Anda di halaman 1dari 3

Om Swastyastu

8 Bentuk Karma dan Makna Karma yang Sesungguhnya

Di dalam ajaran Hindu, dipaparkan adanya dua hukum yang berlaku dalam alam semesta ini, yaitu
Hukum Rta (hukum yang mengatur dinamika alam semesta, benda, dan materi) serta Hukum Karma
(hukum yang mengatur dinamika kehidupan para mahluk).

Pengertian Karma

Kata Karma berasal dari kata Sansekerta yang berarti perbuatan, kerja, atau gerak. Karma (Perbuatan)
meninggalkan Karma Vasana (jejak – jejak perbuatan) yang suatu saat nanti akan muncul sebagai
Karmaphala (buah dari karma, hasil perbuatan) yang akan menentukan baik buruk perjalanan kehidupan
kita. Jika Karma kita baik (Subha Karma) maka akan mendapatkan perjalan hidup yang lancar dan
bahagia, sedangkan jika karma kita tidak baik (Asubha Karma) maka akan mendapatkan pengalaman
hidup yang berat dan sengsara. Hukum karma adalah hukum yang mengatur dinamika kehidupan semua
mahluk di alam semesta, yang mana hukum inilah penyebab mengapa adanya yang terlahir miskin atau
kaya, ada cantik, tampan atau buruk rupa.

Macam-Macam Bentuk Karma

Bentuk karma jumlahnya sangat banyak, yang secara garis besar dikelompokkan menjadi delapan pokok
bentuk karma, yaitu sebagai berikut :

1. Mohaniya Karma

Karma ini akan mengaburkan kesadaran kita atau menghambat peningkatan kualitas kesadaran kita dan
membuat kita jatuh kedalam gelap tanpa ada cahaya, sehingga tidak dapat melihat mana yang disebut
baik dan tidak baik. Karma ini terbentuk dengan cara-cara misalnya seperti berikut :

• Terlalu banyak marah, sering membenci, perilaku kasar, berselingkuh dll.

• Terlalu larut dengan kesenangan-kesenangan yang bersifat duniawi.

• Terlalu fanatik dalam hal beragama (tidak adanya toleransi akan keberagaman kepercayaan).

2. Darsanavaraniya Karma

Karma yang menghalagi kemampuan fisik kita serta menghilangkan kemampuan pengindera dalam diri.
Misalnya seperti contoh berikut :

• Caksur-Darsanavaraniya Karma: Yang menghilangkan kemampuan sebernanya pada mata, yang


sejatinya dapat melihat alam halus dan mahluk halus, dan yang paling parah adalah kehilangan
kemampuan mata untuk melihat secara normal.

• Acaksur-darsanavarana Karma: Yang membuat kita kehilangan kemampuan yang sebenarnya pada
indra tubuh selain mata (telinga, hidung, lidah, dll)
• Avadhi-darsanavarana Karma: yang membuat kita kehilangan kemampuan sebenarnya pada badan
fisik.

3. Jnanaravaniya Karma

Karma yang menghalangi penyerapan ilmu pengetahuan. Karma ini akan membuat kita sulit berjodoh
dengan ilmu pengetahuan sehingga membuat pikiran jadi tumpul,tidak pintar, dan buntu.

4. Antaraya Karma

Karma yang menghambat kita untuk melakukan kebaikan, menerima pemberian, atau menikmati hasil
kerja kita. Contohnya yaitu sebagai berikut :

• Dana-antaraya Karma: Menyebabkan kita tidak dapat menolong seseorang. Misalnya kita ingin
memberikan bantuan berupa uang kepada mereka yang terkena bencana, tapi kita sendiri dalam kondisi
kekurangan uang.

• Labha-antaraya Karma: Menyebabkan kita tidak dapat menerima pemberian orang lain. Misalnya
sedang ada bagi-bagi sembako, akan tetapi kita tidak kebagian meskipun telah ikut mengantri.

• Virya-Antaraya Karma: Menyebabkan munculnya rasa "tidak inginan" dalam diri untuk melakukan
sesuatu.

5. Vedaniya Karma

Karma yang mempengaruhi gejolak emosi, perasaan, dan pikiran positi-negatif. Misalnya menyebabkan
manusia ada yang mudah marah, ada yang penyabar, ada yang humoris, ada yang pemurung, ada yang
pemberani, dan ada pula yang penakut. Karma ini terbentuk dari akumulasi sifat-sifat dalam menjalani
kehidupan sebelumnya atau saat ini. Jika kita menjalani hidup dengan welas asih kepada semua mahluk,
maka akan mendapatkan karma yang sifatnya baik, sedangkan jika menjalani hidup dengan menyakiti
dan merugikan mahluk lain, maka akan mendapatkan karma yang sifatnya tidak baik.

6. Ayusua Karma

Karma yang membawa kita ke alam-alam setelah kematian. Karma ini terbentuk dari akumulasi karma
kita semasih hidup yang akan menentukan kita akan menuju Bhur Loka, Swah/Svarga Loka, atau langsung
terlahir kembali.

7. Nama Karma

Karma yang menentukan kita lahir dalam tubuh mahluk apa dan kondisi badan fisik yang bagaimana.

8. Gotra Karma

Karma yang menentukan nasib hidup kita, seperti tempat, situasi lingkungan, dan dalam keluarga seperti
apa kita akan dilahirkan, serta dengan siapa saja kita akan bertemu.
Tiga Jenis Karma dalam Rentang Roda Samsara

Jika berdasarkan rentang waktu, maka karma-phala dapat terbagi menjadi tiga. Yaitu sebagai berikut :

� Sancita Karmaphala: Tindakan yang kita lakukan pada kehidupan sebelumnya dan baru kita terima
hasilnya di kehidupan sekarang

🔛 Prarabda Karmaphala: Tindakan yang kita lakukan disaat ini, yang buah karmanya kita terima pada
kehidupan ini juga.

� Kriyamana Karmaphala: Tindakan yang kita lakukan di saat ini, yang buah karmanya akan kita terima
di kehidupan berikutnya.

Cara Menghadapi Karma

Cara untuk menghadapi karma ialah dengan berhubungan baik dengan karma, yang artinya adalah
membiarkan putaran karma mengalir bersama diri kita sendiri, karena mereka yang mengalir bersama
putaran karmanya maka bathinnya pun akan damai dan lebih mudah bahagia. Selain itu, hal ini juga akan
memunculkan sifat ketulusan dan keihklasan dalam diri dalam menjadi kehidupan. Misalnya, jika kita
punya impian menjadi orang yang kaya raya, akan tetapi setelah bekerja keras hasil yang didapat (karma)
hanyalah hidup sederhana, maka mengalirlah bersama karma dengan mensyukuri apa yang kita miliki
dengan mengurangi mengeluh dan tetap selalu bekerja keras.

Siapakah Penentu Karma Kehidupan?

Mungkin kita mengira bahwa karma yang kita peroleh sudah diatur atau ditentukan Tuhan. Akan tetapi
dari apa yang dijelaskan dalam buku Samsara, disebutkan bahwa:

Dalam ajaran agama Hindu manusia itu Svatantra Katah, yaitu makhluk yang sepenuhnya bebas, memilik
kehendak bebas, dan sepenuhnya bertanggung jawab atas semua perbuatannya sendiri. Jadi, hukum
karma bukanlah sebagai nasib atau “takdir Tuhan”, melainkan kita sendirilah yang sepenuhnya
menentukan nasib kita sendiri. Baik buruknya pada kehidupan sekarang merupakan Karma (buah
perbuatan) dari kehidupan sebelumnya dan saat ini. Maka dari itu, mari sama-sama benahi diri, pilih
yang baik, dan lakukan yang baik pula untuk kelak mendapatkan karma yang baik pula.

Om Shanti.

Anda mungkin juga menyukai