Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PRNGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH

“PEMILAHAN SAMPAH DAN PENGOMPOSAN RUMAH TANGGA DUSUN


KENTENG, DESA NGALANG, KECAMATAN GEDANGSARI, KABUPATEN
GUNUNG KIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”

DISUSUN OLEH :

ALIF NORMALIKA (1600029021)

LISA MARETTA (1600029025)

SYIFA KHOIRUNNISA (1600029030)

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2019
“PEMILAHAN SAMPAH DAN PENGOMPOSAN RUMAH TANGGA DUSUN
KENTENG, GEDANGSARI, GUNUNG KIDUL”

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pemilahan sampah rumah tangga di dusun kenteng
2. Untuk mengetahui kendala dalam proses pemilahan sampah rumah tangga di
dusun kenteng
3. Untuk mengetahui pelaksanaan pengomposan rumah tangga
B. HASIL
1. Pemilahan Sampah

Gambar 1. Wawancara pemilahan sampah dengan ibu rumah tangga


Gambar 2. Wawancara pemilahan sampah dengan ibu rumah tangga

Gambar 3. Lubang pengomposan Rumah Tangga


2. Pengomposan Rumah Tangga

Gambar 4. Hasil kompos Rumah Tangga

Gambar 5. Pengaplikasian kompos rumah tangga


C. PEMBAHASAN
Praktikum dengan judul “Pemilahan Sampah Dan Pengomposan Rumah

Tangga” telah dilaksanakan pada hari senin, 23 September 2019. Praktikum ini

bertempat di Dusun Keteng, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten

Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Praktikum ini dilakukan dengan cara

wawancara.

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka, diperoleh hasil bahwa

pemilahan sampah rumah tangga di Dusun Kenteng telah berjalan secara mandiri,

yaitu oleh ibu rumah tangga di dusun tersebut. Proses pemilahan sampah rumah

tangga ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sampah organik, dan sampah an-

organik. Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan,

sayuran, dan daun-daunan. Sedangkan sampah an-organik adalah sisa material

sintesis, seperti plastik, kertas, logam, kaleng, kaca, dan sebagainya.

Sampah yang telah dipilah ini kemudian dilakukan tindak lanjut, yaitu sampah

organik digunakan untuk pembuatan kompos, yang di letakan pada lubang tanah yang

ada di belakang maupun samping rumah yang jauh dengan sumber air. Sampah an-

organik dipilah lagi menjadi beberapa kategori, yaitu kategori yang dapat di jual ke

bank sampah dusun, dan kategori yang bisa di olah kembali menjadi kerajinan tangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ibu rumah tangga di dusun

keteng, maka diketahui bahwa pelaksanaan pemilahan sampah dan pengomposan

rumah tangga yang telah dilakukan tidak mengalami kendala yang begitu signifikan.

Inovasi warga melaksanakan kegiatan tersebut yaitu agar lingkungan menjadi sehat,

serta dapat meningkatkan kreativitas warga dari barang-barang bekas. Keuntungan

yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah peningkatan kesehatan

lingkungan warga, menambah wawasan dan pengalaman. Antusias warga cukup


tinggi, dan warga berharap bahwa program pemilahan sampah dan pengomposan

rumah tangga dapat terlaksana dalam jangka waktu yang panjang dan lebih mandiri.

Anda mungkin juga menyukai