Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN


KECELAKAAN LALU LINTAS DI BANJAR
MERTAGANGGA DESA UBUNG KAJA

Description of Public Knowledge About First Aid for Traffic


Accident Victims in Banjar Mertagangga Ubung Kaja Village
I Made Ari Putra1, I Nyoman Asdiwinata2, Ketut Lisnawati3
1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana, STIKes Wira Medika Bali
2,3
Dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana, STIKes Wira Medika Bali
Email : ariputra954@gmail.com

ABSTRAK
Pertolongan pertama merupakan hal dasar yang setidaknya dapat dilakukan oleh
setiap orang, termasuk masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum memahami cara
melakukan pertolongan pertama karena pengetahuan masyarakat secara umum masih kurang
dalam menangani korban yang membutuhkan pertolongan darurat. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama
pada korban kecelakaan lalu lintas di Banjar Mertagangga Desa Ubung Kaja. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif, dengan model pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 134 responden dengan menggunakan non probability sampling
dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden
berumur 36-45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, memiliki latar belakang pendidikan terakhir
yaitu tamat SMA/SMK, memiliki latar belakang pekerjaan sebagai pegawai swasta.
Pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas
didapatkan hasil yaitu sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan Baik yaitu sejumlah
66 orang dengan persentase 49,3%. Pengetahuan masyarakat termasuk dalam kategori baik,
karena sebagian besar masyarakat mulai sadar akan pentingnya mengetahui dan memberikan
bantuan pertolongan pertama. Pengetahuan mengenai pertolongan pertama sangat diperlukan
untuk mencegah keadaan korban menjadi lebih buruk dan dapat mempertahankan kehidupan
korban. Oleh karena itu, untuk memperbaiki pengetahuan masyarakat agar lebih baik dan
mampu memberikan bantuan kepada korban, dibutuhkan adanya pelatihan atau penyuluhan
mengenai pertolongan pertama.

Kata Kunci: Pengetahuan, Pertolongan Pertama, Kecelakaan Lalu Lintas

ABSTRACT
First aid is a basic thing that at least everyone can do, including the community. Most
people do not understand how to do first aid because the general public still lacks knowledge
in dealing with victims who need emergency help. The purpose of this study was to describe
public knowledge about first aid for traffic accident victims in Banjar Mertagangga Ubung
Kaja Village. This research is a descriptive research, with a cross sectional approach model.
The sample in this study amounted to 134 respondents using non-probability sampling with
purposive sampling technique. The results of this study indicate that most of the respondents
are 36-45 years old, male, have the latest educational background, namely SMA/SMK, have a
work background as a private employee. Public knowledge about first aid for traffic accident
victims shows that most people have good knowledge, namely 66 people with a percentage of
49.3%. Public knowledge is included in the good category, because most people are starting
to realize the importance of knowing and providing first aid. Knowledge of first aid is needed
to prevent the victim's condition from getting worse and to keep the victim alive. Therefore, to
increase public knowledge so that they are better and able to provide assistance to victims,
training or counseling on first aid is needed.

Keywords: Knowledge, First Aid, Traffic Accident

PENDAHULUAN salah satu kematian seseorang yang


Peningkatan mobilitas penduduk yang relative tinggi.
menggunakan transportasi berpotensi Berdasarkan data Direktorat Lalu
menimbulkan terjadinya kecelakaan lalu Lintas Polda Bali, menyatakan bahwa pada
lintas. Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi tahun 2020 terdapat 1.787 kasus
berupa kecelakaan tunggal (single), oleh 2 kecelakaan lalu lintas. Data Direktorat
pihak (double), dan kecelakaan beruntun Lalu Lintas Polda Bali Tahun 2021,
(triple atau multiple). Kecelakaan lalu menyatakan bahwa di Provinsi Bali, angka
lintas juga tidak dapat diprediksi dan kecelakaan lalu lintas mencapai 1.892
kejadiannya tidak disengaja, yang kasus, dengan korban meninggal dunia
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa sebanyak 311 jiwa, korban yang
pengguna jalan lain serta mengakibatkan mengalami luka berat sebanyak 54 jiwa,
kematian dan/atau kerugian harta benda dan korban yang mengalami luka ringan
(Kemenkumham, 2013). Selain menjadi sebanyak 2.721 jiwa. Daerah dengan
penyebab kematian utama di dunia, urutan tertinggi pertama terjadinya
kecelakaan lalu lintas juga menjadi salah kecelakaan lalu lintas di Provinsi Bali,
satu penyebab kematian terbanyak yang yaitu daerah Kota Denpasar dengan total
paling sering terjadi (Syahriza, 2019). 538 kasus, dengan korban meninggal
Angka kematian akibat kecelakaan dunia sebanyak 60 jiwa, serta mengalami
menempati urutan ketiga setelah penyakit kerugian materiil sebesar Rp
jantung koroner dan merupakan pembunuh 1.006.050.000. Berdasarkan data 2 tahun
nomor satu bagi anak-anak dan orang- tersebut, menunjukkan adanya
orang usia produktif (WHO, 2018). peningkatan angka kejadian kecelakaan
Berbagai penyebab yang dapat memicu lalu lintas di Provinsi Bali.
terjadinya kecelakaan lalu lintas antara lain Kota Denpasar berada di tengah Pulau
kepadatan lalu lintas, kemiringan jalan, Bali. Selain sebagai Ibukota Daerah
geometri jalan, kelalaian manusia serta Tingkat II, Kota Denpasar juga merupakan
sarana penunjang seperti rambu-rambu Ibukota Provinsi Bali sekaligus sebagai
lalu lintas yang tidak memadai, sehingga pusat pemerintahan, pendidikan, dan
banyak menimbulkan kecelakaan lalu perekonomian yang dapat menimbulkan
lintas yang mengakibatkan korban jiwa tingkat aksesibilitas dan mobilitas
(Mujiyono, 2020). penduduk yang cukup tinggi. Aksesibilitas
Berdasarkan data (Badan Pusat yang baik akan memicu frekuensi
Statistik Provinsi Bali, 2020), jumlah penggunaan jalan menuju tujuan semakin
kecelakaan lalu lintas mencapai 1.787 meningkat. Hal ini disebabkan oleh
kasus, dengan korban meninggal dunia pengguna jalan yang mencari efisiensi
sebanyak 405 jiwa, mengalami luka berat waktu, jarak, dan biaya untuk sampai ke
sebanyak 55 jiwa, dan mengalami luka tempat tujuan tertentu. Sebagai kawasan
ringan sebanyak 2.560 jiwa. Kecelakaan titik sentral, tentunya angka kecelakaan
lalu lintas di Indonesia khususnya di lalu lintas di Kota Denpasar bisa dikatakan
Provinsi Bali dapat dikatakan sebagai cukup tinggi (Wahyuni, Winaya and
Yasintha, 2020).
Tingkat kerawanan kecelakaan lalu telekomunikasi saat berkendaraan untuk
lintas pada sebagian ruas jalan di Kota menghindari kecelakaan lalu lintas.
Denpasar dibagi menjadi 3 tingkat Kecelakaan lalu lintas dapat
kerawanan, yaitu kerawanan tinggi, mengakibatkan berbagai cedera atau
sedang, rendah. Salah satu ruas jalan yang trauma yang mengancam jiwa, seperti
memiliki tingkat kerawanan tinggi salah cedera kepala, fraktur femur, open
satunya adalah Jalan Bypass Ngurah Rai. pneumothorax, flail chest dan lain-lain.
Jalan yang memiliki tingkat kerawanan Kecelakaan lalu lintas dapat menjadi kasus
kecelakaan sedang salah satunya adalah darurat dan menyebabkan cedera serius
Jalan Cokroaminoto, Banjar Mertagangga, bahkan kematian jika tidak ditangani
Wilayah Desa Ubung Kaja, serta jalan dengan baik (Arta, 2018). Pertolongan
yang memiliki tingkat kerawanan pertama sangat penting untuk diberikan
kecelakaan rendah salah satunya adalah kepada seseorang yang berada dalam
Jalan PB Sudirman (Arta, 2018). situasi yang tidak diinginkan seperti
Selain itu, Kota Denpasar juga kecelakaan lalu lintas. Pertolongan
memiliki beberapa sarana transportasi Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah
seperti terminal sebagai tempat keluar upaya pertolongan dan penanganan
masuknya kendaraan besar, juga akan sementara korban kecelakaan, sebelum
menyebabkan kepadatan jalur lalu lintas. mendapat pertolongan yang lebih
Salah satu terminal yang ada di Kota sempurna dari dokter atau petugas medis.
Denpasar dengan tipe B adalah terminal Artinya, pertolongan tersebut bukanlah
Ubung yang terletak di Jalan pengobatan atau penanganan yang
Cokroaminoto. Lokasi dari Terminal sempurna, melainkan berupa pertolongan
Ubung ini berada di jalan utama menuju sementara yang dilakukan oleh petugas
Denpasar-Gilimanuk, letaknya yang medis atau masyarakat yang pertama kali
strategis menjadikan jalan ini memiliki melihat kecelakaan (Anggraini et al.,
peran penting sebagai jalan utama dengan 2018).
kepadatan lalu lintas yang tinggi, sehingga Pertolongan yang dilakukan terlambat
sering terjadi kecelakaan lalu lintas (Arta, atau sedikit kesalahan dalam menangani
2018). korban yang mengalami situasi darurat,
Kecelakaan lalu lintas dan dampaknya dapat mengakibatkan kondisi yang fatal.
dapat dikurangi dengan peran serta semua Orang awam yang pertama kali
pihak terkait, baik dari pemerintah maupun menemukan korban harus bisa menolong
masyarakat umum. Indonesia dalam ditempat kejadian dengan baik dan sesuai
mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, dengan prosedur untuk meminimalisir
telah mencanangkan program jangka resiko kematian, sehingga diperlukan
panjang yang tertuang dalam Rencana pertolongan pertama secara cepat dan
Umum Nasional Keselamatan (RUNK) tepat. Pertolongan pertama yang dimaksud
2011-2035 (Syahriza, 2019). Global Status disini adalah bantuan hidup dasar (BHD).
Report on Road Safety tahun 2018 juga Pertolongan pertama merupakan hal dasar
menyebutkan bahwa Indonesia telah yang setidaknya dapat dilakukan oleh
menetapkan peraturan dalam rangka setiap orang, karena kondisi gawat darurat
melindungi pengguna jalan yaitu dengan dapat terjadi dimanapun dan kapanpun.
menetapkan peraturan batas kecepatan Berdasarkan fenomena kecelakaan lalu
maksimum nasional, kewajiban memakai lintas yang terjadi, sebagian besar
helm bagi pengendara sepeda motor dan pertolongan pertama dilakukan oleh orang
penumpang, kewajiban memakai sabuk yang belum mengetahui pemberian
pengaman bagi pengendara roda empat, pertolongan pertama, sehingga seringkali
dan aturan penggunaan perangkat terjadi kepanikan saat menolong dan tidak
mengetahui harus berbuat apa (Ulya, Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat
Ratnawati and Kumboyono, 2017). atau biasa disingkat DAMAKESMAS.
Masyarakat tentunya sudah banyak DAMAKESMAS memiliki dua program
yang memahami mengenai pentingnya utama yaitu Sistem Penanggulangan
pertolongan pertama yang diberikan saat Gawat Darurat Sehari-hari (SPGDT-S) dan
terjadi kecelakaan lalu lintas, namun masih Perawatan Kesehatan Masyarakat
banyak masyarakat yang belum (PERKESMAS). Program SPGDT-S
mengetahui cara melakukan pertolongan merupakan kegiatan pelayanan kesehatan
pertama. Perlu dipahami oleh masyarakat, di bidang pelayanan pra rumah sakit dan
bahwa pertolongan pertama merupakan rujukan, sedangkan program
bantuan yang sangat diperlukan oleh PERKESMAS merupakan kegiatan
seseorang yang mengalami kecelakaan lalu pelayanan kesehatan yang dilakukan
lintas. Masyarakat merupakan orang yang dengan kunjungan rumah (Wahyuni,
pertama kali mengetahui apa yang terjadi, Winaya and Yasintha, 2020). Tujuan
sebelum korban kecelakaan lalu lintas SPGDT-S adalah untuk meningkatkan
ditangani oleh petugas medis di rumah akses dan kualitas pelayanan
sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya. kegawatdaruratan serta mempercepat
Sebagian besar masyarakat belum waktu tanggap (respon time)
memahami cara melakukan pertolongan korban/pasien darurat serta menurunkan
pertama karena pengetahuan masyarakat angka kematian dan kecacatan. Tingginya
secara umum masih kurang dalam angka kematian korban kecelakaan lalu
menangani korban yang membutuhkan lintas dapat disebabkan oleh pemberian
pertolongan darurat (Kase, Prastiwi and pertolongan pertama yang tidak tepat
Sutriningsih, 2018). kepada korban.
Keberhasilan menolong penderita Berdasarkan uraian latar belakang
gawat darurat tergantung pada 3 hal, yaitu penelitian diatas, maka peneliti tertarik
kecepatan ditemukannya korban, untuk melakukan penelitian mengenai
kecepatan dalam meminta pertolongan “Gambaran Pengetahuan Masyarakat
serta kecepatan dan ketepatan dalam Mengenai Pertolongan Pertama Pada
memberikan pertolongan (Marsaid, 2020). Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Banjar
Dilihat dari ketiga faktor tersebut, dapat Mertagangga Desa Ubung Kaja”.
disimpulkan bahwa pertolongan pertama
yang diberikan secara cepat dan tepat akan METODE PENELITIAN
menurunkan angka morbiditas dan Penelitian ini merupakan penelitian
mortalitas dari korban kecelakaan lalu deskriptif, dengan model pendekatan
lintas (Ulya, Ratnawati and Kumboyono, subjek cross sectional. Penelitian ini
2017) dilakukan di Banjar Mertagangga Desa
Menurut (Widnyana, Asdiwinata and Ubung Kaja pada tanggal 12-18 April
Yundari, 2019), bantuan yang diberikan di 2022. Populasi dari penelitian ini adalah
tempat kejadian adalah bagian dari pre- seluruh masyarakat yang tinggal di Banjar
hospital care. Pre-hospital care diberikan Mertagangga Desa Ubung Kaja, dengan
kepada korban sebelum korban kecelakaan jumlah populasi yaitu 200 orang. Teknik
lalu lintas dibawa kerumah sakit. sampling yang digunakan dalam penelitian
Pemberian pertolongan pre-hospital care ini menggunakan non probability sampling
yang tepat dapat mengurangi resiko dengan teknik purposive sampling, dengan
kematian akibat trauma. sampel yang didapatkan yaitu sebanyak
Salah satu upaya untuk memberikan 134 responden.
pre-hospital care dalam melakukan
tindakan pertolongan pertama pada korban
kecelakaan lalu lintas adalah melalui
HASIL PENELITIAN Tabel 4. Karakteristik Responden
Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 1. Karakteristik Responden Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Berdasarkan Usia Tidak Bekerja 27 20,1
Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%) PNS/TNI/POLRI 17 12,7
16-25 (Remaja Akhir) 19 14,2 Pegawai Swasta 75 56,0
26-35 (Dewasa Awal) 19 14,2 Wiraswasta 13 9,7
36-45 (Dewasa Akhir) 50 37,3 Tenaga Kesehatan 2 1,5
46-55 (Lansia Awal) 38 28,3 Total 134 100
56-64 (Lansia Akhir) 8 6,0 Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan
Total 134 100 bahwa dari keseluruhan responden,
Berdasarkan tabel 4.1, menunjukkan sebagian besar memiliki latar belakang
bahwa dari keseluruhan responden, pekerjaan sebagai pegawai swasta yaitu
sebagian besar berada dalam rentang usia sejumlah 75 orang (56,0%) dan sebagian
36-45 tahun, yaitu sejumlah 50 orang kecil responden memiliki latar belakang
(37,3%) dan sebagian kecil responden pekerjaan sebagai tenaga kesehatan yaitu
berada dalam rentang usia 56-64 tahun, sejumlah 2 orang (1,5%).
yaitu sejumlah 8 orang (6,0%).
Hasil Pengamatan Terhadap Objek
Peneliti Berdasarkan Variabel
Tabel 2. Karakteristik Responden Penelitian
Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5. Pengetahuan Masyarakat
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Mengenai Pertolongan Pertama Pada
Laki-laki 76 56,7 Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Perempuan 58 43,3 Kategori Frekuensi Persentase
Total 134 100 (%)
Berdasarkan tabel 4.2, menunjukkan Baik 66 49,3
bahwa dari keseluruhan responden, Cukup 59 44,0
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki Kurang 9 6,7
yaitu sejumlah 76 orang (56,7%) dan Total 134 100
sebagian kecil responden berjenis kelamin
perempuan yaitu sejumlah 58 orang Berdasarkan tabel 4.5, menunjukkan
(43,3%). bahwa dari keseluruhan responden,
sebagian besar memiliki pengetahuan baik
Tabel 3. Karakteristik Responden yaitu sejumlah 66 orang (49,3%) dan
Berdasarkan Pendidikan sebagian kecil responden memiliki
Pendidikan Frekuensi Persentase (%) pengetahuan kurang yaitu sejumlah 9
Tidak Bersekolah 0 0 orang (6,7%).
Tamat SD 2 1,5
Tamat SMP 11 8,2 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Tamat SMA/SMK 86 64,2
Tamat PT 35 26,1
Karakteristik Masyarakat Dengan
Total 134 100 Pertolongan Pertama Pada Korban
Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan Kecelakaan Lalu Lintas
bahwa dari keseluruhan responden, 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
sebagian besar memiliki latar belakang Usia
pendidikan terakhir tamat SMA/SMK Didapatkan hasil sebagian besar berada
yaitu sejumlah 86 orang (64,2%) dan pada rentang usia 36-45 tahun yaitu
sebagian kecil responden memiliki latar sejumlah 50 orang (37,3%), dimana
belakang Pendidikan terakhir tamat SD kategori umur tersebut termasuk dalam
yaitu sejumlah 2 orang (1,5%). kategori dewasa akhir menurut (Depkes,
2009). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Widyastuti
and Rustini, 2017) dengan judul penelitian sangat dibutuhkan karena laki-laki
Gambaran Pengetahuan Masyarakat memiliki tenaga yang lebih untuk
Pesisir Tentang Pertolongan Korban memberikan suatu pertolongan.
Tenggelam Di Kenjeran Surabaya. Peneliti beranggapan bahwa jenis
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kelamin tidak berpengaruh secara
sebagian besar responden berada pada signifikan terhadap pengetahuan
rentang usia 36-45 tahun yaitu sebanyak seseorang, karena jenis kelamin tidak
16 orang (45,7%). Berdasarkan teorinya, menutup kemungkinan seseorang
seiring bertambahnya usia, daya tangkap mendapatkan suatu informasi sebagai
dan pola pikir seseorang juga akan pengetahuan dan pendidikan, karena
berkembang sehingga pengetahuan yang semua orang memiliki prioritas yang sama
didapatkan semakin baik (Wawan and sehingga informasi dan pengetahuan yang
Dewi M., 2011). didapat akan menjadi baik, sehingga
Peneliti beranggapan bahwa usia dapat tingkat pengetahuan seseorang akan relatif
mempengaruhi pengetahuan seseorang sama. Namun dalam keadaan yang tidak
dalam melakukan suatu tindakan, karena diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas,
dengan bertambahnya usia seseorang akan seorang laki-laki umumnya lebih
menyebabkan semakin banyak diperlukan dalam mengamankan situasi
pengetahuan dan pengalaman yang didapat lingkungan agar tidak menambah masalah
sehingga tingkat pengetahuan semakin yang dialami oleh korban.
meningkat dan terjadi kedewasaan dalam 3. Karakteristik Responden Berdasarkan
pola pikir seseorang. Seiring Pendidikan
bertambahnya usia seseorang, sudah Didapatkan sebagian besar responden
pastinya pengalaman yang didapat dalam memiliki latar belakang pendidikan
menolong korban kecelakaan lalu lintas terakhir tamat SMA/SMK yaitu sejumlah
akan semakin banyak. 86 orang (64,2%). Hasil penelitian ini
2. Karakteristik Responden Berdasarkan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Jenis Kelamin oleh (Welembuntu, Manoppo and Gobel,
Didapatkan sebagian besar responden 2021) dengan judul penelitian Gambaran
berjenis kelamin laki-laki, yaitu sejumlah Pengetahuan Masyarakat Kampung Kulur
76 orang (56,7%.) Hasil penelitian ini II Mengenai Pertolongan Pertama Pada
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kejadian Kecelakaan Laut. Penelitian
oleh (Anggamguna et al., 2021) dengan tersebut menunjukkan bahwa sebagian
judul penelitian Tingkat Pengetahuan besar tingkat pendidikan terakhir
Pengendara Ojek Online Mengenai responden SMA/SMK yaitu 21 responden
Pertolongan Pertama (First Aid) Trauma (52,5%). Berdasarkan teorinya, seseorang
Muskuloskeletal Akibat Kecelakaan Lalu dengan pendidikan tinggi, akan lebih luas
Lintas Di Kota Jambi. Penelitian tersebut pengetahuannya. Namun, perlu ditekankan
menunjukkan bahwa sebagian besar bahwa seorang dengan pendidikan rendah
responden berjenis kelamin laki-laki, yaitu tidak berarti mutlak pengetahuannya
sejumlah 148 orang (98,7%.). Berdasarkan rendah pula.
teorinya, setiap laki-laki maupun Pendidikan berdampak pada
perempuan memiliki tingkat pengetahuan peningkatan pengetahuan seseorang
yang sama, karena akses untuk (Notoatmodjo, 2018). Peningkatan
memperoleh pengetahuan atau pendidikan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
tidak hanya berprioritas pada laki-laki, pendidikan formal, akan tetapi juga dapat
melainkan memiliki prioritas yang sama diperoleh pada pendidikan nonformal
juga terhadap perempuan. Tetapi dalam (Budiman and Riyanto A., 2013). Peneliti
hal menolong seseorang yang sedang beranggapan bahwa pendidikan dapat
mengalami musibah, seorang laki-laki mempengaruhi pengetahuan dalam proses
belajar, karena semakin tinggi pendidikan Pengetahuan Masyarakat Mengenai
seseorang, maka semakin mudah Pertolongan Pertama Pada Korban
seseorang tersebut untuk menerima sebuah Kecelakaan Lalu Lintas
informasi. Semakin banyak informasi yang Berdasarkan hasil penelitian,
masuk, semakin banyak pula pengetahuan didapatkan sejumlah 66 dari 134
yang didapatkan mengenai suatu hal masyarakat di Banjar Mertagangga, Desa
khususnya mengenai kesehatan. Semakin Ubung Kaja memiliki pengetahuan baik.
tinggi tingkat pendidikannya, semakin Pengetahuan masyarakat dikategorikan
mudah masyarakat awam menerima sebagai pengetahuan baik berdasarkan
informasi yang didapatnya untuk hasil akhir dari penilaian peneliti terhadap
diterapkan dalam menolong korban responden, dimana kategori nilai dari
kecelakaan. pengetahuan baik jika jawaban benar 76-
4. Karakteristik Responden Berdasarkan 100%, kategori pengetahuan cukup jika
Pekerjaan jawaban benar 56-75%, dan kategori
Didapatkan sebagian besar responden pengetahuan kurang jika jawaban benar
memiliki latar belakang pekerjaan sebagai <56%. Penelitian yang dilakukan oleh
pegawai swasta yaitu sejumlah 75 orang (Wulandari, 2020) di Dusun Patalan, Jetis,
(56,0%). Hasil penelitian ini sejalan Bantul, Yogyakarta mengenai Tingkat
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pengetahuan Masyarakat Tentang
(Widnyana, Asdiwinata and Yundari, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
2019) dengan judul penelitian Gambaran Lalu Lintas juga menunjukkan bahwa
Tingkat Pengetahuan Masyarakat sejumlah 96 dari 196 masyarakat memiliki
Terhadap Pertolongan Pertama Pada tingkat pengetahuan baik.
Kecelakaan Lalu Lintas di Banjar Buagan, Pengetahuan masyarakat mengenai
Desa Pemecutan Kelod. Penelitian tersebut pertolongan pertama pada korban
menunjukkan bahwa sebagian besar kecelakaan lalu lintas di Banjar
responden memiliki pekerjaan swasta yaitu Mertagangga Desa Ubung Kaja
sebanyak 112 responden (56,6%.) dikategorikan kedalam kategori “Baik”
Berdasarkan teorinya, pekerjaan dilihat berdasarkan kuesioner yang telah
memberikan kontribusi terhadap dijawab oleh sebagian besar responden
pengetahuan seseorang, karena seseorang yang berisikan 15 item pernyataan yang
yang telah bekerja memiliki pengalaman meliputi pernyataan mengenai pengertian,
yang luas dan lebih banyak daripada orang tujuan, prinsip, serta langkah pertolongan
yang tidak bekerja serta individu akan pertama pada korban kecelakaan lalu
melakukan sesuatu tindakan berdasarkan lintas.
pengalamannya. Peneliti beranggapan bahwa
Peneliti beranggapan bahwa pekerjaan pengetahuan masyarakat mengenai
mempengaruhi pengetahuan, karena orang pertolongan pertama pada korban
yang bekerja memiliki pengalaman yang kecelakaan lalu lintas termasuk kedalam
lebih luas dibandingkan dengan orang kategori baik, dilihat dari sebagian besar
yang tidak bekerja. Pengalaman pernyataan yang dijawab oleh masyarakat,
merupakan dasar seseorang untuk dimana dari pernyataan tersebut
melakukan sesuatu, pengalaman lebih menunjukkan bahwa masyarakat sudah
banyak diperoleh oleh orang yang telah mampu untuk memberikan bantuan
bekerja. Orang yang bekerja memiliki pertolongan pertama pada korban
pengalaman informasi dan kemampuan kecelakaan lalu lintas. Meskipun masih
beradaptasi yang lebih baik daripada orang banyak masyarakat yang belum
yang tidak bekerja. memahami tentang pertolongan pertama
pada korban kecelakaan lalu lintas.
Peran serta dari tenaga kesehatan 1. Bagi Masyarakat di Banjar
dalam memberikan informasi mengenai Mertagangga, Desa Ubung Kaja
pentingnya mengetahui cara melakukan Diharapkan masyarakat dapat
pertolongan pertama pada korban termotivasi untuk mengetahui
kecelakaan lalu lintas kepada masyarakat pentingnya pengetahuan mengenai
sangat dibutuhkan sehingga pengetahuan pertolongan pertama pada korban
masyarakat dalam hal tersebut menjadi kecelakaan lalu lintas dan memahami
lebih baik sehingga masyarakat mampu cara memberikan pertolongan pertama
melakukan pertolongan pertama pada pada korban kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan lalu lintas dengan baik dan sehingga dalam memberikan
benar. pertolongan pertama pada korban
kecelakaan lalu lintas, masyarakat
KESIMPULAN DAN SARAN lebih sigap, cepat dan benar dalam
Kesimpulan memberikan pertolongan.
Hasil penelitian gambaran pengetahuan 2. Bagi STIKes Wira Medika Bali
masyarakat mengenai pertolongan pertama Diharapkan agar menambah dan
pada korban kecelakaan lalu lintas di memperkaya informasi serta referensi
banjar Mertagangga, Desa Ubung Kaja perpustakaan serta dapat memberikan
tahun 2022, dapat disimpulkan, informasi mengenai pertolongan
karakteristik masyarakat mengenai pertama pada korban kecelakaan lalu
pertolongan pertama pada korban lintas atau pertolongan pertama pada
kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur, kasus kegawatdaruratan lainnya.
didapatkan hasil sebagian besar responden 3. Bagi Tenaga Kesehatan
berada pada rentang umur 36-45 tahun Diharapkan agar dapat mengadakan
yaitu sejumlah 50 orang (37,3%), kegiatan promosi kesehatan, seperti
berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar simulasi ataupun penyuluhan bagi
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu masyarakat dalam memberikan
sejumlah 76 orang (56,7%), berdasarkan pertolongan pertama pada korban
pendidikan, sebagian besar responden kecelakaan lalu lintas maupun
memiliki latar belakang pendidikan pertolongan pertama pada kasus
terakhir tamat SMA/SMK yaitu sejumlah kegawatdaruratan lainnya, sehingga
86 orang (64,2%), dan berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh
pekerjaan, sebagian besar responden masyarakat dapat direalisasikan dalam
memiliki latar belakang pekerjaan sebagai kehidupan nyata dan dapat
pegawai swasta yaitu sejumlah 75 orang memberikan pertolongan pertama
(56,0%). Pengetahuan masyarakat secara cepat dan tepat.
mengenai pertolongan pertama pada 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
korban kecelakaan lalu lintas didapatkan Diharapkan agar dapat melakukan
hasil yaitu sebagian besar masyarakat penelitian lebih luas terkait
memiliki pengetahuan Baik yaitu sejumlah pengetahuan masyarakat mengenai
66 orang (49,3%). pertolongan pertama pada korban
kecelakaan lalu lintas dengan
Saran melakukan pengamatan secara
Berdasarkan hasil penelitian yang langsung atau observasi terhadap
didapatkan, peneliti mengusulkan pelaksanaan pertolongan pertama pada
beberapa saran terkait pengetahuan korban kecelakaan lalu lintas yang
masyarakat mengenai pertolongan pertama dilakukan oleh masyarakat serta
pada korban kecelakaan lalu lintas yaitu meneliti faktor-faktor lain yang dapat
sebagai berikut: mempengaruhi pengetahuan
masyarakat mengenai pertolongan
pertama pada korban kecelakaan lalu Volume 3, Nomor 1, 2018 1
lintas. Hubungan Pengetahuan
Masyarakat Awam dengan
DAFTAR PUSTAKA Tindakan Awal Gawat Darurat
Anggamguna, M. et al. (2021) ‘Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Di
Pengetahuan Pengendara Ojek Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Online Mengenai Pertolongan Lowokwaru Malang 2
Pertama ( First Aid ) Trauma HUBUNGAN, 3(1), pp. 662–674.
Muskuloskeletal Akibat Available at:
Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota https://publikasi.unitri.ac.id/index.p
Jambi’, Journal of Medical Studies, hp/fikes/article/view/838.
1(2), pp. 31–47. Kemenkumham (2013) ‘Peraturan Kepala
Anggraini, N. A. et al. (2018) ‘Pendidikan Kepolisian Negara Republik
Kesehatan Pertolongan Pertama Indonesia Nomer 15 Tahun 2013
pada Kecelakaan pada Masyarakat Tentang Tata Cara Penangan
di Kelurahan Dandangan Journal of Kecelakaan Lalu Lintas’,
Community Engagement in Kemenkumham, (1528). Available
Health’, Journal of Comunity at:
Engagement in Healt, 1(2), pp. 21– http://ditjenpp.kemenkumham.go.i
24. doi: 10.30994/jceh.v1i2.10. d/arsip/bn/2013/bn1528-
Arta, I. G. B. D. (2018) ‘Kajian Spasial 2013.pdf&ved=2ahUKEwjBis6Cz
Tingkat Kerawanan Kecelakaan 5TpAhXTmuYKHaAAd8wQFjAA
Lalu Lintas di Sebagian Ruas Jalan egQlahAB&usg=usg=A0vVaw3Nl
Kota Denpasar’. Available at: CpltSvW4EESBV68MogB.
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.p Marsaid, M. (2020) ‘Optimalisasi UKS
hp/jbi/article/view/734. dalam Penanganan
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (2020) Kegawatdaruratan Dasar di
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas Sekolah melalui Pelatihan
Menurut Kabupaten/Kota di Kegawatdaruratan Dasar bagi PMR
Provinsi Bali 2018-2020. Available di SMP Bayt Al-Hikmah Kota
at: Pasuruan’, Jurnal Pengabdian
https://bali.bps.go.id/indicator/17/2 Pada Masyarakat, 5(1), pp. 117–
51/1/kecelakaan-lalu-lintas.html. 124. doi:
Budiman and Riyanto A. (2013) Kapita 10.30653/002.202051.263.
Selekta Kuisioner Pengetahuan Mujiyono (2020) ‘Strategi Mencegah
Dan Sikap Dalam Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas Melalui
Kesehatan. Jakarta: Salemba Analisa Laku Lintas Sebelum
Medika. Terjadi Kecelakaan / TABA
Depkes, R. (2009) Klasifikasi Umur (Traffic Analysis Before
Menurut Kategori. Jakarta: Ditjen Accident)’, pp. 2–3.
Yankes. Notoatmodjo, S. (2018) Metodologi
Kase, F. R., Prastiwi, S. and Sutriningsih, Penelitian Kesehatan. Cetakan Ke.
A. (2018) ‘Hubungan Pengetahuan Jakarta: PT Rineka Cipta.
Masyarakat Awam Dengan Syahriza, M. (2019) ‘Kecelakaan
Tindakan Awal Gawat Darurat Lalulintas : Perlukah Mendapatkan
Kecelakaan Lalulintas Di Perhatian Khusus?’, AVERROUS:
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Lowokwaru Malang’, Nursing Malikussaleh, 5(2), p. 89. doi:
News : Jurnal Ilmiah Mahasiswa 10.29103/averrous.v5i2.2083.
Keperawatan Nursing News Ulya, I., Ratnawati, R. and Kumboyono
(2017) ‘Studi Fenomenologi: https://www.who.int/publications/i/
Pengalaman Petugas Kepolisian item/9789241565684.
Dalam Memberikan Tindakan Widnyana, I. P. A., Asdiwinata, I. N. and
Pertolongan Pertama Korban Yundari, A. . I. D. H. (2019)
Kecelakaan Lalu Lintas’, Majalah ‘Gambaran Tingkat Pengetahuan
Kesehatan, 4(4), pp. 200–208. Masyarakat Terhadap Pertolongan
Wahyuni, K. T., Winaya, I. K. and Pertama Pada Kecelakaan Lalu
Yasintha, P. N. (2020) ‘Kualitas Lintas Di Banjar Buagan, Desa
Pelayanan Program Denpasar Pemecutan Kelod’, Bali Medika
Mantap Kesehatan Masyarakat Jurnal, 6(1), pp. 58–70. doi:
( Damakesmas ) di Kota 10.36376/bmj.v6i1.67.
Denpasar’, pp. 1–12. Widyastuti, M. and Rustini, S. A. (2017)
Wawan, A. and Dewi M. (2011) Teori & ‘Gambaran Pengetahuan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Masyarakat Pesisir Tentang
dan Perilaku Manusia. Kota Pertolongan Korban Tenggelam Di
Tasikmalaya: Nuha Medika. Kenjeran Surabaya’, Journal of
Available at: Chemical Information and
http://www.perpus.poltekkestasikm Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.
alaya.ac.id//index.php? Wulandari, E. W. (2020) Gambaran
p=show_detail&id=2329. Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Welembuntu, M., Manoppo, S. J. and Tentang Pertolongan Pertama
Gobel, I. (2021) ‘Gambaran Pada Kecelakaan Lalu Lintas di
Pengetahuan Masyarakat Kampung Dusun Patalan, Jetis, Bantul,
Kulur II Mengenai Pertolongan Yogyakarta. Universitas Jenderal
Pertama Pada Kejadian Kecelakaan Achmad Yani Yogyakarta.
Laut’, Jurnal Ilmiah Sesebanua, Available at:
5(2), pp. 48–53. http://repository.unjaya.ac.id/id/epr
WHO (2018) ‘Global Status Report on int/3787.
Road Safety’. Available at:

Anda mungkin juga menyukai