K)
Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana Di Kabupaten Garut
I. LATAR BELAKANG
Kabupaten Garut, Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia
(IRBI) yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) tahun 2011, menempati urutan pertama daerah rawan
bencana kategori kabupaten/kota di Indonesia. Adapun Indeks
Rawan Bencana Indonesia (IRBI) merupakan suatu perangkat
analisis kebencanaan yang menunjukkan riwayat nyata
kebencanaan yang telah terjadi dan menimbulkan kerugian pada
suatu wilayah hingga tingkat kabupaten/kota.
2. TUJUAN
Tujuan Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana ini adalah,
untuk :
1. memberikan panduan yang memadai dalam mengkaji risiko
setiap bencana yang ada di daerahnya;
2. mengoptimalkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
dengan berfokus kepada perlakuan beberapa parameter
risiko dengan dasar yang jelas dan terukur;
3. menyelaraskan arah kebijakan penyelenggaraan
penanggulangan bencana antara pemerintah pusat, provinsi
dan kabupaten/kota dalam kesatuan tujuan.
4. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp. ...... termasuk PPN dibiayai APBD Kabupaten Garut Tahun
Anggaran 2019.
5. RUANG LINGKUP
5.1 Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup Wilayah Kajian adalah di Wilayah Kabupaten Garut
memiliki luas wilayah 307.407 Ha. Secara geografis terletak
diantara 6°57’34” – 7°44’57” Lintang Selatan dan 107°24’3” –
108° 24’34” Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Sumedang
Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya
Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia
Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Cianjur.
6. PERISTILAHAN
1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
7. DASAR HUKUM
Penyusunan Kajian Risiko Bencana Kabupaten Garut dibuat
berdasarkan landasan hukum yang berlaku di Indonesia.
Landasan hukum tersebut adalah sebagai berikut:
8. METODOLOGI
Berikut adalah metodologi pengerjaan kegiatan Kajian Risiko
Bencana yang secara umum dibagi ke dalam beberapa tahapan
umum, yaitu:
1) Tahap perencanaan dan persiapan kerja, yaitu
mempersiapkan jadwal kerja dan pengumpulan data-data dan
desk study bagi kegiatan Kajian Risiko Bencana, meliputi
identifikasi karakteristik wilayah bencana yang ada di
Kabupaten Garut.
2) Tahap survey dan observasi lapangan.
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)
KABUPATEN GARUT
9
Kerangka Acuan Kerja (K.A.K)
Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana Di Kabupaten Garut
A. Ketua Tim
Latar Belakang : S1 Geologi
Jumlah Orang : 1 (satu) orang
Pengalaman : Minimal 5 (lima) Tahun di bidang geologi
Tugas : Melaksanakan koordinasi kerja baik
dengan Tenaga ahli, assistant professional
staff dan surveyor maupun dengan pengguna
jasa, mengambil keputusan strategis
terkait dengan pekerjaan, menyusun rencana
kerja, merekapitulasi seluruh hasil kajian
dari berbagai sudut pandang, dan memimpin
proses kegiatan.
B. Tenaga Ahli
1) Latar Belakang : S1 Geologi
Jumlah Orang : 1 (satu) orang
Pengalaman : Minimal 3 (3) Tahun di bidang
geologi
Tugas : Membantu ketua tim, dalam
pelaksanaan pekerjaan, keterkaitan
fungsional dalam konteks risiko
kebencanaan, dan membantu merumuskan
tindak lanjut hasil kajian.
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)
KABUPATEN GARUT
10
Kerangka Acuan Kerja (K.A.K)
Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana Di Kabupaten Garut
C. Drafter
Jumlah Orang : 1 (satu) orang
Pengalaman : Minimal 3 (3) Tahun di bidang
Drafter GIS
Tugas : Membantu ketua timdan tenaga ahli,
dalam pelaksanaan pekerjaan,
keterkaitan fungsional dalam konteks
pemetaan risiko kebencanaan.
12. PELAPORAN
Jenis laporan yang harus disusun terdiri atas:
a. Laporan Pendahuluan (inception report), diserahkan
paling lambat 30 hari kalender setelah
penandatanganan SPMK. Laporan pendahuluan sekurang-
kurangnya berisikan latar belakang penyelenggaraan
kegiatan, tujuan pengerjaan, ruang lingkup materi,
metodologi pengerjaan, tenaga ahli yang digunakan,
dan skenario pelaksanaan pengkajian.
b. Laporan Akhir (Final Report), laporan ini merupakan
penyempurnaan dari draft laporan akhir dan
diserahkan sebelum tanggal berakhirnya kontrak.
Materi yang ada di dalam laporan akhir sesuai dengan
pedoman penyusunan kajian risiko bencana yang
berlaku. Dalam laporan akhir ini pula dilampirkan
softcopy Laporan (dalam bentuk CD).
13. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk menjadi
pedoman bagi pelaksanaan pekerjaan Kajian Risiko Bencana Tahun
Anggaran 2019.