Anda di halaman 1dari 16

Lembaga Penanggulangan

Bencana di Indonesia

Kelompok 1
Ayunita Rahmah
Donatul Fitri Fauza
Winda Putri Efrina
Zulfi Ardiansyah Arab
Bencana

Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 menjelaskan


bahwa bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Penanggulangan Bencana

• Menurut UU No 24 Tahun 2007,


penanggulangan bencana adalah
serangkaian upaya yang meliputi
penetapam kebijakan pembangunan
yang beerisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi.
Lembaga Penanggulangan Bencana di
Indonesia

Di dalam UU tersebut, diamanatkan


Sejak tahun 2001, untuk dibentuk badan baru, yaitu
Pemerintah Indonesia telah Badan Nasional Penanggulangan
memiliki kelembagaan Bencana (BNPB) menggantikan
penanggulangan bencana Badan Koordinasi Nasional
seperti tertuang dalam Penanganan Bencana (Bakornas-PB)
Keputusan Presiden Nomor 3 dan Badan Penanggulangan
Tahun 2001 tentang Badan Bencana Daerah (BPBD)
Koordinasi Nasional menggantikan Satkorlak dan Satlak
Penanggulangan Bencana di daerah. Sistem pendanaan
danPenanganan Pengungsi penanggulangan bencana dalam
sebagaimana telah diubah mekanisme Bakornas PB
dengan Keputusan Presiden dilaksanakan melalui anggaran
Nomor 111 Tahun 2001. masing-masing departemen/satuan
kerja pemerintah.
1. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan
Bencana)

• Badan Nasional Penanggulangan


Bencana (BNPB) adalah sebuah
lembaga pemerintah non departemen
yang mempunyai tugas membantu
Presiden Republik Indonesia dalam :
mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan penanganan
bencana dan kedaruratan secara
terpadu
Tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB)
Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia No.8 Tahun 2008 Pasal 2, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana mempunyai tugas :

memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana

Menetapkan standarisasi

Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana ke masyarakat

Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana

menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan internasional;

mempertanggung jawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;

melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundangundangan

menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.


Wewenang BNPB

BNPB juga berwenang menyusun


dan menetapkan persyaratan
analisis resiko bencana.
Sementara kegiatan lain
kewenangan dan tanggung
Fungsi dan wewenang lain dari
jawabnya menyebar baik di dalam
BNPD adalah merumuskan
tubuh pemerintah sendiri,
dan menetapkan kebijakan
maupun keluar di luar pemerintah.
penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi
dengan bertindak secara cepat
dan tepat serta efektif dan
efisien.
2. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah


(BPBD) adalah lembaga pemerintah non
departemen yang melaksanakan tugas
penanggulangan bencana didaerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/Kota dengan
berpedoman pada kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
Tugas Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD)
Sesuai UU No. 24 Tahun 2007 Pasal 4, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Memiliki Tugas:

Menetapkan pedoman dan Menyusun, menetapkan


pengarahan terhadap usaha Menetapkan standarisasi dan menginformasikan peta
penanggulangan bencana rawan bencana.

Melaporkan Mempertanggung
Melaksanakan kewajiban
penyelenggaraan jawabkan penggunaan
lain sesuai dengan
penanggulangan bencana anggaran yang diterima
peraturan prundang-
kepada kepala Daerah dari anggaran pendapatan
undangan.
setiap sebulan sekali belanja daerah.
Wewenang Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD)
Pemerintah Daerah memiliki kewenanganan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana yang ditetapkan
sbb :

Gubernur/Bupati/Wa
likota bersama DPRD

Gubernur/Bupati/Wali
kota:
Koordinasi

Rapat koordinasi
Koordinasi
penanggulangan
penyelenggaraan
bencana dilakukan
Koordinasi BPBD penanggulangan Kerjasama yang
minimal 1 (satu) kali
dengan instansi atau bencana dapat melibatkan peran
dalam satu tahun
lembaga dilakukan melalui serta negara lain
dan sewaktu-waktu
kerjasama dengan
sesuai dengan
lembaga/organisasi
kebutuhan
Tanggung jawab pemerintah dalam penyelenggaraan PB

pengurangan
Tanggung jawab
risiko bencana
Pemerintah
dan pemaduan
dalam
pengurangan
penyelenggaraan
risiko bencana
penanggulangan
dengan program
bencana meliputi:
pembangunan;

penjaminan
pemenuhan hak perlindungan
masyarakat dan masyarakat dari
pengungsi yang dampak bencana;
terkena bencana
Wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan PB

pembuatan
penetapan kebijakan perencanaan
penanggulangan pembangunan yang penetapan status dan
bencana selaras dengan memasukkan unsur- tingkatan bencana
kebijakan unsur kebijakan nasional dan daerah;
pembangunan nasional; penanggulangan
bencana;
Tanggung jawab pemerintah daerah dalam penyelenggaraan

penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena


bencana sesuai dengan standar pelayanan minimum;

perlindungan masyarakat dari dampak bencana;

pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana


dengan program pembangunan; dan

pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah yang memadai
Wewenang pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan
penetapan kebijakan
penanggulangan bencana
pada wilayahnya selaras
dengan kebijakan
pembangunan daerah;
pembuatan perencanaan
pengendalian pembangunan yang
pengumpulan dan memasukkan unsur-unsur
penyaluran uang atau kebijakan
barang yang berskala penanggulangan
provinsi, kabupaten/kota. bencana;

perumusan kebijakan
pelaksanaan kebijakan
pencegahan penguasaan
kerja sama dalam
dan pengurasan sumber
penanggulangan bencana
daya alam yang melebihi
dengan provinsi dan/atau
kemampuan alam pada
kabupaten/kota lain;
wilayahnya; dan
pengaturan penggunaan
teknologi yang berpotensi
sebagai sumber ancaman
atau bahaya bencana pada
wilayahnya;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai