Anda di halaman 1dari 3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tidak sehat ibu yang menjadi faktor

dominan terjadinya ISPA pneumonia pada Balita. Desain penelitian menggunakan studi
epidemiologi dengan rancangan kasus kontrol mempelajari pengaruh paparan perilaku tidak
sehat ibu terhadap kejadian ISPA Pneumonia Balita. Besar sampel 54 orang, yaitui 24 Ibu Balita
penderita ISPA Pneumonia (kelompok kasus) dan 30 ibu Balita Sehat (kelompok kontrol).
Pengambilan data menggunakan kuesioner, untuk menganalisis besarnya faktor resiko digunakan
perhitungan Rasio Relatif (RR). Terdapat 18 perilaku tidak sehat ibu yang menjadi faktor resiko
terjadinya ISPA pneumonia Balita. Hasil tersebut menunjukkan bahwa, ISPA akan lebih mudah
terjadi pada balita yang ibunya berperilaku tidak sehat. Kata kunci: resiko, perilaku ibu,
pneumonia balita (Sundari, Siti, Pratiwi, 2014).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi pada saluran pernapasan baik
saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan berbagai spektrum penyakit dari
infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. ISPA sering dijumpai di negara-
negara berkembang. Di Bali, ISPA merupakan penyakit tersering dan menempati posisi pertama
sepuluh besar penyakit terbanyak yang tercatat di puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk melihat
faktor- faktor yang berhubungan dengan ISPA. Penelitian ini menggunakan studi analitik cross-
sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 165 orang yang diambil secara konsekutif pada
lima taman kanak-kanak di Kelurahan Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur. Hasil penelitian
menggunakan uji chi-square menyatakan bahwa terdapat hubungan antara status gizi ( p <
0,0001; RP = 1,593; IK 95% 1,314; 1,930), paparan terhadap asap rokok (p < 0,0001; RP =
1,758; IK 95% 1,359; 2,274), pola pemberian ASI (p < 0,0001; RP = 1,592; IK 95% 1,184;
2,141) dan kepadatan hunian (p < 0,0001; RP = 1,708; IK 95% 1,379; 2,116) dengan kejadian
ISPA. Sedangkan status imunisasi dasar, berat, dan tingkat pendidikan ibu tidak terdapat
hubungan yang bermakna dengan kejadian ISPA. Prevalensi ISPA pada siswa taman kanak-
kanak cukup tinggi (63%) dan terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi, paparan asap
rokok, pola pemberian ASI, dan kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada siswa taman
kanak-kanak. Rekomendasi dalam upaya penurunan angka kejadian ISPA berupa peningkatan
sikap dan pengetahuan masyarakat tentang faktor-faktor pencetus terjadinya suatu penyakit
khususnya ISPA dengan cara penyuluhan kesehatan (Lebuan widyanata dkk, 2017).
Most of the clinical research conducted with the goal of improving health is not
generalizable to nonresearch settings. In addition, scientists often fail to replicate each other's
findings due, in part, to lack of attention to contextual factors accounting for their relative
effectiveness or failure. To address these problems, we review the literature on assessment of
external validity and summarize approaches to designing for generalizability. When investigators
conduct systematic reviews, a critical need is often unmet: to evaluate the pragmatism and
context of interventions, as well as their effectiveness. Researchers, editors, and grant reviewers
can implement key changes in how they consider and report on external validity issues. For
example, the recently published expanded CONSORT figure may aid scientists and potential
program adopters in summarizing participation in and representativeness of a program across
different settings, staff, and patients. Greater attention to external validity is needed to increase
reporting transparency, improve program dissemination, and reduce failures to replicate research
(Huebschmann, Leavitt, & Glasgow, 2019).
Most of the clinical research conducted with the goal of improving health is not
generalizable to nonresearch settings. In addition, scientists often fail to replicate each other's
findings due, in part, to lack of attention to contextual factors accounting for their relative
effectiveness or failure. To address these problems, we review the literature on assessment of
external validity and summarize approaches to designing for generalizability. When investigators
conduct systematic reviews, a critical need is often unmet: to evaluate the pragmatism and
context of interventions, as well as their effectiveness. Researchers, editors, and grant reviewers
can implement key changes in how they consider and report on external validity issues. For
example, the recently published expanded CONSORT figure may aid scientists and potential
program adopters in summarizing participation in and representativeness of a program across
different settings, staff, and patients. Greater attention to external validity is needed to increase
reporting transparency, improve program dissemination, and reduce failures to replicate research
(Bednarczyk, Ellingson, & Omer, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Bednarczyk, R. A., Ellingson, M. K., & Omer, S. B. (2018). Human Papillomavirus Vaccination
Before 13 and 15 Years of Age: Analysis of National Immunization Survey Teen Data. The
Journal of Infectious Diseases, (Xx Xxxx), 1–5. https://doi.org/10.1093/infdis/jiy682
Huebschmann, A. G., Leavitt, I. M., & Glasgow, R. E. (2019). Making Health Research Matter:
A Call to Increase Attention to External Validity. Annual Review of Public Health, 40(1),
45–63. https://doi.org/10.1146/annurev-publhealth-040218-043945
Lebuan widyanata dkk, A. (2017). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI
SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK DI
KELURAHAN DANGIN PURI KECAMATAN DENPASAR TIMUR TAHUN 2014. E-
JURNAL MEDIKA.
Sundari, Siti, Pratiwi, K. (2014). Perilaku Tidak Sehat Ibu yang Menjadi Faktor Resiko
Terjadinya ISPA Pneumonia pada Balita. Jurnal Pendidikan Sains.

Anda mungkin juga menyukai