Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

BAGI DOKTER PERUSAHAAN


PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk
DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

KELOMPOK I
ORGANISASI K3 DI PERUSAHAAN

OLEH :
1. dr. Aditya Nugraha
2. dr. Amelia Suwanto
3. dr. Fauzi Hestu Harmoni
4. dr. Gloria Serapine Ratna Utari
5. dr. Kamelia Damaris Sihombing
6. dr. Novrika Dwi Ningrum
7. dr. Prabha Vignesvari Sasongko
8. dr. Sarah Damayanti Rusvita Putri Marbun
9. dr. Zhafira Zairinda Cardiva
10. dr. Hani Nur R P
11. dr. Wisnu Heri Purwanto

DISAMPAIKAN PADA
PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA BAGI DOKTER PERUSAHAAN
BALAI PELATIHAN DAN PENGUJIAN KESELAMATAN KERJA HIPERKES
2018

1
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN 3
A. LATAR BELAKANG 3
B. TUJUAN 4
C. RUANG LINGKUP 5
D. DASAR HUKUM 5

BAB II : KONDISI /FAKTA PERUSAHAAN 7


A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 7
1. PROFIL PERUSAHAAN 7
2. KOMITMEN PADA K3 DAN PENERAPAN SMK3 8
3. LOKASI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR. Tbk 9
4. PROSES PRODUKSI

B. TEMUAN :
1. TEMUAN POSITIF 12
2. TEMUAN NEGATIF 13

BAB III : ANALISA & PEMECAHAN MASALAH 14


1. ANALISA TEMUAN 14
BAB IV : PENUTUP 17
1. KESIMPULAN 17
2. SARAN 18

BAB V : LAMPIRAN 15

DAFTAR PUSTAKA 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keselamatan dan kesehatan kerja didefinisikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan
penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara
melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset
perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan
kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.

B. TUJUAN
Tujuan kunjungan calon ahli K3 di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR
diharapkan:
1. Mengetahui secara umum penerapan K3 di PT. INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR Tbk.
2. Memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan SMK3 di
perusahaan tersebut apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan UU K3
terutama di bidang Keselamatan Kerja
3. Mampu mengawasi secara langsung ditaatinya peraturan perundangan
yang berhubungan dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK.
4. Mampu mengidentifikasi segala sumber bahaya di tempat kerja dan cara
pengendaliannya khususnya Pesawat Uap, Bejana Tekan, Alat Angkat
Angkut, Peralatan Mekanik, Instalasi Listrik, Penyalur Petir dan
Penanggulangan Kebakaran di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR.

C. RUANG LINGKUP

3
Pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT. INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR TBK, objek yang diamati adalah implementasi kegiatan keselamatan
kerja.

D. DASAR HUKUM
Dasar Hukum K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap Bejana Tekan, K3 Listrik, K3
Penanggukangan Kebakaran, K3 Konstruksi Bangunan dan K3 Secara Umum.:
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang Uap Th. 1930 (Stoom Ordonnantie)
3. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening)
4. Permenakertrans No. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekanan
5. Permenakertrans No. 02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las
6. Permenaker No. 01/MEN/1988 tentang kualifikasi dan Syarat-syarat
Operator Pesawat Uap
7. Permenaker No. 09/MEN/2010 tentang operator dan petugas pesawat
angkat angkut.
8. Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan,kewajiban dan
wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja.
9. Peraturan Menteri dan Transmigrasi R.I. No.Per.04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi
Alarm Kebakaran Automatic
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
12. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Transmigrasi R.I. No : Kep.-
75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standart Nasional Indonesia (SNI)
No. SMI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja
15. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikat
Kompetensi Keselamatan dan Kebakaran Teknik Listrik
16. UU No 03/1969 Ratifikasi ILO No 120 Tentang Hygiene dalam perniagaan
dan kantor mengenai : pemeliharaan banguna kerja termasuk
kebersihannya, ventilasi udara, penerangan, kenyamanan, sarana kerja
ergonomi, fasilitas bagian terpelihara serta perlindungan bagi tenaga kerja

4
terhadap hal-hal yang dapat mengganggu K3 tenaga kerja yang
bersangkutan.

BAB II
KONDISI / FAKTA PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


1. PROFIL PERUSAHAAN
Indofood berdiri pada tahun 1990 dengan nama PT. PANGANJAYA
INTIKUSUMA. Kemudian pada tahun 1994 berganti nama menjadi PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR. Tahun 1995 perusahaan ini mengakuisisi
pabrik pengilingan gandum Bogasari. Lalu pada tahun 1997 memperkuat
jaringan dengan mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak
dibidang perkebunan, agrobisnis serta distribusi dan tahun 2007 Indofood
mencatatkan saham group agrobisnis di bursa efek Singapura dan
menempatkan saham baru. Kini PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solution yang
mencakup semua tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga distribusi. Dalam menjalankan
kegiatannya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model
bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok usaha strategis (Group) yang
saling melengkapi sebagai berikut :

5
a. Produk konsumen bermerek atau Consumer Branded Product (CBP)
yang kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT. INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR Tbk (ICBP). ICBP merupakan salah satu produsen
makanan dalam kemasan yang terkemuka di Indonesia yang memiliki
berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Group produk
konsumen bermerek saat ini terdiri dari lima divisi yaitu : mie instant,
makanan ringan, bumbu penyedap makanan, nutrisi dan makanan
khusus serta biskuit. Kegiatan usaha group ini didukung oleh divisi
bumbu dan kemasan. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat melihat
www.indofoodcbp.com
b. Group Bogasari selama lebih dari 3 dekade, keberadaan Bogasari dalam
industri makanan Indonesia cukup diperhitungkan. Dua pabrik tepung
terigu Bogasari berlokasi di Jakarta dan Surabaya, memiliki beberapa
merek seperti Cakra Kembar, terigu terbaik untuk roti dan mie; Segitiga
Biru, dengan banyak kegunaan; Kunci Biru, renyah dan meriah ala Kunci
Biru; Lafonte, pasta sehat bagi keluarga Indonesia. Untuk keterangan
lebih lanjut, dapat melihat www.bogasari.com
c. Group Agrobisnis beroperasi di bawah naungan PT. SALIM IVOMAS
PRATAMA dan PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk, sebuah
perusahaan tercatat di bursa efek Indonesia. Kedua perusahaan tersebut
merupakan anak perusahaan Indofood Angry Resources Ltd, sebuah
perusahaan tercatat di bursa efek singapura. Untuk keterangan lebih
lanjut, dapat melihat www.indofoodagri.com dan
www.londonsumatera.com.
d. Group distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi paling ekstensif di
Indonesia, menjangkau hampir seluruh pelosok nusantara. Selain
mendistribusikan produk-produk Indofood, group ini juga menyalurkan
berbagai produk pihak ketiga.
2. Komitmen pada K3 dan penerapan SMK3
PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk Divisi Noodle Cabang
Semarang adalah produsen mie instant berkualitas. Manajemen berkomitmen
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dalam aspek operasional
di tempat kerja untuk karyawan dan pihak lain yang terkait melalui langkah-
langkah sebagai berikut :

6
a. Membuat sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja untuk
melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaaan kerja dan sakit
akibat kerja yang sesuai dengan sifat dan skala resiko dari kegiatan
operasional.
b. Mematuhi dan melaksanakan undang-undang, peraturan pemerintah dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.
c. Perusahaan bersama-sama dengan karyawan melakukan pemantauan
aktif, evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan terhadap program
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaaan.
d. Melaksanakan kegiatan yang terintegrasi dengan system mutu lainnya
untuk peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja.
Kebijakan ini tetap untuk wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
oleh manajemen, karyawan dan pihak lain yang terkait didokumentasikan,
dikomunikasikan serta ditinjau secara berkala sesuai dengan perkembangan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
3. LOKASI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR. Tbk
PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR. Tbk Divisi Noodle Cabang
Semarang, terletak di kawasan Industri Candi JL. TAMBAK AJI II/8-10,
NGALIYAN, SEMARANG sebagaimana tertera pada denah berikut ini:

7
Gambar 2.1
Lay out PT. IIndofood CBP Sukses Makmur.Tbk
Sumber: PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk, 2018

4. PROSES PRODUKSI
Komposisi bahan terdiri dari: Tepung, bumbu alkalin (Perasa Mie), air, telur
dan bahan-bahan lainnya.
Di dalam tahap produksi dilakukan pekerjaan sebagai berikut:
a. Pemindahan bahan baku
Pemindahan bahan baku yang dimaksud adalah tepung yang dimasukkan
kedalam mesin screw untuk memindahkan bahan baku ke penyaringan.

b. Penyaringan
Penyaringan dilakukan dengan tujuan memisahkan benda asing dengan
bahan baku.
c. Mixing
Proses mixing disebut juga dengan percampuran bahan baku dengan
bahan-bahan lainnya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
bermutu.
d. Pressing
Proses pressing adalah tahap mencetak mie dari bentuk lembaran
menjadi helaian mie.
e. Sleeting
Proses ini adalah proses di mana mie dipotong dengan ukuran yang telah
ditentukan.
f. Steaming ( Kukus )
Proses ini adalah memasak mie mentah menjadi mie setengah matang
dengan cara dikukus.
g. Cutting
Proses ini adalah pemotongan mie menjadi dua lipatan.
h. Frying
Pada tahap ini dilakukan penggorengan mie setengah matang ke dalam
minyak panas dengan suhu 110 – 160o C.
i. Cooling
Proses ini adalah tahap pendinginan setelah mie di goreng dengan suhu
ruangan 27o C.
j. Packing
Proses adalah pekerjaan pengemasan yang dilakukan oleh karyawan
pabrik.
k. Penyimpanan

8
Proses ini adalah proses penyimpanan di dalam ruangan gudang yang
bersih terjaga dari bahaya debu, kotoran dan kuman.
B. TEMUAN
Kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di PT INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR, Tbk, pada tanggal 22 Maret 2019 jam 08.30 s/d 12.30 WIB
menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut.:
1. TEMUAN POSITIF
a. Perusahaan sudah memiliki SMK3L yang baik sesuai perundangan yang
berlaku, dengan pimpinan berasal dari top management dan ahli K3
sebagai sekretaris.
b. Tanggung jawab tentang K3 sudah dijelaskan kepada seluruh karyawan
sesuai bagiannya
c. Perusahaan sudah memiliki petugas K3 di tempat kerja, dimana terdapat
14 tim yang ditugaskan tiap bagian
d. Perusahaan sudah memiliki P2K3 dan sudah memiliki program kerja
e. P2K3 sudah melakukan pertemuan rutin setiap bulan,
f. Setiap bagian sudah memiliki prosedur tertulis tentang pengoprasian
alat/mesin secara aman.
g. Setiap karyawan baru, dilakukan orientasi tentang pengoprasian
alat/mesin secara aman oleh atasan di bagian tersebut
h. Setiap kejadian dan kecelakaan kerja selalu dilaporkan dan dicatat. Dan
apabila terjadi di pagi hari dapat langsung di investigasi dan diterbitkan
berita acara 2 x 24 jam
i. Terdapat system pelaporan dan koreksi bahaya
j. Sudah terdapat monitoring bagi efektifitas program K3
k. Audit sudah dilakukan setiap bulan, dan sudah bejalan dengan baik
l. Rencana Strategis K3 diperbaharui setiap tahun.
m. Terdapat penjelasan secara umum mengenai kebijaksanaan K3 pada hari
pertama masuk kerja
n. Terdapat training khusus bagi tempat kerja tertentu
o. Terdapat penanggulangan kebakaran dan keadaan darurat
p. Terdapat training mengenai penggunaan alat pelindung diri

2. TEMUAN NEGATIF
a. Terdapat saran dari P2K3 yang belum dipenuhi yaitu mobil ambulance
untuk perusahaan
b. Tidak terdapat buku panduan K3 di setiap bagian.
c. Pelaporan kejadian kecelakaan kerja pada shift siang dan malam baru
akan di investigasi keesokan harinnya

9
10
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

A. ANALISA TEMUAN POSITIF


Pelaksanaan SMK3L di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR. Tbk
Divisi Noodle Cabang Semarang telah diterapkan dengan baik sesuai dengan
PP No 50 Tahun 2012. Telah terdapat kebijakan dan manajemen K3,
penerapan K3 yang baik serta fasilitas K3 yang memadai.

B. ANALISA TEMUAN NEGATIF


Permasalahan yang ditemukan pada bagian P2K3 yaitu :
Pada permasalahan yang pertama yaitu, terdapat saran dari P2K3
yang belum dipenuhi seperti belum diadakannya mobil Ambulance untuk
perusahaan. Menurut sumber yang kami wawancarai hal ini dikarenakan
lokasi dari perusahaan indofood dekat dengan rumah sakit sehingga dapat
digantikan dengan mobil perusahaan. Menurut kami ambulance tetap
diperlukan untuk keadaan emergency dimana korban memerlukan posisi
khusus, yang sekirannya mobil perusahaan tidak sesuai untuk keadaan
tersebut
Masalah kedua yaitu belum terdapatnya buku panduan K3 di setiap
bagian, menurut sumber yang kami wawancarai, pada masing masing bagian
sudah terdapat HIRA (Hazard Identification and Risk Asessment), dimana
dengan adanya HIRA tersebut karyawan dapat menghindari bahaya bahaya
yang terdapat pada bagian tersebut.
Masalah yang ketiga yaitu apabila terdapat kecelakaan kerja pada shift
siang dan malam, investigasi baru akan di laksanakan keesokan harinya,
menurut kami sebaiknya terdapat penanggung jawab pada shift siang dan
malam, agar dapat terdeteksi lebih cepat dan tepat.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di PT. Indofood
CBP Sukses Makmur. Tbk, dan hasil analisa temuan-temuan selama di

11
lapangan mengenai Penerapan K3 di bidang Keselamatan Kerja dapat
diambil kesimpulan diantaranya :
1. Pelaksanaan penerapan K3 di bidang Keselamatan Kerja di PT. Indofood
CBP Sukses Makmur. Tbk, sudah mengarah pada pemenuhan komitmen
dan kebijakan dari manajemen PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Tbk,.
2. Kondisi penerapan K3 yang tertata dapat memberikan jaminan
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap seluruh tenaga
kerja, setiap orang yang berada di tempat kerja dan termasuk aset
perusahaan, sesuai dengan yang diamanatkan dari Undang-Undang
No.1/1970 dan kebijakan K3 yang ditetapkan oleh PT. Indofood CBP
Sukses Makmur. Tbk,
3. Masih terdapat kekurangan seperti saran dari P2K3 yang belum dipenuhi
yaitu mobil ambulance untuk perusahaan, belum terdapatya buku
panduan K3 di setiap bagian, dan pelaporan kejadian kecelakaan kerja
pada shift siang dan malam baru akan di investigasi keesokan harinnya

B. SARAN
Sesuai dengan temuan yang diperoleh serta analisa yang dilakukan
selama melakukan PKL di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR,Tbk
sebagaimana yang telah tersebut diuraian sebelumnya, untuk lebih
meningkatkan keselamatan kerja di lingkungan perusahaan pada umumnya,
maka kami memberikan rekomendasikan hal – hal berikut ini:
1. Dilakukan sosialisasi K3 lebih komprehensif terhadap semua karyawan di
lingkungan pabrik.
2. Mobil ambulance tetap diperlukan untuk keadaan emergency dimana
korban memerlukan posisi khusus, yang sekirannya mobil perusahaan
tidak sesuai untuk keadaan tersebut.
3. Terdapat penanggung jawab / investigasi apabila terdapat kecelakaan
kerja pada shift siang dan malam, agar dapat terdeteksi lebih cepat dan
tepat.

12
BAB V
LAMPIRAN

Struktur organisasi K3 :

Penerapan K3 yang sudah sesuai dengan undang-undang :

13
Visi dan Misi Perusahaan :

Program Kerja P2K3 :

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. Undang-undang Uap Th. 1930 (Stoom Ordonnantie)
3. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening)
4. Permenakertrans No. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekanan
5. Permenakertrans No. 02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las
6. Permenaker No. 01/MEN/1988 tentang kualifikasi dan Syarat-syarat
Operator Pesawat Uap
7. Permenaker No. 09/MEN/2010 tentang operator dan petugas pesawat
angkat angkut.
8. Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan,kewajiban
dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja.
9. Peraturan Menteri dan Transmigrasi R.I. No.Per.04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatic
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
12. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Transmigrasi R.I. No : Kep.-
75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standart Nasional Indonesia (SNI)
No. SMI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
15. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikat
Kompetensi Keselamatan dan Kebakaran Teknik Listrik
16. UU No 03/1969 Ratifikasi ILO No 120 Tentang Hygiene dalam
perniagaan dan kantor mengenai : pemeliharaan banguna kerja
termasuk kebersihannya, ventilasi udara, penerangan, kenyamanan,
15
sarana kerja ergonomi, fasilitas bagian terpelihara serta perlindungan
bagi tenaga kerja terhadap hal-hal yang dapat mengganggu K3 tenaga
kerja yang bersangkutan.
17. Company Profile PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR,Tbk

16

Anda mungkin juga menyukai