Kti Since Gastritis PDF
Kti Since Gastritis PDF
I DENGAN KASUS
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS
DI RUANG ASOKA RSUD KONAWE SELATAN
OLEH
SINCE
NIM. 14401 2017 00027 3
Oleh :
SINCE
NIM. 14401 2017 00027 3
SINCE
NIM. 14401 2017 00027 3
Karya Tulis ini Telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah
didepan TIM Penguji Pada Hari/Tanggal : / 2018
dan Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat
Menyetujui :
Mengetahui :
Ketua Jurusan Keperawatan
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil
SINCE
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
1. Nama lengkap : SINCE
2. Nim : 14401 2017 000273
3. Tempat/Tanggal Lahir : Poli-Polia/ 11 November 1978
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Tolaki/Indonesia
7. Alamat : Ds. Punggapu, Kab. Konawe Selatan
B. PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar Negeri : SDN 1 Poli-Polia, Tamat Tahun 1993
2. Sekolah Menengah Pertama : SMPN 1 Poli-Polia, Tamat Tahun 1996
3. Sekolah Menengah Umum : SPK Depkes Kendari, Tamat Tahun 2000
4. Sejak tahun 2017 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kendari Jurusan Keperawatan sampai sekarang
iv
MOTTO
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat sang khalik, karena atas rahmat,
tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus
Selatan”. penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
Kendari.
pengetahuan yang penulis miliki masih dalam proses belajar , sehingga terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Karena itu sepatutnya
penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah,
untuk membimbing penulis. Selesainya karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari
Kendari
Konawe Selatan
vi
3. Bapak Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku ketua jurusan
4. Ibu Lena Atoy, SST., MPH selaku penguji I, Bapak Indriono Hadi,
7. Orang tua, Ayahanda tercinta dan Ibunda tercinta yang telah mengasuh
dibangku kuliah
vii
10. Rekan-rekan kerja di RSUD Konawe Selatan yang selalu memberi
dukungan penuh
11. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
viii
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi .................................................................................................... 9
B. Klasifikasi ............................................................................................. 10
D. Penyebab ................................................................................................. 18
x
E. Patofisiologi ............................................................................................ 19
H. Komplikasi .............................................................................................. 23
J. Pathway ................................................................................................... 25
N. Implementasi ........................................................................................... 44
O. Evaluasi .................................................................................................... 45
B. Pengkajian ............................................................................................... 47
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ............................................................................................... 76
xi
D. Implementasi Keperawatan ..................................................................... 83
E. Evaluasi ................................................................................................... 86
A. Kesimpulan ............................................................................................. 86
B. Saran ........................................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau
(Beyer, 2011).
penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah
satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada
lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut.
Penyakit ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk
persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, dimulai dari negara yang angka
47%, kemudian diikuti oleh India dengan persentase 43%, lalu beberapa negara
lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis
1
2
angka kejadian gastritis terjadi di Indonesia adalah kota medan mencapai 91,6%,
(35,5), Pontianak 31,5, hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang
menurut WHO tahun 2015 adalah 45,9%. Angka kejadian penyakit asam
penyakit di dalam sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di
25,154 kasus (5,6%). Rata-rata pasien yang datang di unit pelayanan kesehatan
tercatat 29.785 kasus gastritis, untuk tahun 2015 adalah tercatat 30.375 sebagai
Hasil laporan tahunan RSUD Konawe Selatan pada tahun 2018 distribusi
penderita Gastritis tiga tahun terakhir yaitu tahun 2015 sebanyak 120 orang,
2
3
tahun 2016 sebanyak 100 orang dan di tahun 2017 sebanyak 130 orang. Melihat
gastritis dan upaya penyembuhannya. Serta peran kita yang terakhir adalah
bagaimana cara kita memberikan pelayanan yang baik sebagai seorang perawat
juli 2018 pada Tn. I Klien mengatakan sudah merasakan nyeri abdomen sejak
satu hari yang lalu sebelum di rawat di RSUD Konawe Selatan yaitu klien
mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis, nyeri seperti ditusuk-
tusuk dan hilang timbul, pada daerah perut kiri atas, dengan skala nyeri 5
(sedang), klien mengatakan tidak paham penyakit apa yeng di deritanya saat ini.
Upaya yang dilakukan klien untuk mengurangi rasa nyeri mengurangi bergerak
dan minum air, namun hanya berefek sementara saja. Dari hasil pemeriksaan
3
4
Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus Gangguan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Selatan.
Selatan.
Selatan.
Selatan.
Selatan.
4
5
C. Manfaat Penulisan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat/Pasien
perilaku yang sehat dan bagi pasien dapat memperoleh manfaat dari
b. Institusi/Pendidikan
c. Rumah Sakit/Puskesmas
keperawatan.
Adapun metode dan teknik penelitian dalam studi kasus ini adalah:
a) Tempat pelaksanaan
5
6
b) Waktu Pelaksanaan
Studi kasus ini telah dilaksanakan pada tanggal senin 7 juli 2018 sampai 9
juli 2018
a) Studi Kepustakaan
b) Studi Kasus
perkembangan klien.
spiritual melalui:
6
7
1) Observasi
2) Wawancara
3) Pemeriksaan Fisik
4) Studi Dokumentasi
5) Metode Diskusi
c) Diskusi
3. Sistematika Penulisan
7
8
evaluasi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di
perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah (Ardiansyah,
2012).
jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal
dengan magh berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti
perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan
diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat
atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang
lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi (Brunner, 2015).
peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, diffus atau lokal
9
10
B. Klasifikasi
1. Gastritis Akut
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau
berbentuk penyakit yang berat adalah gastritis erosif atau gastritis hemoragik.
perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi drosi yang
tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Penyakit ini dijumpai di
klinik, sebagai akibat efek samping dari pemakaian obat, sebagai penyulit
cerna bagian atas. Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami
yang sering dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita yang ringan
fisiologi parah dan tak berkurang. Berbeda dengan ulserasi menahun yang
profunda ke dalam mukosa dan tak disertai dengan infiltrasi sel radang
menahun. Tanpa profilaksis efektif, erosi stress akan berlanjut dan bersatu
2009).
2. Gastritis Kronis
Disebut gastritis kronik apabila infiltrasi sel-sel radang yang terjadi pada
lamina propria dan daerah intra epitelial terutama terdiri atas sel-sel radang
kronik, yaitu limfosit dan sel plasma. Gastritis kronis didefenisikan secara
histologis sebagai peningkatan jumlah limfosit dan sel plasma pada mukosa
kronis, yang mengenai bagian sub epitel di sekitar cekungan lambung. Kasus
yang lebih parah juga mengenai kelenjar-kelenjar pada mukosa yang lebih
dalam, hal ini biasanya berhubungan dengan atrofi kelenjar (gastritis atrofi
Sebagian besar kasus gastritis kronis merupakan salah satu dari dua tipe,
tubuh dan berkaitan dengan anemia pernisiosa; dan tipe B yang terutama
beberapa kasus gastritis kronis yang tidak tergolong dalam kedua tipe
distorsi dan destruksi sel kelenjar mukosa lebih nyata. Gastritis atrofik
C. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi
J, dan bila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal
kurvatura minor dan bagian kiri bawah lambung terdapat kurvatura mayor.
mencegah terjadinya aliran balik isi usus halus ke dalam lambung (Sudoyo,
2006).
15
esophagus.
d. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas
Kelenjar fundus atau gastric terletak di fundus dan pada hampir selurus
mukus. Hormon gastrin diproduksi oleh sel G yang terletak pada pylorus
dan limpa) terutama berasal dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka,
dan mayor. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah arteri
perdarahan. Darah vena dari lambung dan duodenum, serta berasal dari
pankreas, limpa dan bagian lain saluran cerna, berjalan ke hati melalui
vena porta.
2. Fisiologi
oleh HCL.
akan terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.
D. Penyebab
Penyebab utama dari gastritis adalah makanan dan minuman yang panas
Pylori, virus (termasuk herpes simpleks), jamur dan parasit : sebagian besar
penyebab gastritis atau gastritis adalah akibat infeksi bakteri Helycobacter Pylori
yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.
ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau
akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih
autoimmune, sistem kekebalan yang menyerang sel – sel normal lambung yang
E. Patofisiologi
adalah:
daerah infrak kecil. Di samping itu, sekresi asam lambung juga dipicu. Pada
gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia bahan, obat, mucosal barier rusak,
menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam yang terdapat pada
lumen lambung akan mempercepat kerusakan mucosal barrier oleh cairan usus.
keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Faktor-faktor yang amat
20
penting adalah ischemia pada mukosa gaster disamping faktor pepsin, refluks
empedu dan cairan pakreas. Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid merusak
mukosa merupakan salah satu faktor defensive mukosa lambung yang amat
2009).
F. Manifestasi Klinik
sebagai berikut :
cairan dan elektrolit. Pada beberapa orang didapat keluhan yang lebih berat
d. Dyspepsia
e. Anoreksia
G. Pemeriksaan Penunjang
Jika seseorang merasakan nyeri pada perut sebelah atas disertai mual dan
1. Pemeriksaan Darah
pylori dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah
kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak
menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga
akibat gastritis.
2. Pemeriksaan Pernapasan
3. Pemeriksaan Feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat Helycobacter pylori dalam feces atau
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini
cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan
melalui mulut dan masuk ke dalam esophagus, lambung dan bagian atas usus
tes ini.
dokter akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel
itu kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tes ini memakan
disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari
anestesi menghilang, lebih kurang satu atau dua jam. Hampir tidak ada resiko
akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada
dahulu sebelum dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan
H. Komplikasi
gastritis adalah :
1. Gastritis Akut
untuk perdarahan saluran cerna bagian atas, perlu dibedakan dengan tukak
peptic. Gambaran klinis yang diperhatikan hampir sama, namun pada tukak
pada tukak duodenum dan 60 – 90% pada tukak lambung. Diagnosis dapat
2. Gastritis Kronik
saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan pemeriksaan fisik tidak
dijumpai kelainan.
cairan gasternya. Selain vitamin B12, penyerapan besi juga dapat terganggu.
antrum pylorus.
24
I. Penatalaksanaan
2. Pemberian Obat-Obatan
diproduksi.
Perubahan status
Peradangan mukosa Atropi progresif epitel gaster
kesehatan
lambung
Sekresi asam lambung Intake yang kurang
Dinding lambung menjadi tipis
Stressor
meningkat
Iritasi lambung Nyeri abdomen Absorbsi makanan terganggu
Koping tidak adekuat
Sensasi nyeri Klien tidak dapat Metabolisme KH. Protein
melakukan aktivitas terganggu
Ansietas /kecemasan Nyeri Akut Anoreksia mual, muntah
Intoleransi Aktivitas
25
26
K. Pengkajian Keperawatan
Menurut Doengoes (2014), pengkajian merupakan tahap awal dari proses
data dan menganalisa data. Hal-hal yang perlu dikaji dalam penanganan asuhan
adalah :
1. Identitas pasien
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
4) Pola Aktifitas
e. Pemeriksaan fisik
f. Keadaan Umum
g. Kesadaran
h. Faktor Psikologis
j. Koping
27
L. Diagnosa Keperawatan
potensial pasien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang
berkaitan, catatan medis pasien masa lalu dan konsultasi dengan profesional lain.
Definisi : Sensori yang tidak a. Laporan secara verbal atau non verbal
panjang/berkeluh kesah)
kurang dari kebutuhan tubuh a. Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal
makanan
makanan
j. Miskonsepsi
(rontok)
j. Hematokrit meninggi
third spacing)
psikologis untuk meneruskan b. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi
yang diminta atau aktifitas sehari c. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia
b. Kelemahan menyeluruh
c. Ketidakseimbangan antara
kebutuhan
dipertahankan
31
Perasaan gelisah yang tak jelas yang ireleven, gelisah, melihat sepintas,
ancaman yang akan datang dan beniebihan, rasa nyeri yang meningkatkan
keterbatasan kognitif,
33
mengetahui sumber-sumber
informasi.
M. Intervensi Keperawatan
menyusun kriteria hasil yang berpedoman pada SMART yaitu S (Specific) dimana
tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M (Measurable) dimana
tujuan keperawatan harus dapat diukur khususnya tentang perilaku pasien (dapat
diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
34
berkurang kebisingan
inter personal)
menentukan intervensi
farmakologi
mengurangi nyeri
tidak berhasil
manajemen nyeri
kebutuhan tubuh food and Fluid Intake mengenai hubungan antara intake
meningkatkan intake Fe
mencegah konstipasi
gizi)
kandungan kalori
kebutuhan nutrisi
dibutuhkan
2. Hydration diperlukan
ruangan
39
sesuai output
pasien makan
segar )
RR tangadekuat
terhadap aktivitas
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
tepat
sosial
diinginkan
beraktivitas
penguatan
dan spiritual
normal anak
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
teknik relaksasi
kecemasan
pengontrolan penyakit
penanganan
tepat
yang tepat
N. Implementasi
perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi
mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan
O. Evaluasi
tindakan keperawatan dan kemajuan klien kea rah pencapaian tujuan. Evaluasi
2013).
dari intervensi.
BAB III
LAPORAN KASUS
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan pada Tn. I
anamnesa. Studi kasus ini dimulai dari tahap pengkajian, penegakan diagnosa
A. Identitas Klien
NIM : 14401201700027 3
Ruangan : Asoka
Identitas Klien
Suku/Bangsa : Tolaki
Agama :Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
46
47
Penanggung : BPJS
B. Pengkajian
a. Keluhan utama
Klien mengatakan sudah merasakan nyeri abdomen sejak satu hari yang
nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis, nyeri seperti ditusuk-tusuk
dan hilang timbul, pada daerah perut kiri atas, dengan skala nyeri 5
saat ini.
sakit sebelumnya dengan penyakit yang sama. Klien tidak ada riwayat alergi
? 52 ? ? 50 ? ?
29 25
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Klien
: Tinggal Serumah
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 88x/menit
S : 37ºC
P : 20x/menit
Hidung terlihat simetris, tidak ada secret atau cairan dan tidak ada
angin dan parfum. Bentuk dada simetris, palpasi dada tidak ada massa,
redup.
Tidak ada nyeri tekan ictus cordis teraba jelas tiga jari dibawah putting
regular.
putih, pupil sama besarnya kiri dan kanan, kornea bening, bola mata
mulut, nyeri pada abdomen kuadran kiri atas, BAB 1 kali/hari dengan
dengan kekuatan otot kiri dan kakan 5/5, tonus ototnya baik.
Ekstremitas atas tidak ada nyeri otot, tidak ada nyeri persedian, tidak
tidak ada nyeri otot dan persendian, tidak ada fraktur dan tidak
abdomen saat bergerak. Warna kulit merata sawo matang dan merata,
51
klien nampak pucat, tidak ada ikterik, tidak ada kemerahan dan
pigmentasi pada kulit, akral hangat, turgor kulit cukup kembali dalam
5. Pola Aktivitas
a. Makan
Frekuensi makan klien 3x/hari dengan porsi tidak dihabiskan, jenis menu,
nasi, ikan, sayur yang disediakan Rumah Sakit klien tidak ada alergi pada
b. Minum
Frekuensi minum klien 5-6 gelas/hari, jenis minuman air putih klien tidak
c. Kebersihan perorangan
basah saja, sikat gigi satu kali sehari, klien hanya mengganti pakaian dan
dibantu keluarga.
Klien tidur siang selama 1 jam mulai jam 13.00 s/d jam 14.00 dan tidur
malam selama 7 jam : jam 22.00 s/d jam 05.00, klien kadang terbangun
52
saat merasakan nyeri pada abdomen dan saat berkurang klien melanjutkan
6. Psikososial
a. Sosial/interaksi
konflik yang terjadi baik berupa konflik peran, nilai dan lainnya.
b. Psikologis
klien terilhat bingung dan gelisah serta selalu bertanya tentang kondisinya.
c. Spiritual
menjalankan kewajibannya.
7. Terapi
tablet.
53
C. Data Fokus
timbul
Do :
atas
- TTV : TD : 100/70
mmHg, N : 88x/menit,
S : 37ºC, P :
20x/menit
2 Ds : Gastritis Devisiensi
diberikan untuk
penyembuhan
penyakitnya
− Klien mengatakan
beraktivitas seperti
biasanya
56
Do :
tentang kondisinya
E. Diagnosa Keperawatan
Ds :
− Klien mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis
Do :
Ds :
− Klien mengatakan tidak paham tentang penyakit penyakitnya saat ini
penyembuhan penyakitnya
− Klien mengatakan berharap bias cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti
biasanya
Do :
injuri, ditandai dengan : keperawatan selama 3x24 jam termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
- Klien mengatakan nyeri ulu hati control, comfort level, dengan 19. Observasi reaksi nonverbal dari
ditusuk-tusuk dan hilang timbul 1. Keadaan umum baik 20. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
- Klien mengatakan nyeri terjadi pada 2. Mampu mengontrol nyeri mengetahui pengalaman nyeri pasien
lambung (kuadran kiri atas) 3. Skala nyeri ringan (0-3) 21. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
58
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nursing Outcome Classification
Nursing Intervention Classification (NIC)
(NOC)
Do : nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kali/menit, suhu : 36,20C 26. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
2. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 15. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
keterbatasan kognitif dan kurangnya keperawatan selama 3x24 jam pasien tentang proses penyakit yang spesifik
keinginan untuk mencari informasi, ditandai diharapkan Kowlwdge : disease 16. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
dengan : process, Kowledge : health Behavior
bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
Ds : Kriteria Hasil :
dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
− Klien mengatakan tidak paham tentang
4. Pasien dan keluarga
59
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nursing Outcome Classification
Nursing Intervention Classification (NIC)
(NOC)
penyakit penyakitnya saat ini menyatakan pemahaman 17. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
− Klien mengatakan tidak mengerti cara tentang penyakit, kondisi, pada penyakit, dengan cara yang tepat
pengobatan yang diberikan untuk prognosis dan program 18. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang
penyembuhan penyakitnya
pengobatan tepat
− Klien mengatakan berharap bias cepat
5. Pasien dan keluarga mampu 19. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara
sembuh dan bisa beraktivitas seperti
melaksanakan prosedur yang yang tepat
biasanya
dijelaskan secara benar 20. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
Do :
dengan cara yang tepat
- Keadaan umum lemah
21. Hindari harapan yang kosong
- Klien nampak gelisah
22. Sediakan bagi keluarga informasi tentang
- Klien selalu bertanya tentang kondisinya
kemajuan pasien dengan cara yang tepat
- Klien terilhat bingung
23. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
60
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nursing Outcome Classification
Nursing Intervention Classification (NIC)
(NOC)
yang akan datang dan atau proses pengontrolan
penyakit
61
A. Inplementasi dan Evaluasi Keperawatan
62
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
atas O:
kooperatif
63
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Hasil: P: intervensi 1, 2, 5, 6
farmakologi
Hasil :
mengurangi nyeri
Hasil :
64
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Hasil :
8. Tingkatkan istirahat
Hasil :
berikan
berhasil
09.00 pengetahuan pasien tentang proses penyakit 09.00 Klien mengatakan mengerti
65
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
66
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Hasil :
HE tentang Gastritis
A: masalah teratasi sebagian
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan
Hasil :
HE
67
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Hasil :
di pahami klien
Hasil :
pada keluarga
Hasil :
68
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
pencegahan penyakit
Hasil :
69
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
farmakologi
Hasil :
mengurangi nyeri
Hasil :
70
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Hasil : penyakitnya
71
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
HE Gastritis
HE Gastritis
P:
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
Intervensi di pertahankan
yang tepat
Hasil :
HE Gastritis
Hasil :
72
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
pada abdomen
Hasil :
HE
Hasil :
di pahami klien
Hasil :
pada keluarga
73
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Hasil :
pencegahan penyakit
74
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membandingkan dan menganalisa antar teori
dengan kasus yang telah dibahas pada bab III mengenai Asuhan Keperawatan
Pada Tn. I dengan Kasus Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka
Adapun yang akan dibahas dalam bab ini meliputi kesamaan, kesenjangan
antara teori dan kasus yang ditemukan pada klien Tn. I terjadinya penyakit hingga
yang dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu terhitung mulai tanggal 7 juli 2018 – 9
juli 2018.
A. Pengkajian
bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat
ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon klien saat ini
dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry, 2009). Dari pengkajian Tn. I
ditemukan hasil yaitu keluhan utama Klien mengatakan nyeri abdomen bagian
kiri atas. Dengan riwayat keluhan utama Klien mengatakan sudah merasakan
nyeri abdomen sejak satu hari yang lalu sebelum di rawat di RSUD Konawe
Selatan yaitu klien mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis,
75
76
nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul, pada daerah perut kiri atas,
dengan skala nyeri 5 (sedang), klien mengatakan tidak paham penyakit apa
yeng di deritanya saat ini. Upaya yang dilakukan klien untuk mengurangi rasa
nyeri mengurangi bergerak dan minum air, namun hanya berefek sementara
tidak paham tentang penyakit penyakitnya saat ini, klien terilhat bingung dan
dan klien mengatakan berharap bias cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti
biasanya. Hal ini tidaak ada kesenjangan yang didapatkan oleh penulis antara
data yang didapatkan melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan
tanda pada klien dengan gastritis akut. dikarenakan dalam setiap perjalanan
keluhan abdomen yang tidak jelas seperti mual, muntah dan anoreksia
nutrisi tidak adekuat, kehilangan cairan dan elektrolit. Pada beberapa orang
76
77
baik dan pengamatan yang teliti. Palpasi menggunakan serabut saraf sensoris
masa dan penonjolan, lokasi dan ukuran organ serta pembengkakan. Perkusi,
ataupun tidak (Debora, 2011). Dari hasil pengkajian yang didapatkan penulis
saat dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum Tn. I Keadaan umum lemah
Bleeding) Tidak ada nyeri tekan ictus cordis teraba jelas tiga jari dibawah
putting susu. Perkusi dada redup. Suara jantung : normal S1 dan S2 tunggal
regular. Klien mengatakan tidak ada keluahan pada jantung. Persyarafan (B3:
Bladder) Klien mengatakan tidak ada gangguan pada pola eliminasi urine.
klien mengatakan kurang nafsu makan, klien mengatakan mual dan muntah.
77
78
kekuatan otot kiri dan kakan 5/5, tonus ototnya baik. Klien mengatakan
B. Diagnosa Keperawatan
potensial pasien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang
berkaitan, catatan medis pasien masa lalu dan konsultasi dengan profesional
78
79
Klien mengatakan nyeri abdomen bagian kiri atas, maka di tegakkan diagnosa
utama yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen injuri. adanya keluahan pada
saat ini, klien mengatakan tidak mengerti cara pengobatan yang diberikan
keperawatan yang telah ditemukan pada kasus Tn. I terdapat dalam teori
79
80
pengetahuan dan hospitalisasi. Hal ini terjadi karena tidak ada data pendukung
C. Intervensi Keperawatan
80
81
diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
Clasification (NIC) antara lain pada diagnosa utama yaitu nyeri akut
berhubungan dengan Agen injuri, dengan tujuan: pain level, pain control,
comfort level, dan kriteria hasil: Keadaan umum baik, mampu mengontrol
nyeri, skala nyeri ringan (0-3). Intervensi yang dilakukan adalah : lakukan
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, observasi reaksi non verbal dari
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan, ajarkan tentang teknik non
81
82
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara
yang tepat, Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat, Identifikasi
pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat, Hindari harapan yang kosong,
Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang
mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan
penyakit, Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara
yang tepat.
yang ada dalam teori dan intervensi yang penulis terapkan dalam praktek.
Alasannya karena semua intervensi yang ada dalam teori telah diterapkan
82
83
D. Implementasi Keperawatan
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan
keperawatan yang telah ada. Seperti ditemukan pada respon di hari pertama
tindakan keperawatan pada Tn. I tanggal 7 juli 2018 yang belum menunjukan
dilaksanakan dan pada tanggal 8 juli sampai 9 juli 2018 terjadi perubahan
E. Evaluasi
yaitu :
83
84
Evaluasi hasil pada tanggal 8 juli 2018 pukul 09.00 WITA Diagnosa
utama nyeri akut dengan data subyektif : klien mengatakan nyeri mulai
Obyektif : keadaan umum baik, klien nampak tenang, palpasi nyeri abdomen,
penyakitnya, klien mengatakan berharap ingin cepat sembuh dan bisa pulang.
Obyektif : keadaan umum baik, klien terlihat tenang, klien kooperatif dalam
intervensi dilanjutkan.
Evaluasi hasil pada tanggal 9 Juli 2018 pukul 09.00 WITA. Diagnosa
utama nyeri akut dengan data subyektif : klien mengatakan tidak merasakan
lagi. Obyektif : keadaan umum baik, klien nampak tenang, TTV : TD : 110/70
84
85
keadaan umum baik, klien nampak tenang, tidak gelisah. Asesment : masalah
dan kriteria hasil yang dicapai. Dimana pada kasus penulis memerlukan
mulai tanggal7 juli 2018 sampai 9 juli 2018 selama 3x24 jam.
Dari dua masalah yang yang ditemukan antara lain, nyeri akut
dan keluarga sangat kooperatif serta adanya kerjasama yang baik dengan tim
85
BAB V
A. Kesimpulan
praktek melalui studi kasus serta kesenjangan yang terjadi antara teori dan
praktek tentang teori penyakit Gastritis pada Tn. I maka penulis dapat menarik
1. Hasil pengkajian pada pada Tn. I pada tanggal 7 juli 2018 di ruang asoka
lain, data subyektif: klien mengatakan nyeri abdomen bagian kiri atas,
mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis, klien
mengatakan nyeri terjadi pada daerah perut kiri atas, klien mengatakan
tidak paham tentang penyakit penyakitnya saat ini, klien mengatakan tidak
nampak meringis, palpasi: nyeri pada abdomen kuadran kiri atas, klien
S: 37ºC, P: 20x/menit.
86
87
keperawatan dan pada tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses
proses keperawatan yang telah ada. Seperti ditemukan pada respon di hari
pertama tindakan keperawatan pada Tn. I tanggal 7 juni 2018 yang belum
keperawatan tetap dilaksanakan dan pada tanggal 8 juli sampai 9 juli 2018
tanggal7 juli 2018 sampai 9 juli 2018 selama 3x24 jam. Ke dua diagnosa
87
88
kooperatif serta adanya kerjasama yang baik dengan tim medis lain dan
petugas ruangan.
B. Saran
1. Bagi Penulis
2. Praktis
a. Bagi Masyarakat/Pasien
lebih dini.
88
89
89
DAFTAR PUSTAKA