Anda di halaman 1dari 20

ANATOMI FISIOLOGI DAN FISIKA

PADA SISTEM KARDIOVASKULER

Tugas ini disusun untuk memenuhi


mata kuliah KMB I

Dosen Pengampu : Ahmad Asyrofi, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB

Disusun Oleh :
Kelompok 6 Kelas : PSIK III B
Nama NIM
1. Maulana Azhim (SK116036)
2. Maulida Nurul Faizah (SK116037)
3. Siti Eka Yanti (SK116054)
4. Siti Fadilah (SK116055)
5. Sofiana (SK116056)
6. Zuhri Ika Permana (SK116064)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tahun Ajaran 2016/2017
ANATOMI FISIOLOGI DAN FISIKA
PADA SISTEM KARDIOVASKULER

A. Anatomi Sistem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri
dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari
arteri yang mergalirkan darah dari jantung,dan vena yang mengalirkan darah
menuju jantung. Sistem kardiovaskular terdiri dari darah, jantung dan
pembuluh darah. Jantung terletak di tulang iga mediastium dirongga dada.
2/3nya terletak dibagian kiri, 1/3nya terletak dibagian kanan dann garis
tengah tubuh. Proyeksi jantung kanan secara visual pada permukaan anterior
adalah dibawah sternum dan tulang iga. Pada bagian permukaan inferior,
apeks, dan batas kanan jantung) diatas diafragma.
Batas jantung kanan (yang meluas kebagian inferior dan basal) bertemu
dengan paru kanan. Batas jantung kiri (yang meluas dari basal ke apeks)
bertemu dengan paru kiri. Batas superior jantung kanan terletak di intercostae
ke-3 kira-kira 3 cm ke kanan dari garis tengah. Garis yang menghubungkan
kedua titik ini berkoresponden dengan basal jantung. Batas inferior jantung kiri
terletak di apeks di intercostae ke-5 kira-kira 9 cm ke kiri dari garis tengah.
Batas inferior jantung kanan terletak pada intercostae ke-6 kira-kira 3 cm ke
kanan dari garis tengah.Garis yang menghubungkan garis inferior kanan dan
kiri berkoresponden terhadap inferior surface jantungdan garis yang
menghubungkan inferior dan superior kanan berkoresponden ke border jantung
kanan (C. Pearce Elyn, 2012).
1. Anatomi Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom). Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah
antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang
punggung) di sebelah posterior. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan
costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri
garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan
kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis
dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri.
Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan
vena cava superior. Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan
lebar 9 cm, dengan berat 300 sakpai 400 gram (Watson R., 2011).

Gambar 1. Struktur Bagian Dalam dan Luar Jantung

2. Ruang Jantung
Menurut Ganong William F,MD (2008) Jantung Terbagi atas 4 ruang antara
lain :
Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial
Ventrikel kanan dan Ventrikel kiri yang dipisahkan oleh septum
Intervertikular.
a. Atrium kanan : menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava
superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan
dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan
atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah
de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.
b. Ventrikel kanan : menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium
kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak.
Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru
terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke
atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir
ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
c. Atrium kiri : menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena
paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan
melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
d. Ventrikel kiri : menerima darah yang mengandung oksigen sebagai
kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup
aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak
ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan
katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan
pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan
mengalir ke seluruh tubuh.
3. Lapisan Jantung

Gambar 2. Lapisan Jantung

Menurut C. Pearce Elyn (2012) pembagian lapisan jantung antara lain :


a. Perikardium (Epikardium): lapisan jantung sebelah luar yang merupakan
selaput pembungkus terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan
visceral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung.
1) Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang
membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium
diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar merekat pada
sternum melalui ligamentum sternoperikardial.
2) Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Perikardium parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut
epikardium, dan Perikarduim fiseral yang mengandung sedikit cairan
yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan
jantung.
b. Miokardium : merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-
otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
1) Bundalan otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis
yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
2) Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari
cincin atrioventrikuler sampai apeks jantung.
c. Endokardium : merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah
dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang
melapisi permukaan rongga jantung.
4. Katub-Katub Jantung
Katub jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui
bilik-bilik jantung. Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena
perubahan tekanan pada saat jantung kontraksi dan relaksasi.Setiap katup
jantung membantu aliran darah satu arah dengan cara membuka dan
menutup katup untuk mencegah aliran balik. atub jantung dibagi dalam dua
jenis, yaitu katub atrioventrikuler, dan katub semilunar (Brunner, Suddarth.
2001).
Gambar 3. Struktur Katup Jantung

a. Katub Atrioventrikuler
Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub
atrioventrikular. Katub yang terletak di antara atrium kanan dan ventrikel
kanan mempunyai tiga buah katub disebut katub trukuspid. Terdiri dari
tiga otot yang tidak sama, yaitu:
1) Anterior, yang merupakan paling tebal, dan melekat dari daerah
Infundibuler ke arah kaudal menuju infero-lateral dinding ventrikel
dextra.
2) Septal, Melekat pada kedua bagian septum muskuler maupun
membraneus. Sering menutupi VSD kecil tipe alur keluar.
3) Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada cincin
tricuspidalis pada sisi postero-inferior.
Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan ventrikel
kiri mempunyai dua daun katub disebut katub mitral Terdiri dari dua
bagian, yaitu daun katup mitral anterior dan posterior. Daun katup
anterior lebih lebar dan mudah bergerak, melekat seperti tirai dari basal
bentrikel sinistra dan meluas secara diagonal sehingga membagi ruang
aliran menjadi alur masuk dan alur keluar (Setiadi, 2007: 169).
b. Katub Semilunar
Disebut semilunar “bulan separuh” karena terdiri dari tiga daun
katub, yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan separuh
(Sherwood, Lauralee, 2007: 262). Katub semilunar memisahkan ventrikel
dengan arteri yang berhubungan. Katub pulmonal terletek pada arteri
pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katub aorta
terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya katub semilunar ini
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri
pulmonalis atau aorta selama systole ventrikel, dan mencegah aliran balik
waktu diastole ventrikel (Setiadi, 2007: 170).

5. Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung
terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung
dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi
kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi
tidak memerlukan stimulasi saraf. Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu saraf
vagus, terutama mempersarafi atrium, terutama nodus SA dan AV. Saraf-
saraf simpatis jantung juga mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan
AV, serta banyak mempersarafi ventrikel (Sherwood, Lauralee, 2001: 280).

Gambar 4. Persyarafan Jantung


6. Pembuluh Darah dalam Jantung

Gambar 5. Pembuluh Darah Jantung

Menurut C. Pearce Elyn. (2012) klasifikasi pembuluh darah dalam jantung


antara lain :
a. Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung
yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan
oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan
pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke
jaringan otot jantung. Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui
aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri”
dan “kanan” arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas
jantung.
b. Vena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama
yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala
dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di
atrium kanan jantung.
c. Vena Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama
yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki
dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium
kanan jantung.
d. Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya
dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa
semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk
mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke
jantung.
e. Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah
kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya
oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
f. Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari
ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah
bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih
tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa
darah dari jantung.

B. Fisiologi Sistem Kardiovaskuler


1. Fungsi Jantung
Fungsi Jantung adalah mengepam darah ke paru-paru dimana darah itu
memperoleh oksigen dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan.Fungsi
utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang
kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam
paruparu, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen
dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena
kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia
akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan
akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju
ke paru-paru (Brunner, Suddarth. 2001).
2. Sistem Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu
menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran
serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa
jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan
tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A mengatur
frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.Nodus
atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan
detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi
ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang
septuminterventrikular menuju ventrikel (C. Pearce Elyn, 2012).
3. Kontraksi dan Irama Jantung
Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi jantung
atau pengisian darah pada jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai
dari pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian
jantung dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensiyang
lebih rendah. Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut
focus ektopik yang menimbulkan perubahan irama jantung yang disebut
aritmia. Aritmia dapat disebabkan oleh hipoksia, ketidakseimbangan
elektrolit, kafein, nikotin karena hal tersebut dapat menyebabkan fokus
ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi hambatan
aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls syaraf akan timbul dari
nodus NAV dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu sekitar 40-50
kali/menit. Jika ada hambatan pada bundle his atau serabut bundle kanan
dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan iramanya sendiri yaitu 20-
30 kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit tidak dapat mempertahankan
metabolisme otot (Ganong William F,MD, 2008).
4. Siklus Jantung

Gambar 6. Siklus Jantung

Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan


relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole
berikutnya.Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan
volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur
pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui
ruang-ruang dan masuk ke arteri.
5. Bunyi Jantung
Melalui pendengaran yang baik banyak informasi dapat diperoleh dari
suara jantung. Suara jantung dapat didengar melalui stetoskop oleh karena
ada vibrasi pada jantung dan pembuluh darah besar. Biasanya buka tutupnya
valvuva/katub jantung akan terdengar suara, demikian pula dapat didengar
aliran turbulensi pada saat-saat tertentu.
Menurut Smeltzer, Suzanne C. (2001) macam-macam bunyi jantung antara
lain :
a. S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding
ventrikel & arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika
tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.
b. S2 (dup) terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal
relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih
rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
c. S3
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel karena darah masuk ke
ventrikel secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian
cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks
yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
d. S4
terjadi akibat osilasi darah dan rongga jantung yang ditimbulkan oleh
kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
6. Periode Jantung

Gambar 7. Periode Jantung

Menurut Brunner, Suddarth (2001) Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga


periode :
a. Periode kontriksi (periode sistole)
Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan
menguncup.Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula
semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka,
sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis
masuk ke paru-paru kiri dan kanan.Sedangkan darah dari ventrikel
sinistra mengalir ke aorta kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
b. Periode dilatasi (periode dilatasi)
Suatu keadaan ketika jantung mengembang. Katup bikus dan
trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel
sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel
dekstra.Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui
vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh
tubuhmelalui vena kava masuk ke atrium dekstra.
c. Periode istirahat
yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung
berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahat jantung akan
menguncup sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap-tiap kontrksi jantung
akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc.
7. Sistem Konduksi Jantung/Aktivitas Kelistrikan Jantung

Gambar 8. Sistem konduksi jantung

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan


aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus, yaitu :
a. Otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.
b. Irama, kemampuan membentuk impuls yang teratur.
c. Daya konduksi, kemampuan untuk menyalurkan impuls.
d. Daya rangsang, kemampuan untuk bereaksi terhadap rangasang.
Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls merambat
sepanjang jalur konduksi jantung. hal ini meyebabkan otot jantung
berkontraksi sehingga menimbulkan pemompaan darah oleh jantung.
System konduksi jantung adalah hambatan impuls-impuls memungkinkan
pengaturan irama jantung, system ini merupakan modifikasi dari otot
jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu.
Jantung manusia dewasa normalnya berkontraksi secara berirama dengan
frekuensi sekitar 72 denyutan/menit. Supaya pemompaan jantung efektif
maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot jantung. Kontraksi akan
terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot. Impuls
yang diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui
gap junction sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka
bagian yang lain juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung
diatur secara spesifik oleh frekuensi eksitasi jantung, jalur konduksi dan
banyaknya eksitasi pada daerah tertentu. Komponen-komponen eksitasi dari
jantung secara urut terdiri dari sino-auricular node(SA node), jaras
internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node), bundle His, cabang
kiri-kanan bundel dan sistem Purkinje (Brunner, Suddarth, 2001).
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri
dari:
a. Nodal Sinoatrial (SA)
1) Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut
kanan atas atrium kanan dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar
2-3 mm serta merupakan pacemaker jantung.
2) Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan
mempertahankan kecepatan depolarisasi serta mengawali siklus
jantung ditandai dengan sistol atrium.
3) Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke
atrium kiri (melalui berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke
nodal atrioventrikular (AV) melalui traktus internodal.
b. Nodal Atrioventrikular (AV)
1) Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus
koronarius dan dibelakang katup trikuspid yang berfungsi
memperlambat kecepatan konduksi sehingga memberi kesempatan
atrium mengisi ventrikel sebelum sistol ventrikel serta melindungi
ventrikel dari stimulasi berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial.
2) Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan
konduksi 0,05 meter/detik.
3) Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
c. Sistem His-Purkinje
1) Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.
Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan
septal.
2) Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan,
sedangkan berkas kiri menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel
dan ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi 2 meter/detik.
3) Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau
serabut purkinje yang tersebar mulai dari septum interventrikel sampai
ke muskulus papilaris dan menghasilkan impuls 20-40x/menit dengan
kecepatan konduksi 4 meter/detik.
4) Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan
terakhir mencapai epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan
bergerak (twisting) dan memompa darah keluar dari ruang ventrikel
ke pembuluh darah arteri.
Secara normal, mula-mula SA node
mengalami gelombang depolarisasi ke
atrium kiri dari atrium kanan dalam
tempo 70 detik dan terjadi kontraksi
atrium.
Gambar 9. Depolarisasi atrium
Gelombang depolarisasi diteruskan ke
AV node sehingga AV node
mengalami depolarisasi.
Gambar 10. Atrio ventricular node depolarisasi

Gelombang dari AV node dilanjutkan


melalui “bundle of his” dan diteruskan
ke cabang bundle sehingga cabang
bundle mengalami depolarisasi.
Gambar 11. Berkas his dan berkas cabang
mengalami depolarisasi

Dari cabang bundle impuls tersebut


diteruskan ke jaringan purkinye. Dari
jaringan purkinye gelombang
depolarisasi diteruskan ke endokardium
dan berakhir pada epikardium, sehingga
terjadi kontraksi otot jantung
(myokardium).
Gambar 12. Jaringan purkinye mengalami
depolarisasi

Setelah repolarisasi, miokardium


mengalami relaksasi. Sedangkan sisi
lain mengalami depolarisasi. Pada
waktu repolarisasi tampak proses
epikardium ke endokardium ventrikel,
sedangkan pada proses depolarisasi
tampak dari endokardium ke
epikardium.
Gambar 13. Depolarisasi miokardium
Gambar 14. Repolarisasi miokardium

C. Tinjauan Fisika pada Sistem Kadiovaskuler


1. Hemodinamika Jantung
Prinsip penting yang menentukan arah aliran darah adalah aliran cairan
dari daerah bertekana tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tekanan yang
bertanggung jawab terhadap aliran darah dalam sirkulasi normal
dibangkitkan oleh kontraksi otot ventrikel. Ketika otot berkontraksi darah
terdorong dari vebtrikel ke aorta selama periode dimana tekanan ventrikel
kiri melebihi tekanan aorta. Bila kedua tekanan menjadi seimbang katup
aorta akan menutup dan keluaran dari vebtrikel kiri terhenti. Darah yang
telah memasuki aorta akan menaikkan tekanan darah pembuluh darah
tersebut. Akibatnya terjadi perbedaan tekanan yang akan mendorong darah
secara progresif ke arteri, kapiler, dan ke vena. Darah kemudian kembali ke
antrium kanan karena tekanan dalam kamar ini lebih rendah dari tekanan
vena. Perbedaan tekanan juga bertanggung jawab terhadap aliran darah dari
arteri pulmonalis ke paru dan kembali ke antrium kiri. Perbedaan tekanan
dalam sirkulasi pulmonal secara bermakna lebih rendah dari tekanan
sirkulasi sitemik karena aliran di pembuluh darah pulmonal lebih rendah
(Watson R, 2011).
2. Viskositas Pembuluh Jantung
Menurut Sloane, E. (2014) Viskositas dalam pembuluh jantung antara lain :
a. Pembuluh darah arteri atau nadi.
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik
jantung yang berdinding tebal dan kaku. Pembuluh arteri yang datang
dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut
oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh. Pembuluh arteri yang asalnya
dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas
membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian
tubuh menuju ke paru-paru.
b. Pembuluh darah vena atau balik
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju
serambi jantung yang bersifat tipis dan elastis. Pembuluh vena kava
anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh.
Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari
bagian bawah tubuh.
c. Pembuluh darah kapiler
Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir
dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu
anyaman rumit di mana setiap mili meter dari suatu jaringan memiliki
kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.
A. Kesimpulan
Sistem kardiovaskular terdiri dari darah, jantung dan pembuluh darah.
Jantung terletak di tulang iga mediastium dirongga dada. 2/3nya terletak
dibagian kiri, 1/3nya terletak dibagian kanan dann garis tengah tubuh.
Proyeksi jantung kanan secara visual pada permukaan anterior adalah
dibawah sternum dan tulang iga.
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip
piramid dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. Jantung memiliki
tiga permukaan : facies sternocostalis, diaphragmatica, dan basis cordis.
Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum,
atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta
kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca mahasiswa
khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA

Ganong William F,MD. (2008). Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 22. Jakarta :
EGC
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta :
EGC
Brunner, Suddarth. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8. Jakarta
: EGC
C. Pearce Elyn. (2012). Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia
Guyton, Arthur C. (2007). Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 1. Jakarta : EGC
Sloane , E. (2014). Anatomi dan Fisiologi Buku Kedokteran. Jakarta :EGC
Watson, R., (2011). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Buku Kedokteran.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai