“PANCA SRADHA”
DISUSUN OLEH:
JRO MANGKU
Om Swastyastu,
Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa) saya telah dapat menyusun/menyelesaikan makalah Agama
Hindu ini. Adapun tujuan judul makalah yang kami sajikan ini adalah “ Panca
Sradha”.
Semoga kehadiran makalah ini akan memberikan nuansa baru dalam
pengajaran khususnya agama Hindu. Sudah tentu kehadiran makalah ini banyak
terdapat kelemahan dan kekurangannya. Tegur sapa dan kritik yang membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini semoga bermanfaat bagi
kita semua.
Om Santi Santi Santi Om.
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASA
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 4
3.2 Saran........................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Hindu disebut pula dengan Hindu Dharma, Vaidika Dharma ( Pengetahuan
Kebenaran) atau Sanatana Dharma ( Kebenaran Abadi ). Untuk pertama kalinya Agama Hindu
berkembang di sekitar Lembah Sungai Sindhu di India. Agama Hindu adalah agama yang
diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi Wasa, yang diturunkan ke dunia melalui Dewa Brahma
sebagai Dewa Pencipta kepada para Maha Resi untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia
di dunia.
Sradha dalam agama Hindu jumlahnya ada lima yang disebut“ Panca Sradha “.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Dalam pengertianya Panca Sradha terdiri dari dua kata yaitu Panca artinya lima dan
Sradha artinya keyakinan, jadi Panca Sradha artinya lima keyakinan yang dimiliki oleh umat
Hindu. Kelima keyakinan tersebut adalah percaya dengan adanya Tuhan, percaya dengan
adanya Atman, percaya dengan adanya Karmaphala, percaya dengan adanya Punarbhawa dan
"Craddhaya satyam apnopi, cradham satye prajapatih" yang artinya dengan Sradha orang akan
mencapai tuhan, Beliau menetapkan, dengan sradha menuju satya. (Yajur Weda XIX.30).
Ini adalah hal yang paling utama, jika kamu tidak percaya Tuhan tentu kamu tidak akan bisa
percaya dengan yang lain. Tuhan adalah sumber dari segala sumber kehidupan dan akhir dari
segala yang tercipta. Tuhan itu dijelaskan dalam sloka yang berbunyi "Ekam eva advityam
Brahman" artinya Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua. Atau dalam sloka "Eko narayana na
dwityo'sti kascit" artinya hanya ada satu Tuhan sama sekali tidak ada duanya. Jadi dengan
melihat dua sloka tadi maka Tuhan itu hanya ada satu dengan beberapa sifatnya yang disebut
Tri Purusa.
2. Percaya dengan adanya Atman
Artinya bahwa setiap mahkluk hidup di dunia ini adalah ciptaan Tuhan dan bagian dari Tuhan.
Atman merupakan sinar suci atau bagian terkecil dari Brahman. Setiap yang bernafas di dunia
ini memiliki Atman sehingga mereka bisa hidup. Atman adalah sumber hidupnya semua
mahkluk baik manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam kitab suci Bhagawadgita (X.20)
bhutanam anta eva ca" yang artinya Oh Arjuna, aku adalah atma, menetap dalam hati setiap
makhluk, aku adalah permualaan, pertengahan dan akhir daripada semua makhluk. Atman
memiliki sifat sebagai berikut, Acchedya artinya tidak terlukai senjata, Adahya artinya tidak
terbakar api, Akledya artinya tidak terkeringkan oleh angin, Acesya artinya tidak terbasahkan
oleh air, Nitya artinya abadi, Sarwagatah artinya berada dimana-mana, Sathanu artinya tidak
berpindah-pindah, Acala artinya tidak bergerak, Awyakta artinya tidak dilahirkan, Achintya
artinya tidak terpikirkan, Awikara artinya tidak berubah dan Sanatana artinya selalu sama.
Artinya percaya dengan hasil perbuatan yang telab kita lakukan ataupun yang akan kita
lakukan. Inilah hukum universal yang dipercaya oleh umat Hindu. Silakan baca tulisan saya
Artinya kelahiran kembali atau sering juga disebut dengan Reinkarnasi atau Samsara.
Punarbhawa berkaitan erat dengan Karma Phala dimana karena buah perbuatan yang harus
dibayar atau dinikmati belum habis maka mereka akan terlahir kembali. Jadi hubungan antara
tidak terikat oleh Karmaphala dan ikatan duniawi sehingga terhindar dari Punarbhawa.
Samipya artinya suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia.
Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi atau para Maha Rsi. Beliau dalam melakukan yoga
semadhi dapat melepaskan unsur-unsur maya, sehingga beliau dapat mendengarkan wahyu
Tuhan, dalam keadaan yang demikian itu, Atman sangat dekat dengan Tuhan atau Brahman.
Sarupya artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh seseorang di dunia ini karena kelahirannya
dimana kedudukan Atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan Tuhan. Contohnya adalah
Sri Rama dan Buddha serta Sri Khrisna (dalam wujud Awatara) walaupun Atman telah
mengambil suatu perwujudan tertentu namun Dia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di
dunia ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Panca Sradha terdiri dari dua kata yaitu Panca artinya lima dan Sradha artinya keyakinan,
jadi Panca Sradha artinya lima keyakinan yang dimiliki oleh umat Hindu. Kelima keyakinan
tersebut adalah percaya dengan adanya Tuhan, percaya dengan adanya Atman, percaya dengan
adanya Karmaphala, percaya dengan adanya Punarbhawa dan percaya dengan adanya Moksa.
3.2 Saran
Mari kita wujudkan bersama-sama tentang bagaimana cara kita sebagai pelajar dan umat
Hindu untuk selalu menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan apa itu yang termuat
dalam Panca Sradha. Dan saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran sangat saya harapkan dari teman-teman sekalian dan para pembaca lainnya
demi makalah ini lebih sempurna dan bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
https://ferrycute87.blogspot.co.id/2012/09/panca-sradha.html