MAKALAH TEMU 8
Oleh
183212880
A12-B Keperawatan
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-
Nya, karya tulis yang berjudul “Nutrisi Pada Ibu Hamil dan Ibu Post Partum”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas I dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program
Sarjana, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada semester genap
tahun 2020, yang diampu oleh Ibu Ns. Ni Ketut Citrawati, S.Kep., M.Kep.
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari
bantuan beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna.
Oleh kerena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-
karya penulis berikutnya. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
cukup berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat
berakibat kurang baik bagi ibu dan janin. Sejak dahulu kala makanan wanita
hamil telah dianggap sangat penting, sebab orang percaya bahwa makanan yang
benar akan memberi dampak yang baik bagi janin. Sehingga masyarakat
membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil dan makanan
yang ditabukan, yang mana hal tersebut ternyata sama sekali tidak benar dilihat
dari segi kesehatan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh makan banyak-banyak
dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan. Pendapat
Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin
yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih
sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah
mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin
berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang
1
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu
kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna
ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan
keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula
(sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Saat
Setelah melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari
itu ibu sangatlah membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya
yang baru lahir yang mana sangat membutuhkan makanan setelah dilahirkan.
Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk
kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi
ibu akan tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal.
dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi. Belakangan ini ibu banyak
yang tidak menyusui bayinya, banyak alasan yang diajukan, padahal menyusui
2
1.2 Rumusan Masalah
Partum
pembaca dapat mengetahui lebih luas mengenai nutrisi yang dibutuhkan oleh
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan
fungsi nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan
sehariharinya.
c. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimana
sumber kekuatan.
secara normal. Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang
ibu pada saat hamil. Zat gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan
ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, yaitu
proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil sangat
status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat
4
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan menjadi
status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan pengertian status gizi
tersebut status gizi ibu hamil berarti keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil. Status gizi ibu hamil
janin, abortus, dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu hamil sangatlah
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan
dan tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak
banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak
ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu
memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-
lain (Lestari, 2013). Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan
5
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara
Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan
janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya
(Sitanggang, 2013). Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat
badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu
makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien
adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan
tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium
akhir kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat janin hanya
32-38. Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada stadium akhir
6
a. Karbohidrat
pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi glikogen pada hati dan
dextrone dalam urine. Hal ini ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil
yang relatif tinggi dan adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah
mendapat 100 gram dextrose per oral. Normalnya, pada wanita hamil tidak
terdapat glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori
b. Protein
dan persiapan laktasi. Kebutuhan protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari
protein hewani mempunyai nilai biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus
adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah 70%. Terdapat protein
loss di urine +30%. WHO menganjurkan intake protein untuk ibu hamil sekitar
1,01 g/kg. BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanita
dengan berat badan 55 kg. Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat
rekomendasi yang khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara tersebut
dan keadaan masyarakatnya. Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet harus
disesuaikan dengan nilai hayati protein yang dimakan. Makin rendah nilai
7
hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet yang diperlukan. Nilai
protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari
protein hewani.
c. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadi mulai
besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40 kehamilan.
Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang ditimbun kecuali lipid
esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan
dinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak
dalam tubuh janin, setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada
minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14
g emak per hari ditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40%
dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein
meningkat dengan cepat pada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan dengan
oleh karena itu pada bayi atern 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada
jaringan subkutan.
8
mg atau 30-50 gram/hari. Anjuran maksimal: penambahan mulai awal
kehamilan, karena pemberian yang hanya pada trisemester III tidak dapat
mengejar kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat
perhari yang didapat dari suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh
sum-sum tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat
dini, rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat
dilahirkan, dan kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh
dari hati, sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau
tua.
e. Kalsium (Ca)
kebutuhan 30-40 g/hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari
dan total kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium
dapat diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering,
f. Asam Folat
sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat. Anemia akibat
9
kekurangan asam folat disebut anemia megaloblastik yang akan menyebabkan
kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan berdampak pada
kerusakan oragna-organ tubuh. Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil
trisemester II, dan 470 ug per hari pada trisemester III bisa didapat dari sayuran
g. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh ibu
hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini dapat
sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari kuning telur, daging tanpa lemak,
h. Vitamin E
radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau jaringan sel
bayi, terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin
E dapat ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai, minyak biji
i. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI.
10
dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan bayi saat
mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau
kacangan, padi-padian, dan daging. k. Iodine Iodine adalah salah satu mineral
down syndrome. Bahan makanan sumber iodine adalah garam dapur yang
sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal dari laut,
serta tumbuhan yang hidup dekat pantai. l. Zinc (Seng) Kebutuhan ibu hamil
akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zinc yang rendah akan
penciuman, dan pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur,
11
2.2 Nutrisi pada Ibu Post Partum
kebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya
dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi ,
Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaska. Ibu
menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya , yang terpenting adalah
makanan yang mnjamin pembentukn air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memnuhi kebutuhan bayinya. (Vivian Nany Lia dkk, 2011 hal 71)
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi.
Semua itu kan meningkat tia kali dan kebutuhan biasa makanan yang dikonsumsi
memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. Minum
sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
Pil zat besi harus diminum untuk meenambahkan zat gizi setidaknya selama 40
12
hari pasca bersalin. Minum ka kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa
Hal:76)
Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan
teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak menandung alkohol, alkotin
sumber tenaga kurang, protein dapat dunakan sebaai cadangan untuk memenuhi
kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu,
jagung, tepung teriu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani
(lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa, dan
margarine).
b. Sumber Pembangun
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau
mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh
sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber
protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging
ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah,kacan merah,
kacang hijau, kedelai , tahu dan tempe ). Sumber protein terlengkap terdapat dalam
susu, telur, dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi
dan vitamin B.
13
c. Sumber Pengatur dan Pelindung (Mineral, Vitamin dan Air).
dan pengatur kelancaran metabolism dalam tubuh. Ibu menyusui minum air
sedikitnya 3 liter setiap hari (dianjurkan ibu untuk minum setiap kali habis
menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperolh dari semua jenis
1. Zat kapur
berwarna hijau
2. Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju
dan daging
3. Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk
kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB) ehingga
daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain : kuning
4. Yodium
Sangat penting untuk menceah timbulnya kelemahan mineral dan kekerdlan fisik
yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium
5. Kalsium
14
Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya :
1. Kalori
Kebutuhan kalori dalam masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa
memerlukan 1.800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi
Kebutuhan kalori selama menyusui dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan
dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml dan kira-
kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu
menggunakan kira-kira 640kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama
6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
produks ASI , serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
memenuhi syarat, seperti : susunannya harus seimbang , porsinya cukup dan teratur
, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, serta tidak mengandung alkohol, nikotin,
15
2. Protein
menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Protein
di perlukan untuk pertumuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.
Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein
hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, keju. Sementara itu,
protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan , dan lain-
lain.
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara
dengan 13 susu, 2 butir telur, 5 putih telur, 120 gr keju, 1 gelas yoghurt, 120-140
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan
kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi
hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari.
Satu setara dengan 50-60 gr keju, satu cangkir susu krim, 160 gr ikan salmon, 120
4. Magnesium
16
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan
kacangan.
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya 3 porsi sehari. Satu porsi setara dengan
1/8 semangka, ¼ mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau
6. Karbohidrat kompleks
Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah
lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa dapat membantu bayi menyerap
kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan
glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama
masa bayi.
Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal
atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit
kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40
7. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 4 ½ porsi lemak (14 gr per porsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gr keju, 3 sendok makan kacang tanah
atau kenari, 4 makan sendok krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, 2 sendok
17
makan selai kacang, 120-140 gr daging tanpa lemak, 9 kentang goreng, 2 iris cake,
1 sendok makan mayonise atau mentega, atau 2 sendok makan saus salad.
8. Garam
9. Zinc
Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan
dan metabolisme memerlukan Zinc. Kebutuhan Zinc setiap hari sekitar 12 mg.
10. DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur,
1. Vitamin A
kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dn buah berwarna kuning
(ortel, tomat dan nangka). Selain itu, ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa
18
2. Vitamin B1(Thiamin)
karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan baik, membantu proses
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
pencernaan, sistem urat syaraf, jarngan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur,
4. Vitamin B3(Niacin)
kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telut, daging, kaldu
daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
5. Vitamin B6(Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber: telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
7. Foic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan
produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau
19
8. Vitamin C
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, igi, dan gusi, daya tahan terhadap infeki,
serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon,
9. Vitamin D
penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu,
margarine, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00)
10. Vitamin K
Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang ibu
disaat hamil. Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil
yang berdampak pada pertumbuhan janin yang dikandungnya. Untuk pertumbuhan
janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang adekuat seperti karbohidrat,
protein, lemak, zat besi, kalsium, asam folat, kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin
B1, iodine, dan zinc (seng). Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan
oprimal janin dan persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi
berguna untuk: kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan
menyusui dan tumbuh kembang bayi.
Kecukupan gizi pada ibu disaat hamil sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Beberapa contoh akibat defisiensi gizi
pada janin diantaranya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian janin di dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, janin diresorpsi, lahir mati, bayi lahir lemah,
hambatan pada pertumbuhan janin, kehamilan serotinus, partus lama, prematuritas
dan reterdasi janin, beri-beri congenital, serta kelainan struktur tulang secara
menyeluruh pada bayi.
Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena setelah
melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi
semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori.
Kalori bagus untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses
pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 kkal. Ibu menyusui
memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa +700 kkal, pada 6 bulan
pertama, kemudian +500 kkal bulan selanjutnya.
21
Selain itu ibu jga memerlukan cairan tubuh. Fungsi cairan sebagai pelarut
zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan cukup untuk membuat
tubuh ibu tidak dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan
selama 40 hari postpartum. Minum kapsul Vit A (200.000 unit).
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa karya tulis mengenai Nutrisi Pada Ibu Hamil dan
Ibu Post Partum ini tidaklah sempurna dan masih banyak membutuhkan kritikan
dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga karya tulis ini dapat
22
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Lestari, Rina. 2013. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil. (Online).
http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf, diakses
14 April 2020
Sitanggang, Berliana dan Siti Saidah Nasution. 2013. Faktor-faktor Status
Kesehatan pada Ibu Hamil. (Online).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=58694&val=4130
, diakses 14 April 2020
Heryani, Reni. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan-Ibu Nifas dan Menyusui.
Jakarta : CV. Trans Info Media. Hal : 57-60
Nanny Lia Dewi Vivian, Sunarsih Tri, 2011, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas,
Salemba Medika : Jakarta
Wulandari, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Gosyen Publishing :
Yogyakarta. Hal.125-131
Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta : CV.Trans Info Medika