Anda di halaman 1dari 2

Sunnatullah dan Beberapa Contohnya

Sunnatullah  berarti tradisi Allah dalam melaksanakan ketetapanNya


sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa akademis
disebut hukum alam. Kata sunnatullah dari segi bahasa terdiri dari kata sunnah
dan Allah. Kata sunnah antara lain berarti kebiasaan. Sunnatullah adalah
kebiasaan-kebiasaan Allah dalam memperlakukan masyarakat. Dalam al-Quran
kata sunnatullah dan yang semakna dengannya
seperti sunnatina atau sunnatul awwalin terulang sebanyak tiga belas kali.
Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah yang disampaikan untuk umat manusia melalui para
Rasul, undang-undang keagamaan yang ditetapkan oleh Allah yang termaktub di dalam al-
Quran, hukum (kejadian) alam yang berjalan tetap dan otomatis.
Sunnatullah menurut pakar teologi, seperti yang dikatakan oleh Mulyadi Kartanegara bahwa
alam diatur melalui apa yang oleh al-Quran disebut sebagai sunnatullah. Sunnatullah menurut
hemat saya berbeda dengan hukum alam (natural law), karena sementara hukum alam tidak
mengizinkan suatu pengertian kreatifitas apapun, sunnatullah memberikannya. Sunnatullah
adalah kebiasaan atau cara Allah dalam menyelenggarakan alam. Sunnah mengandaikan
sebuah kebiasaan (adat, menurut istilah al-Ghazali).
Dalam hukum alam, kemungkinan mukjizat tidak mendapat tempat, sementara dalam
sunnatullah, kemungkinan tersebut tidak dinafikan. Kalau hukum alam mengandaikan sebuah
aturan yang tidak mungkin dilanggar, dalam sunnah atau adat pelanggaran terhadap
kebiasaan tidak menimbulkan sesuatu yang mustahil. Justru adanya kekecualian atau
penyimpangan maka adat menjadi adat atau sunnah dan bukan sebuah hukum yang tidak
bisa dirubah.
Sunnatullah berlaku secara umum di alam semesta ini, yang menyebabkan adanya kesan
keteraturan di dalamnya, sehingga alam semesta disebut kosmos bukan chaos. Tetapi pada
level yang lebih tinggi tindak kreatifitas Tuhan mempunyai batas-batas determistik dunia
mekanik. Kalau pada level dunia normal, hukum mekanik menjadi ciri yang dominan maka
pada level sub atomic hukum mekanik tidak berlaku lagi pada prinsip indeterminisme yang
justru dominan.
Sebagian orang berpendapat bahwa hukum alam mendahului hukum Tuhan. Yang pertama
dianggap berubah menjadi yang kedua, ketika manusia mengambilnya, maka dia
menisbahkan hukum alamnya kepada Tuhan, dan keyakinannya mengkristalkan bahwa dia
berhutang budi pada wujud, sistem dunia, dan kaidah-kaidah kemasyarakatannya pada
kekuatan transenden yang gaib. Menurut keyakinan ini, tidak ada artinya bagi manusia untuk
memperoleh dari dirinya dan tidak ada hukum yang dia lahirkan sendiri. Manusia memiliki
tujuan yang melampaui dirinya, manusia tidak merealisasikan wujudnya kecuali dengan
meraih tujuan gaib dan telah ditakdirkan ini.
Pengikut hukum alam dan pengikut hukum Tuhan mencapai titik temu, terlepas dari
perbedaan keduanya. Jadi hukum alam adalah imanen sedangkan hukum Tuhan adalah
transenden.
Dalam alam pertentangan, perkelahian, dan konflik adalah abadi. Manusia hanya tunduk
pada kecenderungan-kecenderungannya dan hanya taat pada dirinya, dan tidak berjalan
kecuali demi eksistensinya di hadapan pihak lain. Hukum alam adalah penetapan diri pada
batas yang lebh tinggi, dan ia adalah yang benar yang tidak terbatas dalam segala hal yang
diinginkan, dijauhi dan dikuasai atau diraih oleh manusia, sebagaimana dikatakan sebagai
yang benar atas segala hal.
Contoh Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
 Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
 Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun
saling bertolakan.
 Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda.
 Perubahan, penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
 Alam diciptakan dengan keteraturan.Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
 Alam diciptakan terus berkembang.
 Setiap terjadi kerusakan di alam manusia, Allah mengutus seorang utusan untuk
memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
 Adanya kelahiran dan kematian

Anda mungkin juga menyukai