PENDAHULUAN
1
3. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan kesehatan klien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PendidikanKesehatan
2.2.1 Waktu yang oktimal untuk masing-masing sesi bergantung pada klien
yang belajar. Sebagian klien memilih waktu terbaik untuk belajar pada
pagi hari, sebagian harinya pada sore hari. Jika memungkinkan,
tannyakan pada klien untuk membantu, memilih waktu yang terbaik.
2.2.2 Kecepatan dari setiap sesi juga mempengaruhi belajar. Perawat
hendaknya sensitif terhadap berbagai tanda bahwa langkah-langkah
mengajar terlalu lambat dan cepat. Jika kalian nampak bingung atau tidak
memahami materi ketika ditanya, mengkin hal itu karena perawat
mengajar terlalu cepat. Jika kalien tampak bosan dan kehilangan
perhatian, kecepatan atau langkah-langkah mungkin terlalu lambat, atau
periode waktu belajar terlalu lama sehingga klien merasa lelah.
3
2.2.3 Keadaan lingkungan dapat menurunkan atau membantu belajar.
Lingkungan yang bising akan mengurangi kosentrasi, sedangkan
lingkungan yang yaman dapat meningkatkan belajar.
2.2.4 Alat bantu mengajar dapat membantu perkembanagan belajar dan mampu
memfokuskan perhatian klien. Untuk membantu klien belajar rawat
hendaknya menggunakan alat bantu yang dapat digunakan klien.
Sebelum mengajar, perawat perlu memasanag semua peralatan dan alat
bantu melihat, serta menyakinkan bahwa semua peralatan berfungsi
secara efektif.
2.2.5 Jika menemukan sendiri isi atau substansi, klien akan belajar lebih
efektif. Cara untuk meningkatkan belajar mencakup perangsangan
motivasi dan perangsangan pencarian sendiri, misalnya dengan
memberikan tujuan belajar yang hendak dicapai secara spesifik, realistik,
memberi umpan balik, dan membantu klien mamperoleh kepuasaan dari
belajar. Perawat juga harus mendorong belajar secara independen
dengan mendorong klien menggali sumber-sumber informasi yang
dibutuhkan.
2.2.6 Melakukan pengulangan, sebagai contoh, merangkum isi substansi,
mengatakan dengan kata-kata lain, dan mendekatkan materi dari titik-titik
lain kedalam satu pemahaman dapat menguatkan belajar.
2.2.7 Materi dari yang tidak diketahui ke yang diketahui dan hubungan diliat
secara logis.
2.2.8 Menggunakan bahasa orang awam dapat meningkatkan komunikasi.
Dengan demikian batasi kata-kata yang artinya hanya diketahui oleh
profesional bidang kesehatan.
4
menentukan apa yang telah dipelajari. Proses evaluasi ini sama seperti evaluasi
terhadap pencapaian tujuan untuk diagnosis keperawatan lain.
Metode terbaik untuk evaluasi tergantung pada jenis belajar. Dalam belajar,
aspek kognitif , klien akan menunjukan kemahiran pengetahuan. Beberapa
contoh alat evaluasi untuk kognitif adalah : observasi langsung perilaku,
misalnya dengan mengobservasi klien dengan memilih cara-cara pemecahan
yang menggunakan pengetahuan yang baru, pengukuran dengan cara menulis,
misalnya dengan memberikan tas kepada klien, pernyataan secara oral,
misalnya bertanya kepada klien untuk menyatakan kembali informasi atau
memperbaiki respon verbal atas suatu pelayanan. Pengawasan dan pencatatan
sendiri. Alat evaluasi tersebut digunakan selama program lanjutan melalui
telepon dan kunjungan rumah.
Evaluasi kemahiran aspek psikomotor yang terbaik adalahdengan
mengobservasi bagaimana klien melakukan prosedur, seperti mengganti balutan
atau memandikan bayi premature dirumah. Perawat sebaiknya memberikan
umpan balik tentang apa yang dilakukan klien.
Evaluasi sikap lebih sulit dilakukan. Apakah sikap atau nilai telah berubah
menjadi lebih baik mungkin dapat dinilai dengan cara mendengarkan respon
klien terhadap pertanyaan, mencatat bagaimana klien berbicara tentang subjek-
subjek yang relevan, dan dengan mengobservasi perilaku klien yang
mengekspresikan perasaan dan nilai-nilai.
Setelah dilakukan observasi, perawat mungkin menemukan hal-hal penting
untuk memodifikasi atay mengulang perencanaan pembelajaran jika tujuan
tidak tercapai atau hanya sebagian tujuan yang dapat dicapai.
Perubahan perilaku tidak selalu segera terjadi setelah belajar. Seringkali
individu menerima perubahan intelektual terlebih dahulu dan kemudian baru
terjadi perubahan perilaku secara periodik sehingga evaluasi harus dilanjutkan
ketika klien sudah berada dirumah dengan cara melakukan kunjumgan rumah
atau melalui telepon.
5
keperawatan untuk diagnoga keperawatan lain. Evaluasi harus mencakup
pertimbangan semua factor : waktu, strategi mengajar, jumlah informasi, dan
apakah mengajar cukup berguna. Perawat mungkin menemukan hal- hal sebagai
contoh bahwa klien telah kebanyakan informasi, telah bosan, atau telah
termotivasi untuk belajar lebih banyak. Keduanya, baik klien maupun perawat,
harus mengevaluasi pengalaman belajar. Klien dapat memberikan evaluasi
kepada perawat apa yang telah membantunya, apa yang menarik baginya dan
lain-lain. Perawat hendaknya tidak merasa bahwa pekerjaannya tidak efektif bila
klien lupa sesuatu.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran