Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negera yang kaya akan bahan galian. Hal ini
disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang dilewati oleh dua sirkum
yaitu sirkum pasifik dan mediterania, yang mana akibat dilalui kedua sirkum
tersebut maka banyak mineral yang terdapat di dalam perut bumi yang dilewati
oleh magma. Maka seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri pertambangan
dan perkembangan teknologi, menyebabkan kebutuhan akan bahan baku yang
dihasilkan pun yang semakin meningkat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan
bahan baku tersebut, dipelurkan pencarian sumber daya atau cadangan yang
terkandung di dalam maupun di permukaan bumi. Salah satu cara untuk mencari
sumber daya yaitu melalui kegiatan eksplorasi.
Eksplorasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi secara terperinci mengenai lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas
dan sumber daya terukur dari suatu bahan galian. Kegiatan eksplorasi dimulai dari
survei tinjau hingga eksplorasi rinci dan telah melakukan estimasi sumberdaya
bahan galiannya. Setiap tahapan eksplorasi tersebut harus didokumentasikan
dalam bentuk laporan tertulis yang berisi seluruh kegiatan yang telah dilakukan
dan hasil yang diperoleh, terutama mengenai keterdapatan, sebaran, kualitas dan
kuantitas endapan bahan galian. Yang mana laporan ini sangat penting bagi usaha
pertambangan karena akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan
kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. Sedangkan bagi pemerintah, laporan
eksplorasi ini diperlukan dalam rangka inventarisasi bahan galian.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari pembuatan laporan mengenai pelaporan eksplorasi yaitu untuk
mengetahui tentang pelaporan eksplorasi lebih dalam lagi.
1.2.2 Tujuan

1
2

Tujuan dari pembuatan laporan mengenai pelaporan eksplorasi ini, antara


lain :
1. Dapat mengetahui mengenai dasar hukum pelaporan eksplorasi, dan
2. Dapat mengetahui susunan dan isi pelaporan eksplorasi.

2
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Hukum Pelaporan Eksplorasi


Laporan hasil kegiatan eksplorasi merupakan dokumentasi terakhir dari
setiap tahap eksplorasi. Laporan ini harus menggambarkan bentuk, sebaran,
ukuran, kuantitas dan kualitas endapan mineral dan harus memberikan status
terkahir mengenai sumberdaya mineral. Laporan hasil kegiatan eksplorasi ini
digunakan untuk menentukan tahap eksplorasi selanjutnya maupun studi
kelayakan tambang.
Laporan hasil kegiatan eksplorasi, estimasi sumberdaya mineral dan
batubara, serta estimasi cadangan mineral dan batubara merupakan faktor
penentu dalam keberlanjutan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral
dan batubara dan harus dilakukan pelaporan dengan baik dan benar sesuai sesuai
kaidah serta teknis yang berlaku secara umum.
Dalam pembuatan laporan harus didasarkan pada hasil kegiatan
eksplorasi, estimasi sumberdaya mineral dan batubara, serta estimasi cadangan
mineral dan batubara yang baik dan benar dan memenuhi prinsip dasar. Prinsip
dasar tersebut, antara lain :
1. Transparansi atau Transparency
Laporan hasil kegiatan eksplorasi serta estimasi sumberdaya dan
cadangan harus menyajikan informasi yang cukup dan juga jelas dan tidak
menimbulkan pengertian ganda, dan/atau menyesatkan terhadap laporan
tersebut.
2. Materialitas atau Materiality
Laporan hasil kegiatan eksplorasi serta estimasi sumberdaya dan
cadangan harus berisi semua informasi yang relevan dalam mendukung
suatu pernyataan ataupun kesimpulan dalam pembuatan laporan
eksplorasi, estimasi sumberdaya dan cadangan.
3. Kompetensi atau Competence
Laporan hasil kegiatan eksplorasi serta estimasi sumberdaya dan
cadangan harus didasarkan hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan
3
4

dan juga disusun oleh orang yang memiliki kemampuan yang sesuai
dengan kapasitas dan kapabilitas dalam membuat laporan sesuai dengan
keahliannya serta terikat oleh kode etik dan kode lainnya yang telah
ditetapkan oleh organisasi profesi yang menaunginya.
Laporan hasil kegiatan eksplorasi terbagi menjadi 2 (dua), antara lain :
1. Laporan berkala, dan
2. Laporan hasil kegiatan.
Ada beberapa dasar hukum yang digunakan dalam pelaporan eksplorasi,
antara lain :
1. Tata cara umum penyusunan laporan eksplorasi endapan bahan galian
didasarkan pada SNI 13-6606-2001.
2. Pedoman pelaporan, sumberdaya dan cadangan mineral didasarkan pada
SNI 4726:2011.
3. Pedoman pelaporan, sumberdaya dan cadangan batubara didasarkan
pada SNI 5015:2011.
4. The Australian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral
Resources and Ore Reserves (JORC Code, 2004 edition)
5. The Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral
Resources and Ore Reserves (The JORC Code, 2012 edition)
6. Pedoman pelaksanaan penyusunan, evaluasi, persetujuan rencana kerja
dan anggaran biaya, serta laporan pada kegiatan usaha pertambangan
mineral dan batubara didasarkan pada Keputusan Menteri Energi dan
Sumberdaya Mineral Republik Indonesia Nomor : 1806 K/30/MEM/2018.

2.2 Susunan dan Isi Pelaporan Eksplorasi


Laporan hasil kegiatan eksplorasi harus berisi, antara lain :
1. Berisi data dan informasi dari program eksplorasi yang berguna bagi
pemangku kepentingan baik itu sumberdaya mineral maupun cadangan,
2. Berisi informasi yang cukup untuk penilaian yang imbang,
3. Informasi harus relevan, yaitu dari konteks eksplorasi, pemercontoan baik
jenis, metode, interval, lokasi, metode agregasi data, status kepemilikan
lahan dan keriteria lainnya, dan
4. Berisi komentar dan diskusi dari hasil kegiatan eksplorasi, minimal ada
salah persepsi atau kesalahan dalam mengerti.
4
5

Adapun susunan beserta isi dari laporan hasil kegiatan eksplorasi, antara
lain :
Ringkasan
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Foto
Daftar Lampiran (peta, tabel hasil analisis dan lain sebagainya)
1. Pendahuluan
Dalam bab pendahuluan, mengemukakan informasi umum mengenai
daerah penyelidikan. Umumnya, informasi tentang hal ini diperoleh dari
literatur dan informasi paling baru menjelang penyelidikan. Bab
pendahuluan ini meliputi latar belakang pemilihan daerah, maksud dan
tujuan penyelidikan, lokasi daerah penyelidikan, keadaan lingkungan,
waktu penyelidikan, metoda dan peralatan yang dipakai serta pelaksana.
Judul sub – bab tidak saling mengikat, tetapi setidaknya hal-hal yang
bersifat umum di atas dicantumkan.
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Lokasi Daerah Penyelidikan
1.4 Keadaan Lingkungan
1.5 Waktu
1.6 Metoda dan Peralatan
1.7 Pelaksana
2. Geologi
Dalam bab geologi ini, mengemukakan informasi umum mengenai geologi
umum, geologi lokal dan sumber daya mineral serta penyelidik dan hasil
penyelidikan terdahulu.
2.1 Geologi Umum
2.2 Geologi Lokal dan Sumber Daya Mineral
2.3 Penyelidik dan Hasil Penyelidikan Terdahulu
3. Kegiatan Penyelidikan
Dalam bab kegiatan penyelidikan ini, mengemukakan seluruh rangkaian
kegiatan yang dilakukan selama penyelidikan, mulai dari persiapan,
5
6

pengumpulan data (kegiatan di lapangan) sampai pengolahan data


termasuk analisis laboratorium, dan pembuatan laporan. Umumnya, jenis
kegiatan tersebut sesuai dengan tahap eksplorasi dan berkaitan erat
dengan maksud dan tujuan penyelidikan. Sehingga kegiatan dalam laporan
prospeksi akan berbeda dengan kegiatan dalam laporan eksplorasi umum.
3.1 Penyelidikan Sebelum Lapangan
3.2 Penyelidikan Lapangan
3.2.1 Pemetaan Geologi
3.2.2 Penyelidikan Geokimia
3.2.3 Penyelidikan Geofisika
3.2.4 Pemboran, Sumur Uji, Parit Uji
3.2.5 Penyelidikan Lain (Hidrogeologi, K-3, dan Lain Sebagainya)
3.3 Penyelidikan Laboratorium
3.3.1 Analisis Kimia
3.3.2 Analisis Fisika
3.4 Pengolahan Data
3.4.1 Pengolahan Data Geologi (Permukaan, Pemboran, Sumur dan
Parit Uji)
3.4.2 Pengolahan Data (Geofisika, Geokimia, Mineral Berat)
4. Hasil Penyelidikan
Dalam bab hasil penyelidikan ini, menguraikan seluruh hasil kegiatan
penyelidikan yang telah dilakukan satu persatu, mulai dari pemetaan
geologi, penyelidikan geokimia, penyelidikan geofisika sampai metoda lain
yang dilakukan. Hasil penyelidikan tidak hanya mengemukakan data tetapi
harus disertai analisis berdasarkan acuan yang ada.
4.1 Geologi
4.2 Geokimia
4.3 Geofisika
4.4 Pemboran
4.5 Pemineralan
4.6 Estimasi Sumber Daya atau Cadangan
4.7 Hidrogeologi, K-3, dan Lain Sebagainya

5. Kesimpulan dan Saran


6
7

Dalam bab kesimpulan dan saran ini, mengemukakan kesimpulan


penyusun laporan mengenai penyelidikan, saran dilanjutkan atau tidak
kegiatan di daerah dan penciutan atau pelepasan daerah tersebut, dilihat
dari hasil interpretasi data lapangan maupun infrastruktur yang berkembang
di wilayah tersebut, serta pemecahan masalah.
6. Daftar Acuan
Daftar acuan disusun berdasarkan abjad penyusun. Penulisan acuan
dimulai dengan nama penyusun, tahun, judul, tempat pemuatan artikel
(majalah) dan penerbit.
7. Lampiran
Informasi pendukung (gambar, foto, daftar atau tabel, dan peta) yang tidak
secara langsung bertalian dengan teks dalam tubuh utama laporan
dimasukan ke dalam lampiran. Lampiran diberi tanda urut berupa huruf
kapital. Apabila lampiran berupa peta yang harus dilipat, nomor lampiran
hendaknya dapat terbaca tanpa membuka lipatan.

7
8

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan laporan mengenai


pelaporan eksplorasi, antara lain :
1. Dasar hukum pelaporan eksplorasi yaitu SNI 13-6606-2001, SNI
4726:2011, SNI 5015:2011, The Australian Code for Reporting of
Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves (JORC Code,
2004 edition), The Australasian Code for Reporting of Exploration Results,
Mineral Resources and Ore Reserves (The JORC Code, 2012 edition) dan
Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia
Nomor : 1806 K/30/MEM/2018.
2. Susunan dan isi pelaporan eksplorasi, antara lain ringkasan, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar foto, daftar lampiran, pendahuluan,
geologi, kegiatan penyelidikan, hasil penyelidikan, kesimpulan dan saran,
daftar acuan dan lampiran.

8
9

DAFTAR PUSTAKA

1. Machali. 2019. “Bahan Ajar Teknik Eksplorasi”. Diakses pada tanggal 23


April 2019 pada pukul 10.46 WIB.

2. Perhapi, BSN. 2011. “Pedoman Pelaporan, Sumberdaya dan Cadangan


Mineral”. perhapi.or.id. Diakses pada tanggal 23 April 2019 pada pukul
10.11 WIB.

3. Menteri Energi Sumberdaya dan Energi. 2018. “Pedoman Pelaksanaan


Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran
Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
Dan Batubara”. dpekepri.org. Diakses pada tanggal 23 April 2019 pada
pukul 11.25 WIB.

Anda mungkin juga menyukai