Anda di halaman 1dari 4

A.

SISTEM HUKUM SEBAGIAN DARI SISTEM NORMA

Kehidupan manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijalani oleh

oleh setiap manusia berdasarkan aturan kehidupan yang lazim disebut norma. Norma adalah

istilah yang sering digunakan unuk menyebeut segala sesuatu yang bersifat mengatur manusia.

Bekerjanya sistem norma bagi manusia adalah bagaikan pakaian hidup yang membuat manusia

merasa aman dan nyaman dalam menjalani tugas hidupnya.

Sistem norma yang berlaku bagi manusia sekurang-kurangnya terdiri dari 4 unsur norma,

norma moral, norma agama, norma etika atau norma sopan santun serta norma hukum. Keempat

norma kehidupan tersebut berjalan secara sistemik, komplementer bagi manusia, artinya salling

bertautan dan saling melengkapi, antara yang satu dengan yang lain.

Norma moral adalah sistem aturan yang berlaku bagi manusia yang bersumber dari

setiap hati manusia atau yang sering disebut juga dengan hati nurani yang bekerja atas dasar

kesadaran setiap manusia terhadap sekelilingnya (consciousness). Artinya, setiap manusia

dikarunia Tuhan Yang Maha Esa sebuah organ yang mampu menjadi neraca pertimbangan yang

setiap saat memberi pertimbangan atas apa yang diperbuatnya. Jika seorang manusia berbuat

salah, akan timbul rasa bersalah (guilty feeling) dan perasaan penyesalan yang mendalam.

Semakin sehati hati manusia akan semakin efektif kehidupannya karena senantiasa memperoleh

atau mendapatkan pertimbangan hati nurani yang sehat pula. Oleh karena sistem norma bekerja

secara otonom,artinya sistem norma bekerja mandiri pada setiap diri manusia.

Norma agama adalah sistem aturan yang diperoleh manusia berdasarkan ajaran agama

yang dianutnya. Sumber agam berasal dari ajaran Tuhan yang diperoleh atu yang diturunkan dan

disebarluaskan melalui para Nabi dan Rasul-Nya. Alat pengontrol sistem norma agama adalah
janji serta sanksi Tuhan Yang Maha Esa berupa pahala bagi manusia yang melakasanakan

ajarannya dan dosa bagi manusia yang ingkar terhadap ajaran agamanya. Seperti halnya norma

moral, maka norma agama juga bersikap otonom yang bekerja secara mandiri pada setiap

manusia sebagai pemeluk agama. Efektif atau tidaknya pelaksanaan norma agama bagi manusia

sangat tergantung pada individu.

Norma etika atau norma sopan santun adalah siistem aturan hidup manusia yang

bersumber dari kesepakatan-kesepakatan (konsensus) yang diciptakan oleh dan dalam suatu

komunitas masyarakat pada suatu wilayah tertentu. Ukuran norma etika pada dasarnya berupa

kepatutan, kepantasan dan kelayakan yang tumbuh di masyarakat atau komunitas manusia

tersebut. Apabila tejadi pelanggaran atas etika, maka masyarakatlah yang akan memberikan

reaksi berupa tindakan secara hukuman. Reaksi masyarakat terhadap pelanggaran etika yang

berlaku di setiap wilayah atau komunitas sangat beraneka ragam dan sangat tergantung pada

kebiasaan yang berlaku atau pada yang telah dibuat sebelumnya.

Pada masyarakat yang masih memiliki adat istiadat yang kental, hukuman pembuangan

atau pengucilan bisa diberikan kepada pelanggar norma etika setempat. Adapun pada masyarakat

modern, hukuman terhadap par pelanggar etika pada komunitas tertentu biasanya berupa

pemecatan dari keanggotan. Susunan masyarakat yang sangat beragam menyebabkan etika pun

bisa beragam, walupun banyak pula norma etika yang memiliki nilai universal yang diadopsi

oleh setiap komunitas. Norma etika yang berlaku pada setiap struktur masyarakat menjadi alat

pengontrol perilaku para anggotanya, yang pada umumnya menitikberatkan kedudukan manusia

dalam posisi yang terhormat. Oleh karenanya etika selalu berkaitan dengan kehormatan manusia

dalam lingkungannya. Etika dalam kehidupan manusia bekerja secara heteronom, artinya efektif

atau tidaknya sangat tergantung pada hubungan manusia dengan sesamanya. Pada saat ini etika
diadaptasi oleh lingkungan masyarakat yang memiliki structural sosial atau komunitas profesi

tertentu, misalnya masyarakat kedokteran dengan kode etik kedokteran, mayarakat tau komunitas

wartawan dengan kode etik jurnalistik, komunitas pengacara dengan kode etik pengacara, para

insinyur mempunyai kode etik insinyur dan lain sejenisnya.

Norma hukum adalah siste aturan yang diciptakan oleh lembaga kenegaraan yang

ditunjuk melalui mekanisme tertentu. Artinya, hukum diciptakan melalui mekanisme institusi

yang memang memiliki kompetensi atau kewenangan dalam membentuk dan memberlakukan

hukum, yaitu badan legislative. Dengan demikian, hukum di Indonesia dibentuk lembaga-

lembaga seperti Majelis Pemusyawaratan Rakyat (dalam bentuk Ketetapan MPR), Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) dan atau pemerintah sesuai dengan kapasitas dan jangkauan yang

ingin dicapai oleh hukum tersebut. Contoh, Undang-Undang Dasar dan ketetapan MPR adalah

produk hukum yang diciptakan oleh MPR. Undang-undang merupakan produk hukum ciptaan

DPR dan pemerintah. Peraturan Pemerintah adalah produk hukum yang diciptakan oleh

pemerintah yang memiliki fungsi menjalankan perintah undang-undang. Norma hukum memuat

sanksi yang tegas dan akan segera dijatuhi hukuman apabila dilanggar.

Sanksi atau ancaman hukuman yang akan dijatuhkan bisa berupa paksaan badan atau

penjara yang bervariasi sejak dari hukuman kurungan, penjara sampai dengan hukuman mati,

atau berupa denda dengan sitaan atas benda yang berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan.

Oleh karenanya norma hukum, seperti halnya norma etika bekerja secara heteronom karena

pelaksanaan dan pengakkannya dilakukann oleh interaksi antar manusia yang ada pada suatu

negara, interaksi antara masyarakat dengan penguasa negara, baik dalam kapasitas sebagai

penegak hukum atau sebagai penyelenggara negara yang lain.


B. Hukum Indonesia sebagai Sistem Norma tang berlaku di Indonesia.

Istilah hukum di Indonesia sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk

menunjuk pada system norma yang berlaku dan atau diberlakukan di Indonesia. hukum

Indonesia adalah hukum, system norma atau system aturan yang berlaku di Indonesia. dengan

kata lain yang juga popular digunakan, hukum di Indonesia adalah hukum positif Indonesia,

semua hukum yang dipositifkan atau yang sedang berlaku di Indonesia. membicarakan system

hukum Indonesia berarti membahas hukum secara sistematik yang berlaku di Indonesia. secara

sistematik berarti hukum dilihat sebagai suatu kesatuan, yang unsur-unsur, sub-subsistem atau

elemen-elemennya saling berkaitan, saling pengaruh memengaruhi, serta saling memperkuat atau

memperlemah antara satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Sebagai suatu system, Hukum Indonesia terdiri atas sub-subsistem atau elemen-elemen

hukum yang beraneka, antara lain Hukum Tata Negara ( yang bagiannya terdiri dari hukum tata

negara dalam arti sempit dan hukum tata negara pemerintahan), Hukum Perdata (yang bagian-

bagiannya terdiri atas Hukum Perdata dalam arti sempit, hukum acara perdata dan hukum dagang

atau hukum bisnis), Hukum Pidana (yang bagian-bagiannya terdiri dari hukum pidana umum,

hukum pidana tentara, hukum pidana ekonomi serta hukum acara pidana) serta Hukum

Internasional (yang terdiri atas hukum internasional public dan hukum perdata Internasional).

Dengan ilustrasi tersebut diatas, ternyata banyak sekali dimensi aturan hidup yang

berlaku Indonesia. ilustrasi tersebut belum mencakup semua dimensi hukum yang ada dan

berlaku, karena masih banyak lagi lemen hukum yang belum tercantum.

Anda mungkin juga menyukai