Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PRINSIP DASAR PEMBERIAN PERTOLONGAN PADA KORBAN KLL

Dosen Pembimbing :
Rahmania Ambarika,S.Kep.Ns.,M.Kep

Di Susun Oleh :
KELOMPOK III
1. Angga Dian Vito 2012B0101
2. Ari Dwi Kistanti 2012B0104
3. Dwi Sri Rejeki 2012B0111
4. Heri Bertus Agung W 2012B0118
5. Ina Astutik 2012B0119
6. Lia Wikanova 2012B0122
7. Muhammad Mahbub 2012B0237
8. Ratna Anggraeny 2012B0129
9. Rita Indrawati 2012B0133
10. Tanti Ernawati 2012B0136
11. Yeni Ika 2012B0140
12. Yeti Lisnawati 2012B0142
PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kegiatan : SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PRINSIP DASAR PEMBERIAN
PERTOLONGAN PADA KORBAN KLL
1. Bidang Kegiata : Pengabdian Masyarakat
2. Bidang Ilmu : Program Profesi NERS
3. Ketua Pelaksana
a. Nama lengkap dan : Rahmania Ambarika, S.Kep.Ns.,M.Kep
Gelar
b. NIK : 13.07.09.077
c. NIDN/NUPN : 0720058502
d. Alamat : Permata Savira, Jl Candi Panggung no d3
Lowokwaru Malang
4. Anggota Pelaksana
a. Angga Dian Vito : 2012B0101
b. Ari Dwi Kistanti : 2012B0104
c. Dwi Sri Rejeki : 2012B0111
d. Heri Bertus A W : 2012B0118
e. Ina Astutik : 2012B0119
f. Lia Wikanova : 2012B0122
g. M. Mahbub : 2012B0237
h. Ratna Anggraeny : 2012B0129
i. Rita Indrawati : 2012B0133
j. Tanti Ernawati : 2012B0136
k. Yeni Ika : 2012B0140
l. Yeti Lisnawati : 2012B0142
5. Tempat Pelaksanaan : Puskesmas Wajak Kabupaten Malang
6. Waktu Pelaksanaan : 15 Januari 2020
7. Jumlah Anggaran : Rp. 450.000

Mengetahui,
UPT Puskesmas Wajak Dosen Pembimbing

drg. Hennie Noerhayati Rahmania A.,S.Kep,Ns,M.Kep


NIP. 197303292005012004 NIK : 13.07.09.077

Kaprodi Profesi NERS Wakil Rektor III


IIK STRADA Indonesia IIK STRADA Indonesia

Alfian Fawzy, S.kep, Ns, M.Kep Prima Dewi K.,S.Kep,Ns,M.Kes


NIK : 13.07.10.098 NIK : 13.07.03.011
ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas dapat mengakibatkan berbagai cedera sampai


kematian. Selain faktor korban kecelakaan yang meninggal langsung di tempat
kejadian, faktor pertolongan pertama pada korban kecelakaan sangat penting
untuk korban kecelakaan untuk mencegah trauma yang lebih berat. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas sebelum dan sesudah
dilakukan penyuluhan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan model
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah …... responden
dengan menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive
sampling. Data dikumpulkan dengan lembar kuesioner tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas dengan hasil
uji validitas r hitung>0,312 dan uji reliabilitas 0,931>0,750. Data yang diperoleh
dianalisis dengan program SPSS dengan menggunakan analisis univariat. Hasil
penelitian ini menunjukan sebagian besar masyarakat berusia 35 tahun, berjenis
kelamin laki-laki, berpendidikan SMA, berpekerjaan wiraswasta Pengetahuan
masyarakat meningkat sesudah dilakukan penyuluhan tentang pertolongan
pertama pada kecelakaan lalu lintas didapatkan sebagian besar memiliki tingkat
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 responden (75%). Disarankan bagi tenaga
kesehatan memberikan informasi yang adekuat kepada masyarakat tentang cara
melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas melalui kegiatan
penyuluhan.

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Pertolongan Pertama, Kecelakaan Lalu Lintas


BAB I

PENDAHULUAN

Latarbelakang

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan telah menjadi masalah kesehatan masyarakat


global yang sangat besar yang menewaskan sekitar 1,25 juta orang dan melukai 20
hingga 50 juta lainnya setiap tahun (WHO, 2016). Kecelakaan lalu lintas
merupakan suatu kejadian yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan lain secara tidak terduga dan mengakibatkan adanya korban.
Berdasarkan Global Status Report on Safety Road (2018) jumlah kematian yang
diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas di dunia terus meningkat hingga mencapai
1,35 juta setiap tahun. Saat ini, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama
kematian untuk anakanak dan orang dewasa berusia sekitar 15-29 tahun (WHO,
2016) Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadikan
kecelakaan lalu lintas berada pada peringkat ke 6 sebagai penyebab utama
kematian prematur di Indonesia (IHME, 2016).

Jumlah kecelakaan lalu lintas diperkirakan terus meningkat seiring dengan


meningkatnya pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor di Indonesia.
Pertumbuhan pengguna sepeda motor di Indonesia memiliki angka paling tinggi
dibandingkan dengan kendaraan bermotor lainnya. Setiap tahunnya tingkat
pertumbuhan sepeda motor di Indonesia mencapai 19% hingga 37% (AISI, 2009).
Menurut Bandung Road Safety Annual Report (2017) sekitar 68% dari kecelakaan
lalu lintas di Indonesia melibatkan sepeda motor, hal ini mengindikasikan sepeda
motor menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan di Indonesia
(Bapedalitbang, 2017).

Hasil resolusi no. 64/255 dan menetapkan Dekade Aksi


Keselamatan jalan 2011-2020 sebagai langkah tanggap atas meningkatnya
angka kejadian cidera akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia.
tujuan dari dekade aksi ini adalah untuk menurunkan angka kematian
akibat kecelakaan lalu lintas yang cenderung meningkat, dan
menyelamatkan lima juta jiwa yang diperkirakan berpotensi menjadi
korban selama satu dekade (WHO, 2013). Masih tingginya angka
kecelakaan di jalan raya disebabkan beberapa faktor, yaitu kelalaian
pengendara, kondisi kendaraan, dan infrastruktur jalan, serta faktor lain
yang tidak kalah penting adalah proses pertolongan pertama pada
kecelakaan yang dilakukan oleh penolong.

Pertolongan pertama adalah langkah cepat, sementara dan


sederhana dengan minimal atau tidak peralatan medis yang dilakukan di
luar rumah sakit untuk menyelamatkan kehidupan seseorang atau
setidaknya menghidupkan kembali rasa sakit dan mencegah kondisi dari
memburuk sampai kedatangan penyedia layanan kesehatan yang utama
tujuan pertolongan pertama (Swetha, 2015).

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik melakukan


kegiatan penyuluhan untuk dengan judul pengaruh penyuluhan dengan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang prinsip dasar pemberian
pertolongan pada korban KLL

Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas, Rumusan Masalah yang


akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang pemberian pertolongan


pada korban KLL

2. Apakah tingkat pengetahuan masyarakat meningkat setelah diberikan


penyuluhan

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini, antara lain sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pemberian


pertolongan pada korban KLL.

2. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemberian


pertolongan pada korban KLL setelah dilakukan penyuluhan.
Manfaat Penulisan

Manfaat hasil penulisan meliputi :

1) manfaat pelayanan kesehatan


Hasil penulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi
bidang keperawatan dan pelayanan kesehatan, terkait peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang pemberian pertolongan pada korban KLL.
2) manfaat keilmuan

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang


pendidikan keperawatan. Bagi pendidikan hasil laporan ini dapat dijadikan
sebagai acuan dalam memberikan pendidikan kesehatan peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang menolong korban KLL. Bagi penulisan selanjutnya
diharapkan dapat menjadi masukan atau ide untuk membhas lebih jauh terkait
pengetahuan masyarakat tentang menolong korban KLL.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak


disangkasangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pemakai Jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta
benda (PP RI No 43 Tahun 1993).

Definisi lain tentang kecelakaan lalu lintas adalah kejadian di mana


sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan
kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka atau
kematian manusia atau binatang (WHO, 2004).

2.2 Jenis Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun


2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jenis kecelakaan lalu lintas
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Kecelakaan lalu lintas ringan, yaitu merupakan kecelakaan yang


mengakibatkan kerusakan kendaraan dan/atau barang.

2. Kecelakaan lalu lintas sedang, yaitu merupakan kecelakaan yang


mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang.

3. Kecelakaan lalu lintas berat, yaitu merupakan kecelakaan yang


mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.

2.3 Tingkat Keparahan Korban Kecelakaan

Korban pada kecelakaan lalu lintas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
(UU RI No 22 Tahun 2009): 1. Luka ringan adalah luka yang mengakibatkan
korban menderita sakit yang tidak memerlukan perawatan inap di rumah sakit
atau selain yang di klasifikasikan dalam luka berat, terdiri dari:
a. Luka kecil dengan pendarahan sedikit dan penderita sadar.

b. Keseleo dari anggota badan yang ringan tanpa komplikasi.

c. Penderita dalam keadaan sadar tidak pingsan atau muntah-muntah.

2. Luka berat adalah luka yang mengakibatkan korban memerlukan


pertolongan atau perawatan lebih lanjut, yaitu:

a. Jatuh sakit dan tidak ada harapan sembuh sama sekali atau menimbulkan
bahaya maut

b. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau


pekerjaan

c. Kehilangan salah satu pancaindra

d. Menderita cacat berat atau lumpuh

e. Terganggu daya pikir selama empat minggu lebih

f. Gugur dan matinya kandungan seseorang perempuan

g. Luka yang membutuhkan perawatan rumah sakit lebih dari 30 hari.

3. Meninggal dunia adalah korban kecelakaan yang dipastikan meninggal


dunia sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama
30 hari setelah kecelakaan tersebut.

2.4 Kecelakaan Berdasarkan Jenis Tabrakan

Jenis tabrakan yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas dibagi


menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Tabrak depan-depan, yaitu kecelakaan dua jenis kendaraan atau lebih yang
bertabrakan pada bagian depan kendaraan masing-masing pada arah
berlawanan.
b. Tabrak depan-belakang, yaitu kecelakaan dua jenis kendaraan atau lebih
yang bertabrakan pada bagian depan sebuah kendaraan dengan bagian
belakang kendaraan lain pada arah dan jalan yang sama.

c. Tabrak depan-samping, yaitu tabrakan antara dua kendaraan yang tengah


melaju dimana bagian kendaraan yang satu menabrak bagian samping
kendaraan lainnya.

d. Tabrak samping-samping, yaitu tabrakan antara dua kendaraan yang tengah


melaju dimana bagian samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang
lain.

e. Tabrak mundur, yaitu tabrakan yang terjadi saat suatu kendaraan sedang
mundur dan menabrak kendaraan lain.

f. Tabrak sudut, yaitu tabrakan yang terjadi pada kendaraan dengan arah yang
berbeda tetapi tidak berlainan arah (suatu kendaraan menabrak kendaraan lain
dengan membentuk suatu sudut).

g. Tabrakan beruntun, yaitu jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah


melaju menabrak mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan
lebih dari dua kendaraan secara beruntun. h. Menabrak penyebrang jalan,
yaitu kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki yang sedang
menyebrang jalan.

i. Tabrakan sendiri, yaitu dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami


kecelakaan sendiri atau tunggal.

2.5 Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun


2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan dapat disebabkan
oleh kelalaian Pengguna Jalan (manusia/pengemudi), ketidaklayakan
Kendaraan, serta ketidaklayakan jalan dan/lingkungan. 2.5.1 Faktor Manusia
(Pengemudi) Manusia sebagai pengguna jalan dapat dipilah dalam dua
golongan yakni pengemudi (termasuk pengemudi kendaraan tidak bermotor)
dan pejalan kaki. Pejalan kaki dapat menjadi korban kecelakaan dan juga
dapat menjadi penyebab kecelakaan. Sedangkan pengemudi kendaraan
merupakan penyebab kecelakaan yang utama, sehingga paling sering
diperhatikan (Warpani, 2002). Berikut adalah penyebab kecelakaan lalu lintas
yang diakibatkan oleh faktor Manusia (Pengemudi), diantaranya:

1. Kurang Antisipasi menurut lestari (2018) adalah pengemudi yang tidak


mampu memperkirakan bahaya yang mungkin terjadi sehubung dengan
kondisi kendaraan dan lingkungan (kendaraan lain).

2. Lengah adalah melakukan kegiatan lain sambil mengemudi yang dapat


mengakibatkan terganggunya konsentrasi pengemudi, seperti contohnya
melihat kesamping, menyalakan rokok, mengambil sesuatu atau
berbincangbincang di HP saat mengemudi kendaraan (Me, 1954).

3. Mengantuk menurut Rospa (2017) pengemudi yang mengantuk adalah


pengemudi yang kehilangan daya reaksi dan konsentrasi akibat kurang
istirahat dan atau sudah mengemudikan kendaraan lebih dari lima jam tanpa
istirahat.

4. Mabuk adalah pengemudi yang berada dalam pengaruh obat-obatan,


alkohol, dan narkotika yang dapat menghilangkan kesadaran saat
mengemudi (Lestari, 2018).

5. Tidak Tertib adalah perilaku pengemudi yang melanggar lalu lintas, baik
pelanggaran rambu ataupun tidak tertib dalam berkendara (Lestari, 2018).

6. Lelah adalah pada saat pengemudi sulit berkonsentrasi dan kurang


waspada. Pengemudi yang lelah akan sulit mampu bereaksi dengan cepat
dan aman pada saat situasi genting terjadi (Asrian, 2008).

7. Tidak terampil adalah pengendara yang tidak mampu mengendalikan


kendaraannya (Sari, 2012).
8. Kecepatan tinggi (Kecepatan berlebihan) adalah kecepatan yang lebih
tinggi dari kecepatan yang dimungkinkan atau diizinkan oleh kondisi lalu
lintas dan Jalan (Simarmata, 2008).

Faktor Kendaraan

Salah satu faktor yang berkontribusi pada kejadian kecelakaan lalu


lintas adalah kendaraan bermotor yang digunakan. Kendaraan bermotor
adalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan teknik yang berada pada
kendaraan itu. Banyak kendaraan yang digunakan masyarakat tidak dalam
kondisi aman untuk digunakan. Seperti perlengkapan kendaraan yang tidak
sesuai persyaratan, kondisi penerangan kendaraan yang kurang bagus, mesin
kendaraan yang dalam keadaan tidak baik, pengamanan kendaraan, dan
yang lainnya. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas,
karena pemakaian kendaraan yang dalam keadaan tidak baik dan terlalu
dipaksakan dapat menurunkan kemampuan kendaraan yang dapat berakibat
terjadinya kecelakaan. Berikut adalah penyebab kecelakaan lalu lintas yang
diakibatkan oleh faktor Kendaraan, diantaranya:

1. Ban Pecah adalah suatu keadaan dimana terdapat lubang pada ban yang
disebabkan oleh paku, batu tajam, dan lain sebagainya (Lestari, 2018).

2. Slip adalah lepasnya kontak antara permukaan jalan dengan roda


kendaraan atau pada saat melakukan pengereman roda kendaraan membloir
sehingga pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraan (Noras, 2000).

3. Rem Blong adalah suatu keadaan dimana pada waktu pedal rem dipijak
sampai pedal rem menyentuh lantai kendaraan, rem tersebut tidak bekerja
dan kecepatan kendaraan tidak melambat. 4. Kerusakan Mesin adalah
kondisi mesin kendaraan kurang perawatan rutin akibat penggunaan berkala
sehingga terjadi kerusakan pada mesin kendaraan (Lestari, 2018).

5. Kerusakan Mekanis adalah kondisi mobil yang sudah berusia sangat tua
sehingga mengalami penurunan kondisi (Lestari, 2018).
6. Kendaraan Berhenti atau mogok adalah kondisi dimana kendaraan tiba-
tiba berhenti dan sulit dinyalakan kembali (Lestari, 2018).

7. Lampu tidak menyala adalah lampu kendaraan dan lampu indikator


penunjuk arah yang tidak berfungsi (Torrez, 2008).

Faktor Jalan

Faktor kondisi jalan sangat berpengaruh sebagai penyebab


kecelakaan lalu lintas. Kondisi jalan yang rusak dapat menyebabkan
kecelakaan lalu lintas, begitu pula dengan tidak berfungsinya marka, rambu
dan sinyal lalu lintas secara optimal dapat menyebabkan kecelakaan lalu
lintas (Lestari, 2018). Berikut adalah penyebab kecelakaan lalu lintas yang
diakibatkan oleh faktor Jalan, diantaranya:

1. Kerusakan Jalan adalah keadaan dimana jalan dalam keadaan yang


kurang layak untuk dilalui oleh kendaraan.

2. Perlengkapan Jalan adalah sarana yang dimaksudkan untuk keselamatan,


keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta kemudahan bagi
pengguna jalan dalam berlalu lintas yang meliputi marka jalan, rambu lalu
lintas, lampu penerangan jalan, dan lain-lain.

3. Pekerjaan Pemeliharaan Jalan adalah kegiatan pemeliharaan jalan yang


dapat mengganggu kenyamanan pengendara di jalan tersebut.

4. Jalan Licin adalah adalah jalan yang disebabkan karena Jalan tersebut
tertutup oleh air hujan, tumpahan oli kendaraan, minyak, lumpur, dan lain-
lain.

5. Jalan Menikung adalah jalan yang memiliki tikungan tajam yang


memiliki kemiringan sudut belokan kurang dari atau lebih dari 180 derajat.

Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan di jalan pun dapat mempengaruhi kemungkinan
terjadinya kecelakaan. Berikut adalah penyebab kecelakaan lalu lintas yang
diakibatkan oleh faktor Lingkungan, diantaranya:

1. Penyebrang adalah adanya seseorang yang menyebrang di Jalan Tol yang


dapat menimbulkan keadaan yang berbahaya dan dapat mengakibatkan
kecelakaan karena kendaraan di Jalan Tol umumnya melaju dengan
kecepatan tinggi.

2. Asap kendaraan merupakan hasil dari pembakaran bahan bakar (bensin


dan solar) pada mesin kendaraan bermotor (Lestari, 2018).

3. Asap Lingkungan merupakan asap yang berasal dari lingkungan disekitar


Jalan Tol. Biasanya asap lingkungan berasal dari asap pembakaran sampah
oleh masyarakat sekitar lingkungan tersebut dan asap hasil produksi pabrik
di lingkungan tersebut (Lestari, 2018).

4. Gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) adalah


gangguan keamanan yang berupa kerusuhan, perkelahian antar pengguna
Jalan Tol, dan masalah-masalah sosial lainnya yang dapat meresahkan
pengguna Jalan, hal tersebut dapat mengganggu kelancaran lalu lintas di
Jalan Tol yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas (Adelaide,
2012).

5. Hewan yang dimaksud adalah hewan ternak milik masyarakat sekitar


yang memasuki area Jalan Tol dan berkeliaran di rerumputan pinggiran
Jalan Tol (Lestari, 2018).

6. Material di Jalan adalah material atau benda-benda asing yang berada di


Jalan Tol dalam keadaan bebas yang dapat berpotensi menimbulkan
gangguan lalu lintas. Contohnya adalah besi, tembaga, aluminium, kertas,
dan lain-lain (Adelaide, 2012).

7. Hujan adalah cuaca yang buruk yang dapat mengakibatkan Jalan menjadi
basah dan licin dan juga dapat menyebabkan jarak pandang menjadi lebih
pendek Karena lebatknya hujan (Sugiharto, 2009).
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Topik : Pertolongan korban KLL


Subtopik : Pengetahuan pertolongan korban KLL
Sasaran : Masyarakat lawang
Tempat : Balai RW
Hari : Selasa
Tanggal : 02 Maret 2021
Waktu : 08.00 WIB - selesai
A. TUJUAN
a) Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pengabdian masyarakat peserta dapat
meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pada kecelakaan
lalulintas.

b) Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pengabdian diharapkan masyarakat dapat :
a. Mengetahui pengertian KLL
b. Mengetahui faktor penyebab KLL
c. Mengetahui prinsip dasar penanganan KLL

B. MATERI
a) pengertian KLL
b) angka kejadian KLL
c) faktor terjadinya KLL
d) tanda kegawatan pada korban KLL
e) prinsip dasar penanganan KLL

C. KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT


KEGIATAN
NO TAHAPAN PENYULUH SASARAN WAKTU

1. Pendahuluan a. Salam pembukaan Peserta menjawab 7 menit


b. Perkenalan salam dan
c. Menyampaikan tema memperhatikan
d. Mengomunikasikan
tujuan
e. Membagikan
kuesioner
pengetahuan
pertolongan pada
korban KLL
2. Penyajian Saat penyuluh 50 menit
a) pengertian selesai
KLL menyampaikan
b) angka materi diharapkan
kejadian KLL peserta aktif
c) faktor mengajukan
terjadinya pertanyaan
KLL
d) tanda
kegawatan
pada korban
KLL
e) prinsip dasar
penanganan
KLL
f) Tanya jawab
antara peserta
dan penyuluh
3. Penutup -Menyimpulkan materi yang Peserta i.
disimpulkan Menjawab kuesioner
-Membagikan kuesioner menjawab salam
-Salam

D. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. MEDIA
a. LCD
b. Laptop
c. Lembar kuesioner
d. Alat tulis
F. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : ( Angga Dian Vito )
Tugas :
 Membuka dan menutup acara
A. Memperkenalkan diri
B. Menetapkan tata tertib acara
C. Menjaga kelancaran acara
D. Memimpin diskusi

b. Penyaji : (Ari Dwi Kristanti)


 Menyajikan materi pengabdian masyarakat
 Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara
pengabdian masyarakat

c. Fasilitator : (Rahmania Ambarika.,S.Kep.,Ns.,M.Kep) dan (Novita


Ana Anggraini.,S.Kep.,Ns.,M.Kep)
 Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan
materi pengabdian masyarakat
 Memotivasi peserta dalam bertanya
d. Obsrvasi : (Heri Bertus Agung )
 Mengamati jalannya kegiatan
 Mengevaluasi kegiatan
 Mencatat perilaku verbal atau non verbal peserta kegiatan
e. Dokumentasi dan Perlengkapan : (Ina Astutik & Lia Wikanova )
 Membagikan kenang-kenangan kepada peserta
 Mengabadikan setiap momen pada saat pengabdian masyarakat
berlangsung
 Seting tempat

G. SETTING TEMPAT

PE
F M

F
P P P
O
P P P
DP
P P P

\Keterangan : Penyaji : PE Peserta : P

Moderator : M observer : O

Fasilitator : F dukumentasi dan perlengkapan : DP


H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Materi dan SAP pengabdian masyarakat sudah disediakan
b. Kontrak waktu sebelum di lakukan tindakan pengabdian masyarakat
a. Peserta mengikuti pengabdian masyarakat dengan tertib
2. Evaluasi Proses
a. 75% peserta antusias
b. 100% peserta mengikuti awal sampai akhir
c. Proses pengabdian masyarakat dapat berlangsung lancar dan peserta
pengabdian masyarakat memahami materi pengabdian masyarakat
yang diberikan.
d. Selama proses pengabdian masyarakat diharapkan warga
mengajukan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
Pengetahuan masyarakat meningkat dari sebelum dan sesudah
pemaparan materi meningkat sebesar 75%
Berikut kuesioner yang akan diberikan kepada masyarakat :

Petunjuk pengisian :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mengisi jawaban atau
memberikan tanda centang (√) pada kotak yang telah tersedia di bawah ini!
Identitas Responden

1. Nomor :
2. Nama (Inisial)            :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin : (1) Laki-laki    [ ] (2) Perempuan              [ ]
5. Pendidikan terakhir :
1) Tidak Sekolah/Tidak Lulus SD                                                     [ ]
2) SD                                                                                                [ ]
3) SMP  [ ]
4) SMA []
5) Perguruan Tinggi                                                                 [ ]
6. Pekerjaan :
1) PNS/Pensiunan PNS                                                            [ ]
2) POLRI/TNI/Pensiunan                                                        [ ]
3) Pegawai Swasta/Wiraswasta                                               [ ]
4) Ibu Rumah Tangga                                                              [ ]
5) Petani                                                                                   [ ]
6) Tidak bekerja
7. alamat tempat tinggal :

8. apakah pernah mendapat pendidikan/pengetahuan tentang penanganan korban


kecelakaan lalulintas?

Ya [ ] tidak [ ]

9. jika pernah, sudah berapa lama pendidikan itu berlangsung ?

< 1 bulan [ ] <1 tahun [ ] > 1 tahun [ ] >5 tahun [ ]

KUESIONER

1. apa yang anda lakukan pertama kali jika bertemu dengan korban kecelakaan
lalulintas?

a. aman diri, aman lingkungan dan korban b. berteriak minta tolong c. Tidak
tahu

2. siapakah yang pertamakali anda hubungi?

a. polisi/faskes b. BPBD c. Tidak tahu

3. apa yang akan anda laporkan?

a. kondisi korban, jumlah korban, lokasi, jenis kejadian dan nomor yang bisa di
hubungi b. butuh bantuan c. Tidak tahu

4. apa yang akan anda lakukan untuk menolong korban kecelakaan lalulintas?
a. mengecek kesadaran, nadi, mengamankan jalan napas jika diperlukan b.
memberikan minum c. Tidak tahu

5. apa yang akan anda lakukan jika bertemu korban kecelakaan lalulintas dalam
jumlah banyak?

a. melakukan pemilihan dan pemilahan korban sesuai triase b. mengirim korban


dengan mobil pick up semuanya ke FASKES c. Tidak tahu

6. korban manakah yang didahulukan untuk di tolong?

a. mendahulukan yang ada gangguan pernapasan, kulit teraba dingin dan


kesadaran mulai menurun b. yang patah tulang c. Tidak tahu

7. bantuan apa yang akan anda berikan jika terjadi patah tulang?

a. melakukan balut bidai b. mengirim pasien ke fasilitas kesehatan c. Tidak tahu

8. bagaimana cara membebaskan jalan napas dari lidah yang jatuh menutupi jalan
napas?

a. mengangkat rahang ke atas b. memberikan minum c. Tidak tahu

9. tindakan apa yang dapat memperberat kondisi korban kecelakaan lalulintas?

a. memberikan minum, mengangkat korban tidak sesuai teknik b. memberikan


bantuan hidup dasar, balut bidai jika perlu c. Tidak tahu

10. apakah syarat untuk membidai korban kecelakaan lalulintas yang mengalami
patah tulang?

a. melewati dua sendi, tidak terlalu longgar dan terlalu kencang tapi dapat
menfiksasi b. membalut sekencang c. Tidak tahu

11. apa yang harus dilakukan jika terdapat pendarahan?

a. melakukan bebat tekan pada luka b. membiarkan saja c. Tidak tahu

12. jika terdapat benda asing yang tertusuk pada tubuh korban, apakah yang harus
dilakukan?
a. tidak mencabut benda asing b. mencabut benda asing c. Tidak tahu

13. bagaimana cara memindahkan korban yang mengalami keluar darah dari
telinga, keluar darah dari hidung, kelopak mata membiru dan kebiruan pada
belakang telinga?

a. mengangkat korban dengan bersama-sama dengan lock rol, aman tulang leher
dan tulang belakang b. membopong korban c. Tidak tahu

14. alat apa yang dapat dipakai untuk memindahkan korban?

a. papan, selimut dan perlak b. c. Tidak tahu

15. transportasi apa yang dapat dipakai untuk mengantar korban kecelakaan
lalulintas?

a. ambulan b. becak, motor c. Tidak tahu

16. bagaimana cara mengirim korban kecelakaan laluintas ke fasilitas kesehatan


yang baik dan benar?

a. mendampingi korban b. memesankan kendaraan umum tanpa di dampingi c.


Tidak tahu

Tabel kategori penilaian (Arikunto,2010)

Nilai Kriteria

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Jelek

1-20 Sangat jelek


BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
 Anggaran Biaya

No. Bahan yang di Butuhkan Biaya

1. Bolpoin 3 pack Rp. 20. 000,00

2. Buku saku 3 pack Rp. 50.000,00

3. LCD Rp. 50.000,00

4. merchandise Rp. 200.000,00

5. leaflet Rp. 50.000,00

6. kuesioner Rp. 50.000,00

Jumlah Rp. 450.000,00

 Jadwal Kegiatan

Jad Bulan Maret


wal Kegiatan 1 2 3 4
No

1. Penyusunan proposal
2. Mencari tempat dan menetapkan
tempat

3. Konsultasi proposal dengan


pembimbing

4. Pelaksanaan

5. Penyusunan laporan

6. Pengumpulan laporan
BAB V

HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Evaluasi Struktur

Pengabdian masyarakat pengetahun masyarakat tentang pertolongan


pada korban KLL di Lawang peserta pengabdian masyarakat terdiri dari
masyarakat RT 2 RW 3 kelurahan Sumber porong Setelah pengabdian
masyarakat selesai kami melakukan beberapa evaluasi, diantaranya:

1. Memberikan kuesioner pada masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan


penyuluhan.

1.2 Evaluasi Hasil

Untuk proses dan hasil semua peserta mengikuti pengabdian


masyarakat dari awal hingga akhir. Selama proses pengabdian masyarakat
berlangsung peserta pengabdian masyarakat memahami, memperhatikan dan
mengerti materi pengabdian masyarakat yang di sampaikan yakni prinsip
dasar penanganan korban KLL. Selain itu, lebih dari 75% peserta
berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan pemateri
mampu menjawab secara lisan pertanyaan dari peserta, berikut contoh
kuesioner yang diberikan pada peserta pre dan post penyuluhan:

Petunjuk pengisian :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mengisi jawaban atau
memberikan tanda centang (√) pada kotak yang telah tersedia di bawah ini!
Identitas Responden
6. Nomor :
7. Nama (Inisial)            :
8. Umur :
9. Jenis Kelamin : (1) Laki-laki    [ ] (2) Perempuan              [ ]
10. Pendidikan terakhir :
1) Tidak Sekolah/Tidak Lulus SD                                                  [ ]
2) SD                                                                                             [ ]
3) SMP   []
4) SMA []
5) Perguruan Tinggi                                                                 []
6. Pekerjaan :
1) PNS/Pensiunan PNS                                                            [ ]
2) POLRI/TNI/Pensiunan                                                        [ ]
3) Pegawai Swasta/Wiraswasta                                               [ ]
4) Ibu Rumah Tangga                                                              [ ]
5) Petani                                                                                   [ ]
6) Tidak bekerja
7. alamat tempat tinggal :

8. apakah pernah mendapat pendidikan/pengetahuan tentang penanganan korban


kecelakaan lalulintas?

Ya [ ] tidak [ ]

9. jika pernah, sudah berapa lama pendidikan itu berlangsung ?

< 1 bulan [ ] <1 tahun [ ] > 1 tahun [ ] >5 tahun [ ]

KUESIONER

1. apa yang anda lakukan pertama kali jika bertemu dengan korban kecelakaan
lalulintas?

a. aman diri, aman lingkungan dan korban b. berteriak minta tolong c. Tidak
tahu
2. siapakah yang pertamakali anda hubungi?

a. polisi/faskes b. BPBD c. Tidak tahu

3. apa yang akan anda laporkan?

a. kondisi korban, jumlah korban, lokasi, jenis kejadian dan nomor yang bisa di
hubungi b. butuh bantuan c. Tidak tahu

4. apa yang akan anda lakukan untuk menolong korban kecelakaan lalulintas?

a. mengecek kesadaran, nadi, mengamankan jalan napas jika diperlukan b.


memberikan minum c. Tidak tahu

5. apa yang akan anda lakukan jika bertemu korban kecelakaan lalulintas dalam
jumlah banyak?

a. melakukan pemilihan dan pemilahan korban sesuai triase b. mengirim korban


dengan mobil pick up semuanya ke FASKES c. Tidak tahu

6. korban manakah yang didahulukan untuk di tolong?

a. mendahulukan yang ada gangguan pernapasan, kulit teraba dingin dan


kesadaran mulai menurun b. yang patah tulang c. Tidak tahu

7. bantuan apa yang akan anda berikan jika terjadi patah tulang?

a. melakukan balut bidai b. mengirim pasien ke fasilitas kesehatan c. Tidak tahu

8. bagaimana cara membebaskan jalan napas dari lidah yang jatuh menutupi jalan
napas?

a. mengangkat rahang ke atas b. memberikan minum c. Tidak tahu

9. tindakan apa yang dapat memperberat kondisi korban kecelakaan lalulintas?

a. memberikan minum, mengangkat korban tidak sesuai teknik b. memberikan


bantuan hidup dasar, balut bidai jika perlu c. Tidak tahu

10. apakah syarat untuk membidai korban kecelakaan lalulintas yang mengalami
patah tulang?
a. melewati dua sendi, tidak terlalu longgar dan terlalu kencang tapi dapat
menfiksasi b. membalut sekencang c. Tidak tahu

11. apa yang harus dilakukan jika terdapat pendarahan?

a. melakukan bebat tekan pada luka b. membiarkan saja c. Tidak tahu

12. jika terdapat benda asing yang tertusuk pada tubuh korban, apakah yang harus
dilakukan?

a. tidak mencabut benda asing b. mencabut benda asing c. Tidak tahu

13. bagaimana cara memindahkan korban yang mengalami keluar darah dari
telinga, keluar darah dari hidung, kelopak mata membiru dan kebiruan pada
belakang telinga?

a. mengangkat korban dengan bersama-sama dengan lock rol, aman tulang leher
dan tulang belakang b. membopong korban c. Tidak tahu

14. alat apa yang dapat dipakai untuk memindahkan korban?

a. papan, selimut dan perlak b. c. Tidak tahu

15. transportasi apa yang dapat dipakai untuk mengantar korban kecelakaan
lalulintas?

a. ambulan b. becak, motor c. Tidak tahu

16. bagaimana cara mengirim korban kecelakaan laluintas ke fasilitas kesehatan


yang baik dan benar?

a. mendampingi korban b. memesankan kendaraan umum tanpa di dampingi c.


Tidak tahu

Tabel kategori penilaian (Arikunto,2010)

Nilai Kriteria
81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Jelek

1-20 Sangat jelek

 Karakteristik Responden
Dalam pengabdian masyarakat prinsip dasar penanganan korban KLL
di lawang pada tanggal 02 Maret 2021 dengan jumlah sebanyak 26 responden.
1. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan

Berdasarkan diagram dapat diketahui bahwa 75% responden memahami


pengetahuan pemberian pertolongan pada korban KLL setelah dilakukan
penyuluhan.

2. Pengetahuan sebelum penyuluhan


Sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan masyarakat dalam kategori
cukup hanya sebesar 10%
BAB VI
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengabdian masayrakat yang telah dilaksanakan,
dapat disimpulkan bahwa penting adanya pengabdian masyarakat yang
terkait dalam memberikan penjelasan kepada warga tentang peningkatan
pengetahuan prinsip dasar pemberian pertolongan pada korban KLL.
Pengabdian masyarakat yang terkait dengan pemberian pertolongan yang
benar pada korban KLL sangat membantu dalam menerapkan pemberian
pertolongan yang benar pada korban KLL. Selain itu, masyarakat juga diajari
bagaimana tanda kegawatan pada korban KLL.

1.2 Saran
Dalam pengabdian masyarakat ini juga didapat bahwa warga sangat
antusias dalam memahami hal ini, dan penting adanya bagi para warga untuk
mendapatkan penyuluhn terkait. Dengan adanya kesimpulan diatas,
masyarakat merasa dibutuhkannya pengabdian masyarakat terkait lanjutan
dan juga peran pemerintah dalam memperkenalkan tatacara yang benar dalam
memberikan pertolongan.

Anda mungkin juga menyukai