Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PANCA SRADHA”

DISUSUN OLEH:

JRO MANGKU

I KADEK DEDI MAHENDRA PUTRA


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa) saya telah dapat menyusun/menyelesaikan makalah Agama
Hindu ini. Adapun tujuan judul makalah yang kami sajikan ini adalah “ Panca
Sradha”.
Semoga kehadiran makalah ini akan memberikan nuansa baru dalam
pengajaran khususnya agama Hindu. Sudah tentu kehadiran makalah ini banyak
terdapat kelemahan dan kekurangannya. Tegur sapa dan kritik yang membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini semoga bermanfaat bagi
kita semua.
Om Santi Santi Santi Om.

Jembrana, 29 Oktober 2022

I Kadek Dedi Mahendra Putra


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASA

2.1 Pengertian Panca Sradha............................................................................. 2

2.2 Bagian-bagian Panca Sradha....................................................................... 2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 4

3.2 Saran........................................................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Hindu disebut pula dengan Hindu Dharma, Vaidika Dharma ( Pengetahuan

Kebenaran) atau Sanatana Dharma ( Kebenaran Abadi ). Untuk pertama kalinya Agama Hindu

berkembang di sekitar Lembah Sungai Sindhu di India. Agama Hindu adalah agama yang

diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi Wasa, yang diturunkan ke dunia melalui Dewa Brahma

sebagai Dewa Pencipta kepada para Maha Resi untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia

di dunia.

Di dalam ajaran Tattwa di dalamnya diajarkan tentang “ Sradha “ atau kepercayaan.

Sradha dalam agama Hindu jumlahnya ada lima yang disebut“ Panca Sradha “.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Panca Sradha?

2. Apa bagian-bagian Panca Sradha?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Panca Sradha

2. Untuk mengetahui bagian-bagian Panca Sradha


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Panca Sradha

Dalam pengertianya Panca Sradha terdiri dari dua kata yaitu Panca artinya lima dan

Sradha artinya keyakinan, jadi Panca Sradha artinya lima keyakinan yang dimiliki oleh umat

Hindu. Kelima keyakinan tersebut adalah percaya dengan adanya Tuhan, percaya dengan

adanya Atman, percaya dengan adanya Karmaphala, percaya dengan adanya Punarbhawa dan

percaya dengan adanya Moksa.

"Craddhaya satyam apnopi, cradham satye prajapatih" yang artinya dengan Sradha orang akan

mencapai tuhan, Beliau menetapkan, dengan sradha menuju satya. (Yajur Weda XIX.30).

2.2 Bagian-Bagian Panca Sradha

1. Percaya dengan adanya Tuhan

Ini adalah hal yang paling utama, jika kamu tidak percaya Tuhan tentu kamu tidak akan bisa

percaya dengan yang lain. Tuhan adalah sumber dari segala sumber kehidupan dan akhir dari

segala yang tercipta. Tuhan itu dijelaskan dalam sloka yang berbunyi "Ekam eva advityam

Brahman" artinya Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua. Atau dalam sloka "Eko narayana na

dwityo'sti kascit" artinya hanya ada satu Tuhan sama sekali tidak ada duanya. Jadi dengan

melihat dua sloka tadi maka Tuhan itu hanya ada satu dengan beberapa sifatnya yang disebut

Tri Purusa.
2. Percaya dengan adanya Atman

Artinya bahwa setiap mahkluk hidup di dunia ini adalah ciptaan Tuhan dan bagian dari Tuhan.

Atman merupakan sinar suci atau bagian terkecil dari Brahman. Setiap yang bernafas di dunia

ini memiliki Atman sehingga mereka bisa hidup. Atman adalah sumber hidupnya semua

mahkluk baik manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam kitab suci Bhagawadgita (X.20)

disebutkan, "Aham Atma gudaseka, sarwabhutasaya-sthitah, aham adis ca madhyam ca,

bhutanam anta eva ca" yang artinya Oh Arjuna, aku adalah atma, menetap dalam hati setiap

makhluk, aku adalah permualaan, pertengahan dan akhir daripada semua makhluk. Atman

memiliki sifat sebagai berikut, Acchedya artinya tidak terlukai senjata, Adahya artinya tidak

terbakar api, Akledya artinya tidak terkeringkan oleh angin, Acesya artinya tidak terbasahkan

oleh air, Nitya artinya abadi, Sarwagatah artinya berada dimana-mana, Sathanu artinya tidak

berpindah-pindah, Acala artinya tidak bergerak, Awyakta artinya tidak dilahirkan, Achintya

artinya tidak terpikirkan, Awikara artinya tidak berubah dan Sanatana artinya selalu sama.

3. Percaya dengan adanya Karmaphala

Artinya percaya dengan hasil perbuatan yang telab kita lakukan ataupun yang akan kita

lakukan. Inilah hukum universal yang dipercaya oleh umat Hindu. Silakan baca tulisan saya

dengan judul untuk penjelasan tentang Karma Phala lebih detail.

4. Percaya dengan adanya Punarbhawa

Artinya kelahiran kembali atau sering juga disebut dengan Reinkarnasi atau Samsara.

Punarbhawa berkaitan erat dengan Karma Phala dimana karena buah perbuatan yang harus

dibayar atau dinikmati belum habis maka mereka akan terlahir kembali. Jadi hubungan antara

Punarbhawa dan Karmaphala sangat erat seperti linkaran

5. Percaya dengan adanya Moksa


Artinya tujuan akhir dari hidup adalah mencapai Moksa artinya kebebasan yang abadi yang

tidak terikat oleh Karmaphala dan ikatan duniawi sehingga terhindar dari Punarbhawa.

Tingkatan Moksa ada empat yaitu:

Samipya artinya suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia.

Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi atau para Maha Rsi. Beliau dalam melakukan yoga

semadhi dapat melepaskan unsur-unsur maya, sehingga beliau dapat mendengarkan wahyu

Tuhan, dalam keadaan yang demikian itu, Atman sangat dekat dengan Tuhan atau Brahman.

Sarupya artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh seseorang di dunia ini karena kelahirannya

dimana kedudukan Atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan Tuhan. Contohnya adalah

Sri Rama dan Buddha serta Sri Khrisna (dalam wujud Awatara) walaupun Atman telah

mengambil suatu perwujudan tertentu namun Dia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di

dunia ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Panca Sradha terdiri dari dua kata yaitu Panca artinya lima dan Sradha artinya keyakinan,

jadi Panca Sradha artinya lima keyakinan yang dimiliki oleh umat Hindu. Kelima keyakinan

tersebut adalah percaya dengan adanya Tuhan, percaya dengan adanya Atman, percaya dengan

adanya Karmaphala, percaya dengan adanya Punarbhawa dan percaya dengan adanya Moksa.

3.2 Saran

Mari kita wujudkan bersama-sama tentang bagaimana cara kita sebagai pelajar dan umat

Hindu untuk selalu menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan apa itu yang termuat

dalam Panca Sradha. Dan saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu kritik dan saran sangat saya harapkan dari teman-teman sekalian dan para pembaca lainnya

demi makalah ini lebih sempurna dan bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

https://ferrycute87.blogspot.co.id/2012/09/panca-sradha.html

Anda mungkin juga menyukai