Anda di halaman 1dari 26

KEPERAWATAN MATERNITAS

MAKALAH TEMU 8

Oleh

NI KADEK DINDA PUTRI MARICHI

183212880

A12-B Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-
Nya, karya tulis yang berjudul “Nutrisi Pada Ibu Hamil dan Ibu Post Partum”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas I dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program
Sarjana, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada semester genap
tahun 2020, yang diampu oleh Ibu Ns. Ni Ketut Citrawati, S.Kep., M.Kep.
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari
bantuan beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna.
Oleh kerena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-
karya penulis berikutnya. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.

Denpasar, 14 April 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Nutrisi Pada Ibu Hamil ........................................................................ 4
2.2 Nutrisi Pada Ibu Post Partum .............................................................. 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 21
3.2 Saran ................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang

cukup berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat

berakibat kurang baik bagi ibu dan janin. Sejak dahulu kala makanan wanita

hamil telah dianggap sangat penting, sebab orang percaya bahwa makanan yang

benar akan memberi dampak yang baik bagi janin. Sehingga masyarakat

membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil dan makanan

yang ditabukan, yang mana hal tersebut ternyata sama sekali tidak benar dilihat

dari segi kesehatan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh makan banyak-banyak

dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan. Pendapat

tersebut tidak dapat dibenarkan (Soetjiningsih, 1995).

Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin

yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih

tiggi dinegara-negara yang sedang berkembang daripada dinegara-negara yang

sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah

mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin

berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang

setelah dibuahi tumbuh dengan pesat, sehingga diperkirakan pertumbuhan janin

sejak konsepsi sampai lahir (Soetjiningsih, 1995).

1
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu

kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna

maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum

hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan masa nifas, maka

ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan

istirahat yang cukup dan sebagainya. Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan

ibu nifas salah satunya adalah nutrisi dan cairan.

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta

keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula

(sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Saat

melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan anaknya.

Setelah melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari

itu ibu sangatlah membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya

yang baru lahir yang mana sangat membutuhkan makanan setelah dilahirkan.

Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk

kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi

ibu akan tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal.

Menyusui sangat banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses

pengembalian atau pemulihan kembali kesehatan dan organ-organ ibu. Maka

dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi. Belakangan ini ibu banyak

yang tidak menyusui bayinya, banyak alasan yang diajukan, padahal menyusui

sangatlah banyak untungnya.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja Nutrisi yang dibutuhkan Ibu hamil?

2. Apa saja Nutrisi yang dibutuhkan Ibu Nifas/ Post Partum?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja nutrisi yang dibutuhkan Ibu Hamil

2. Untuk mengetahui apa saja nutrisi yang dibutuhkan Ibu Nifas/Post

Partum

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa dan

pembaca dapat mengetahui lebih luas mengenai nutrisi yang dibutuhkan oleh

Ibu Hamil dan Ibu Nifas/ Post Partum.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nutrisi Pada Ibu Hamil


2.1.1 Pengertian Nutrisi Ibu Hamil
Menurut para ahli medis pengertian nutrisi adalah berikut ini:

a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan

fungsi nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan

membuat makhluk hidup bisa melakukan aktivitas dan kegiatan

sehariharinya.

b. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi,

pasien yang mengalami kritis nutrisi enteral.

c. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimana

tubuh manusia memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan

sumber kekuatan.

d. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan,

menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnya

secara normal. Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang

ibu pada saat hamil. Zat gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan

ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, yaitu

menghasilkan energy, membagun dan memelihara jaringan, serta mengatur

proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil sangat

menentukan status gizi ibu hamil tersebut. Menurut Almatsier (2009:3),

status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat

4
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan menjadi

status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan pengertian status gizi

tersebut status gizi ibu hamil berarti keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi

makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil. Status gizi ibu hamil

sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila status

gizi ibuburuk dalam kehamilan akan mengakibatkan terhambatnya otak

janin, abortus, dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu hamil sangatlah

diperlukan. (Sri Mulyani, dkk. 2013)

2.1.2 Nutrisi yang diperlukan bagi Ibu Hamil

Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan

persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna untuk:

kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui

dan tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak

banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak

ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu

memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena

makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila

makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu

sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-

lain (Lestari, 2013). Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan

janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan

meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.

5
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara

(mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin.

Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan

janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya

(Sitanggang, 2013). Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat

badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu

hamil meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan

makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber

tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan (Sitanggang, 2013).

Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung

karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat

pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien

akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien

meningkat secara proporsional (Lestari, 2013).

Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang

adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan

tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium

akhir kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat janin hanya

sekitar 30 g dan kecepatan maksimum pertumbuhan janin terjadi pada minggu

32-38. Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada stadium akhir

kehamilan tersebut (Soetjiningsih, 1995).

6
a. Karbohidrat

Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan, dan

pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi glikogen pada hati dan

otot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan. Metabolisme karbohidrat ibu

hamil sangat kompleks, karena terdapat kecenderungan peningkatan ekskresi

dextrone dalam urine. Hal ini ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil

yang relatif tinggi dan adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah

mendapat 100 gram dextrose per oral. Normalnya, pada wanita hamil tidak

terdapat glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori

sehingga perlu penambahan.

b. Protein

Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang kemudian

disintesis oleh fetus menjadi protein jaringan. Protein dibutuhkan untuk

pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu,

dan persiapan laktasi. Kebutuhan protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari

protein hewani mempunyai nilai biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus

adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah 70%. Terdapat protein

loss di urine +30%. WHO menganjurkan intake protein untuk ibu hamil sekitar

1,01 g/kg. BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanita

dengan berat badan 55 kg. Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat

rekomendasi yang khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara tersebut

dan keadaan masyarakatnya. Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet harus

disesuaikan dengan nilai hayati protein yang dimakan. Makin rendah nilai

7
hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet yang diperlukan. Nilai

hayati protein, makin besar jumlah

protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari

protein hewani.

c. Lemak

Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadi mulai

bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui, namun

kemungkinan dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan datang. Sebagian

besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40 kehamilan.

Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang ditimbun kecuali lipid

esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan

dinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak

dalam tubuh janin, setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada

minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14

g emak per hari ditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40%

dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein

meningkat dengan cepat pada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan dengan

meningkatnya BB janin. Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah subkutan,

oleh karena itu pada bayi atern 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada

jaringan subkutan.

d. Zat Besi (Fe)

Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan harus

adekuat selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil memerlukan 800

8
mg atau 30-50 gram/hari. Anjuran maksimal: penambahan mulai awal

kehamilan, karena pemberian yang hanya pada trisemester III tidak dapat

mengejar kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat

besi meningkat sehingga dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg

perhari yang didapat dari suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh

sum-sum tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat

kekurangan zat besi akan berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran

dini, rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat

dilahirkan, dan kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh

dari hati, sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau

tua.

e. Kalsium (Ca)

Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatankarena terjadinya

peningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan penyerapan kalsium, dan

retensi kalsium karena adanya perubahan hormonal. Kalsium diperlukan untuk

pertumbuhan tulang dan gigi, vitamin D membantu penyerapan kalsium,

kebutuhan 30-40 g/hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari

dan total kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium

dapat diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering,

kacang kedelai kering atau basah, dan brokoli segar.

f. Asam Folat

Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis ibu

sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat. Anemia akibat

9
kekurangan asam folat disebut anemia megaloblastik yang akan menyebabkan

kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan berdampak pada

kerusakan oragna-organ tubuh. Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil

menyebabkan kelahiran cacat, gangguan saraf, atau gangguan perkembangan

kecerdasan (retardasi mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil

sebanyak 280 µg per hari selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada

trisemester II, dan 470 ug per hari pada trisemester III bisa didapat dari sayuran

hijau, hati, dan ayam.

g. Kolin

Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh ibu

hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini dapat

meningkatkan kemampuan bayi untuk membentuk hubungan antarneuron yang

sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari kuning telur, daging tanpa lemak,

ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan jantung.

h. Vitamin E

Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi tubuh dari

radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau jaringan sel

bayi, terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin

E dapat ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai, minyak biji

kapas, dan minyak jagung.

i. Vitamin A

Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI.

Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi prematur

10
dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan bayi saat

dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan

mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau

kuning. j. Vitamin B1 Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus

kelahiran sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1

bisa dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-

kacangan, padi-padian, dan daging. k. Iodine Iodine adalah salah satu mineral

yang dibutuhkan ibu hamil. Penambahan kebutuhan iodine pada masa

kehamilan adalah 25 µg. kekurangan iodine pada masa kehamilan akan

mengakibatkan kretin (tubuh kerdil) yang ditunjukkan dengan adanya

gangguan mental dan fisik menyerupai karakteristik anak yang mengalami

down syndrome. Bahan makanan sumber iodine adalah garam dapur yang

sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal dari laut,

serta tumbuhan yang hidup dekat pantai. l. Zinc (Seng) Kebutuhan ibu hamil

akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zinc yang rendah akan

menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Zinc berperan untuk

meningkatkan sistem imun dan memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan,

penciuman, dan pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur,

ayam, seafood, susu, dan kacang-kacangan.

11
2.2 Nutrisi pada Ibu Post Partum

2.2.1 Pengertian Nutrisi pada Ibu Post Partum

Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang , terutama

kebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya

dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi ,

Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,

integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaska. Ibu

menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya , yang terpenting adalah

makanan yang mnjamin pembentukn air susu yang berkualitas dalam jumlah yang

cukup untuk memnuhi kebutuhan bayinya. (Vivian Nany Lia dkk, 2011 hal 71)

Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperukan oleh tubuh untuk keperluan

metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan

meningkat 25% karena beruna untuk proses kesembuhan karena sehabis

melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi.

Semua itu kan meningkat tia kali dan kebutuhan biasa makanan yang dikonsumsi

berguna untuk melakukan aktivitas, metabolism, cadanan dalam tubuh, proses

memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk

pertumbuhan dan perkembangan. (Wulandari dkk, 2011).

2.2.2 Nutrisi yang diperlukan bagi Ibu Hamil

Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makanan dengan diet

berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. Minum

sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).

Pil zat besi harus diminum untuk meenambahkan zat gizi setidaknya selama 40

12
hari pasca bersalin. Minum ka kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa

memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya. (Lia Yulianti, 2010,

Hal:76)

Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan

teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak menandung alkohol, alkotin

serta bahan pengawet atau perwarna. Disamping itu harus menandung :

a. Sumber Tenaga (energi)

Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jarinan baru, penghematan protein (jika

sumber tenaga kurang, protein dapat dunakan sebaai cadangan untuk memenuhi

kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu,

jagung, tepung teriu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani

(lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa, dan

margarine).

b. Sumber Pembangun

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau

mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh

sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber

protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging

ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah,kacan merah,

kacang hijau, kedelai , tahu dan tempe ). Sumber protein terlengkap terdapat dalam

susu, telur, dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi

dan vitamin B.

13
c. Sumber Pengatur dan Pelindung (Mineral, Vitamin dan Air).

d. Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit

dan pengatur kelancaran metabolism dalam tubuh. Ibu menyusui minum air

sedikitnya 3 liter setiap hari (dianjurkan ibu untuk minum setiap kali habis

menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperolh dari semua jenis

sayuran dan buah-buahan segar.

Jenis-jenis mineral penting :

1. Zat kapur

Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran

berwarna hijau

2. Fosfor

Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju

dan daging

3. Zat besi

Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk

kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB) ehingga

daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain : kuning

telur, hati, dagin, kerng, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau

4. Yodium

Sangat penting untuk menceah timbulnya kelemahan mineral dan kekerdlan fisik

yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium

5. Kalsium

14
Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya :

susu dan keju.

Selain itu juga, ibu membutuhkan :

1. Kalori

Kebutuhan kalori dalam masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa

memerlukan 1.800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi

kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan

menyebabkan ASI rusak.

Kebutuhan kalori selama menyusui dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan

dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan

kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml dan kira-

kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu

menggunakan kira-kira 640kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama

6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus

mengonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang dikonsumsi ibu

berguna untuk melakukan akivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses

produks ASI , serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk

ertumbuan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu

memenuhi syarat, seperti : susunannya harus seimbang , porsinya cukup dan teratur

, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, serta tidak mengandung alkohol, nikotin,

bahan pengawet, dan pewarna.

(Vivian Nany Lia Dewi, dkk, 2011 hal 71)

15
2. Protein

Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika

menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Protein

di perlukan untuk pertumuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.

Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein

hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, keju. Sementara itu,

protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan , dan lain-

lain.

(Vivian Nany Lia Dewi, dkk, 2011 hal 71)

Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara

dengan 13 susu, 2 butir telur, 5 putih telur, 120 gr keju, 1 gelas yoghurt, 120-140

gr ikan/daging/unggas, 200-240 gr tahu atau 5-6 sendok selai kacang.

3. Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan

kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi

hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari.

Satu setara dengan 50-60 gr keju, satu cangkir susu krim, 160 gr ikan salmon, 120

gr ikan sarden, atau 280 gr tahu kalsium.

4. Magnesium

16
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan

memperkuat tulang. Kebutuhan magnesium di dapat pada gandum dan kacang-

kacangan.

5. Sayuran hijau dan buah

Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya 3 porsi sehari. Satu porsi setara dengan

1/8 semangka, ¼ mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau

yang telah dimasak, satu tomat.

6. Karbohidrat kompleks

Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60 % karbohidrat.

Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah

lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa dapat membantu bayi menyerap

kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan

glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama

masa bayi.

Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan 6 porsi per hari.

Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal

atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit

kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40

gr mie/pasta dari bijian utuh.

7. Lemak

Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 4 ½ porsi lemak (14 gr per porsi)

perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gr keju, 3 sendok makan kacang tanah

atau kenari, 4 makan sendok krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, 2 sendok

17
makan selai kacang, 120-140 gr daging tanpa lemak, 9 kentang goreng, 2 iris cake,

1 sendok makan mayonise atau mentega, atau 2 sendok makan saus salad.

8. Garam

Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan

asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.

9. Zinc

Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan.

Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan

dan metabolisme memerlukan Zinc. Kebutuhan Zinc setiap hari sekitar 12 mg.

Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.

10. DHA

DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA

berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur,

otak, hati dan ikan. (Reni Heryani.2012.Hal.57-60)

Jenis-jenis vitamin antara lain :

1. Vitamin A

Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringa, gigi dan tulang, perkembangan

syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber

kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dn buah berwarna kuning

(ortel, tomat dan nangka). Selain itu, ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa

kapsul Vitamin A (200.000 IU)

18
2. Vitamin B1(Thiamin)

Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme

karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan baik, membantu proses

pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap nfeksi dan

mengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan,

tomat, jeruk, nanas dan kentang bakar.

3. Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas , nafsu makan,

pencernaan, sistem urat syaraf, jarngan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur,

susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.

4. Vitamin B3(Niacin)

Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan

kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telut, daging, kaldu

daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.

5. Vitamin B6(Pyridoksin)

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.

Sumber : gandum, jagung dan hati.

6. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.

Sumber: telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.

7. Foic Acid

Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan

produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau

19
8. Vitamin C

Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahansemu jaringan ikat (untuk

penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, igi, dan gusi, daya tahan terhadap infeki,

serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon,

brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran)

9. Vitamin D

Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta

penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu,

margarine, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00)

10. Vitamin K

Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.

Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang ibu
disaat hamil. Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil
yang berdampak pada pertumbuhan janin yang dikandungnya. Untuk pertumbuhan
janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang adekuat seperti karbohidrat,
protein, lemak, zat besi, kalsium, asam folat, kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin
B1, iodine, dan zinc (seng). Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan
oprimal janin dan persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi
berguna untuk: kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan
menyusui dan tumbuh kembang bayi.
Kecukupan gizi pada ibu disaat hamil sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Beberapa contoh akibat defisiensi gizi
pada janin diantaranya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian janin di dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, janin diresorpsi, lahir mati, bayi lahir lemah,
hambatan pada pertumbuhan janin, kehamilan serotinus, partus lama, prematuritas
dan reterdasi janin, beri-beri congenital, serta kelainan struktur tulang secara
menyeluruh pada bayi.
Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena setelah
melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi
semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori.
Kalori bagus untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses
pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 kkal. Ibu menyusui
memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa +700 kkal, pada 6 bulan
pertama, kemudian +500 kkal bulan selanjutnya.

21
Selain itu ibu jga memerlukan cairan tubuh. Fungsi cairan sebagai pelarut
zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan cukup untuk membuat
tubuh ibu tidak dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan
selama 40 hari postpartum. Minum kapsul Vit A (200.000 unit).

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa karya tulis mengenai Nutrisi Pada Ibu Hamil dan

Ibu Post Partum ini tidaklah sempurna dan masih banyak membutuhkan kritikan

dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga karya tulis ini dapat

menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam memberikan nutrisi yang

tepat pada Ibu Hamil dan Ibu Post Partum.

22
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Lestari, Rina. 2013. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil. (Online).

http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf, diakses
14 April 2020
Sitanggang, Berliana dan Siti Saidah Nasution. 2013. Faktor-faktor Status
Kesehatan pada Ibu Hamil. (Online).

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=58694&val=4130
, diakses 14 April 2020

Heryani, Reni. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan-Ibu Nifas dan Menyusui.
Jakarta : CV. Trans Info Media. Hal : 57-60

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Puerperium Care”.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Nanny Lia Dewi Vivian, Sunarsih Tri, 2011, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas,
Salemba Medika : Jakarta

Wulandari, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Gosyen Publishing :
Yogyakarta. Hal.125-131

Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta : CV.Trans Info Medika

Anda mungkin juga menyukai