KATA PENGANTAR
Penyusun
CV. TUNAS
ii
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang I – 1
1.2 Profil Daerah Kabupaten Purworejo I – 3
1.3 Proses Penyusunan dan Perumusan Isu Prioritas I – 13
1.4 Maksud dan Tujuan Penulisan Dokumen IKPLHD I – 15
1.5 Ruang Lingkup Penulisan I – 16
BAB II METODOLOGI
2.1 Metodologi II – 1
iii
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
DAFTAR TABEL
iv
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
DAFTAR GAMBAR
v
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I. BAB I
PENDAHULUAN
I-1
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-2
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-3
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
dengan ketinggian 325 mdpl dan jumlah penduduk sebesar 44.430 jiwa.
Sementara kecamatan dengan wilayah tersempit adalah Kecamatan
Kutoarjo, yaitu seluas 37.59 km2 dengan ketinggian 26 mdpl dan jumlah
penduduk sebesar 59.668 jiwa.
Penataan ruang di Kabupaten Purworejo diatur dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 10 Tahun 2021 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2041.
Penetapan RTRW tersebut telah disesuaikan dengan
perkembangan/dinamika penggunaan lahan, kebutuhan untuk penataan
ruang terutama dalam memberikan arahan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang, proyek Strategis Nasional di wilayah
dan sekitar wilayah Kabupaten Purworejo, serta perubahan tujuan,
kebijakan, dan strategi penataan ruang daerah.
Pada umumnya, sebaran lahan kritis yang terdapat di wilayah
Kabupaten Purworejo berada pada area perbukitan, dimana area
perbukitan tersebut merupakan daerah hulu dari daerah tangkapan air
(DTA) atau daerah aliran sungai (DAS Bogowonto dan Cokroyasan) yang
ada di Kabupaten Purworejo. Dampak dari keberadaan lahan kritis
tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan hidrologis wilayah
DAS. Dampak lain dari keberadaan lahan kritis tersebut dapat dilihat
ketika terjadi hujan diatas normal pada wilayah DAS bagian hulu. Pada
kondisi ini debit sungai relatif lebih tinggi dan disertai warna air yang
keruh oleh bahan bahan sedimen, yang selanjutnya bahan bahan
sedimen tersebut akan diendapkan di sekitar muara sungai.
Terjadinya erosi tanah merupakan tahap awal proses degradasi
lahan yang selanjutnya akan menjadi lahan kritis. Disamping faktor
kecuraman lereng dan kepekaan tanah terhadap erosi (erodibilitas
tanah), di daerah tropis basah faktor curah hujan (erosivitas lahan)
memberikan kontribusi yang nyata terjadinya erosi. Faktor lain yang
mempengaruhi terjadinya lahan kritis adalah faktor manusia dalam hal
pengelolaan lahan. Praktek budidaya pertanian yang tidak
I-4
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-5
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-6
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-7
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-8
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-9
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
120.000 ton bijih besi per minggu atau 6.240.000 ton bijih besi per
tahun. Berdasarkan hasil penelitian geologi dan geoteknik terhadap
lokasi cadangan diperkirakan terdapat 180.000.000 m³ cadangan pasir
besi (iron sand) yang mengandung biji besi 163.000.000 ton.
Potensi di sektor perikanan juga cukup besar yaitu di Kecamatan
Purwodadi yang merupakan kecamatan dengan produksi ikan tertinggi
sebesar 10.077 dengan nilai sebesar 74.781.400 diikuti Desa Jatikontal
3.905 dengan nilai produksi sebesar 18.884.455. Selanjutnya
adalah Desa Keburuhan dan Kertojayan dengan nilai produksi 8.096.500
dan 2.046.500. Beberapa jenis ikan yang umum dijumpai di daerah ini
adalah ikan bawal, layur, tengiri, udang dan lain-lain.
Potensi kawasan pesisir secara umum dapat dikembangkan
menjadi pusat pertumbuhan baru yang lebih menekankan pada sektor
pariwisata yang didukung sektor pertanian dan perikanan. Perkembangan
ini tidak lain dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan masyarakat
melalui diversifikasi usaha yang selanjutnya untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Purworejo.
Karakteristik daerah selatan ini memiliki gerakan ombak
yang agak besar yang menyebabkan ketebalan lumpur kecil dan salinitas
agak tinggi meskipun terdapat aliran air tawar dari sungai. Kondisi ini
sesuai jika lahan ini ditanami dengan mangrove yang juga bisa
membantu mengatasi terjadinya bencana tsunami karena vegetasi akan
berfungsi sebagai pemecah gelombang dan juga melindung pantai dari
abrasi serta intrusi air laut.
I-10
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-11
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-12
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-13
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-14
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-15
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-16
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
I-17
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
II. BAB II
METODOLOGI
2.1 METODOLOGI
II-1
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
II-2
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
3. Wawancara
Merupakan metode untuk mendapatkan data dengan
melakukan komunikasi secara langsung dengan stakeholder,
diantaranya adalah Pemerintah Daerah terkait, swasta, maupun
masyarakat. Data/informasi yang diperoleh dari hasil
diskusi/wawancara ini dapat menjadi penguat bagi data yang
diperoleh dari hasil studi pustaka/literatur dan survei lapangan.
II-3
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
III-1
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
III-2
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
III-3
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
III-4
LAPORAN PENDAHULUAN
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2023
IV. BAB IV
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Tabel 4.1
Jadwal Pelaksanaan
Jangka Waktu
Pelaksanaan
No. Uaian Kegiatan
Bulan I Bulan II
1. Persiapan
3. Penyusunan Laporan
4. Presentasi Laporan
IV-1