Oleh Kelompok IV :
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ) karena atas rahmat dan
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika PPNI Bali pada Semester II tahun
2018, yang diampu oleh ibu Ns. IGA. Putu Satya Laksmi,S.Kep., M.Kep.
bantuan beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang
ini.
Penulisan menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-karya
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Untuk mengetahui pengertian Implementasi Keperawatan
1.4.2 Untuk mengetahui tahap – tahap Implementasi Keperawatan
1.4.3 Untuk mengetahui pendekatan tindakan
1.4.4 Untuk mengetahui prinsip Implementasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
perawatan alat invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan
lain-lain.
2. Interdependen/ Collaborative implementations
adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim
keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam
hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT),
dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam
pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan
tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan
cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien
setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.
3. Dependent implementations
adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti
ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal:
pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi,
latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi
7
2.2 Tahap – Tahap Implementasi
2. Tahap pelaksanaan
A. Berfokus pada klien.
B. Berorientasi pada tujuan dan kreteria hasil.
C. Memerhatikan keamanan fisik dan psikologis klien.
D. Kompeten.
8
3) Independent (autonomous) Intervention: intervensi dilakukan dengan
melakukan nursing orders dan sering juga digabungkan dengan order dari
medis
b. Delegate (mendelegasikan): pelaksanaan order bisa didelegasikan hanya saja
ada beberapa tanggung jawab yang perlu dicermati oleh pemberi delegasi yaitu
apakah tugas tersebut tepat untuk didelegasikan, apakah komunikasi tepat
dilakukan, dan apakah ada supervise atau pengecekan aktivitas yang
didelegasikan.
c. Record (mencatat), pencatatan bisa dilakukan dengan berbagai format
tergantung pilihan dari setiap institusi.
9
B. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.
C. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
D. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
E. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan.
F. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya
meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
G. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan.
Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
H. memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
I. Bersifat holistik.
J. Kerjasama dengan profesi lain.
K. Melakukan dokumentasi
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12700120/BAB_I_implementasi
11