Anda di halaman 1dari 1

PERAN APOTEKER DALAM KEGIATAN SAINTIFIKASI JAMU

1. MENERAPKAN PEKERJAAN KEFARMASIAN DALAM SAINTIFIKASI JAMU

2. PENGADAAN JAMU YANG BERKUALITAS

Saintifikasi jamu sudah pasti akan memberikan peningkatan kebutuhan jumlah bahan
baku obat tradisional sebagai upaya pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam produksi bahan
baku obat melalui proses kimia maupun bioteknologi. Dengan kemampuan memproduksi Bahan
Baku Obat Tradisional (BBOT) di masa mendatang, diharapkan ketersediaan bahan baku obat
tradisional akan lebih terjamin sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu obat
tradisional yang selama ini sudah digunakan secara luas untuk tujuan prevetif, promotif, dan
serta juga dapat digunakan untuk mendukung program saintifikasi jamu.

Apoteker dalam hal ini bertanggung jawab dalam hal pengawasan mutu (Quality
Control/QC) dan pemastian mutu (Quality Assurance/ QA). QA bertanggung jawab berkaitan
dengan kualitas produk, sistem atau pelayanan dan pelatihan. Peran apoteker untuk kualitas
produk yaitu menentukan waktu panen tanaman obat, pengeringan, pembentukan simplisia
sampai kesediaan dan akhirnya diberikan kepada pasien. Jika diruncingkan kembali, tugas
apoteker dalam Saintifikasi jamu ini yang berkaitan dengan QA atau pemastian mutu adalah
apoteker yang bertugas untuk memastikan bahwa langkah-lagkah dalam produksi sediaan jamu
sesuai dengan GMP. Mulai dari pemilihan bahan sampai terbentuknya produk jadi. Berkaitan
dengan hal-hal tersebut, Apoteker harus menyiapkan diri dengan meningkatkan ilmu
pengetahuan, keterampilan baik dalam hal kompetensi maupun dalam hal metodologi

3. PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI JAMU

4. MELAKUKAN PHARMACEUTICAL CARE

5. MELAKUKAN PHARMACEUTICAL RECORD

6. PENGEMBANGAN PRODUK JAMU SAINTIFIK

Anda mungkin juga menyukai