Anda di halaman 1dari 15

ANEKA ARTI

HUKUM
HUKUM DALAM ARTI
KEPUTUSAN PENGUASA
 Sebagai keputusan penguasa, maka hukum merupakan serangkaian
peraturan-peraturan tertulis, seperti :
Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Daerah.
 Peraturan tersebut dibuat oleh yang berwenang untuk itu.

 Putusan Hakim juga termasuk sebagai Keputusan Penguasa, oleh


karena mempunyai kekuatan hukum sebagai Keputusan Penguasa,
dalam hal ini sebagai penegak hukum yang diberi wewenang agar
hubungan diantara anggota masyarakat sesuai dengan peraturan-
peraturan yang dibuat Pemerintah (Penguasa).
HUKUM DALAM ARTI PETUGAS

 Dalam hal ini yang dianggap hukum adalah para petugas


Penegak Hukum.

 Bagi orang awam akan melihat hukum itu sebagai


petugas, dalam hal ini : Polisi, Jaksa, Hakim, oleh
karena dalam kenyataan mereka memang melakukan
tindakan hukum pada orang yang bersalah.

 Dikalangan orang awam, maka hukum itu terkadang


hanya dilihat dan dibayangkan pada wujud para petugas
yang berusaha mengamankan dan menegakan hukum.
 Seperti : polisi yang berpatroli ataupun bertugas di
kantor-kantor kepolisian, seorang Jaksa yang
berseragam, ataupun seorang hakim dengan toga
hitamnya yang sedang memeriksa suatu perkara.

 Di sini hukum dilihat dalam arti sebagai wujud fisik yang


ditampilkan dalam gambaran orang-orang yang bertugas
menegakan hukum.
HUKUM DALAM ARTI SIKAP
TINDAK
 Sikap tindak yang ajeg dan teratur dapat pula dianggap
oleh masyarakat sebagai hukum, walaupun bekerjanya
sikap tindak ini tidak terasa.
 Artinya bahwa hukum itu hidup dalam perilaku setiap
orang yang senantiasa secara rasional akan selalu
berlaku tertib dan dilakukan secara wajar.
 Karena itulah dianggap sebagai hukum.
 Misalnya : orang yang naik bus pada umumnya tanpa
diminta akan membayar karcis bus sebagai ongkos dia
telah mempergunakan bus tersebut.
 Membayar karcis telah dianggap sebagai suatu hal yang
wajar. Sikap tindak yang sah tersebut, meluas serta
berkaitan menjadi wujud pergaulan yang tertib dan
teratur sehingga menjadi hukum.

 Sikap tindak yang demikian biasa berjalan dalam


pergaulan masyarakat yang mendorong setiap orang
untuk berlaku tertib dan teratur.
HUKUM DALAM ARTI GEJALA
SOSIAL
 Manusia adalah Zoon Politicon
 Dalam pergaulannya memerlukan ketentuan-ketentuan
untuk mengatasi perselisihan/pertentangan dalam
masyarakat untuk dapat tercapainya ketertiban dan
kedamaian.
 Ketentuan-ketentuan itu merupakan petunjuk hidup
yang merupakan hukum yang berkembang bersama-
sama dengan perkembangan masyarakat.
 Dengan kata lain maka hukum dapat dikatakan sebagai
suatu gejala sosial.
HUKUM DALAM ARTI SISTEM
KAIDAH
 Hukum adalah suatu kaidah, yaitu berupa himpunan
petunjuk hidup (perintah-perintah) dan larangan-
larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan.
 Oleh karena itu, pelanggaran terhadap petunjuk
tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak
Pemerintah terhadap anggota masyarakat yang
melanggar itu.
 Menurut Hans Kelsen, tata kaedah hukum suatu negara
merupakan suatu sistem kaedah-kaedah hukum yang
hierarkhis yang dalam bentuknya yang sangat sederhana
dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Tingkat paling bawah terdiri dari kaedah-kaedah individual yang
dibentuk badan-badan pelaksana hukum, khususnya pengadilan.
 Kaedah-kaedah individual tersebut senantiasa tergantung dari undang-
undang yang merupakan kaedah-kaedah umum yang dibentuk badan
legislatif maupun yang berasal dari hukum kebiasaan.
 Undang-Undang dan kebiasaan tersebut senantiasa tergantung dari
kosntitusi yang merupakan tingkat tertinggi dari tata kaedah hukum
yang dianggap sebagai suatu sistem kaedah-kaedah positif.
 Kaedah-kaedah positif merupakan kaedah-kaedah yang ditentukan oleh
manusia.
 Sahnya kaedah-kaedah yang lebih rendah senantiasa tergantung atau
didasarkan pada kaedah-kaedah yang lebih tinggi.
 Contoh: Dasar berlakunya atau sahnya Peraturan Pemerintah (PP)
adalah Undang-Undang (UU). Dasar berlakunya atau sahnya Undang-
undang adalah Undang-Undang Dasar (UUD).
HUKUM DALAM ARTI DISIPLIN
HUKUM
 Suatu disiplin adalah sistem mengenai kenyataan atau
gejala-gejala yang dihadapi.
 Dalam hal ini hukum dalam arti disiplin melihat hukum
sebagai gejala kenyataan yang ada ditengah-tengah
masyarakat.
 Disiplin hukum dapat dibedakan antara disiplin analitis
dan disiplin preskriptif.
 Disiplin analitis merupakan sistem ajaran yang
menganalisa, serta menjelaskan gejala-gejala yang
dihadapi.
 Disiplin preskriptif merupakan sistem ajaran yang
smentukan apakah yang seyogyanya atau yang seharusnya
dilakukan di dalam kenyataan-kenyataan tertentu.
 Secara umum, disiplin hukum menyangkut ilmu hukum,
politik hukum dan filsafat hukum.
1. Ilmu Hukum, adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
menelaah hukum;
2. Politik Hukum, mencakup kegiatan-kegiatan mencari dan
memilih nilai-nilai dan menetapkan nilai-nilai
tersebut bagi hukum dalam mencapai tujuannya.
3. Filsafat Hukum, adalah perenungan dan perumusan nilai-
nilai, juga mencakup penyesuaian nilai-nilai, misalnya
penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman,
antara kebendaan dengan keakhlakan, dan antara
kelanggengan dengan pembaharuan.
HUKUM DALAM ARTI ILMU
HUKUM
 Hukum dilihat dari segi ilmu pengetahuan adalah
merupakan karya manusia yang berusaha mencari
kebenaran tentang sesuatu yang memiliki ciri-ciri :
sistematis, logis, empiris, metodis, umum dan
akumulatif.
 Karenanya hukum dapat diartikan pula sebagai Ilmu
Hukum, yakni Ilmu tentang kaidah atau norma.
 Berbicara tentang hukum dalam arti sebagai ilmu
hukum, berarti ilmu tentang kaidah atau norma
(normwissenschaft atau sollenwissenschaft), yaitu ilmu
yang menelaah hukum sebagai kaedah-kaedah dengan
dogmatik dan sistematik hukum.
 Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu hukum dengan ciri-
cirinya berusaha mempelajari sistematik hukum dan
kaedah-kaedah seperti : rumusan kaedah, sebab
terbentuknya dengan sebaik-baiknya.
 Semakin berkembang suatu masyarakat, maka akan
semakin menuntut perkembangan ilmu hukumnya,
sehingga secara obyektif mampu menjelaskan keadaan
hukum pada setiap saat.
 Dengan demikian maka hukum dapat berperan sebagai
sarana untuk terciptanya ketertiban, keadilan, serta
pendorong kemajuan masyarakat itu sendiri.
HUKUM DALAM ARTI TATA
HUKUM
 Hukum dalam arti tata hukum adalah merupakan hukum yang sedang
berlaku disuatu negara, pada saat tertentu.
 Tata Hukum biasanya juga disebut hukum positif atau Ius
Constitutum.
 Dalam hal yang demikian ini maka hukum diwujudkan dengan
peraturan-peraturan yang saling berhubungan dan tertata sedemikian
rupa dalam mengatur kehidupan masyarakat.
 Sebagai contoh misalnya tata hukum Indonesia adalah hukum yang
berlaku kala ini di Indonesia, demikian pula halnya dengan tata
hukum Amerika, adalah hukum yang berlaku kala ini di Amerika baik
fedral ataupun di berbagai negara bagiannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai