Anda di halaman 1dari 2

PANCA SRADHA, LIMA KEYAKINAN UMAT HINDU

Om Swastyastu
Tabe Salamat Lingung Nalatai, Salam Sahujud Karendem Malempang
Om Avighnam Astu Namo Sidham, Om Sidhirastu Tat Astu Swaha
Om Anobadrah Krtaviyantu Wiswatah
Semoga Pikiran yang baik datang dari segala penjuru
Adik-Adik Remaja Hindu yang saya hormati,
Puja Pengastuti Angayu Bagia kita haturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas
asung kertha waranugraha beliau pada kesempatan yang baik ini kita dapat berkumpul
dan menjalankan kewajiban kita untuk melaksanakan Pasraman Mingguan.
Pada hari ini saya akan menyampaikan ajaran Dharma mengenai Panca Sradha, Selain
tiga kerangka dasar Agama Hindu yang saya bawakan minggu lalu, Agama Hindu
memiliki kepercayaan mutlak, yaitu 5 kepercayaan ini disebut Panca Sradha. Panca
artinya 5 dan Sradha artinya kepercayaan. Jadi berdasarkan Tattwa Dasar agama kita
adalah Panca Sradha.
Bagian-bagian Panca Sradha yaitu :1) Percaya dengan adanya Brahman; 2) Percaya
dengan adanya Atman; 3) Percaya dengan adanya Hukum Karma Phala; 4) Percaya
dengan adanya Samsara; 5) Percaya dengan adanya Moksha.
Adik-Adik yang saya cintai,
Percaya dengan adanya Brahman artinya kita mempercayai keberadaan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Brahman ialah Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta,
pemelihara dan pelebur alam semesta ini. Tuhan hanya satu, Weda menyebutkan
“Ekam Eva Adhityam Brahman” artinya hanya satu, tak ada dua Hyang Widhi, Dalam
Puja Tri Sandhya disebutkan “Eko Naraya Na Dwityo Sti Kaccit” yang artinya Hanya
Satu Tuhan sama sekali taka ada duanya. Untuk mempertegas lagi disebutkan “Ekam
Sat Wiprah Bahuda Wadanti yang artinya Hanya Satu Hyang Widhi, orang bijaksana
menyebutNya dengan banyak nama.
Selanjutnya yang kedua iyalah Percaya dengan adanya Atman, atman merupakan
percikan kecil dari Brahman, Atman merupakan energi yang menghidupkan makhluk
Hidup. Atman dapat membuat makhluk menjadi hidup, bisa bernafas, bergerak,
beraktifitas sesuai hukum yang mengikatnya. Jika Atman tidak ada di dalam makhluk
hidup maka unsur Panca Mahabutha tidak dapat berfungsi atau bisa disebut mati.
Adik-adik yang saya cintai,
Selanjutnya Percaya dengan adanya Hukum Karma Phala, Karma merupakan
perbuatan dan Phala merupakan hasil, jadi Karma Phala merupakan hasil dari
perbuatan, Ketika kita berbuat baik maka hasil yang akan didaptkan juga baik, begitu
juga jika Ketika kita berbuat suatu yang buruk maka buruk pula hasil yang kita
dapatkan. Percaya atau tidak, hukum Karma memang berlaku dikehidupan ini.
Hasil dari perbuatan akan kita dapatkan baik pada kehidupan sekarang maupun pada
kehidupan selanjutnya. Karma Phala diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu Sancita
Karma Phala, Prarabda Karma Phala dan Kriyamana Karma Phala.
Sancita Karma Phala ialah perbuatan yang dilakukan dikehidupan terdahulu dan belum
habis masa menikmati atau menerimanya maka akan diterima pada kehidupan
sekarang, selanjutnya Prarabda Karma Phala ialah perbuatan yang dilakukan pada
kehidupan sekarang dan hasilnya akan dinikmati sekarang juga, yang terakhir adalah
Kriyamana Karma Phala ialah perbuatan yang kita lakukan pada kehidupan saat ini
akan kita terima pada kehidupan yang akan datang. Jadi berusahalah untuk selalu
berpikir, berbuat dan berkata yang baik.
adik-adik penerus ajaran Dharma,
Selanjutnya bagian dari Panca Sradha ialah Percaya dengan adanya Punarbhawa,
Punarbawa biasa disebut dengan peristiwa reinkarnasi pada manusia. Kita memiliki
keyakinan setelah mati aka nada kesempatan lahir kembali untuk dapat memperbaiki
karmanya dikehidupan terdahulu.
Terakhir dalam konsep Panca Sradha adalah Moksha, yaitu menyatunya Atman dengan
Brahman, Pada konsep ini Atman tidak terlahir kembali menjadi manusia untuk
memperbaiki karma nya karena semua hasilnya sudah semua diselesaikan. Moksa
merupakan tujuan Agama Hindu yaitu, mencapai kebahagiaan Rohani dan
kesejahteraan jasmani. Dalam Pustaka Weda disebut “Mokshartham Jagatdhita Ya Ca
Iti Dharma”.
Demikian pesan Dharma dari saya, jika ada kata yang salah atau hal yang kurang bisa
diberikan masukan. Terima kasih
Saya tutup dengan Parama Shanti,
Om Shanti, Shanti, Shanti Om.
Sahiy
“Dewa Bagus Yudha Bayu Persada (Penyuluh Agama Hindu Kabupaten
Lamandau)

Anda mungkin juga menyukai