Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION

TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)

TERMS OF REFERENCE
ACTIVITY
FORUM GROUP DISCUSSION (FGD)
KAJIAN ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH TERKAIT
PENANGGULANGAN BENCANA DAN RPB

I. Pendahuluan

Dalam UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, pada pasal 36, Pemerintah dan
Pemerintah Daerah, sesuai dengan kewenangannya, memiliki kewajiban untuk menyusun
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Penyusunan ini akan dikoordinasikan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selanjutnya dalam PP 21 Tahun 2008, disebutkan
perlu adanya penyelenggaraan penanggulangan bencana, penyusunan rencana meliputi kajian
ancaman & kerentanan, analisis dampak, tindakan pengurangan risiko bencana, mekanisme
kesiapan & penanggulangan, dan alokasi tugas-wewenang-sumberdaya. Adapun
penyelenggaraan penanggulangan bencana ini bertujuan untuk menjamin terselenggaranya
pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan
menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko,
dan dampak bencana.

Sebagai bentuk implementasi, BPBD berkoordinasi dengan SKPD yang terkait dengan upaya
penanggulangan bencana, untuk menyusun dan me-Review atau meninjau ulang dokumen RPB
Daerah. Secara umum setiap SKPD diharapkan memiliki program dan anggaran untuk
mengurangi risiko bencana yang ada di daerahnya. Hal ini perlu diakukan sebagai salah satu
bentuk implementasi prioritas dalam Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR)
yakni “investing in disaster risk reduction for resilience” (investasi dalam pengurangan risiko
bencana untuk membangun ketangguhan). Investasi ini diharapkan dapat mengurangi jumlah
kerugian akibat bencana khususnya di daerah-daerah rawan bencana. Semakin meningkatnya
risiko bencana, maka akan semakin besar juga kerugian yang terjadi. Semua pihak termasuk
pemerintah perlu melakukan investasi untuk mengurangi risiko dan juga membangun
ketangguhan di tempatnya. Dalam konteks pemerintahan di daerah, hal ini berarti bahwa SKPD
pun perlu mulai menginvestasikan dana dalam bentuk program-program terkait pengurangan
risiko bencana di daerah. SKPD harus memberi prioritas dalam rencana strategisnya untuk
melaksanakan program dalam pengurangan risiko bencana dan SKPD yang belum mendapat
alokasi keuangan dari pemerintah daerah dalam pengurangan risiko bencana harus mulai
mendapatkan perhatian.

Kegiatan FGD Kajian Alokasi Anggaran Pemerintah terkait Penanggulangan Bencana dan RPB
yang dilaksanakan oleh TATTs dan FPT-PRB Provinsi diharapkan dapat membantu daerah
untuk berkoordinasi antar perangkat daerah dan memperoleh data mengenai program
pemerintah dan anggaran serta pengeluarannya dalam kegiatan terkait Penanggulangan
Bencana. Kajian lebih lanjut yang dilakukan melalui Kajian Alokasi Anggaran Pemerintah terkait
Penanggulangan Bencana dan RPB Provinsi ini dilakukan untuk melihat program-program
pengurangan risiko bencana dalam kegiatan provinsi dan anggaran yang dialokasikannya serta

Hal 1 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
membandingkannya dengan anggaran SKPD dalam APBD setiap tahunnya dan realisasi APBD
tersebut.

Hasil Review terkait kegiatan/program di setiap SKPD terkait akan dijadikan bahan kajian lebih
lanjut untuk meninjau sudah sejauh apa investasi atau anggaran daerah dalam hal
penanggulangan bencana dan selanjutnya efektivitas dari anggaran pun dapat ditinjau dengan
membandingkannya dengan pencapaian pengurangan tingkat risiko bencana di daerah.
Harapannya penggunaan dana penanggulangan bencana dapat dilakukan secara lebih terarah
ke depannya, serta advokasi terkait investasi dalam hal penanggulangan bencana di daerah
dapat dilakukan dengan lebih efektif.

II. Tujuan
FGD kajian alokasi anggaran pemerintah dan RPB terkait penanggulangan bencana bertujuan
untuk:

1. Mengetahui kegiatan dan alokasi anggaran Penanggulangan Bencana (PB) pada


berbagai SKPD dan non SKPD terkait bencana di provinsi sasaran, termasuk pada BPBD.
2. Melakukan pemetaan kegiatan, anggaran BPBD dan SKPD maupun lembaga lain terkait
kegiatan Penanggulangan Bencana (PB) di daerah.
3. Menyusun rekomendasi dari hasil kajian alokasi anggaran pemerintah dan RPB terkait
penanggulangan bencana.
4. Memberikan ruang kolaborasi dan membangun awareness untuk pemerintah
daerah/BPBD dan SKPD serta stakeholder terkait mengenai kegiatan penanggulangan
bencana yang telah dan akan dilakukan di daerah sesuai dengan RPB yang ada.

III. Deskripsi Kegiatan


Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) direncanakan untuk memfasilitasi aktivitas Kajian
Alokasi Anggaran Pemerintah terkait Penanggulangan Bencana dan RPB di provinsi-provinsi
sasaran, mengumpulkan data dan mengkonfirmasi hasil-hasil Kajian Alokasi Anggaran
Pemerintah terkait Penanggulangan Bencana dan RPB yang difokuskan pada persebaran dan
pengalokasian anggaran di setiap SKPD di daerah-daerah sasaran, serta membangun peranan
Pemerintah/Pimpinan dalam kegiatan penanggulanan bencana. Selain untuk membangun
kesadaran penanggulangan bencana, FGD ini juga bermaksud untuk mempertemukan dan
membangun jaringan antara Perguruan Tinggi, BPBD dengan pemerintah daerah dalam
pelaksanaan penanggulangan bencana, sehingga kolaborasi antar stakeholder juga dapat
terbangun.

Kegiatan FGD memiliki fokus utama yakni Kajian Alokasi Anggaran Pemerintah terkait
Penanggulangan Bencana dan RPB. FGD dilakukan untuk melakukan komunikasi, validasi dan
konfirmasi kepada seluruh SKPD yang memiliki keterkaitan dengan pengalokasian dan
penganggaran dana untuk kegiatan penanggulangan bencana di satuan kerjanya, seperti yang
sudah ditetapkan di dokumen RPB. FGD merupakan kegiatan bagian dari komunikasi, validasi
dan mendapat pengumpulan data terkait anggaran untuk kegiatan PRB di daerah.

Hal 2 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
IV. Manfaat/Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan FGD Kajian Alokasi Anggaran Pemerintah terkait
Penanggulangan Bencana dan RPB yaitu:

a. Mengidentifikasi kegiatan dan alokasi anggaran perangkat daerah terkait kegiatan


penanggulangan bencana.
b. Memetakan atau mengetahui dan mengadvokasi anggaran pemerintah dalam kegiatan
penanggulangan bencana di daerah.
c. Memperkuat koordinasi dan kolaborasi kegiatan antar kegiatan di SKPD pemerintah
daerah dan BPBD, khususnya terbangun jaringan yang kuat antara Perguruan Tinggi, BPBD,
dan para pelaku penanggulangan bencana seperti DPR, Gubernur, Pemda, F-PRB, NGO,
tokoh adat, serta stakeholder terkait penanggulangan bencana lainnya.
d. Adanya rekomendasi untuk pemutakhiran dokumen RPB Provinsi.
e. Adanya dokumen acuan advokasi penganggaran di daerah dalam penanggulangan bencana.

Manfaat/Hasil yang diharapkan dari FGD yaitu tersusunnya program dan kegiatan
penanggulangan bencana serta alokasi penganggaran yang strategis di setiap provinsi.

V. Peserta FGD
Sasaran undangan dari kegiatan FGD Kajian Alokasi Anggaran Pemerintah terkait
Penanggulangan Bencana dan RPB ini yaitu Bappeda, Pemerintah Daerah/SKPD, BPBD, Forum
Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana, TNI, Polri, serta stakeholder terkait
penanggulangan bencana lainnya termasuk Forum PRB, NGO, lembaga masyarakat adat, tokoh
agama, tokoh wanita, dan lain-lain .

Catatan :
Daerah diharapkan dapat mempersiapkan dokumen RPB Provinsi (jika ada dan bersedia), serta
membawa dokumen terkait kegiatan/program dan anggaran di masing-masin SKPD/Lembaga.

VI. Lembaga yang Bertanggungjawab


Insitusi yang bertanggung jawab pada kegiatan ini yaitu Tim Forum Perguruan Tinggi untuk
Pengurangan Risiko Bencana untuk TATTs, dengan dukungan dari BPBD kedelapan provinsi
dan tim TATTs MCI lokal di kedelapan provinsi.

VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan Kegiatan akan berlangsung selama 1 hari tentatif pada bulan Mei 2018, dan
direncanakan dilakukan secara simultan dengan pelaksanaan FGD Sosialisasi dan Lokalatih
Pedoman KKN Tematik mengenai PRB. FGD dilaksanakan selama 1 hari dari Pk. 09.00 hingga Pk
16.15.

VIII. Agenda Tentatif


Agenda tentative FGD adalah sebagai berikut.

Hal 3 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
 Hari -1. Pelaksanaan Kegiatan FGD Kajian Alokasi Anggaran Pemerintah terkait
Penanggulangan Bencana dan RPB di BPBD Provinsi/ Perguruan Tinggi/ Hotel yang
dihadiri oleh Pemerintah Daerah dan perangkat/SKPD dan lembaga terkait lainnya.

(Draft Agenda) FORUM GROUP DISCUSSION


ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH TERKAIT PENANGGULANGAN BENCANA DAN RPB
Provinsi…, .... ......... 2018

Waktu Acara PIC

Hari-0 Pertemuan Koordinasi Tim FPT-PRB Provinsi, Tim


TATTs ITB, Tim Reviewer
Hari-1 Kajian Alokasi Anggaran Pemerintah
terkait Penanggulangan Bencana dan RPB
08.30-09.00 Registrasi
09.00-09.30 Pembukaan MC :..
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya TATTs/FPT PRB Papua
Laporan Panitia/TATTs-FPT PRB
Sambutan sekaligus pembukaan dari BPBD
Provinsi
Foto Bersama
09.30-10.00 Materi pengantar FGD FPT PRB Provinsi
(Penjelasan tujuan, mekanisme/metodologi,
tools dan capaian FGD)
10.00-10.15 Coffee break
10.15-12.00 Review kegiatan dan program sesuai dokumen Fasilitator : FPT PRB
RPB dengan panduan pertanyaan kunci pada Provinsi dan ITB
kuesioner

12.00-13.00 ISHOMA (peserta diharapkan


mempelajari dan membaca
hasil)
13.30-15.30 Diskusi Fasilitator : FPT PRB
1. Pembahasan hasil Review kegiatan dan Provinsi dan ITB
program
2. Hambatan dan tantangan
3. Rekomendasi
15.30-16.00 Diskusi umum dan Perumusan Hasil serta Fasilitator : FPT PRB
rekomendasi Kajian Alokasi Anggaran Provinsi dan ITB

Hal 4 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
Pemerintah terkait Penanggulangan Bencana
dan RPB,
16.00-16.15 Penutupan FGD Ka BPBD Prov
Hari-2 Guideline KKN Tematik
*Kegiatan acara detail dapat disesuikan kebutuhan masing-masing daerah.

IX. Metode FGD


Metode FGD akan dilakukan dengan penyebaran kuesioner, pengisian kuesioner dengan
menggunakan kertas metaplan dan plano, diskusi hasil pengisian kuesioner, diskusi tantangan
dan hambatan, serta rekomendasi. Proses diskusi akan dipimpian oleh fasilitator dari FPT-PRB.
Form Kuesioner diberikan pada Lampiran TOR ini.

X. Fasilitator FGD
Fasilitator FGD terdiri dari Tim FPT-PRB Provinsi serta Tim Forum Perguruan Tinggi
Pengurangan Risiko Bencana (diwakili oleh Pusat Penelitian Mitigasi Bencana-ITB/PPMB-ITB)

Peran Fasilitator FGD:


 Memimpin diskusi dengan mengajukan key issues yang sudah dibuat dalam Lampiran,
mengarahkan diskusi bila melesat dari key issues yang diajukan. mengumpulkan masukan-
masukan peserta (“post-it” note), menempelkan “post-it” note ke dalam Flipchart yang
tersedia, dan membahas hasil masukan-masukan peserta. Serta menjaga/memonitor
waktu diskusi per-key issue.
 Menyimpulkan hasil FGD hari itu kedalam Bahasa Inggris pada hari yang sama, sehingga
UF DRR TATTs team (ITB) dapat menyiapkan laporan hasil survey kepada Mercy TATTs.

XI. Alat dan Bahan


Adapun alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan FGD diantaranya :
 Daftar hadir peserta dan keterangan kontak
 Pengantar-pengantar FGD
 Lembar Flipchart yang sudah dirancang dengan poin-poin diskusi
 Kertas memo “post-it” berwarna untuk peserta menuliskan masukannya
 Alat tulis untuk peserta menulis masukannya

*****Terima kasih atas kerjasama Anda*****

Hal 5 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)

LAMPIRAN
KUESIONER

KAJIAN KAJIAN ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH TERKAIT PENANGGULANGAN BENCANA


DAN RPB TERHADAP KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH – DAFTAR
PERTANYAAN KUNCI UNTUK FGD

KETERANGAN RESPONDEN
Provinsi Nama Responden
SKPD/Lembaga Posisi
Nama Pewawancara Jenis Kelamin
Tanggal Wawancara Kontak Responden

KETERANGAN UMUM
Penjelasan singkat tugas pokok dan fungsi SKPD/Lembaga

KEGIATAN PRB SKPD/LEMBAGA KAITANNYA DENGAN DOKUMEN RPB


Pertanyaan Kunci :
Apa saja program dan kegiatan penanggulangan bencana yang dilaksanakan sesuai tugas pokok
dan fungsi SKPD/Lembaga yang sesuai indikator capaian yang ditetapkan pada dokumen RPB?
1. Apakah ada kegiatan terkait kegiatan atau program penanggulangan bencana yang
sesuai seperti ditetapkan di Dokumen RPB pada SKPD/Lembaga Anda?
1.1 Jika ya/ada :
Program atau kegiatan penanggulangan bencana apa saja yang pernah/sedang/akan
dilaksanakan tersebut? (Dilengkapi tahun pelaksanaan)

1.2 Berapa anggaran yang dialokasikan untuk program penanggulangan bencana tersebut?

Jika tidak/tidak ada :


1.3 Kenapa Lembaga/Dinas Anda tidak memiliki program atau kegiatan terkait
penanggulangan bencana? Tantangan apa sehingga dinas Anda tidak memiliki anggaran
untuk kegiatan penanggulangan bencana?

2. Apakah ada bentuk kolaborasi dengan SKPD/Lembaga lain terkait program-program


tersebut?
2.1 Jika ya/ada :
Program atau kegiatan penanggulangan bencana apa saja yang dilaksanakan oleh SKPD
Anda dan berkolaborasi dengan SKPD/Lembaga lain?

Hal 6 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
2.2 Berapa anggaran yang dialokasikan untuk program penanggulangan bencana tersebut dan
bagaimana pembagiannya?

Jika tidak/tidak ada :


2.3 Kenapa Lembaga/Dinas Anda tidak memiliki program atau kegiatan yang berkolaborasi
dengan dinas/SKPD/Lembaga lain terkait penanggulangan bencana? Tantangan apa yang
dihadapi?

3. Apakah ada kegiatan lain terkait penanggulangan bencana di luar rancangan dokumen
RPB yang, sudah/sedang/akan dilaksanakan atau dianggarakan oleh SKPD?
3.1 Jika ya/ada :
Apa saja program atau kegiatan tersebut?

Berapa anggaran yang dialokasikan untuk program penanggulangan bencana tersebut?


3.2

4 Apa hambatan dan tantangan serta harapan yang dirasakan selama proses
penanggulangan bencana di setiap lembaga/SKPD?

5. Rekomendasi untuk pemutakhiran dokumen RPB dan Kajian alokasi anggaran pemerintah
terkait penanggulangan bencana di masa yang akan datang?

Catatan :
Program/Kegiatan pada setiap SKPD/Lembaga di kelompokan berdasarkan 4 prioritas sektor
sesuai Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR), yakni :

Hal 7 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)

1. Memahami risiko bencana (Understanding disaster risk)


Kebijakan dan praktik manajemen risiko bencana harus didasarkan pada pemahaman
tentang risiko bencana pada semua dimensi kerentanan, kapasitas, orang dan aset yang
terpapar, karakteristik bahaya dan lingkungan. Pengetahuan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk tujuan penilaian risiko sebelum bencana, untuk pencegahan dan
mitigasi serta untuk pengembangan dan pelaksanaan kesiapsiagaan yang memadai dan
respon yang efektif terhadap bencana.
2. Penguatan tata kelola risiko untuk mengelola risiko bencana (Strengthening disaster
risk)
Tata kelola risiko bencana di tingkat nasional, regional dan global sangat penting untuk
manajemen yang efektif dan efisien terkait risiko bencana. Visi yang jelas, rencana,
kompetensi, panduan dan koordinasi yang lintas sektoral serta partisipasi dari
stakeholder terkait diperlukan. Penguatan tata kelola risiko bencana untuk pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan, respon, pemulihan dan rehabilitasi perlu untuk mendorong
mekanisme kolaborasi dan kemitraan di seluruh lembaga dan untuk penggunaan
instrumen yang relevan dengan pengurangan risiko bencana dan pembangunan yang
berkelanjutan.
3. Investasi dalam Pengurangan Risiko Bencana untuk ketangguhan (Investing in disaster
risk)
Investasi publik dan swasta dalam pencegahan dan pengurangan risiko bencana melalui
langkah-langkah struktural dan non-struktural yang penting untuk meningkatkan
ketangguhan perekonomian, sosial, kesehatan dan budaya dari individu, komunitas,
negara dan aset-aset mereka, seperti halnya juga lingkungan. Hal ini untuk mendorong
inovasi, pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Langkah-langkah tersebut melalui
pembiayaan yang efektif dan berperan untuk menyelamatkan nyawa, mencegah dan
mengurangi kerugian serta memastikan pemulihan dan rehabilitasi yang efektif.
4. Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana untuk Respon yang Efektif dan untuk
"Membangun Kembali dengan Lebih Baik" dalam Pemulihan, Rehabilitasi dan
Rekonstruksi (Enhancing disaster preparedness for effective response and to “Build Back
Better” in recovery, rehabilitation and reconstruction)
Pertumbuhan risiko bencana yang stabil, termasuk meningkatnya orang dan aset yang
terpapar, dikombinasikan dengan pembelajaran bencana di masa lalu, menunjukkan
kebutuhan untuk lebih memperkuat kesiapsiagaan bencana dan respon, dengan
mengambil tindakan untuk mengantisipasi kejadian, mengintegrasikan pengurangan
risiko bencana dalam kesiapan serta memastikan kapasitas respon dan pemulihan yang
efektif di semua tingkatan. Memberdayakan perempuan dan penyandang cacat bagi
kepemimpinan publik dan mempromosikann keadilan gender dan akses terhadap
respon yang berlaku umum, pendekatan rehabilitasi pemulihan dan rekonstruksi adalah
kunci. Bencana telah menunjukkan bahwa tahap pemulihan, rehabilitasi dan
rekonstruksi perlu disiapkan menjelang bencana, hal ini merupakan peluang penting
untuk membangun kembali dengan lebih baik, termasuk dengan mengintegrasikan
pengurangan risiko bencana ke dalam langkah-langkah pembangunan, membuat bangsa
dan masyarakat yang tangguh terhadap bencana.

Hal 8 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri atas 3 (tiga) tahap meliputi:
a. prabencana;
b. saat tanggap darurat; dan
c. pascabencana.

Program/kegiatan pada setiap SKPD/ Lembaga juga di bagi sesuai kegiatan penanggulangan
bencana struktural, dan penanggulangan bencana Non-Struktural, seperti penjelasan berikut :
1. PB Struktural yakni penanggulangan bencana yang berkaitan dengan pembangunan
prasarana dan fisik dan dengan pendekatan teknologi. Seperti contoh diantaranya :
pembangunan Seawall / tanggul di daerah rawan bencana, menyediakan tempat untuk
fasilitas transportasi selama masa darurat seperti helipad, pusat transportasi,
membangun jalan/jembatan juga merupakan pendekatan struktur.
2. PB Non-struktural yakni penanggulangan bencana selain struktural seperti dalam
lingkup pembuatan kebijakan. Contoh PB Non-struktural diantaranya perencanaan tata
ruang dan tata guna lahan yang memperhitungkan risiko bencana, penegakan peraturan
lingkungan hidup terkait dengan pembangunan di daerah rawan bencana, pelarangan
pembangunan yang melanggar tata ruang dan IMB yang berbasis bencana,
pembangunan sistem peringatan dini, menyediakan stok barang bantuan untuk masa
darurat, memasang berbagai tanda-tanda peringatan seperti bahaya, dilarang masuk ke
daerah rawan bencana, dll.

*****Terima kasih atas kerjasama Anda*****

Hal 9 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
LAMPIRAN
PETUNJUK PERTANYAAN DAN METODE

- Poin-poin dibawah merupakan pertanyaan/isu-isu kunci yang ditanyakan selama FGD


untuk diajukan kepada peserta FGD. Jawaban dari pertanyaan ditulisakan dalam kertas
flipchart melalui media meta plan/post it.
- Semua pertanyaan ditujukan kepada Dinas SKPD/Lembaga terkait.
- Peserta FGD dimohon untuk menuliskan nama dan asal dinas dalam kertas flipchart. dan
menuliskan jawaban berupa nama kegiatan, tahun, anggaran dan indikator pada RPB di
meta plan / post-it berwarna yang dibagikan sebelum menulis , seperti format berikut :

Pertanyaan 1
1. Apakah ada kegiatan terkait kegiatan atau program penanggulangan bencana yang
sesuai seperti ditetapkan di Dokumen RPB pada SKPD/Lembaga Anda?
1.1 Jika ya/ada :
Program atau kegiatan penanggulangan bencana apa saja yang pernah/sedang/akan
dilaksanakan tersebut? (Dilengkapi tahun pelaksanaan)

1.2 Berapa anggaran yang dialokasikan untuk program penanggulangan bencana tersebut?

Jika tidak/tidak ada :


1.3 Kenapa Lembaga/Dinas Anda tidak memiliki program atau kegiatan terkait
penanggulangan bencana? Tantangan apa sehingga dinas Anda tidak memiliki anggaran
untuk kegiatan penanggulangan bencana?

Jawaban 1 (pada post it warna kuning)

Nama Kegiatan/Program : (struktural)


Pembangunan fasilitas untuk
evakuasi tsunami

Tahun kegiatan : 2017

Anggaran : Rp. 2.3M

Indikator RPB : Poin 5.12


Pencegahan dan mitigasi

Hal 10 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
Pertanyaan 2
2. Apakah ada bentuk kolaborasi dengan SKPD/Lembaga lain terkait program-program
tersebut?
2.1 Jika ya/ada :
Program atau kegiatan penanggulangan bencana apa saja yang dilaksanakan oleh SKPD
Anda dan berkolaborasi dengan SKPD/Lembaga lain?

2.2
Berapa anggaran yang dialokasikan untuk program penanggulangan bencana tersebut dan
bagaimana pembagiannya?

2.3 Jika tidak/tidak ada :


Kenapa Lembaga/Dinas Anda tidak memiliki program atau kegiatan yang berkolaborasi
dengan dinas/SKPD/Lembaga lain terkait penanggulangan bencana? Tantangan apa yang
dihadapi?

Jawaban 2 (pada post it warna merah)

Nama Kegiatan/Program : (non-struktural)


Melakukan sosialisasi tentang
kesiapsiagaan
Tahun kegiatan : 2018

Mitra SKPD :
Bupati,Dinas Pendidikan,Dinas Kesehatan,Dinas
Sosial,Dinas Komunikasi dan Informatika,BPBD Provinsi
Sulut,POLRI,TNI ,PMI,LSM,

Anggaran dan pembagiannya : Rp. 1.5M

Indikator RPB : 6.16 Kesiapsiagaan

Pertanyaan 3 :

3. Apakah ada kegiatan lain terkait penanggulangan bencana di luar rancangan dokumen
RPB yang, sudah/sedang/akan dilaksanakan atau dianggarakan oleh SKPD?
3.1 Jika ya/ada :
Apa saja program atau kegiatan tersebut?

Berapa anggaran yang dialokasikan untuk program penanggulangan bencana tersebut?


3.2

Hal 11 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
Jawaban 3 (pada post it warna biru):
Nama Kegiatan/Program : (non struktural)
Menyusun program pelayanan sosial untuk kelompok
rentan di zona prioritas penanggulangan bencana tingkat
Provinsi (dinas kesehatan)
Tahun kegiatan : 2017

Anggaran : Rp. 1.2M

Indikator RPB : 2.2 Perencanaan Penanggulangan


Bencana secara terpadu

Pertanyaan 4 :
4 Apa hambatan dan tantangan serta harapan yang dirasakan selama proses
penanggulangan bencana di setiap lembaga/SKPD?

Jawaban 4 (pada post it warna jingga dan hijau):

Dinas/Lembaga :
Dinas/Lembaga :
Dinas PU dan Bina marga
Dinas Kesehatan
Harapan :
Tantangan :
Munculnya kesadaran pentingnya kerjasama dan
Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya PRB di
peningkatan kapasitas terkait PRB.
internal dinas terkait

Pertanyaan 5 :
5. Rekomendasi untuk pemutakhiran dokumen RPB dan Kajian alokasi anggaran pemerintah
terkait penanggulangan bencana di masa yang akan datang?

Jawaban 5 (pada post it warna krem):


Dinas/Lembaga :
Dinas pertanian

Rekomendasi :
Kolaborasi antar dinas perlu ditingkatkan

Hal 12 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)
Berikut tampilan flipchart FGD :
Nama
Perangkat Daerah : Dinas ...

Program/Kegiatan
Kategori/Prioritas
PB Struktural PB Non-struktural

Prioritas 1:
Memahami risiko
bencana

Prioritas 2 :
Penguatan tata
kelola risiko

Prioritas 3 :
Investasi PRB
untuk resiliensi

Prioritas 4 :
Meningkatkan
manajemen risiko

Tantangan Harapan Rekomendasi

Hal 13 dari 14
UNIVERSITY FORUM FOR DISASTER RISK REDUCTION
TECHNICAL ASSISTANCE AND TRAINING TEAMs (TATTs)

Matriks hasil rekap data FGD :

Perangkat Daerah
Indikator/Capaian Sesuai
Kategori prioritas Program/Kegiatan Tahun Provinsi/Pelaksana Anggaran Keterangan
Dokumen RPB
Struktur Nonstruktural Utama Pendukung
Prioritas 1: Memahami                
risiko bencana                
               
               
Prioritas 2 : Penguatan tata                
kelola risiko untuk                
mengelola risiko bencana                
               
Prioritas 3 : Investasi dalam                
Pengurangan Risiko Bencana                
untuk ketangguhan                
               
Prioritas 4 : Meningkatkan                
Kesiapsiagaan Bencana                
untuk Respon yang Efektif                
dan untuk "Membangun
Kembali dengan Lebih Baik"
dalam Pemulihan,
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi                

*****Terima kasih atas kerjasama Anda*****

Hal 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai