Revisi Ke
Berlaku Tanggal
PANDUAN
TRIAGE PASIEN
Ditetapkan
Kepala Puskesmas
Gunungpati
A. LATAR BELAKANG
Industri yang cepat, pertumbuhan populasi dan peningkatan kecelakaaan lalu lintas
mempunyai angka peningkatan yang penting di dalam korban trauma di Indonesia. Kejadian luar
biasa sehari-hari menerima 10-20 kasus kecelakaan. Selama bencana angka korban ankan
bertambah banyak.
Kejadian bencana adalah keadaan dimana angka korban cukup besar memenuhi tempat yang
disediakan, gangguan emergensi normal dan pelayanan perawatan kesehatan.
Angka yang besar pada pasien trauma sesuai dengan tindakan yang dilakukan peroorangan
(setiap individu memiliki spesialisasi, setiap kondisi di nilai dengan prosedur diagnostik klasik,
dan memutuskan apa yang akan dilakukan) adalah tidak membuang-buang waktu dan upaya dan
berperan penting pada kondisi korban yang berat. Beberapa pasien kehilangan nyawa karena
keterlambatan tindakan dan kurangnya membuat perencanaan yang baik di dalam situasi.
B. RUANG LINGKUP
Triage dilakukan di ruang IGD Puskesmas Gunungpati baik dalam kondisi kecelakan tunggal
maupun kecelakaan masal.
C. LANDASAN HUKUM
1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
BAB II
PENGORGANISASIAN
BAB III.
STANDAR KETENAGAAN
Penyelenggaraan triage dilakukan oleh seluruh dokter, perawat dan bidan yang berjaga di IGD
dimana petugas tersebut memiliki kemampuan triage yang baik. Sedangkan standar ketenagaan yang
diharuskan adalah dokter, perawat dan bidan yang memiliki sertifikat kegawat-daruratan (ACLS,
BCLS, BTLS dll) yang masih berlaku. Adapun kondisi standar ketenagaan petuguas triage di
Puskesmas Gunungpati adalah sebagai berikut:
1. Seluruh dokter di Puskesmas Gunungpati memiliki sertifikat kegawat-daruratan namun
sudah habis masa berlakunya.
2. Seluruh bidan yang bertugas di IGD Puskesmas Gunungpati tidak memiliki sertifikat
kegawat-daruratan.
3. Dari 3 orang perawat di IGD, hanya 1 orang yang memiliki serifikat kegawat-darruratan
yang masih berlaku.
BAB IV.
STANDAR FASILITAS
Pengendalian mutu pelayanan triage merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah
terkait pengambilan keputusan terhadap pasien gawat darurat sehingga pasien tidak terlambat mendapat
pertolongan hanya karena kesalahan dalam triage.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan :
1. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, ketersediaan dana dan Standar Prosedur
Operasional (SPO).
2. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi dan kerja sama.
3. Unsur lingkungan, yaitu sarana yang memadai.
BAB VIII
AKREDITASI PANDUAN TRIAGE PASIEN
PUSKESMAS
PENUTUP
Pedoman triage pasien di Puskesmas ditetapkan sebagai acuan pelaksanaan triage pasien di
Puskesmas. Untuk keberhasilan pelaksanaan pedoman triage di Puskesmas ini diperlukan komitmen
dan kerja sama semua pemangku kepentingan terkait. Hal tersebut akan menjadikan pemberian triage
pasien di Puskesmas semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat
yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra Puskesmas dan kepuasan pasien atau masyarakat.