Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan :

 Rumah tangga adalah penyatuan dua budaya masing-masing dalam sebuah komitmen, oleh
karena itu butuh penyesuaian dan saling menghormati adanya perbedaan dalam kedua
kepribadian; pelanggaran komitmen dapat menyebabkan konflik yang berujung pada kekerasan
(Prianto, 2013).
 Kekerasan adalah sebuah ekspresi secara fisik maupun verbal agresif dan menyerang secara fisik
maupun psikologis kebebasan atau martabat seseorang (Soeroso, 2001; Dwi, 2009).
 KDRT adalah bentuk tindak kekerasan menimbulkan rasa sakit atas dasar perbedaan jenis
kelamin terutama terhadap perempuan, dapat berupa ancaman, paksaan, pembatasan kebebasan
dalam lingkup tertentu (Dwi, 2009).
 Berdasarkan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan pada tahun 2017 jumlah
kasus meningkat sebesar 74% (259.150 menjadi 348.446) dari 2016.
 PKDRT secara hukum diatur dalam UU No.23 tahun 2004.

Laporan kasus:
 Luka pertama berupa luka memar di dahi kiri, titik pusat luka 2 cm di kiri dari garis tengah tubuh
dan 4 cm diatas garis mendatar yang melalui mata, bentuk tidak teratur, ukuran panjang 3 cm dan
lebar 2 cm, batas tidak tegas, daerah di dalam garis batas luka terlihat sedikit menonjol atau
bengkak, warna kehijauan, disekitar luka tidak ada tanda kekerasan.
 Luka kedua berupa luka memar di pelipis kiri, bentuk tidak teratur, ukuran diameter 2 cm, batas
tidak tegas, luka terlihat sedikit menonjol atau bengkak, warna kehijauan.
 Luka ketiga berupa luka memar pada kelopak mata kiri, bentuk tidak teratur, ukuran panjang 3
cm lebar 3 cm, batas tidak tegas, luka terlihat sedikit menonjol atau bengkak, warna ungu
kehitaman.
 Luka keempat berupa luka memar pada pipi kiri, titik pusat luka 8 cm dari lubang telinga kiri,
bentuk tidak teratur, ukuran panjang 4 cm lebar 2,5 cm, batas tidak tegas, luka terlihat sedikit
menonjol atau bengkak, warna kemerahan.
 Terdapat empat buah luka memar pada wajah, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, luka terlihat
sedikit menonjol, luka pertama di dahi kiri, ukuran panjang tiga sentimeter, lebar dua sentimeter,
warna kehijauan. Luka kedua di pelipis kiri, ukuran diameter dua sentimeter, warna kehijauan.
Luka ketiga di kelopak mata kiri, ukuran panjang tiga sentimeter, lebar tiga sentimeter, warna
merah. Luka keempat di pipi kiri, ukuran panjang empat sentimeter, lebar dua koma lima
sentimeter, warna kemerahan.

Pembahasan :

 Pada kasus ini terdapat luka dengan kerusakan jaringan tanpa adanya diskontinuitas jaringan dan
pembuluh darah sesuai dengan definisi luka memar; warna merah kebiruan yang menandakan
kejadian baru saja terjadi (Dahlan, 2000).
 Menurut penelitian Aulia (2017), faktor penyebab seseorang melakukan KDRT meliputi faktor
perilaku e.g. kecemburuan suami terhadap istri dan faktor ekonomi (paling dominan).
 Dampak yang merugikan tersebut dapat meliputi trauma psikis e.g. rasa ketakutan, selalu
waspada, sering melamun, mudah menangis dll, fisik, dan sosial yang dapat berdampak pada
jangka pendek dan jangka panjang (Fajrini, 2018; Maisah, 2016)
 Tindakan KDRT yang dilakukan oleh suami terhadap istri dalam Islam dikenal dengan istilah
nusyuz (durhaka) dan hukumnya adalah haram. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an surat
an-Nisa/4:19 sebagai berikut :
Kesimpulan :

 Sesuai dengan UU RI No. 23 Thn 2004 kasus ini termasuk KDRT dan VeR digunakan sebagai
alat bukti hukum. Dampak yang menimpa korban adalah kekerasan fisik langsung yang
mengakibatkan korban menderita rasa sakit fisik, trauma psikis, sosial dalam jangka pendek dan
panjang.

Anda mungkin juga menyukai