Anda di halaman 1dari 21

Keperawatan Kgd

Asuhan Keperawatan Keracunan

Dosen Pembimbing :
Ns. Anita Mirawati. M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 2 Kelas III B

1. Ahmad Fikri
2. Dhiniyah Fitri
3. Vellia Okti Hendrian

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI D.III KEPERAWATAN SOLOK

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan KGD yang berjudul
tentang “ASKEP KERACUNANAN”. Selain itu bertujuan untuk memberikan informasi dan
menambah wawasan tentang Asma Bronkial dan Anemia Tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih kepada ibu Ns.Anita Mirawati,M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan KGD.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dan memperbaiki kesalahan
dimasa yang akan datang.

Solok, 19 Agustus 2019

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keracunan dan penyalahgunaan obat mencakup poesi yang bermakna dari kedaruratan
medis yang dihadapi oleh dokter. Kira-kira 75% kasus di Amrik terjadi pada anak-anak
dibawah umur 5 tahun, tetapi 95% fatalitas terjadi pada orang dewasa. Keracunan juga
sering pda yang lebih tua yang mengalami retardasi. Bunuh diri dan pembunuhan juga
menghasilkan sejumlah besar kasus keracunan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu tinjauan teoritis keracunan ?
2. Apa itu askep teoritis keracunan ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui tinjauan teoritis keracunan
2. Mengetahui itu askep teoritis keracunan
BAB II

TINJAUN TEORI

A. TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Racun adalah zat yang ketika ditelan, terisap, diabsorbsi, menempel pada
kulit, atau dihasilkan didalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan
cidera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.(smeltzer, 2002).
Pertolongan terhadap keracunan yang dituimbulkan oleh zat apa pun
haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Pertolongan yang keliru atau secara
berlebihan justru mendatangkan bahaya baru. (kartono, 1999)

B. ETIOLOGI
1. Mikroba
1) Escherichia coli patogen
2) Staphilococus aureus
3) Salmonela
4) Bacillus parahemolyticus
5) Clostridium botulisme
6) Streptokkus
2. Bahan kimia
1) Peptisida golongan organofosfat
2) Organo sulfat dan karbonat
3. Toksin
Jamur, keracunan singkong, tempe bogkrek, bayam beracun, kerang, binatang
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala yang paling menonjol meliputi
1) Kelainan visus
2) Hiperaktifitas Kelenjar luda dan keringat
3) Gangguan saluran pencernaan
4) Kesukaran bernafas
2. Keracunan ringan
1) Anoreksisa
2) Nyeri kepala
3) Rasa lemah
4) Rasa takut
5) Tremor oada lidah dan kelopak mata
6) Pupil miosis
3. Keracunan sedang
1) Nausea, Muntah-muntah
2) Kejang dan kram perut
3) Hipersaliva, hiperhidrosis
4) Fasikulasi otot
5) Bradi kardi
4. Keracunan berat
1) Diare
2) Reaksi cahaya negatif
3) Sesak nafas, sianosis, edema paru
4) Inkontinensia urin dan feses
5) Kovulasi
6) Koma, blokade jantung akhirnya meninggal

D. MACAM-MACAM KERACUNAN
1. Keracunan Makanan
a. Keracunan botulinum
Clostridium botulinum adalah kuman yang hidup secara anaerobik. Yaitu
ditempat-tempat yang tidak ada udaranya. Kuman ini mampu melindungi
dirinya dari suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora.
Karena cara hidupnya yang demikian itu, kuman ini banyak ijumpai pada
makanan yang tercemar. Gejala itu berupa lemah badan yang kemudian
disusul dengan penglihatan yang kabur dan ganda ( setiap benda nampak
seperti dua). Kelumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf
otak lainnya, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah
menelan.
Pengobatan hanya dapat diberikan dirumah sakit dengan penyuntikan
serum antitoksin yang khas untuk botulinum. Oleh karena itu dalam ha ini
yang penting ialah pencegahan.Pencegahan: sebelum dihidangkan, makanan
kaleng dibuka dan kemudian direbus bersama kalengnya didalam air sampai
mendidih.
b. Keracunan jamur
Gejala muncul dalam jarak beberapa ment sampai 2 jam sesudah makan
jamur yang beracun (aminta spp). Gejala tersebut berupa: sakit perut yang
hebat, muntah, mencret, haus, berkeringat banyak, kekacauan mentl,
pingsan.
Tindakan pertolongan:
Apabila tidak ada muntah-muntah, penderita diransang agar muntah.
Kemudian lambungnya dibilas dengan larutan encer kalium permnaganat ( 1
gram dalam 2 liter air), atau dengan putih telur dicampur susu.Bila perlu
berikan pernafasan buatan. Kirim penderita ke rumah sakit
c. Keracunan jengkol
Keracunan jengkolterjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam
salurn kencing. Ada beberapa halyang diduga memepengaruhi timbulnya
keracunan, yaitu : jumlah yang dimakan cara penghidangan dan makanan
penyerta lainnya.
Cara penghidangan yng dapat mengurangi kadar asam jengkol ialah :
ditanam sebelum dimasak, dibakar atau dibuat keripik. Sedang tentang
makanan penyerta, makanan yang masam dapat mempercepat terjadinya
kristal.
Gejala-gejala keracunan jengkol : sakit pinggang yang disertai dengan
sakit perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol yang
berwarna putih nampak keluar bersama air kencing. Kadang-kadang juga
disertai darah.
Nafas, mulut dan air kencing penderita berbau jengkol. Keracunan yang
lebih berat dapat mengakibatkan berkurannya air kencing atau tidak dapat
kencing sama sekali.
Tindakan pertolongan :
Pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda sebanyak-
banyaknya. Obat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk
mengurangi sakitnya.Pada keracunan yng lebih berat, penderita harus
dirawat dirumah sakit.
d. Keracunan kepiting, rajungan, mimi, dan ikan laut lainnya
Beberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. Diduga racun
tersebut terbawa dari gangang yang dimakan oleh ikn itu.Gejala-gejala
keracunan berbagai intang laut tersebut muncul kira-kira 20 menit sesudah
memakannya. Gejala itu berupa: mual, muntah, kesemutan disekitar mulut,
lemah badan dan susah bernafas
Tindakan pertolongan :
Usahakan agar dimuntahkan kembali makanan yang sudah tertelan. Kalau
mungkin dilakukakn pula pembilasan lambung dan pernafasan buatan. Obat
yang khas untuk keracunan binatang-binatang laut itu tidak ada.
e. Keracunan singkong (ketela pohon, ubi paris)
Racun singkong ialah senyawa asam biru (syanida). Singkong beracun ini
biasanya ditanam hanya untu pembatas (pagar) kebun, dan binatang pun
tidak mau memakan daunnya. Racun asam biru tersebut bekerja sangat
cepat. Dalam beberapa menit setelah termakan racun singkong, gejala-gejala
mulai timbul. Dalam dosis besar, racun itu cepat mematikan. Gejala-gejala
keracunan asam biru: muntah, mencret, sakit kepala, pusing sesak nafas,
badan lemah, mata melotot, mulut berbusa, pingsan dan kejang-kejang. Bau
nafas korban racun ini adalah khas, yaitu bau “kenari pahit”.Kadang-kadang
nafas sudah terhenti sementara jantung masih tetap berdetak. Selama
jantungnya masih berdetak, usaha pertolongan harus dilanjutkan.
Tindakan keperwatan :
a) Berikan uap amyl nitrit didepan hidungnya, setiap 2-3 menit selama
15-30 detik.
b) Beri pernafasan buatan.
c) Usahakan agar penderita muntah.
d) Berikan larutan 2-3 gram natrium thiossulfas dalam segelas air untuk
diminum. (natrium thyosulfas sering juga disebut sebagai hypo yang
dalam fotografi dipergunakan untuk pembuat fixer larutan 1.
f. Keracunan tempe/ oncom/bongkrek
Keracunan tempe yang akut, gejala muncul beberapa menit setelah
memakannya. Keracunan tempe dapat ditimbulkan oleh dua hal. Pertama
oleh adanya jamur beracun yang ikut tumbuh dalam tempe tersebut dan
kedua oleh minyak yang digunakan untuk menggorengnya . Gejala dan
tindakan pertolongan :
Untuk keracunan karena jamurnya, lihat bab keracunan jamur.

2. Keracunan Zat-Zat Kimia Dan Obat-Obatan


1) Alkohol
Etil alkohol (wiski berkadar 40%, gin 30%, anggur 10%, bir 5%) alkohol
pekat (95% dan 75%). Metil alkohol (spiritus)
Bahaya : buta mendadak (pada keracunan spiritus). Kematian terjadi
karena kelumpuhan pernafasan.
Tindakan pertolongan :
a) Usahakan agar muntah .
b) Pembilasan lambung dengan larutan soda kue ( 1 sendok teh dalam
segelas air), setiap 1 jam.
c) Kopi pekat diminumkan atau dimasukan lewat dubur.
Pernafasan buatan dan selimuti tubuh penderita
2) Anilin
Sat pewarna batik dan tinta ( lihat aseta nilit ).
3) Arsen
a) Racun tikus (warangan )
b) Kertas pembunuh lalat
Gejala :
Perut dan tenggorokan rasa terbakar, muntah dam berak seperti air
cucian beras, mulut kering, nafas dan kotoran berbau bawang, kejang
otot, sakit kepala, tangan dan kaki dingin, pernafasan mendesis, kejang-
kejang, pingsan.
Tindakan pertolongan :
a) Pembilasan lambung dengan mempergunakan 30 gram soda kue
dalam setengah gelas air. Bleh juga dengan larutan arang (norit).
b) Usahakan agar dimuntahkan.
c) Berikan putih telur dan susu.
d) Kirim kerumah sakit.
4) Asam borat
Boorwater adalah larutan asam borat dengan kadar 3%.
Gejala : mual, muntah, menceret, sakit kepala, keringat dingin, sesak
nafas, kulit keluar merah-merah, pingsan
Tindakan keperawatan:
a) Usahakan agar muntah
b) Pembilasan lambung dengan air garam atau air biasa sebanyak
mungkin dan muntahkan.
c) Bila terjadi kejang-kejang atau shock, bawa kerumah sakit.
5) Asam keras
a) Asam cuka perat (glasial)
b) HCL (asam klorida).
c) Asam nitrat.
d) Asam sulfat (air keras)
e) Asam fosfat
Bahaya: sangat korosif (menggerus dan merusak jaringan tubuh yang
terkena)
Tindakan pertolongan :
Bila terkena kulit atau mata, lihat bab luka bakar. Jangan dimuntahkan
atau dilakukan pembilasan lambung. Pertama-pertama netralkan asam
tersebut dengan air kapur yang encer, atau kalau ada dengan larutan
magnesium oksida. Lunakkan dengan susu, putih telur, atau larutan
sabun. Jangan mempergunakan larutan kapur tulis atau larutan soda kue
untuk menetralkannya, karena zat-zat tersebut dengan asam keras akan
membentuk gas CO2 yang dapat membuat perut menjadi gambuang
degan cepat.
6) Asetanilid
a) Phenasetin (obat penurun panas)
b) Analin (zat warna untuk batik dan tinta)
Gejala : bibir dan ujung-ujung jadi biru (berwarna kebiru-biruan),
sesak nafas, pusing kepala, sakit didaerah dada, timbul bintik-bintik
merah di kulit( pada keracunan penacetin). Kematian terjadi karena
kelumpuhan pernafasan.
Tindakan pertolongan :
Pemblasan lambung dengan larutan soda kue, dan usahan agar
dimuntahkan. Penderita diselimuti dan dikirim kerumah sakit
7) Aseton
Zat penghapus cat kuku.
Tindakan pertolongan :
a) Pembilasan lambung dan usahakan agar dimuntahkan
b) Pernafasan buatan.
c) Kopi pekat (diminum atau lewat dubur).
8) Asetosal
Asetosal, aspirin, askro, naspro, bufferin.
Gejala : lambung rasa perih, keringat bercucuran, kuping berdenging,
sakit kepala , gelisah, pucat, sesak nafas.
Tindakan pertolongan :
a) Cuci lambung dengan larutan soda kue melalui mulut dan dubur.
b) Usahakan agar dimuntahkan.
c) Kirim kerumah sakit.
9) barbiturat
Luminal dan obat tidur sejenisnya. Kematian biasanya terjadi setelah
tertidur beberapa hari terus menerus.
Tindakan pertolongan :
a) Berseihkan saluran nafas dari lendir dan kotoran yang
menghalangi.
b) Pembilasan lambung dengan larutan garam atau norik.
c) Cuci perut dengan minyak jarak (kastroli, castoroliye).
d) Bila penderita tidak sadar :
Bersihkan saluran nafas, dan tariklah lidahnya keluar.
Berikan kopi pekat lewat dubur
Kirim kerumah sakit
10) Kasa keras
a) kapur tohor.
b) Amoniak cair
c) Potas ( KOH)
d) Kaustik, obat pengelantang, (NAOH).
Bahaya : korosif terhadap jaringan yang terkena.
Tindakan pertolongan :
a) Bila terkena kulit lihat bab luka bakar.
b) Bila terminum, beri larutan encer cuka dapur (satu bagian cuka
dapur dalam satu bagian air). Jangan muntahkan.
c) Beri obat-obat pelunak racun.Minyak kelapa atau mentega akan
melindungi dinding perut dari bahaya korosif.
d) Kompers air hangat di daerah jantung.
e) Kirim ke rumah sakit.
11) Bensin
Bensin, minyak tanah, naphtha (was bensin)
Bahaya : apabila terhisap keparu-paru dapat menimbulkan : peradangan
dan pembengkakan paru-paru.
Tindakan pertolongan :
a) Beri minum obat pelunak racun.
b) Pada anak kecil, jangan dirangsang agar dimuntahkan.
c) Pernafasan buatan, kalau perlu dengan tambahan zat asam
(oksigen).
d) Kirim kerumah sakit.
12) Benzol
a) Toluen (bahan detonator/dinamit, gasket).
b) Xilol(pembersih lensa).
Tindakan pertolongan :
a) Dengan hati-hati dirangsang agar dimuntahkan.
b) Dada dikompres air panas dan dingin bergantian.
c) Pernafasan buatan apabila perlu.
13) DDT
Tindakan pertolongan :
a) Pembilasan lambung dengan air garam dan dimuntahkan:
b) Jangan diberi obat-obat pelunak, terutama minyak atau mentega.
c) Pernafasan buatan.
d) Bersihkan kulit dan pakaian dengan air mengalir.
14) Detergent
a) gejala yang hebat hanyalah sakit perut, mencret, dan mungkin
muntah-muntah. Selebihnya tidak berbahaya.
b) Bila dimakan dalam jumlah yang sangat banyak barulah menimbulkan
gejala-gejala yang lebih hebat.
Tindakan pertolongan : berupa obat-obat lunak atau pembilasan
lambung.
15) dieldrin
16) endrin
17) Formalin
Bau yang pedas menusuk merupakan tanda yang khas.
Tindakan pertolongan:
a) Pembilasan lambung dengan larutan encer amoniak (0,1%) atau
air garam. Muntahkan.
b) Obat-obat pelunak: telur dan susu.
c) Apabila ada tanda-tanda syok, kirim kerumah sakit.
18) Fosfor
a) fosfor merah: tidak berbahaya karena tidak diserap oleh tubuh
b) fosfor kuning : sangat berbahaya.
c) Fosfor banyak dipergunakan dalam pembuatan korek api dan
beberapa jenis racun hama.
Tindakan pertolongan
a) Untuk mencegah penyerapan : minumi 100cc parafin cair.
b) Pembilasan lambung dengan larutan kalium permagatan (1 gram
dalam 5 liter air).
19) Ganja
a) Hashish
b) Mariuna.
Gejala : gembira secara berlebihan, halusinasi(melihat,membau atau
merasakan sesuatu yang tidak ada , mengigau, mengantuk, kaki merasa
lemah, pernafasan melambat, nadi cepat, kejang-kejang.
Tindakan pertolongan:
a) Pembilasan lambung dengan air hangat dan dimuntahkan.
b) Beriminum kopi pekat.
c) Selimuti tubuh penderita.
20) gas air mata
Dipergunakan oleh polisi untuk membubarkan huru hara
Tindakan pertolongan :
a) buka pakaian dengan segera, karena gas dapat menempel pada
pakaian dan tetap bekerja.
b) Mata dicuci dengan boorwater atau air mengalir selama beberapa
c) Kulit dicuci dengan larutan soda.
d) Bawa penderita keudara yang segar.
21) gas amoniak
a) Dipergunakan dalam pabrik es.
b) Dalam ampul kecil untuk menolong orang pingsan.
Tindakan pertolongan :
a) Apabila terminum amoniak cair lihat bab basa keras.
b) Bila terkena gas amoniak, mata dicuci dengan boorwater selama 5
menit atau lebih dengan air, amoniak akan membentu panas !
c) Beri minum air jeruk
22) gas dapur
23) gaskep
24) insektisida
25) kamper
Gejala : gelisah, bau pamper dalam nafas dan air kencing, sakit perut
hebat, telinga berdenging, kejang-kejang dalam dosis besar, perut terasa
panas. Muka mula-mula merah, kemudian pucat.
Tindakan pertolongan :
a) Pembilasan lambung dan dimuntahkan.
b) Berikan obat pelunak racun, kecuali minyak dan mentega
c) Pernafasan buatan.
d) Selimuti dan kompres air panas dan dingin berganti-ganti.
26) Kaporit
Bahaya : korosif
Tindakan pertolongan:
a) Beri minum obat pelunak racun. Beri minum larutan cuka encer atau
air jeruk.
b) Pembilasan lambung dan dimuntahkan secara hati-hati. Kulit yang
terkena dicuci sampai bersih.
Tindakan dari tempat kecelakaan keudara yang segar.
27) karbit
28) karbol
Gejala : mulut dan perut terasa terbakar . bau karbol yang khas.
Lidah bercak-bercah putih dan kemudian coklat. Sakit kepala , pucat,
muka dan kulit lembab, pingsan dan bila dosis besar cepat mematikan.
Tindakan pertolongan :
a) Beri minum minyak kastor (kastroli), dan bilas lambung dengan
larutan norit.
b) Beri minum yang banyak, putih telur dan susu.
c) Bawa penderita kerumah sakit.
29) Karbondioksida
Gas yang terbentuk pada waktu ada kebakaran. Agar kadarnya mencapai
10-15% dalam pernafasan, dapat mematikan.
Tindakan pertolongan :
a) Bawa penderita ke udara yang segar
b) Sirami dengan air dingin.
c) Beri pernafasan buatan kalau perlu dirangsang dengan uap amyl nitrit
melalui hidung.
d) Kopi pekat melalui dubur, apabila, penderita tidak sadar.
e) Pijiti tangan dan kakinya.
30) karbon monoksida
a) Gas asetilen (dari karbit).
b) Gas arang batu (gas dapur tutup kurung
c) Gas dari knalpot mobil.
d) Gas diatas rawa-rawa.
Tindkan pertolongan:
a) Pindahkan penderita ketempat udara segar dan tidak boleh banyak
bergerak.
b) Selimuti tubuhnya.
c) Beri pernafasan buatan, kalau oerlu dengan tambahan oksigen.
d) Kirim penderita kerumah sakit.
31) Luminal,
32) Malation
33) Mariyuwana
34) Mentol
sama dengan pertolongan untuk keracunan karbol.
35) Mercurochorom
Tindakan pertolongan :
a) pembilasan lambung dengan air garam atau putih telur, dan usahan
agar dimuntahkan.
b) Kirim kerumah sakit.
E. BAGAN WOC
B. ASKEP TEORITIS

1. PENGKAJIAN

Pengkajian Primer

Airway
Periksa klancaran jalan napas, gangguan jalan napas sering terjadi pada
klien dengan keracunan baygon, botulisme karena klien sering mengalami
depresi pernapasan seperti pada klien keracunan baygon, botulinun.

Breathing
Kaji keadekuatan ventilasi dengan observasi usaha ventilasi melalui
analisa gas darah atau spirometri.

Circulation
Kaji TTV, kardiovaskuler dengan mengukur nadi, tekanan darah, tekanan
vena sentral dan suhu. mungkin ini berhubungan dengan kerja kardio
depresan dari obat yang ditelan, pengumpulan aliran vena di ekstremitas
bawah, atau penurunan sirkulasi volume darah, sampai dengan
meningkatnya permeabilitas kapiler.

Disability (evaluasi neurologis)


Pantau status neurologis secara cepat meliputi tingkat kesadaran dan GCS,
ukuran dan reaksi pupil serta tanda-tanda vital. Penurunan kesadaran
dapat terjadi pada klien keracunan alcohol dan obat-obatan. Penurunan
kesadaran dapat juga disebabkan karena penurunan oksigenasi, akibat
depresi pernapasan seperti pada klien keracunan baygon, botulinum.

2. PengkajianSekunder

Riwayat Kesehatan
riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, berapa lama diketahui
setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan
sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan terjadinya.
Pemeriksaan fisik head to toe
Pemeriksaan ADL (Activity Daily Living)
Aktifitas dan Istirahat
Gejala : Keletihan,kelemahan,malaise

Tanda : Kelemahan,hiporefleksi

Sirkulasi
Tanda : Nadi lemah (hipovolemia), takikardi,hipotensi (pada kasus
berat) ,aritmia jantung,pucat, sianosis,keringat banyak.

Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih,distensi vesika urinaria,bising usus
menurun,kerusakan ginjal.

Tanda : Perubahan warna urin contoh kuning pekat,merah,coklat

Makanan Cairan
Gejala : Dehidrasi, mual , muntah, anoreksia, nyeri uluhati

Tanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban,berkeringat banyak

Neurosensori
Gejala : Sakit kepala,penglihatan kabur,midriasis,miosis,pupil
mengecil,kram otot/kejang

Tanda : Gangguan status mental,penurunan lapang


perhatian,ketidakmampuan berkonsentrasi kehilangan
memori,penurunan tingkat kesadaran(azotemia), koma,syok.

Nyaman / Nyeri
Gejala : Nyeri tubuh,sakit kepala

Tanda : Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah

Pernafasan
Gejala : Nafas pendek,depresi napas,hipoksia

Tanda : Takipnoe,dispnoe,peningkatan frekuensi,kusmaul,batuk


produktif

Keamanan
Gejala : Penurunan tingkat kesadaran,koma,syok,asidemia
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Riwayat terpapar toksin(obat,racun),obat nefrotik penggunaan
berulang

A. ASKEP TEORITIS
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer

a. Airway
Periksa klancaran jalan napas, gangguan jalan napas sering terjadi pada
klien dengan keracunan baygon, botulisme karena klien sering mengalami
depresi pernapasan seperti pada klien keracunan baygon, botulinun.

b. Breathing
Kaji keadekuatan ventilasi dengan observasi usaha ventilasi melalui
analisa gas darah atau spirometri.

c. Circulation
Kaji TTV, kardiovaskuler dengan mengukur nadi, tekanan darah, tekanan
vena sentral dan suhu. mungkin ini berhubungan dengan kerja kardio
depresan dari obat yang ditelan, pengumpulan aliran vena di ekstremitas
bawah, atau penurunan sirkulasi volume darah, sampai dengan
meningkatnya permeabilitas kapiler.

d. Disability (evaluasi neurologis)


Pantau status neurologis secara cepat meliputi tingkat kesadaran dan GCS,
ukuran dan reaksi pupil serta tanda-tanda vital. Penurunan kesadaran
dapat terjadi pada klien keracunan alcohol dan obat-obatan. Penurunan
kesadaran dapat juga disebabkan karena penurunan oksigenasi, akibat
depresi pernapasan seperti pada klien keracunan baygon, botulinum.

2. PengkajianSekunder

a. Riwayat Kesehatan
riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, berapa lama diketahui
setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan
sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan terjadinya.
b. Pemeriksaan fisik head to toe
Pemeriksaan ADL (Activity Daily Living)
Aktifitas dan Istirahat
Gejala : Keletihan,kelemahan,malaise

Tanda : Kelemahan,hiporefleksi

a) Sirkulasi
Tanda : Nadi lemah (hipovolemia), takikardi,hipotensi (pada kasus
berat) ,aritmia jantung,pucat, sianosis,keringat banyak.

b) Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih,distensi vesika urinaria,bising usus
menurun,kerusakan ginjal.

Tanda : Perubahan warna urin contoh kuning pekat,merah,coklat

c) Makanan Cairan
Gejala : Dehidrasi, mual , muntah, anoreksia, nyeri uluhati

Tanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban,berkeringat banyak

d) Neurosensori
Gejala : Sakit kepala,penglihatan kabur,midriasis,miosis,pupil
mengecil,kram otot/kejang

Tanda : Gangguan status mental,penurunan lapang


perhatian,ketidakmampuan berkonsentrasi kehilangan
memori,penurunan tingkat kesadaran(azotemia), koma,syok.

e) Nyaman / Nyeri
Gejala : Nyeri tubuh,sakit kepala

Tanda : Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah

f) Pernafasan
Gejala : Nafas pendek,depresi napas,hipoksia

Tanda : Takipnoe,dispnoe,peningkatan frekuensi,kusmaul,batuk


produktif
g) Keamanan
Gejala : Penurunan tingkat kesadaran,koma,syok,asidemia

Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Riwayat terpapar toksin(obat,racun),obat nefrotik penggunaan
berulang

c. Pemeriksaan penunjang

Bia kalajengking :
1. Laboratorium : hb, leukosit, trombosit, elektrolit, gula darah, urea.
Pada gigitan ular :
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan urin
3. Ekg, foto dada
Keracunan narkotika
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan AGD
3. Foto dada
Keracunan bahan kimia, obat dan makanan :
1. Pemeriksaan urin
2. Analisa gas darah
3. Bahan muntahan dan feses
4. Pemeriksaan radiologi dan EKG
B. Analisa data

No Data Etiologi Problem


1 Ds: keluhan pasien Hipoventilasi/hi Ketidakefe
a. Dispnea perventilasi ktifan pola
Do: nafas
a. Penggunaan otot bantu pernafasan
b. Pola nafas abnormal

2 Ds: keluhan pasien Keracunan Gangguan


a. dispnea karbondioksida pertukaran
Do: gas
a. takikardia
b. pco2 meningkat

C. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan pola nafas b.d Hipoventilasi/hiperventilasi
b. . Gangguan pertukaran gas b.d Keracunan karbondioksida
D. Intervensi keperawatan
n Diagnosa Keperawatan Noc Nic
o
1. Ketidakefektifan pola Status pernafasan : Manajemen jalan
nafas b.d Indikator : nafas
hipoventilasi/hiperventila 041501 : frekuensi Aktivitas-aktivitas
si pernafasan 1. Buka jalan
041502 : irama pernafasan nafas dengan
041503 : kedalam 2. Posisikan
inspirasi pasien untuk
memaksimal
kan ventilasi
3. Identifikasi
kebutuhan
aktual
4. Monitor
status
pernafasan
a. Gangguan Status pernafasan : Airway
pertukaran gas b.d pertukaran gas management:
keracunan Indikator : 1. Buka jalan
karbondioksida 040208 : tekanan parsial nafas
oksigen didarah arteri 2. Posisikan
(PaO2) pasien untuk
040211 : saturasi oksigen memaksimal
kan ventilasi
3.Monitor respirasi
dan status O2
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Racun adalah zat yang ketika ditelan, terisap, diabsorbsi, menempel pada
kulit, atau dihasilkan didalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan
cidera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.(smeltzer, 2002).
Pertolongan terhadap keracunan yang dituimbulkan oleh zat apa pun haruslah
dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan
justru mendatangkan bahaya baru. (kartono, 1999)
DAFTAR PUSTAKA

Amin,Hadi.2016.Aplikasi Askep Berdasarkan Diagnosis Medis & NANDA NIC-NOC. JILID


2.Jakarta: Mediaction Piblishing.
Bulechek, Gloria M. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Jakarta : Elsevier.

Bulechek, Gloria M. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Jakarta : Elsevier.

Eliastam, Michael DKK. 1998. Penuntun kedaruratan medis.Jakarta : EGC

Mohamad, Kartono. 1999. Pertolongan Pertama.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai

  • Untuk Ayah Ibu
    Untuk Ayah Ibu
    Dokumen13 halaman
    Untuk Ayah Ibu
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • SPMB UN 2019
    SPMB UN 2019
    Dokumen2 halaman
    SPMB UN 2019
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Kel 46
    Kel 46
    Dokumen2 halaman
    Kel 46
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • VuanMahaDewi 1TID Laporanpraktikum8
    VuanMahaDewi 1TID Laporanpraktikum8
    Dokumen9 halaman
    VuanMahaDewi 1TID Laporanpraktikum8
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • REVISI 5 KEL46 Ke2
    REVISI 5 KEL46 Ke2
    Dokumen35 halaman
    REVISI 5 KEL46 Ke2
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Pemila P Gusman - Koreksi - 1
    Pemila P Gusman - Koreksi - 1
    Dokumen91 halaman
    Pemila P Gusman - Koreksi - 1
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Diabetes Ansietas
    Diabetes Ansietas
    Dokumen4 halaman
    Diabetes Ansietas
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • ASUHAN LANSIA
    ASUHAN LANSIA
    Dokumen31 halaman
    ASUHAN LANSIA
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • NK 25
    NK 25
    Dokumen27 halaman
    NK 25
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • ASUHAN LANSIA
    ASUHAN LANSIA
    Dokumen31 halaman
    ASUHAN LANSIA
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • HELLP SINDROM
    HELLP SINDROM
    Dokumen26 halaman
    HELLP SINDROM
    Yusia Okta Vika
    Belum ada peringkat
  • Diabetes Ansietas
    Diabetes Ansietas
    Dokumen4 halaman
    Diabetes Ansietas
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • MENINGKATKAN_KESEJAHTERAAN_LANSIA
    MENINGKATKAN_KESEJAHTERAAN_LANSIA
    Dokumen36 halaman
    MENINGKATKAN_KESEJAHTERAAN_LANSIA
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • MENINGKATKAN_KESEJAHTERAAN_LANSIA
    MENINGKATKAN_KESEJAHTERAAN_LANSIA
    Dokumen36 halaman
    MENINGKATKAN_KESEJAHTERAAN_LANSIA
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Langkah Kedua
    Langkah Kedua
    Dokumen67 halaman
    Langkah Kedua
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Absen Pengabnas
    Absen Pengabnas
    Dokumen2 halaman
    Absen Pengabnas
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Syahrum Pengajaran Diktat Penelitian PDF
    Syahrum Pengajaran Diktat Penelitian PDF
    Dokumen132 halaman
    Syahrum Pengajaran Diktat Penelitian PDF
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Ayjgvhm HV
    Ayjgvhm HV
    Dokumen5 halaman
    Ayjgvhm HV
    Arsy
    Belum ada peringkat
  • Puisena
    Puisena
    Dokumen2 halaman
    Puisena
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Judul Baru !
    Judul Baru !
    Dokumen1 halaman
    Judul Baru !
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Rumah Susu
    Rumah Susu
    Dokumen5 halaman
    Rumah Susu
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Untuk Ayah Ibu
    Untuk Ayah Ibu
    Dokumen13 halaman
    Untuk Ayah Ibu
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Slamet
    Surat Lamaran Slamet
    Dokumen6 halaman
    Surat Lamaran Slamet
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • KTI
    KTI
    Dokumen12 halaman
    KTI
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • NK 25
    NK 25
    Dokumen27 halaman
    NK 25
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Episode 1
    Episode 1
    Dokumen2 halaman
    Episode 1
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Ysjsj
    Ysjsj
    Dokumen2 halaman
    Ysjsj
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • Bahan Pengusulan SKTP
    Bahan Pengusulan SKTP
    Dokumen3 halaman
    Bahan Pengusulan SKTP
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat
  • SDN
    SDN
    Dokumen28 halaman
    SDN
    Rosmaini Gusman
    Belum ada peringkat