PETROLEUM DISTILLATES
1. N a m a
Golongan (8)
Hidrokarbon
Deskripsi (1, 6, 8)
Cairan berwarna kuning gelap hingga coklat atau hijau kehitaman, berbau ringan;
Titik didih 86 – 460 oF (30 – 238 oC); Titik beku -99oF (-73oC); Tidak larut dalam air;
Tekanan uap 40 mmHg pada 68oF (20oC); Kerapatan uap >1 (udara = 1); Berat
jenis 0,78 – 0,97 (air = 1).
3. Penggunaan (5, 8)
Pembuatan produk minyak bumi, industri pelumas.
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan organ sasaran (1)
Bahaya utama terhadap kesehatan: Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit,
dermatitis, menyebabkan kerusakan paru-paru, menyebabkan efek pada sistem
saraf pusat.
Tertelan
Sama seperti yang dilaporkan pada kondisi terhirup. Menyebabkan iritasi pada
saluran gastrointestinal, dengan gejala mual, muntah dan diare.
Tertelan
Tidak tersedia informasi.
(1)
5. Stabilitas dan Reaktivitas
Stabilitas kimia: Stabil pada suhu ruangan pada wadah tertutup di bawah kondisi
penyimpanan normal.
Kondisi yang harus dihindari: Hindari panas berlebih, sumber api dan bahan yang
inkompatibel/ tak tercampurkan/ tan campurkan.
6. Penyimpanan (6)
Simpan di tempat tertutup rapat yang sejuk dengan ventilasi baik.
Jauhkan dari bahan yang tidak kompatibel, makanan dan minuman.
Lindungi dari sinar matahari.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Jangan disimpan di wadah yang tidak berlabel.
7. Toksikologi
Toksisitas (1, 7)
Data pada manusia :
Tidak tersedia informasi.
Tertelan
Dapat menyebabkan gangguan pada saluran gastrointestinal, termasuk mual,
muntah, dan diare serta berpengaruh pada sistem saraf pusat.
Keracunan kronik
Terhirup
Menyebabkan iritasi pada paru-paru. Paparan berulang dapat menyebabkan
bronkitis dengan gejala batuk berdahak dan napas yang pendek.
Tertelan
Tidak tersedia informasi.
Tertelan
Jangan menginduksi muntah kecuali langsung oleh petugas medis. Jika terjadi
muntah, kepala harus tetap rendah agar muntahan tidak masuk ke dalam paru-
paru. Jangan memberikan apapun ke mulut jika korban dalam keadaan pingsan.
Segera hubungi bantuan medis.
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin
pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan, yaitu memperbaiki fungsi ventilasi dengan
cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan
oksigen dan pengeluaran karbon dioksida, Bila terinhalasi disarankan berikan
oksigen
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit :
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke
sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan sejumlah air bersih
dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit.
- Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera kirim/konsul ke dokter
mata.
Media pemadaman: Bahan kimia kering, karbon dioksida, dan busa resisten
alkohol atau busa pemadam lain. Penggunaan air tidak efektif dalam
memadamkan api.
Pemadaman api: Gunakan semprotan air untuk mendinginkan wadah yang terkena
api.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2010
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------