Ternyata selama ini kita tidak banyak mengetahui tentang Hukum-hukum yang bekerja
di Alam Semesta. Kita hanya tahu beberapa saja. Mungkin yang sering di dengar hanya Hukum
Rimba ( Siapa yang Kuat dialah yang Menang ) dan Hukum Karma ( Hukum Sebab Akibat /
Hukum Tabur Tuai ).
Karena hanya itu yang kita pahami, maka sering juga kita berpikir bahwa kita sudah berbuat
baik, tapi kenapa hasilnya kurang baik atau tidak baik. Ternyata masih ada Hukum-Hukum
Semesta lain nya yang kita tidak pahami sehingga kita sering salah sangka. Sesungguhnya
apapun yang kita inginkan yang kita Pikirkan, yang kita Katakan dan yang kita Usahakan pasti
bisa tercapai selama tahu caranya. Jadi Sesungguh nya Nasib Kita, kita lah yang membuatnya,
sesuai dengan apa yang kita Pancarkan ke Semesta dan Semesta akan merespon sesuai cara
kerja dari Hukum Semesta tersebut. Cara kerja masing2 Hukum Semesta itu tidaklah selalu
sama. Pelajarilah cara kerja hukum2 Semesta itu agar kita bisa memprogram nya dengan baik
dan mendapatkan hasil yang baik.
Untuk itu mari kita simak Hukum-hukum apa lagi yang ada di Alam Semesta ini.
Baiklah, sebelum kita membahas semua jenis Hukum-hukum Semesta, mari kita lihat
juga hukum-hukum yang lain, sebagai perbandingan.
Tuhan Menciptakan Dunia sudah satu packet dengan Hukum2 nya. Jadi Beliau tidak
usah terlalu sibuk lagi turun tangan untuk urusan yang kecil2, biarlah Hukum Alam yag bekerja.
JENIS-JENIS HUKUM :
A. HUKUM CIPTAAN MANUSIA
Hanya Mengikat pada manusia saja, tidak mengikat pada binatang, tumbuhan atau yang
lainya. Hukum Buatan Manusia terbagi atas Hukum Pidana dan Hukum Perdata. Hukum
ini bekerja jika diketahui oleh manusia. Misalnya jika ada orang yang mencuri, tidak
diketahui oleh siapa pun maka dia tidak bisa di hukum. Artinya hukum ini tidak mutlak
sekali, masih bisa dikelabui, bahkan diperjual belikan. Selain Hukum ciptaan Manusia,
semua Hukum Alam lainnya itu berjalan otomatis, diketahui oleh manusia atau pun
tidak, disadari oleh manusia ataupun tidak, dipercayai oleh manusia ataupun tidak
Hukum-hukum ini akan tetap belaku dan berjalan.
1
Adalah Hukum Semesta yang paling Dasar yang mengikat Benda-benda & Mahluk-mahluk Fisik.
Baik benda hidup maupun benda mati. Misalnya Hukum Gravitasi ( benda yang memiliki massa
atau berat akan bergerak turun ) dan yang tidak memiliki massa atau ringan atau api atau panas
akan bergerak naik. Hukum kekekalan Energy (Energy tidak bisa diciptakan dan tidak di
musnahkan, energy hanya bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk energy yang lain. dll )
Hukum ini berlaku mutlak pada benda-benda Fisik yang memiliki Massa seperti Tumbuhan ,
Binatang dan Manusia bahkan benda Mati sekali pun. Atau simplenya Hukum ini berlaku di
dimensi ke 3 atau Dimensi Fisik. Hukum ini berlaku semakin berkurang pada dimensi lain (
Dewa, Malaikat, atau Roh-roh halus, seperti Gin / Setan / Iblis dll yang tidak memiliki massa.
Mereka hanya terdiri atas Energy. Dan Energy menimbulkan Vibrasi dan Vibrasi memiliki
Frekwensi. Jadi mereka hanya berupa Energy, Energy memiliki Vibrasi & Frekwensi, mereka
tidak memiliki Massa atau tidak memiliki Fisik.
2. Hukum Rimba,
Siapa yang kuat dialah yang menang. Hukum ini berlaku pada Tumbuhan , Binatang, Manusia
dan bahkan para Dewa atau Malaikat. Hukum Rimba berlaku mutlak pada Tumbuhan dan
Binatang. Sedangkan pada Manusia, Para Malaikat dan Roh-roh halus, hukum ini berlaku surut/
Pudar. Artinya hukum ini tetap berlaku namun Hukum2 lain juga sudah mulai berlaku juga
disana. Pada manusia berlaku juga Hukum Ciptaan Manusia ( Pidana atau Perdata ). Dan juga
berlaku Hukum Karma ( Hukum Dosa – Pahala / Hukum Baik- Buruk dan Hukum Benar – Salah )
Jadi pada Tumbuhan dan Binatang hanya berlaku Hukum Alam Dasar ( Hukum Energy ) dan
Hukum Rimba. Pada Manusia berlaku Hukum Alam Dasar ( Hukum Energy), Hukum Rimba,
Hukum Ciptaan Manusia ( Pidana atau Perdata ) dan Hukum Karma. Jadi Hukum Karma berlaku
mulai dari tingkat Manusia ke tingkat atasnya. Hukum Karma tidak berlaku pada Binatang dan
Tumbuhan. Karena pada Binatang dan Tumbuhan hanya Berlaku Hukum Dasar ( Grafitasi &
Hukum Energy ) dan Hukum Rimba saja.
Suci adalah bersih secara Rohani, Leteh/Reged adalah Kotor secara Rohani.
yang berlaku hanya pada Manusia dan Para Dewa saja, tidak berlaku pada Tuhan.
Namun kita tidak akan banyak membahas Hukum ini, karena tidak banyak yang tahu dan tidak
banyak yang tertarik tentang Hukum ini.
Namun yang Jelas “TIDAK ADA SATUPUN HUKUM YANG BERLAKU PADA TUHAN”
Karena Tuhan hanya mengenal 1 Hukum yaitu Hukum Tuhan/Hukum Makro Kosmic/Hukum
Murni.
2
Manusia mengenal sifat Kotor, Bersih, Leteh dan Suci
4. HUKUM KARMA
ini lah Hukum yang paling menarik untuk dibicarakan. Manusia pun belum memahami secara
penuh bagaimana hukum-hukum ini berjalan.
Hukum Karma ( Hukum Sebab-Akibat / Hukum Tabur-Tuai ) yang menghasilkan Karma
Baik dan Karma Buruk, yang menghasilkan Istilah Surga dan Neraka. Hukum ini tidak berlaku
pada Tumbuhan & Binatang. Sehingga tidak ada istilah Tumbuhan dan Binatang yang masuk
Surga dan Neraka atas perbuatannya. Tumbuhan dan Binatang hanya Mengenal Hukum Alam
Dasar ( Hukum Energy) dan Hukum Rimba. Jadi Binatang makan Tumbuhan, Binatang Makan
Binatang, atau pun Binatang Makan Manuisa tidaklah dosa bagi dia. Karena dia tidak terikat
oleh Hukum Karma. Begitu juga Manusia yang makan Binatang atau Tumbuhan tidaklah Dosa,
karena Hubungan Manusia dengan binatang itu tidak memakai Hukum Karma, tidak ada Dosa -
Pahala. Tapi hubungan ini memakai Hukum Rimba. Jika manusianya lebih kuat dialah yang
menang, jika Binatangnya lebih Kuat, binatangnya lah yang menang. Menang kalah kalah dalam
pertarungan Manusia dan Binatang tidak ada Dosa-Pahala, tidak ada Surga-Neraka. Tapi jika
Manusia berkelahi melawan Manusia maka ada beberapa Hukum yang bekerja disana. Hukum
Rimba sudah pasti siapa yang kuat dia yang Menang, tapi Hukum Karma Juga yang berjalan. Jika
yang Kuat yang salah membunuh yang Lemah tapi benar, maka yang Kuat kena Dosa Masuk
Neraka dan sebaliknya. Juga bisa Terkena Hukum Buatan Manusia baik Hukum Pidana atau
Hukum Perdata. Hukum Karma lebih Berlaku pada Mahluk yang mempunyai Atman (Percikan
Cayaha Tuhan ) atau mahluk yang Berkesadaran. Atman dalam Roh bisa berputar2 hidup mati,
hidup mati ( Reinkarnasi ), jadi berlaku pada Manusia, Dewa-dewi dan Roh2 Halus. Roh adalah
Atman yang sedang terikat oleh Karma2 masa lalu, dan Trauma2 serta memori2 masa lalu. Jika
Roh sudah bisa melepas atau membersihkan Karma2 masa lalu, bisa membebaskan diri dari
trauma2 dan memory2 serta program2 pikiran dan perasaan masa lalunya maka dia sudah bisa
melepaskan Baju2 Karmanya, dia sudah bisa kembali ke Atman, dan jika sudah bisa kembali ke
Atman, dia akan segera bisa bersatu dengan Parama Atman ( Tuhan )
Tidak ada sesuatu apapun yang terjadi di dunia ini secara kebetulan. Ada akibat pasti ada
penyebabnya, dan sebaliknya. Siapa yang berbuat baik dia dapat pahala baik atau nasib Baik.
Siapa yang berbuat jahat, dia akan mendapatan pembalasan yang jahat. Siapa yang menabur
dia yang menuai, siapa yang menanam dia yang memetik. Hukum ini lebih menekankan pada
perbuatan. Perbuatan baik akan mendapat nasib baik, perbuatan jahat akan mendapat Nasib
buruk. Namun yang kadang orang tidak menyadari adalah, perbuatan baik sekarang belum
3
tentu mendapatkan hasil yang baik sekarang, bisa jadi nanti di masa Tua. Bisa juga akan
berbuah di kehidupan kita yang akan datang. Jadi Hukum Karma berlaku untuk seluruh
kehidupan / di semua kehidupan. Dari kehidupan terdahulu, kehidupan sekarang dan
kehidupan yang akan datang. Kadang kita hanya mengaitkan Hukum Karma hanya dalam 1 kali
kehidupan, sehinnga banyak salah sangka, sudah berbuat baik dari kecil Kok hasilnya sampai
tua pun belum merasa mendapat kebaikan. Karena bisa jadi kebaikan itu akan didapat di
Kehidupan yang mendatang. Itulah luas nya Hukum Semesta yang kadang dipahami sempit.
6. Hukum Konpensasi
Anda akan mendapatkan hasil sebanding dengan Upaya / Kontribusi yang anda lakukan.
Jika anda kerja nya santai hasilnya santai, jika kerja Keras, rejekinya Deras. Semakin
keras anda berusaha semakin besar hasilnya. HASIL tidak akan menghianati USAHA.
USAHA sebanding dengan HASIL. +- Usaha = +- Hasil. Jika usaha sudah Keras tapi
hasilnya sekarang masih sedikit, jangan Kawatir ada Hukum Pertumbuhan atau Hukum
Penumpukan. Hukum ini akan merapel usaha keras kita dimasa lalu dan memberinya
sekarang, selama anda tidak menghentikannya. Jika Usaha keras anda hari ini belum
berhasil, Hasilnya akan meledak di kemudian hari. Jadi Hukum Alam tidak akan
menghianati. Teruslah Berfikir dan Berbuatlah Sekarang, walaupun hasilnya belum
sekarang, tapi nanti akan pasti.
4
7. Hukum Pengendalian
Siapa saja yang bisa mengendalikan Situasi atau Keadaan dialah yang akan sukses.
Termasuk Pengendalian Diri. Dan siapa pun yang tidak bisa mengendalikan keadaan ,
maka dialah yang akan dikendalikan oleh keadaan. Dari sini akan muncul istilah
mengalah untuk menang ( demi Mengendalikan Keadaan ). Jika anda pintar tidak usah
berdebat dengan orang bodoh, dia tidak akan pernah mengerti. Hindari berdebat
dengan orang bodoh. Jika anda Bodoh jangan ikut memikirkan hal-hal yang besar di luar
kemampuan anda. Diam dan ikut saja selama itu tujuannya baik. Walau dijelaskan pun
anda mungkin belum mengerti. Bukan Peristiwa luar yang berpengaruh besar, tapi
reaksi atau persepsi andalah yang menentukan. Jika ada Pristiwa negatip, reaksi anda
harus tetap postip, jangan memperkeruh suasana. Jika peristiwanya positip, gunakan itu
sebagai modal untuk melompat maju. Contoh persepsi Positip dan Negatip tentang
Kecoa. Yang jelas bukan masalah Kecoanya, tapi masalah Reaksi kita terhadap kecoa
itulah yang mempengaruhi nasib kita.
1. Reaksi Positip, “ Ada orang yang sedang memegang HP sambil menulis di WA, lalu
ada kecoak terbang hinggap di HP anda. Bagai mana Reaksi anda. Tiup kecoak nya,
biar jatuh di lantai lalu injak, anda berhasil menginjak atau tidak, itu bukan
masalah”.
2. Reaksi Negatip, “Ada orang yang sedang memegang HP sambil menulis di WA, lalu
ada kecoak terbang hinggap di HP anda. Bagai mana Reaksi anda. Lempar HP nya
Sekuat tenaga agar jatuh dilantai bersama Kecoa’. Kecoak Mati, HP anda pun Mati”.
Artinya Hukum Pengendalian anda kurang baik. Hal kecil jangan memberi reaksi yang
berlebihan. Ada juga yang mengatakan” Jangan mengambil keputusan penting apa pun
jika anda dalam keadaan Emosi atau Marah. Tunggulah sampai reda atau tenang dengan
berfikir jernih barulah mengambil keputusan.
8. Hukum Kepercayaan
Hukum ini Memberdayakan Kepercayaan diri. Apapun yang anda percayai dengan
sungguh-sungguh dan melibatkan Emosi, itu akan menjadi kenyataan. Jika anda percaya
bahwa anda mampu untuk berbuat besar, maka anda pasti mampu untuk berbuat
besar. Orang Besar Berbicara tentang Ide-ide dan Solusi-Solusi. Orang Menengah
berbicara tentang Peristiwa atau Event-event. Orang kecil berbicara tentang orang lain.
Membicarakan orang lain. Jika anda Percaya anda berani tampil diatas panggung, anda
pasti bisa. Jika tidak percaya maka anda akan menjadi grogi dan tidak berani. Jika anda
percaya bahwa Tuhan bisa membantu memecahkan masalah anda, maka Tuhan Pasti
akan membantunya dan sebaliknya.
5
9. Hukum Konsentrasi ( Mirip seperti LOA )
Semakin anda memikirkannya, semakin dekat dengan kenyataannya.
Semakin anda tidak menginginkan nya, tapi tetap memikirkannya, semakin dekat anda
dengan nya. ( Wah Hukum ini berbahaya, hati-hati dalam Berfikir dan Berkata ). Maka
Pikirkanlah hal-hal yang anda ingin kan, bukan memikirkan hal-hal yang tidak anda ingin
kan, karena bisa jadi itu yang akan terjadi. Focus lah dengan hal2 yang anda inginkan.
Jangan focus dengan hal2 yang tidak kita inginkan. Misal kita ada masalah dengan
hubungan suami Istri, perselingkuhan dll. Kita focus bagaimana cara agar tetap jaga
saling percaya, saling setia. Jangan Focus pada Perceraian. Atau mencari2 cara agar kita
bisa cepat cerai. Jika kita punya Hutang, jangan Focus pada Hutang nya, focuslah pada
mencari uang yang sebanyak-banyaknya. Kalau sudah dapat uang bayarlah hutangnya.
Jangan berfikir berlarut2 tentang Utang nya, maka alam mengira kita ingin banyak
Utang. Berfikirlah berlarut mencari uang sebanyak2 nya, maka alam akan mengira kita
pingin uang banyak dan alam akan memberinya melalui berbagai cara yang tak terduga.
Contoh lain, jika anda ingin lulus dengan hasil yang baik, focuslah belajar yang banyak.
Jangan focus anda malah bermain game. Adalah hal yang salah jika anda pingin hasil
ujian yang bagus, tapi focus anda bermain game. Adalah hal yang salah jika anda ingin
sukses dalam bisnis atau karier focus kita berjalan2 dan menghibur diri saja.
7
bisa mencegahnya. Itulah contoh Hukum Tertinggi Makro Kosmic. Lalu Alam baru atau Semesta
baru akan perlahan-lahan terbentuk lagi. Itulah Hukum Lahir, Hidup dan Matinya Semesta oleh
Hukum Macro Cosmic. Seperti Lahir, Hidup dan Matinya manusia oleh Hukum Karma dan
Hukum Alam. Tidak bisa diminta, tidak bisa dicegah oleh siapa pun.
Compiled by
Agung Nitrayana