Anda di halaman 1dari 2

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU

DI RUANG SERUNI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE

SAMARINDA”

Dita Pramasari1), Joko Sapto Pramono2), Frana Andrianur3)

1)
Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim 2)Dosen

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim

Pendahulun : Tuberculosis (TB) adalah penyakit lama yang masih menjadi


pembunuh terbanyak di antara penyakit menular. Berdasarkan laporan WHO 2017
diperkirakan ada 1.020.000 Kasus di Indonesia namun baru terlaporkan ke
Kementerian kesehatan sebanyak 420.000 kasus. Besar dan luasnya permasalahan
akibat TBC mengharuskan semua pihak untuk dapat berkomitmen dan
berkerjasama dalam melakukan pencegahan dan pengendalian TBC. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari dan memahami secara mendalam mengenai Asuhan
Keperawatan pada Tuberculosis Paru di Ruang Seruni Abdul Wahab Sjahranie.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan
Asuhan Keperawatan dengan mengambil satu kasus sebagai unit analisis. Unit
anlisis adalah Pasien dengan Tuberculosis Paru di Ruang Seruni Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda. Metode pengambilan data adalah dengan wawancara,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Instrumen pengambilan data
menggunakan format Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan yang meliputi
Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Implementasi, Evaluasi Keperawatan.
Hasil dan Pembahasan : Pada subjek 1 dan subjek 2 timbul masalah Bersihan
jalan napas tidak efektif, gangguan Pertukaran Gas, Pola Napas Tidak Efektif,
Defisit nutrisi, Hipertermia, Defisit Pengetahuan, dan Ketidakpatuhan Program
Pengobatan. Pada subjek 1 dan subjek 2 terjadi peningkatan status kesehatan dan
teratasinya beberapa masalah yaitu bersihan jalan napas tidak efektif, pola napas
tidak efektif, Hipertermia, Defisit pengetahuan, dan ketidakpatuhan program
pengobatan. Dan terdapat beberapa masalah yang teratasi sebagian ialah
Gangguan Pertukaran gas dan defisit nutrisi
Kesimpulan dan saran : Pada Subjek 1 dan Subjek 2 terdapat 5 masalah yang
teratasi yaitu bersihan jalan napas tidak efektif, Pola napas tidak efektif,
hipertermia, defisit pengetahuan, dan ketidakpatuhan program untuk pengobatan
untuk subjek 1. Dan 2 masalah yang teratasi sebagian yaitu gangguan pertukaran
gas, dan defisit nutrisi. Sehingga diharapkan untuk kedepannya bgi tenaga
kesehatan untuk meningkatkan keterampilan keperawatandalam memberikan
Asuhan Keperawatan terutama memberikan pendidikan kesehatan tentang
Tuberculosis Paru untuk mengurangi penulrankepada orang lain sehingga bisa
menurunkan angka kejadian penyakit Tuberculosis Paru.
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberculosis Paru

Anda mungkin juga menyukai