Kaji pengertian dan harapan pasien dan keluarga tentang prosedur
pembedahan, anestasi, masa pemulihan, hilangkan konsep yang salah.
- Kaji drajat kecemasan, kebiasaan mengulanginya dan apa yang menakuti
pasien dan keluarga sehingga menolak.
- Kenali kecemasan dan hilangkan konsep yang salah.
- Ajarkan partisifasi pasien dalam perawatan pre dan post operasi.
- Ajarkan pasien untuk mendemontrasikan pernafasan, batuk efektif dan cara
mengatasi nyeri.
- lakukan komunikasi dengan pasien dan keluarga, dan anjurkan dengan akan
dilakukan tindakan operasi.
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya sehubungan dengan kurangnya
informasi.

Tujuan :
Pasien akan mengetahui segala sesuatu tentang penyakitnya setelah mendapat
penjelasan.
Kriterial hasil :
- Pasien mengetahui penyebab penyakit cara pengobatan dan perawatan
yang dibutuhkan untuk kesembuhan.
- pasien mau berpartisipasi dalam proram pengobatan dan perawatan.

Intervensi :
- kaji tingkat pengetahuan pasien
- jeleskan segala sesuatu tentang penyakitnya
- beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaan dan
bertanya tentang penyakitnya
- jelaskan tentang pentingnya partisipasi pasien dan keluarga dalam program
perawatan dan pengobatan
- motipasi pasien dan keluarga untuk mendukung program
pengobatan dan perawatan

Diaknosa keperawatan pre op hernia hththttt dan srangguleta


a. gangguan rasa ntamar/adanya benjolan pada kkkkkk/skrotum perut
kembung, tidak dapat platus dan bab sehubungandengan adanya
penjepitan orgen vesera dan pembuluhan darah yang masuk kekanton
hernia.
Tujuan :
Rasa nyanman terpenuhi dengan hilangnya benjolan, kembung,nyeri dan
dapat platus dan bab.
Kretaria hasil :
Pasien segara memproleh penangan segara dari dokter ahli bedah.

Intervensi :
Kaji adanya benjolan
- Kaji tingkat rasa nyeri
- Kaji adanya pritaltik usus
- Jelaskan prosedur perawatan yang diberikan sehubungan dengan
keluhan yang dirasakan.
- Puaskan pasien
- Istirahatkan pasien ditempat tidur
- Beri posisi trindleburg
- Beri kompreo kk pada benjolan tarsebut
- Pasang inpus dan atur tetesan
- Pasang NGT
- Pasang keteter urine
- Koleksi cairan lambung dengan cairan Infis RL
- Kaji kadaan umum dan tanada-tanda vikal
- Kaborasi dengan dokter ahli bedah untuk kemungkinan dilakukan
tindakan operasi cyto
b. Protensial terjadi kadaan toksin sehubungan dengan kenbung kinan adanya
jaringan nekrotik usus yang masuk melalui sirkulasi

Tujuan :
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tidak terjadi
Kretaria hasil :
Tidak da tanda-tanda dihidrasi

Intervensi :
- Kaji kadaan tanda-tanda toksin
- Monitor kadaan umum
- Usahakan hernia dapat masuk
- Kolaborasi dengan dokter ahli bedah untuk kemungkinan di lakukan tindakan
operasi cyto

b. Potensial terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


( dehiudrasi ) sehubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat.
Tujuan :
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tidak terjadi
Kretaria hasil :
Tidak adatanda-tanda dihidrasi
Intervensi :
- Kaji kadaan umum pasien dan monitor tanda-tanda vital
- Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi
- Pertahankan pasangn infus dan atur tetesan dan jenis cairan yang diguna
dengan kebutuhan
- Tampung cairan lambung dan urine, koleksi dengan cairan infus ringger laktat
- kalaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya
d. Cemas sehubungandengan akan dilakukan tindakan operasi segera ( Cytos )
Tujuan : Rasa cemas berkurang / hilang
Kretaria hasil :
Pasien dan keluarga mengizinkan untuk dilaksanakan tindakan operasi.

Intervensi :
- Kaji pengertian dan haeapan pasien / keluarga tentang prosedur pemedahan,
anesthesi , masa pemulihan, hilangkan konsep yang salah
- Kaji derajad kecemasan, kebiasaan menanguluanginya dan ada yang menakuti
pasien/keluarga sehingga menolak
- Kenali kecemasan pasien dan hilangkan hilangkan konsep yang salah
- Ajarkan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan predan post operasi
- Ajarkan paisen untuk latihan pernapasan, baluk efektip dan cara mengatasi
nyeri
- Komunikasikan dengan pasien / keluarga dan ajurkan pasien untuk
berkomunikasi dengan keluarga sehubungan dengan akan dilakukan tindakan
operasi segera
- Siapkan pasien untuk dilakukan operasi segera bila pasien dan keluarga sudah
menyatujui
e. Kekurangan pengetahuan tentang panyakitnya sehubungan dengan
kekurangan impormas.
Tujuan :
Pasien mengerti tentang segala sesuatu tentang penyakitnya setelah diberi
penjelasan.
Kriteria hasil :
- Pasien mengatahui tentang penyebab penyakitnya dan cara pengobatan serta
perawatan yang diberikan untuk kesembuhan
- Pasien mau berpartisipasi Dalam program pengobatan dan perawatan
Intervensi :
- Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya
- Jelaskan tentang segala sesuatu tentang penyakitnya
- Beri kesempatan pada apsien untuk bertanya dan mengungkapkanperasannya
sehubungan dengan penyakitnya
- ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
- yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy

3. Diaknosa Keperawatan post op hernia reponibilis dan ireponi bilis.


1. Gangguan rasa nyaman, nyeri sehubungan dengan insisi pembedaan
2. gangguan aktipitas sehubungan dengan ketakutan.nyeri
3. Takut sehubungan dengan ketidak tahuan

Tujuan :
Pasien dapat beradaptasi dengan cepat dari trauma pembedaan dan tekanan-
tekanan yang dialami selama dirumah sakit, pasien terbebas dari rasa nteri, takut
dan tumbuh rasa percaya diri
Kriteria hasil :
- Pasien dapat beradaptasi
- Pasien terbebas dari rasa nyeri dan takut
- Pasien tampak percaya diri

Interpensi :
- beri analgenik pada 24-72 jam pertama post op dan obat diberikan jika
diperlukan bagi kenyamanan dan memebantu perawatan, amati epeknya,
kolaborasi bila rasa nyeri tidak berkurang
- Ajukan asien/keluarga untuk mengungkapkan masalah-masalah yang terjadi,
jawab pertanyaan yang diaajukan amati perkembangan pasien
- Anjurkan waktu berkunjung dipersingkat sehingga tidak melelahkan pasien
- Alihkan perhatian pasien pada hal-hal yang menyenangkan
- Amati tanda-tanda ketegangan, kegelisahan,ketakutan, deprasi, mudah
marah/tingkah laku lain perlu diinterpensi
- Konsultasi dengan spesialis jika diperlukan
- Ketakutan adalah respon normal, izinkan pasien untuk mengungkapkan
perasaanya
c. Fotensil terjadi inpeksi sehubungan dengan putusnya integriritas jaringan
akibat pembedaan.
Tujuan : Pasien terbebas dari inpeksi
Kriteria hasil : Tidak ada tanda-tanda inpeksi
Interpensi :
- Catatan dan laporan adanya peningkatan suhu pada tubuh lebih dari 2oC
sesudah post op pada hari ke- 3
- berikan antibiotik dosis efektip dan evaluasi efeknya
- Cuci tangan sesudah dan sebelum merawat pasien
- cegah infeksi kulit yang terjadi yang gerasal dari kunjungan orang lain
- Jaga kebersihan tempat tidur dan hindari kompinasi yang mungkin timbul
- Monitor keadaan luka post op, apakah ada cairan yang keluar dan bagaimana
warna cairan tersebut
- Lakukan perawatan luka dengan tehnik sterilitas ( Aseptik dan antiseptik )
c. Kurangnya pengetahuan dan tentang prosedur perbedaan dan masa post
sehubungan dengan kurangnya inpormasi
Tujuan :
Pasien mengerti tentang prosedur pembedaan dan masa post op setelah diberi
penjulasan.

Kriteria hasil :
- Pasien mengerti tentang prosedue pembedaan dan perawatan post operasi
- pasien dapat mendemontrasikan tekhnik perawatan luka
intervensi :
- jelaskan rangkayan kejadian mulai dari pasien diantar kekamar mandi operasi
sampai kembali ruang perawatan
- Jerikan pengobatan yang membantu perawatan pasien termasuk diit dan
aktipitas
- Ajukan pasien latihan-latihan ringan ( perubahan po sisi ) untuk mengabulkan
aktitpitas pasien
- Beri pasien kesempatan untuk bertanya dan mengungkapkan perasan dan
keinginannya
1. Diaknosa keperawatan post op hernia inkacerata dan steranggu lata
1. Gangguan rasa nyaman, nyeri sehubungan dengan insisi pembedaab
2. gangguan sktipitas sehubngan dengan ketakuyan, nyeri
3. Takut sehubungan dengan ketidak takutan
Tujuan :
Pasien dapat beraptasi trauma pembedaan dan tekanan-tekanan yang dialami
selama dirumah sakit,akan terbebas dari rasa nyeri dan rasa takut dan akan
tumbuhrasa percaya diri.
Kriteria hasil :
- Pasien dapat beradaptasi terhadap trauma pembedaan dan
perawatan dirumah sakit
- Pasien terbebas dari rasa nyeri dan takut
- Pasien menunjukan rasa percaya diri
Interpensi :
- beri obat analgenik Pada 24-72 jam pertama pont op kemudian
obat tersebut agak dijarangkan /haya jika diperlukan yyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
- Anjurkan pasien/keluarga dan teman-teman untuk mengungkapkan
masalah-masalah yang terjadi pada pasien, jawab pertanyaan yang dianjurkan,
lengkapi pertanyaan mati perkembangan pasien
- Anjurkan waktu berkunjung dipersingkat hingga tidak melelahkan
pasien
- Beritahu pasien agar tidak membayangkan hal-hal yang buruk
tentanmg kenyamanan pembedahan, berikan kesempatan pada pasien untuk
menceriyakan pengalaman-pengalamannya.
- Amati tanda-tanda ketegangan, kegelisahan, ketidak keterbukaan,
depresi, mudah marah/tingkah laku yang perludi intenvensi, konsultasi dengan
spesisalis jika diperlukan.
- Ketakutan akibat kurang pengetahuan adalah respon normal,
izinkan pasien untuk mengungkapkan perasaannya.

Potensial terjadinya infeksi sehubungan dengan putusnya putusnya integritas


akibat pembedahan.

Tujuan :
Pasien terbebas dari infeksi akibat dari pembedahan

Kriteria hasil :
- Tanda-tanda infeksi tidak ada
- Luka balutan bersih

Intervensi :
- Catat dan laporan adanya peningkatan suhutubuh lebih dari 20C sesudah hari ke
tiga Post op.

Anda mungkin juga menyukai