Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Pneumonia dapat dikategorikan sebagai penyakit yang menambah angka morbiditas dan
mortalitas. Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri dan virus yang dapat disebabkan oleh
lingkungan sekitar yang tidak bersih, kurangnya ventilasi yang ada di rumah sehingga tidak
banyak cahaya masuk, dan makanan.
Pneumonia merupakan penyakit inflamasi paru yang juga merupakan penyebab kematian
pada balita diseluruh dunia penyebab dari pneumonia disebabkan oleh bakteri dan virus.
kejadian pneumonia telah meningkat, khusunya emfisema dan penykit paru nekrotik.(thomas
2015)
Pneumonia mempengaruhi 50% anak-anak setiap tahun dan yang paling banyak berada pada
daerah yang tertinggal secara ekonomi. Tidak seperti multisistem penyakit pada orang
dewasa, komplikasi jangka panjang pneumonia pada anak-anak terlokalisasi pada organ yang
terkena seperti paru-paru. komplikasi penyakit yang dapat menyebabkan pneumonia pada
anak-anak diantaranya penyakit paru restriktif, asma, bronkiektasis, bronkitis kronik.(quinton
2018)
patofisiologi
Permasalahan fisioterapi yang muncul pada kasus pneumonia ini adalah peningkatan volume
dan viskositas paru sekresi, diskinesia silia, dan batuk yang tidak efektif dapat menyebabkan
penurunan pembersihan sekresi paru (corten 2015).
Masalah-masalah yang ditimbulkan dari kasus pneumonia pada anak-anak dapat
menghambat kerja paru-paru dan terjadi juga penumpukan sputum sehingga paru-paru tidak
dapat membersihkan jalan nafasnya yang dapat membuat sesak dan tidak nyaman. Chest
fisioterapi dapat menjadi salah satu modalitas yang dapat dilakukan dalam menangani kasus
seperti ini sehingga pasien dapat bernafas dengan nyaman tanpa adanya sesak akibat
penumpukan sputum.
Masalah klinis
Terdapat berbagai macam masalah klinis yang timbul pada kasus pneumonia anak. Fisioterapi
merupakan salah satu upaya untuk menurunkan gejala-gejala yang dialami pasien. Metode
yang tepat dapat membantu menurunkan masalah yang dialami pasien anak. Berdasarkan hal
tersebut, berikut pertanyaan klinis yang diajukan, “ Apakah pemberian chest fisioterapi dapat
membersihkan jalan nafas pada kasus Pneumonia anak?”
Metode penelusuran
Untuk menjawab masalah klinis, dilakukan penelusuran kepustakaan secara online
menggunakan instrumen pencari PubMed, ScienceDirect, cochrane library dengan kata kunci
Chest physiotherapy AND pneumonia.
Hasil penelusuran
Dengan metode yang telah dijelaskan sebelumnya, didapatkan gtgt artikel yang memenuhi
kriteria. Setelah penelusuran judul dan abstrak artikel-artikel tersebut, didapatkan 18 artikel
yang memenuhi kriteria inklusi. Lalu dilanjutkan dengan membaca full artikel dan didapatkan
3 artikel yang benar-benar memenuhi kriteria. Ditemukan artikel yang sesuai sebanyak 0
artikel pada Pubmed, 3 artikel pada Science Direct, dan 0 pada Cochrane Library. Gambar
dibawah dapat menjelaskan proses pencarian artikel sesuai dengan topik yang diangkat.
PEMBAHASAN

Salah satu masalah yang timbul akibat Pneumonia pada anak adalah sesak nafas yang
diakibatkan oleh penumpukan sputum. Sesak nafas yang dialami anak ini dapat mengganggu
keberlangsungan aktivitas sehari-hari dan dampak lainnya akan sulit bekerja sama dengan
terapis untuk melakukan beberapa treatment. Untuk itu, fisioterapi berperan penting bagi
pasien dengan mengatasi masalah utama yaitu sessak nafas.

Dari tiga artikel yang kami kaji, teknik penanganan kasus pneumonia pada anak adalah dengan
chest physical therapy. Ada beberapa teknik yang termasuk pada chest physical therapy
seperti breathing exercise, chest mobility (percussion, vibrating, huffing, coughing), dan
positioning. Untung mengurangi sesak nafas diberikan breathing exercise yaitu dengan Teknik
pursed lip breathing exercise. Untuk mengeluarkan sputum dengan menggunakan teknik
chest mobilty seperti clapping, vibrating, dan latihan batuk efektif dan disertai dengan teknik
postural drainase.
Pursed lip breathing exercise dapat mengurangi sesak karena teknik ini memperlambat
ekspirasi sehingga RR menurun. Ekspirasi yang lambat juga dapat mengurangi tahanan jalan
nafas. Dengan meningkatkan waktu ekspirasi maka akan menjaga jalan nafas tetap terbukka
dan mengeluarkan CO2 yang terperangkap dalam paru.
Percussion merupakan teknik yang bertujuan untuk menggerakan sekresi seara maksimal
melepaskan mucus yang kental dan diharapkan tidak menimbulkan rasa nyeri pada pasien.
Vibrating merupakan teknik yang diberikan dengan perpaduan bersamaan deep breathing
karena dengan perpaduan tersebut dapat mendorong sekresi menuju jalan udara yang lebih
luas.
Huffing merupakan teknik ekspirasi paksa dengan glottis dan mulut terbuka.
Coughing penting untuk menggerakan sekresi sehingga dapat mencapai jalan udara yang
besar.
Positioning merupakan bagian dari teknik postural drainase yang dapat dilakukan dengan
berbagai posisi dengan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada lobus yang bermasalah.
Teknik ini juga dapat digunakan dengan alat bantu seperti tilting table.

Anda mungkin juga menyukai