Anda di halaman 1dari 20

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI SUKU
BANGSA DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS 5 SDN
SERANG 13

Oleh

NAMA : HANI SETIAWATI


NIM : 223707190164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

AGUSTUS, 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan dan pelaksanaan Best Practice ini dengan baik.
Best Practice merupakan laporan uraian hasil pengalaman nyata seorang
guru dalam memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan memiliki nilai kebermanfaatan baik secara langsung untuk
guru itu sendiri atau tidak langsung meliputi peserta didik, masyarakat, dan
teman sejawat lainnya. Best Practice juga berisi cara pembaharuan atau inovasi
untuk meningkatkan sebuah pembelajaran di lingkungan sekolah bagi guru itu
sendiri.
Penyusunan Best Practice ini dapat terselesaikan tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak yang telah ikut serta berperan. Atas dukungan dan bantuan
tersebut, saya sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga, kepada :
1. Rektor UNTIRTA, Prof.Dr.H.Fatah Sulaeman, ST,Mt
2. Kepala Sekolah SD Negeri 13 Serang, Agus Zatnika, S.Pd. M.Si
3. Dosen Pembimbing Dr. Syamsuri, M.Si
4. Guru Pamong Hj. Siti Malihah, S.Pd
5. Suami dan anak-anak saya yang memberikan semangat dan dukungan
materiil maupun spiritual dalam melaksanakan rangkaian kegiatan PPL.
6. Teman-teman guru Pendidikan Profesi Guru sebagai rekan yang baik dan
selalu bekerja sama, memberikan dukungan dan motivasi maupun
semangat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan penulis lebih baik demi menyempurnakan
penyusunan Best Practice selanjutnya.
Serang, 18 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI
SUKU BANGSA DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS 5 SDN SERANG
13 .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II RENCANA TINDAKAN ...........................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................5
A. Hasil ........................................................................................................................ 5
B. Pembahasan............................................................................................................. 5
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ..................................................6
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................7
Lampiran ..................................................................................................................8

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
manusia. Tingkat keberhasilan dalam pendidikan sendiri sangat ditentukan
oleh kualitas proses pembelajaran. Pada kegiatan belajar mengajar terdapat
dua hal yang dapat menentukan keberhasilan siswa, yakni proses belajar
mengajar yang dilakukan guru dan pemahaman siswa itu sendiri terhadap
materi, keduanya saling ketergantungan satu sama lain. Kemampuan guru
dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tepat, akan menciptakan
suasana kelas kondusif dan ketertarikan siswa untuk belajar, sehingga
merupakan titik awal keberhasilan pengajaran.
Keberhasilan pengajaran tidak lepas dari standar mutu Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), yang telah menjadi ketetapan setiap sekolah.
Kriteria tersebut sering menjadi tolak ukur, keberhasilan mengajar seorang
guru terhadap suatu pembelajaran. Untuk dapat mencapai standar ketuntasan
minimal, siswa diharapkan dapat memahami pelajaran dengan baik.
Proses belajar pada pelajaran IPS di SD cenderung masih berorientasi
teori, dan bersifat hafalan. Penggunaan metode pada pembelajaran seringkali
guru hanya menggunakan metode ceramah. Tidak ada kesempatan siswa,
dalam mengembangkan potensi kecakapannya untuk berpendapat, hal ini
juga tidak memberikan siswa kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi
memecahkan masalah, sehingga daya serap siswa kurang tajam. Metode ini
menjadikan siswa pasif dan menimbulkan kebosanan siswa untuk belajar.
Metode yang kurang baik, akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik, dapat terjadi apabila
guru kurang persiapan, dan kurang menguasai bahan pelajaran. Guru biasa
mengajar dengan metode ceramah saja. Hal ini membuat siswa menjadi
bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Sehingga siswa kurang
senang terhadap pelajaran, akibatnya siswa malas untuk belajar. Agar siswa

1
dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus usahakan yang tepat,
efisien, dan efektif (Slameto, 2010:65).
Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPS kelas 5 SDN
Serang 13, yakni tidak pernah menggunakan metode belajar secara
permainan berkelompok. Sehingga, tidak ada kesempatan siswa untuk
mengembangkan kemampuan dalam berpendapat. Kurangnya penekanan
pada materi dan penguatan, baik berupa pujian atau hadiah, sehingga
membuat siswa merasa bosan, tidak bersemangat, dan kurang menguasai
materi.
Didukung dengan data hasil observasi peneliti terhadap kemampuan
kognitif siswa yang dilakukan, pada pembelajaran tematik pokok bahasan
suku bangsa di Indonesia di kelas 5 SDN Serang 13, masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah.
Berdasarkan permasalahan diatas, perlu adanya perbaikan dan
peningkatan kualitas pembelajaran pada materi suku bangsa di Indonesia di
kelas 5 SDN Serang 13 dengan menerapkan metode pembelajaran inovatif,
sehingga guru lebih kreatif dan berdampak pada meningkatnya kemampuan
kognitif siswa. Hal ini yang menjadikan latar belakang peneliti untuk
melakukan penelitian perbaikan pembelajaran terhadap upaya peningkatan
kemampuan kognitif siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD)

B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi suku bangsa di
Indonesia untuk siswa kelas 5 SDN Serang 13 dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division
(STAD).
2. Meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi suku bangsa di
Indonesia untuk siswa kelas 5 SDN Serang 13 dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division
(STAD).

2
BAB II RENCANA TINDAKAN

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil
dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Seperti halnya pembelajaran lainnya,
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga membutuhkan persiapan yang
matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

Persiapan tersebut antara lain: (1) Perangkat pembelajaran, sebelum


melaksanakan kegiatan perlu dipersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi,
Rencana Pembelajaran (RP), buku siswa, lembar kerja peserta didik (LKPD),
beserta lembar jawabannya. (2) Membentuk kelompok kooperatif, dalam
menentukan kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok
heterogen. (3) Menentukan skor awal, skor awal yang digunakan adalah nilai
ulangan sebelumnya, dan dapat berubah setelah kuis. (4) Pengaturan tempat
duduk, tidak ada pengaturan tempat duduk akan menimbulkan kekacauan yang
menyebabkan gagalnya pembelajaran. (5) kerja kelompok, bertujuan untuk lebih
jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok (Trianto, 2007: 52).

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada


langkah-langkah kooperatif yang terdiri dari enam langkah atau fase. Fase-fase
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2. Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemontrasikan atau
lewat bahan bacaan.
3. Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar,
dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas mereka.

3
5. Mengevaluasi kemampuan kognitif siswa tentang materi yang telah diajarkan
atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok.

Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah seluruh siswa


menjadi lebih siap, dan melatih kerjasama dengan baik antar anggota kelompok.
Sedangkan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah kesulitan
dirasakan bersama oleh setiap anggota kelompok, membeda-bedakan siswa
(Ahmadi, dkk, 2011: 65).

4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berdasarkan hasil analisis data yang dilaksanakan, secara umum
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dan meningkatkan
kemampuan kognitif siswa pada materi suku bangsa di Indonesia untuk siswa
kelas 5 SDN Serang 13 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams-Achievement Division (STAD).
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
Achievement Division (STAD) ini dapat membuat pembelajaran di kelas
menjadi lebih produktif dan semakin ramai, dan itu membuat siswa semakin
senang dalam proses pembelajaran. Adanya sikap saling membantu antara
siswa yang paham dengan yang belum paham pada tahap diskusi kelompok
memberikan kontribusi positif juga peningkatan kemampuan kognitif siswa
yang lebih merata.
Hasil post test pembelajaran siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD)
menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa meningkat dari rata-rata 42,9
menjadi 80,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan
kognitif siswa kelas 5 SDN Serang 13 meningkat.

B. Pembahasan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams-Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keberanian,
antusias siswa, jaga rasa percaya diri siswa, guru juga lebih kreatif dalam proses
pembelajaran. Penggunaan metode ini menyangkut 3 aspek yaitu:
1. Ranah kognitif
2. Ranah psikomotor
3. Ranah afektif
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams-Achievement Division (STAD) akan memudahkan siswa untuk
mengingat materi pelajaran IPS materi suku bangsa di Indonesia.

5
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran IPS materi suku bangsa di
Indonesia dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dibandingkan dengan
penggunaan model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukan dengan
peningkatan nilai rata-rata post test siswa setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah mengevaluasi dan mengamati
perkembangan siswa akhirnya peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division
(STAD) menjadikan siswa lebih aktif terlibat dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran tidak didominasi oleh guru.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division
(STAD) memberikan suasana yang menyenangkan, sehingga siswa lebih
antusias dalam mengikuti pelajaran.
3. Dengan aktifnya siswa dan suasana yang menyenangkan dalam proses
pembelajaran, pemahaman siswa terhadap materi IPS meningkat, sehingga
kemampuan kognitif siswa lebih meningkat.

B. Rekomendasi
Bertolak dari kesimpulan yang ada maka direkomendasikan :
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division
(STAD) dalam penelitian ini, dapat dijadikan sebagai alternatif model
pembelajaran IPS.
2. Jika Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division
(STAD) dipakai dalam pembelajaran, sebaiknya disesuaikan dengan materi
yang cocok dalam penggunaan model pembelajaran tersebut.
3. Peneliti dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD)
untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dengan pokok bahasan yang
lain.

6
DAFTAR PUSTAKA

Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik.


Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ahmadi, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Tim.


Prestasi Pustaka

7
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Serang 13


Kelas / Semester : V (Lima) / 1 (Satu)
Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia
Sub Tema 2 : Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran :3
AlokasiWaktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
PPKn

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi:
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 1.1.1 Mengamalkan nilai-nilai
Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila pancasila pada kehidupan sehari
dalam kehidupan sehari-hari. hari.
2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta
tanah air, dan rela berkorban 2.1.1 Menunjukan sikap yang sesuai
sesuai nilai-nilai sila Pancasila. dengan nilai- nilai pancasila.
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari- 3.1.1 identifikasi nilai- nilai pancasila
hari. di tempat tinggal masing masing
4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 identifikasi perilaku yang tidak

8
nilai-nilai Pancasila dalam sesuai dengan nilai pancasila.
kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia
Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi:
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam 3.1.1 Identifikasi pokok pikiran pada
teks lisan dan tulis. sebuah teks.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Menujukan laporan pokok


pokok pikiran dalam teks tulis dan pikiran pada sebuah teks.
lisan secara lisan, tulis, dan visual

IPS
Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi:
3.1 Mengidentifikasi karakteristik 3.1.1 Idetifikasi kekayaan yang di
geografis Indonesia sebagai miliki Negara Indonesia.
negara kepulauan/ maritim dan 3.1.2 Mengetahui kepadatan
agraris serta pengaruhnya penduduk, persebaran agama,
terhadap kehidupan ekonomi, dan daerah asal suku-suku
sosial, budaya, komunikasi serta bangsa yang ada di Indonesia.
transportasi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Menunjukkan peta kepadatan
karakteristik geografis Indonesia penduduk, daerah asal suku-
sebagai negara kepulauan/ suku bangsa yang ada di
maritim dan agraris serta Indoensia, dan daerah
pengaruhnya terhadap kehidupan persebaran agama.
ekonomi, sosial, budaya,
komunikasi serta transportasi.
 Karaktersiswa yang diharapkan :
Religius, tanggung jawab, Rasa ingin tahu, percaya diri, dan peduli.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi potensi kekayaan
alam bangsa Indonesia secara seksama.
2. Dengan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi kepadatan
penduduk tiap-tiap provinsi secara kritis.
3. Dengan mengamati peta, siswa mampu menunjukkan asal suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia secara tepat.

9
4. Dengan diskusi, siswa mampu menunjukkan daerah-daerah persebaran
agama di Indonesia pada peta secara benar.
5. Dengan wawancara, siswa mengidentifikasi keberagaman penduduk di
daerah tempat tinggalnya secara bertanggung jawab.
6. Dengan membaca dan menulis, siswa menentukan ide pokok dari bacaan
secara tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Bacaan yang berjudul kerukunan umat beragama di Indonesia.
2. Peta Indonesia
3. Bacaan tentang suku-suku bangsa Indonesia
4. bacaan tentang bacaan persebaran agama yang ada di Indonesia.
5. Teks wawancara.

E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN


 Pendekatan : Scientific
 Model : Cooperative Learning tipe STAD
 Metode : diskusi, Tanya-jawab, penugasan, dan ceramah.

F. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


Media:
 Peta Indonesia
 Kartu Gambar Suku Bangsa di Indonesia
Alat:
 Double tape

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa. 5 menit
2. Salah seorang siswa memimpin do’a.
(Religius). Siswa yang diminta memimpin
do’a adalah siswa yang bertugas piket hari ini.
(Tanggung jawab)
3. Guru mengkomunikasikan tentang kehadiran
siswa. (kedisiplinan siswa)
4. Guru dan siswa menyanyikan lagu nasional
“Dari Sabang sampai Merauke”. (Nasionalis)
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Ayo Mengamati 190 menit
1. Siswa mengamati gambar peta tentang
kepadatan penduduk di Indonesia.

10
(mengamati)

2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang


kepadatan penduduk di Indonesia.
(menanya)
3. siswa menjawab pertanyaan pada buku siswa
yang berkaitan dengan peta yang sudah
diamatinya.(mengasosiasikan)
4. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok heterogen yang terdiri dari 4 orang
siswa. (STAD)
5. Siswa menempelkan kartu gambar suku
bangsa Indonesia pada peta yang disiapkan
guru. (mengasosiasikan)
6. Setiap perwakilan kelompok siswa maju
untuk mengamati suku bangsa di Indonesia
pada peta. (mengumpulkan informasi)
7. Siswa menuliskan hasil pengamatan
kelompoknya dan menuliskan jawabannya
dalam LKPD yang diberikan oleh guru.
(mengasosiasikan)

Ayo Berdiskusi
8. Siswa membaca teks mengenai keberagaman
agama di Indonesia. (mengumpulkan
informasi)

9. Siswa berdiskusi mengenai daerah-daerah


persebaran agama di Indonesia. (menanya)

11
10. Siswa mewarnai daerah persebaran agama di
Indonesia yang terdapat dalam LKPD yang
diberikan oleh guru. (mengasosiasikan)

Ayo Mengamati
11. Siswa melakukan wawancara terhadap orang
tua, perangkat RT dan RW, Kepala desa,
atau tokoh masyarakat untuk menggali
informasi tentang keberagaman penduduk di
lingkungan tempat tinggalnya.
(mengumpulkan informasi)
12. Sebelum memulai wawancara lakukan dulu
berbagai persiapan diantaranya:
1. Tentukan tempat dan waktu wawancara.
2. Tentukan korespondenya.
3. Tentukan tugas masing-masing anggota.
4. Siapkan peralatan.
5. Susunlah pertanyaan-pertanyaan dengan
baik.
13. Siswa bisa memperhatikan perilaku orang-
orang di sekitarnya, baik di sekolah, rumah,
maupun masyarakat. (menyimak)

Ayo Membaca
14. Siswa membaca bacaan berjudul Kerukunan
Umat Beragama di Indonesia.
(mengumpulkan informasi)

12
15. Siswa mencari dan menentukan ide pokok
tiap paragraf dari bacaan yang telah
dibacanya. (mengasosiasikan)

Ayo Mencoba
16. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi
membandingkan nikai-nilai luhur setiap sila
dalam Pancasila dengan menyusun kartu kata
yang diberikan oleh guru.
(mengasosiasikan)

13
17. Perwakilan siswa membaca hasil diskusi
kelomponya di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15 Menit
pembelajaran yang telah berlangsung:
 Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan
hari ini?
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
3. Guru memberikan tugas siswa untuk mengamati
dan mengidentifikasi kondisi perilaku orang-
orang di sekitar tempat tinggalnya berkaitan
dengan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai dalam Pancasila.
4. Siswa berdo’a dipimpin oleh salah satu petugas
piket. (Religius, Tanggung jawab)

H. SUMBER BELAJAR
 Buku Pedoman Guru Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
 Buku Siswa Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
 Buku Siswa Tema 5A: Organ Gerak Hewan dan Manusia Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013. Bogor: PT Quadra Inti Solusi.

14
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap: Rasa ingin tahu, percaya diri, peduli terhadap
lingkungan dan budaya sekitar.
b. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen Penilaian


a. Sikap
b. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan
pada buku siswa.
Format Penilaian
Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2
Nama Siswa
Belum Belum
Tercapai (√) Tercapai (√)
Tercapai (√) Tercapai (√)

Keterangan:
1. Aspek 1: Mengidentifikasi persebaran penduduk dan suku-suku serta
agama di Indonesia
2. Aspek 2: Menyebutkan sikap-sikap yang sesuai dan tidak sesuai
dengan nilai-nilai sila Pancasila

c. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
1) Rubrik Wawancara

15
2) Mencari Ide Pokok Bacaan

3) Menuliskan Ide Pokok dari Bacaan

16
J. RENCANA TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN
1. Remedial
 Tuliskan kembali perilaku-perilaku yang sesuai dan yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila
Perilaku dan Sikap
Perilaku yang Sesuai Perilaku yang Tidak Sesuai

2. Pengayaan
1. Mengapa Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia?
2. Apa dampak positif dari luas dan letak wilayah Indonesia terhadap
perilaku masyarakat Indonesia?

Mengetahui, Serang, Agustus 2019


Guru Pamong Praktikan

Hj. Siti Malihah, S.Pd Hani Setiawati, S.Pd


NIP. 19680803 200801 2 010

17

Anda mungkin juga menyukai