Klasifikasi Longsor Menurut Swanston dan Swanson (1980) Longsor diklasifikasikan
menjadi lima, yaitu jatuhan (falls), longsor (slide), aliran (flows), rayapan (creep), dan bandang (debris, torrents), yang kemudian mejadi SOP (Standar Operasional Kerja) oleh Perhutani (2007).
Jenis Deskripsi Pembentuk Penyebab
Jatuhan Gerakan udara: Pengangkatan atau lereng, Pemindahan daya (falls) melambung, memutar, curam, patahan batuan, dukung, penjempit dan menggelinding, sangat kurangnya ketahanan vegetasi pengumpil, gempa cepat kelebihan beban Longsor Material yang bergerak Zona massif di atas zona Terlalu curam, (slide) tidak banyak berubah lunak, adanya lapisan dasar penurunan friksi bentuk; bergerak yang kedap, buruknya internal sepanjang bidang sedimentasi, atau sedimen luncur; lambat-cepat yang tak terkonsolidasi Aliran Bergerak dalam bentuk Bahan tak terkonsilidasi, Penurunan friksi (flows) cairan lumpur; lambat- perubahan permeabilitas internal karena cepat sedimen halus yang kedap kandungan air pada batuan dasar Rayapan Gerakan lambat ke arah Tingginya perubahan Goyangan pohon, (creep) lereng bawah; berberapa temperatur harian, perubahan penjempit dan cm/tahun periode kering-hujan, siklus pengumpil, kembang kerut pemotongan tebing atau erosi jurang Bandang Gerakan cepat dari air Saluran curam, lapisan tipis Debit aliran tinggi, (debris, yang bermuatan tanah, dari material yang tak tanah jenuh air, sering torrents) batu dan material terkonsilidasi di atas batuan ditandai oleh longsor organik di saluran induk di salam saluran, lapisan tanah/batu sungai partikel-partikel liat dari penggundulan hutan bidang luncur jika basah http://eprints.undip.ac.id/42838/3/BAB_II.pdf