Jurnal
Jurnal
HASANUDDIN
Dedy Pranata 1
D 111 09 283
Johannes Patanduk 2
Irwan Ridwan Rahim 3
1
Mahasiwa S1 Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2, 3
Staf pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Abstrak
Peningkatan jumlah timbulan sampah dipengaruhi oleh aktifitas pengunjung dan pengguna
transportasi udara di bandara yang terus bertambah dan berkembang kapasitas penerbangannya setiap
tahun. Apabila tidak diimbangi dengan sistem pengelolaan yang tepat, dapat menghambat aktifitas di bandara
dan menjadi permasalahan yang sulit diselesaikan. Kebijakan pihak bandara dalam pengelolaan sampah
saat ini hanya menerapkan singgle method, yaitu wadah-kumpul-angkut-buang, sampah sepenuhnya dibuang
ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk mencegah kebuntuan sistem pengelolaan sampah, perlu
dikembangkan metode-metode pengelolaan alternatif guna mengoptimalkan proses pengelolaan sampah yang
dihasilkan di Bandara Sultan Hasanuddin, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA
dan memaksimalkan penggunaan kembali material serta penghematan terhadap biaya pengelolaan sampah
bandara. Adapun pengambilan dan pengukuran sampel sampah dengan menggunakan metode SNI 19-3964-
1994 (metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan). Jumlah
timbulan sampah yang dihasilkan di Bandara Sultan Hasanuddin pada tahun 2014 sebesar 3.559m³/tahun.
Proyeksi jumlah volume timbulan sampah tahun 2033 sebesar 8.261 m³/tahun, dengan pertumbuhan volume
timbulan sampah mencapai 57%. Pada sistem pengelolaan eksisting, jumlah timbulan sampah tahun 2014
sebanyak 9,75 m³/hari yang dapat didaur ulang sebesar 6,52 m³ dan komposisi sampah organik yang dapat
dijadikan kompos sebesar 3,23 m³. Selain sampah yang dapat di daur ulang, sisanya sebesar 3, 55 m³ diangkut
menuju TPA. Sedangkan sistem alternatif pengelolaan sampah metode komposting, menghasilkan pupuk
kompos sebesar 0,81 m³. Sehingga total jumlah timbulan yang akan diangkut menuju TPA berkurang menjadi
2,74 m³/hari. Biaya operasional pengelolaan eksisting sampah bandara yang harus dikeluarkan pihak
bandara untuk mengelola sampah pada tahun 2014 sebesar Rp. 244.100.000,-/tahun. Sedangkan biaya
operasional pengelolaan alternatif sampah bandara yang direncanakan, pihak bandara mengeluarkan biaya
sebesar Rp. 144.590.250,-/tahun. Pihak bandara dapat melakukan penghematan terhadap biaya pengelolaan
sampah sebesar Rp. 99.509.750,-/tahun. Selain penghematan biaya operasional pengelolaan, jumlah volume
timbulan sampah yang akan diangkut menuju TPA Tabbangae, Maros mengalami pengurangan sebesar 23 %
dari 1296 m³/tahun menjadi 1000 m³/tahun.
Kata Kunci : Peningkatan Jumlah Timbulan, Bandara Hasanuddin, Metode Alternatif, SNI 19-3964-1994, Manfaat
pengelolan, Sampah.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut UU Sanitasi no. 28 tahun 2002 pasal
24 ayat pertama, sistem sanitasi merupakan
𝑃𝑛 = 𝑃0 (1 + 𝑟)𝑛
Bangkitan Sampah
𝑃𝑡 1
𝑟 = [( ) 𝑡 − 1] x 100%
𝑃𝑜
Dimana :
Pn = jumlah penumpang pada proyeksi tahun ke-n
Pewadahan
P0 = jumlah penumpang pada tahun dasar
Pt = jumlah penumpang pada akhir tahun data
R = laju pertumbuhan penumpang
Pengumpulan n = jumlah tahun proyeksi
Metode Aritmatika
Rumus umum yang digunakan dalam metode
tersebut adalah :
𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 + (𝑛. 𝑞)
𝑃2 − 𝑃1
𝑞=
𝑇2 − 𝑇1
Transfer dan Prosesing dan
Transport Pemulihan
Dimana :
Pn = jumlah penumpang pada proyeksi tahun ke-n
P0 = jumlah penumpang pada awal tahun data
Pembuangan Akhir
q = jumlah pertambahan penumpang
P1 = jumlah penumpang yang diketahui pada tahun
Gambar 1. Diagram yang Menunjukkan Hubungan pertama
Antar-elemen Fungsional dalam Sistem P2 = jumlah penumpang yang diketahui pada tahun
Pengelolaan Sampah terakhir
T1 = tahun pertama yang diketahui
Jumlah timbulan sampah merupakan salah satu T2 = tahun terakhir yang diketahui
faktor penting karena jumlah timbulan sampah Metode Last Square/ Regresi
yang diproyeksikan dapat dijadikan referensi dalam Metode regresi digunakan untuk mempelajari
perencanaan pengelolaan sampah yang efektif. dan mengukur hubungan statistik yang terjadi
Jumlah timbulan sampah bandara dipengaruhi oleh antara dua atau lebih variabel. Akibat adanya
tingkat kepadatan penumpang, proyeksi jumlah regresi, menunjukkan adanya kecenderungan
timbulan sampah dapat diketahui berdasarkan kearah rata-rata dan hasil yang sama bagi
produksi sampah yang dihasilkan per penumpang. pengukuran berikutnya untuk meramalkan suatu
Semakin tinggi tingkat kepadatan penumpang variabel dan variabel kedua yang sudah diketahui.
maka semakin besar pula jumlah timbulan yang Dalam regresi sederhana dikajidua variabel,
dihasilkan. Sehingga untuk memprediksi jumlah sedangkan dalam regresi berganda atau majemuk,
timbulan sampah, hal pertama yang dilakukan dikaji lebih daridua variabel.
adalah memprediksi jumlah penumpangnya. Rumus umum yang digunakan dalam metode
Metode yang dipakai untuk memperkirakan jumlah tersebut adalah :
penumpang dimasa yang akan datang adalah data 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
peningkatan penumpang pada tahun yang telah lalu. Dimana :
Perhitungan proyeksi dapat dilakukan dengan y = jumlah penumpang pada tahun proyeksi
berbagai metode. Untuk menentukan metode x = tahun yang ingin diproyeksikan
proyeksi yang akurat, ditentukan dahulu nilai a,b = konstanta
koefisien korelasi ( r ) dari masing-masing metode 𝑛. Σ𝑥𝑦 − Σ𝑥. Σ𝑦
𝑎 =
proyeksi. Metode proyeksi yang nilai koefisien 𝑛. Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2
korelasinya mendekati 1 adalah yang digunakan. Σ𝑦.Σ𝑥 2 − (Σ𝑥.𝑥𝑦)
𝑏 =
𝑛.Σ𝑋𝑌−Σ𝑋.Σ𝑌 𝑛.Σ𝑥 2 −(Σ𝑥)2
Rumus Korelasi :𝑟 = 2 2 2 2 0,5
[(𝑛.Σ𝑋 −(Σ𝑋) .(𝑛.Σ𝑌 −(Σ𝑌) ]
Metode yang digunakan untuk menentukan Pengelolaan sampah saat ini hanya mengunakan
proyeksi antara lain adalah sebagai berikut : single method, yaitu wadah-kumpul-angkut-buang,
MetodeGeometrik sampah sepenuhnya dibuang ke Tempat
Rumus umum yang digunakan dalam metode Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga jika ada
tersebut adalah : masalah dengan transportasi sampah dan TPA
maka seluruh sistem pengelolaan sampah menjadi 2. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat
macet (Buku Pedoman Implementasi 3R Skala pembuangan akhir (TPA)
Kota, BLH). Untuk mencegah kebuntuan sistem 3. Mengurangi lahan TPA
pengelolaan sampah, perlu dikembangkan metode- 4. Menyediakan pupuk organik yang murah dan
metode lain. Salah satu metode yang sangat visible ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
dan reallistic dikembangkan adalah implementasi sendiri dan sekitarnya.
prinsip 3R; Reduce, Reuse, dan Recycle, dan
Kompos. Dengan menerapkan pola ini maka diharapkan
a. Reduce (Mengurangi) sampah berkurang dari sumbernya sehingga
Prinsip reduce atau mengurangi sampah adalah sampah yang dibuang ke TPA juga berkurang.
segala aktifitas yang mampu mengurangi dan Penerapan prinsip 3R dan kompos sedekat mungkin
mencegah timbulan sampah. Dalam penerapan dengan sumber sampah juga diharapakan depat
prinsip reducesebisa mungkin dilakukan mengurangi biaya transportasi sampah ke TPA.
minimalisasi barang atau material yang Serta dapat menjadi alat optimalisasi pemanfaatan
dipergunakan. Semakin banyak penggunaan sampah sehingga sampah memiliki nilai ekonomis
material, maka semakin banyak sampah yang dan dapat membuka lapangan kerja (Buku Pedoman
dihasilkan. Implementasi 3R Skala Kota, BLH).
Tabel 4 Analisa Biaya Satuan Sampah Eksisting Bandara Sultan Hasanuddin Tahun 2014
B. Saran
1. Sebaiknya pihak Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin melakukan proyeksi terhadap timbulan
sampah bandara di tahun-tahun yang akan datang
sehingga tersedia data yang mempermudah dalam
perencanaan pengelolaan sampah yang lebih
efektif.
2. Sebaiknya dilakukan proses pemisahan sampah di
sumbernya agar memudahkan proses pemilahan
sampah di TPS sehubungan dengan proses daur
ulang dan pengomposan terhadap sampah yang
dihasilkan.
3. Setelah diketahui proses perencanaan pengelolaan
alternatif terhadap sampah yang dihasilkan di
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, maka
perlu dilakukan kajian sehingga dapat diaplikasikan
secara baik dan terarah.
DAFTAR PUSTAKA
DISUSUN OLEH :
DEDY PRANATA
D 111 09 283
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014