Disusun Oleh :
Arubina Bangsawan, SE., MM.
DAFTAR ISI
Halaman
COVER i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan 3
1.4 Metode Kajian 3
1.5 Desain Proses Dan Tata Letak 3
BAB VI PENUTUP 96
DAFTAR PUSTAKA 97
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Data Teknis Kapasitas Produksi / Penyimpanan Setiap 19
Area Pabrik Baturaja I
Tabel 3.2 Data Teknis Kapasitas Produksi / Penyimpanan Setiap Area 20
Pabrik Baturaja II
Tabel 3.3 Perbandingan Data Teknis Pabrik Baturaja I & Baturaja II 20
Tabel 3.4 Fungsi Kerja Pada Unit Existing Unit Kerja Pelaksana 17
Tabel 3.5 Data Teknis Kapasitas Produksi / Penyimpanan Setiap 19
Area Pabrik Baturaja II
Tabel 3.6 Fungsi Kerja Pada Unit Existing dan Unit Kerja Pelaksana 20
Tabel 4.1 Jabatan Eselon I Pabrik Baturaja I dan Baturaja II 27
Tabel 4.2 Perubahan Jabatan Biro Penyediaan Bahan Mentah 25
Menjadi Departemen Tambang Beserta Jajarannya
Tabel 4.3 Perbandingan Perubahan Jabatan Departemen Operasi 29
Menjadi Departemen Produksi
Tabel 4.4 Penambahan Departemen Pemeliharaan (New) 37
Tabel 4.5 Jabatan Eselon I Pabrik Baturaja II (Alternatif II) 49
Tabel 4.6 Perubahan Jabatan Biro Penyedia Bahan Mentah Menjadi Departemen 51
Tambang Beserta Jajarannya
Tabel 4.7 Perbandingan Perubahan Jabatan Departemen Operasi Menjadi Departemen 55
Produksi I dan Departemen Produksi II
Tabel 4.8 Perbandingan Perubahan Jabatan Departemen Teknik Pabrik 57
Tabel 4.9 Perubahan Jajaran Departemen Litbang 60
Tabel 4.10 Jabatan Eselon I Pabrik Baturaja I dan Baturaja II (Alternatif III) 62
Tabel 4.11 Perubahan Jabtan Biro Penyedia Bahan Mentah Menjadi Departemen 63
Produksi Bahan Baku Beserta Jajarannya
Tabel 4.12 Perbandingan Perubahan Jabatan Departemen Operasi Menjadi Departemen 68
Produksi
Tabel 4.13 Perubahan Jabatan Biro Pemeliharaan Listrik Dan Mesin Menjadi 79
Departemen HAR Beserta Jajarannya
Tabel 4.14 Perubahan Jabatan Biro Litbang Menjadi Departemen Litbang 81
Tabel 4.15 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Proyek Baturaja II Menjadi 83
Departemen Perencanaan dan Pengembangan Proyek Pabrik
Tabel 4.16 Jumlah Jabatan Untuk Pabrik Baturaja I dan II Hingga Eselon III 89
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Tampilan 3D Tata Letak Pabrik Baturaja II 4
Gambar 2.1 Bentuk Struktur Organisasi Lini 8
Gambar 2.2 Bentuk Struktur Organisasi Lini dan Staf 10
Gambar 2.3 Bentuk Organisasi Fungsional 11
Gambar 2.4 Bentuk Organisasi Komite 12
Gambar 2.5 Otoritas Ganda Pada Organisasi Matriks 14
Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Existing) 16
Gambar 3.2 Grafik Perbandingan Kinerja Penjualan Semen Baturaja 21
Periode 2016-2017
Gambar 4.1 Pengembangan Struktur Organisasi Pabrik Baturaja I dan Baturaja II 26
Gambar 4.2 Perubahan Struktur Organisasi Biro Penyediaan Bahan Mentah 24
Menjadi Departemen Tambang Beserta Jajarannya
Gambar 4.3 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi Menjadi Departemen 28
Produksi Beserta Jajarannya
Gambar 4.4 Perbandingan Perubahan Biro Struktur Organisasi Biro Produksi I 30
(Existing) Dengan Biro Produksi Pabrik I (New)
Gambar 4.5 Perbandingan Perubahan Biro Struktur Organisasi Biro Produksi II 32
(Existing) Dengan Biro Produksi Pabrik II (New)
Gambar 4.6 Perubahan Bagian Pengantongan Semen & Loading/Unloading 34
(Existing) Menjadi Biro Pengantongan Semen (New)
Gambar 4.7 Penambahan Biro Rendal Produksi & Manajemen Energi (New) 36
Gambar 4.8 Struktur Organisasi Departemen Pemeliharaan Beserta Jajarannya 38
Gambar 4.9 Perbandingan Perubahan Biro Pemeliharaan Mesin (Existing) Dengan 39
Biro Pemeliharaan Mesin I (New)
Gambar 4.10 Perbandingan Perubahan Biro Pemeliharaan Mesin (Existing) Dengan 43
Biro Pemeliharaan Mesin II (New)
Gambar 4.11 Perbandingan Perubahan Biro Pemeliharaan Listrik, Instrument, Utility 43
(Existing) Dengan Biro Pemeliharaan Listrik, Instrument, & DCS (New)
Gambar 4.12 Perbandingan Perubahan Biro Perencanaan Teknik Pabrik (Existing) dan 45
Biro Perencanaan Teknik Pabrik (New)
Gambar 4.13 Perbandingan Perubahan Bagian Utility menjadi Biro Utility Pabrik 47
Gambar 4.14 Pengembangan Struktur Organisasi Pabrik Baturaja I dan Baturaja II 49
(Alternatif II)
Gambar 4.15 Perubahan Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen 50
Tambang Beserta Jajarannya
Gambar 4.16 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi I dan Operasi II 53
Beserta Jajarannya
Gambar 4.17 Perbandingan Perubahan Biro Perencanaan Teknik Pabrik (Existing) 57
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi saat ini memicu persaingan bisnis atau
usaha yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan. Berbagai macam
inovasi/terobosan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan sistem informasi
diciptakan oleh setiap perusahaan agar mampu menghasilkan jasa ataupun produk yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mampu bersaing di pasar global. Beberapa
produsen semen di wilayah Asia Tenggara sudah mulai melakukan suatu inovasi untuk
menjawab keinginan konsumen dalam memilih produk semen yang secara kualitas baik,
mudah dalam penggunaan, dan harga yang kompetitif. Berdasarkan catatan Asosiasi
Industri Semen Indonesia (ASI) perusahaan swasta dan asing saat ini menguasai 56%
industi semen nasional, sedangkan sisanya 44% dipegang oleh dua BUMN semen, yakni
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk, artinya
persaingan pada perusahaan semen swasta dan BUMN menjadi semakin kompetitif dan
hampir tersebar secara merata.
Untuk menjawab tantangan atau terobosan tersebut, maka salah satu cara yang bisa
dilakukan oleh manajemen perusahaan adalah membuat suatu divisi atau unit kerja dengan
tanggung jawab, tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan visi dan misi, tujuan, dan arah
pengembangan perusahaan. Manajemen perusahaan dapat membentuk tim yang bertugas
untuk melakukan analisis atau review perancangan struktur organisasi atau lebih dikenal
dengan kegiatan restrukturisasi organisasi. Pengembangan struktur organisasi dilakukan
untuk pembenahan aspek kegiatan operasional perusahaan dan disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan kedepannya sehingga pengelolaan perusahaan dapat lebih produktif,
efektif dan efisien, serta kinerja perusahaan lebih baik agar nantinya perusahaan
mempunyai modal untuk terus mengembangkan kegiatan bisnisnya.
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk adalah perusahaan dengan status Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dengan kepemilikkan saham yang dimiliki public sebesar 23,76%.
Sejalan dengan tuntutan pengembangan perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi yang
telah menjadi tekad seluruh jajaran manajemen perusahaan dan karyawan, perusahaan
melakukan peningkatan kapasitas produksi dengan penambahan pabrik baru atau pabrik
Baturaja II. Dengan adanya pabrik baru tersebut, maka salah satu langkah strategis yang
harus dilaksanakan adalah pengembangan struktur organisasi pada Direktorat Produksi dan
Pengembangan khususnya pada unit kerja atau divisi yang berperan dalam kegiatan
produksi semen. Prioritas dari program pengembangan strukturorganisasi adalah
memunculkan unit kerja yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan organisasi dalam
menghadapi persaingan usaha dan mempersiapkan SDM yang siap menduduki unit kerja
tersebut sehingga organisasi mampu mendukung kegiatan operasional yang lebih efektif,
efisien, dan mempunyai daya saing. Beberapa hal yang mendasari perlu dilakukan
perubahan struktur organisasi pada Departemen Operasi (existing) dan rencana
pengembangan struktur organisasi pabrik Baturaja II PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
adalah sebagai berikut.
1. Kapasitas produksi semen akan ditingkatkan dari tahun 2016 sebesar 2.000.000
ton/tahun menjadi 3.850.000 ton per tahun pada tahun 2017 dengan pembangunan
Pabrik Baturaja II;
2. Perluasan daerah tambang di wilayah Baturaja (Pusar dan Pelawi), Muara Dua, dan
daerah lainnya;
3. Perluasan wilayah pemasaran produk Semen Baturaja di wilayah Sumbagsel (Sumsel,
Lampung, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung) dan pertumbuhan permintaan semen
naik rata-rata 5-6% tahun 2016;
4. Persaingan usaha yang semakin ketat dan terbuka;
5. Memperjelas wewenang dan tanggung jawab fungsional maupun lintas fungsional
untuk menghindari beban tanggung jawab (load) pekerjaan yang timpang antar unit
kerja yang ada saat ini maupun yang baru;
6. Menghindari terjadinya tumpang tindih wewenang dan tanggung jawab dengan
melakukan review terhadap job description yang ada saat ini maupun merancang yang
baru;
7. Mengelompokkan organisasi kedalam fungsi-fungsi yang sesuai dengan program
pengembangan struktur organisasi yang mampu menciptakan koordinasi pekerjaan
yang lebih solid dan harmonis sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan;
8. Mengidentifikasi dan mendudukkan organisasi agar terjadi pemisahan antara fungsi
perencanaan, pelaksanaan/operasional, pemeliharaan dan pengawasan.
Maksud dan tujuan perubahan struktur organisasi pada Departemen Operasi (existing) dan
rencana pengembangan Struktur Organisasi Pabrik Baturaja II PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk diantaranya sebagai berikut:
1. Melakukan review struktur organisasi perusahaan khususnya Departemen Operasi
(existing) sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tantangan dalam menghadapi
persaingan bisnis kedepannya;
2. Melakukan penyempurnaan stuktur organisasi yang ada saat ini pada pabrik Baturaja I
(existing) dan membuat design struktur organisasi yang baru untuk mengakomodir
operasi pabrik Baturaja II;
3. Melakukan review job description yang ada pada struktur organisasi jajaran
Departemen Operasi (existing) danmembuat job description untuk struktur organisasi
yang baru guna mendukung produktivitas dan efektivitas organisasi terkait dengan
penambahan pabrik Baturaja II;
4. Mengetahui kebutuhan jumlah personil terkait pengembangan struktur organisasi yang
akan dibakukan.
Unit kerja SDM dan Tim Konsultan melakukan pengumpulan data dalam perancangan
struktur organisasi Pabrik Baturaja I & Baturaja II melalui beberapa cara yang diantaranya
sebagai berikut:
1. Melihat dan menganalisa organisasi Departemen Operasi (existing);
2. Melakukan wawancara dengan beberapa pihak internal yang berada di Departemen
Operasi (existing)dan Tim Proyek Baturaja II;
3. Melakukan review dengan jajaran Direksi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk;
4. Melakukan review dengan beberapa literatur yang terkait dengan proses manufaktur,
perancangan tata letak fasiltas, dan sistem produksi;
5. Melakukan analisa terhadap aturan-aturan yang berlaku dalam industri semen
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perancangan struktur organisasi Pabrik
Baturaja I & Baturaja II adalah mengetahui proses design yang digunakan, tata letak yang
digunakan, tupoksi yang harus dijalankan dalam mendukung kegiatan produksi semen,
keterkaitan tiap-tiap unit kerja dalam melakukan koordinasi dengan beberapa pihak dalam
alur proses pembuatan semen.
Desain proses dan tata letak pabrik dapat menjadi pertimbangan di dalam perancangan
struktur organisasi, selain itu dapat menentukan tipe industri diantara lain dapat dilihat dari
strategic process design diantaranya adalah flow shop, job shop, dan fixed site/project.
Berdasarkan pertimbangan tersebut PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk mempunyai tipe
industri dengan strategic process design yaitu flow shop yaitu:
1. Peralatan atau mesin yang digunakan untuk satu jenis produk,
2. Aliran proses yang berkelanjutan / produksi yang terus-menerus (continuous process)
3. Memiliki tujuan dalam meminimasi handling (sudah di support oleh belt conveyor),
dan pengadaan bahan baku yang harus kontinu.
4. Flow shop PT Semen Baturaja (Persero) Tbk untuk Pabrik Baturaja I dan Baturaja II
dapat dilihat pada lampiran 1.
Gambar 1.1 di atas menunjukkan tata letak / layout industri yang dibagi menjadi 3 bagian
yaitu:
1. Fixed position layout artinya pengaturan fasilitas produksi dalam membuat produk,
dengan meletakkan produk yang dibuat tetap atau tidak dipindah-pindah;
2. Process layout artinya pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik didasarkan
atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada;
3. Product layout artinya pengaturan tata letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalam
suatu pabrik didasarkan atas urut-urutan proses produksi dalam membuat suatu produk.
Berdasarkan pengertian diatas, maka tata letak yang digunakan PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk menggunakan product layout dikarenakan mesin-mesin produksi dan
perangkat penunjang disusun secara berantai mengikuti urutan proses operasi pembuatan
produk dan digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara massal. Tujuan
utama dari tata letak seperti ini adalah untuk memudahkan pengawasan dalam kegiatan
produksi. Adapun keunggulan dan kelemahan tata letak dapat diuraikan pada bagian
berikut ini.
Keunggulan tata letak menggunakan product layout adalah sebagai berikut
1. Rendahnya biaya variabel per unit.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pengawasan yang lebih mudah
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat
Kelemahan tata letak menggunakan product layout adalah sebagai berikut
1. Dibutuhkan volume yang cukup tinggi, karena modal yang diperlukan untuk
menjalankan proses produksi yang cukup besar.
2. Adanya pekerjaan yang berhenti pada satu titik yang akan mengakibatkan
sebagian besar seluruh operasi dapat terganggu.
3. Fleksibilitas yang ada saat ini masih kurang dalam menangani tingkat produksi yang
berbeda.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang
yang menunjukkan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi
(organizational design) dan bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan
dengan struktur organisasi (organizational structure). Terdapat beberapa pendapat para
ahli dalam mendefinikan struktur organisasi antara lain:
“Menurut Hasibuan (2010) struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan
tipe organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan, dan jenis wewenang pejabat,
bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan
sistem pimpinan organisasi.”
“Menurut Robbins dan Coulter (2007) Pengertian lain dari struktur organisasi dapat
diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka itu tugas-tugas
pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan.”
Persoalan dalam menyusun organisasi yang sesuai didalam manajemen dapat mendorong
peningkatan efisiensi dan efektivitas proses kegiatan usaha. Dengan adanya struktur
organisasi, maka stabilitas dan kontinuitas organisasi tetap bertahan. Struktur organisasi
mengindikasikan alur perintah yang mengindikasi jabatan pekerjaan yang harus
dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe karyawan. Struktur organisasi berfungsi
sebagai alat untuk membimbing kearah efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh
sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih tujuan organisasi.
Seperti halnya dalam organ tubuh manusia, dalam struktur organisasi pun terdapat elemen
yang perlu dianalisis. Stoner dan Wengkell yang dikembangkan oleh Siswanto (2005)
mengemukakan adanya empat elemen yang berguna untuk menganalisis struktur organisasi
sebagai berikut:
Bentuk struktur organisasi pada umumnya berbeda-beda serta memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Berdasarkan hubungan yang ada pada organisasi menurut
Hasibuan (2010) terdapat lima jenis bentuk struktur utama organisasi, bentuk struktur
organisasi tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :
Organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol, dalam tipe organisasi lini terdapat garis
wewenang, kekuasaan yang menghubungkan langsung secara variabel dari atasan ke
bawahan. Seperti ditunjukkan digambar 2.1.
Keterangan :
Wewenang lini (Line authority) =
Keunggulannya :
1. Kesatuan pimpinan dan azas kesatuan komando tetap dipertahankan sepenuhnya.
2. Garis komando dan pengendalian tugas, tidak mungkin terjadi kesimpang siuran
karena pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan.
Kelemahannya :
1. Tujuan pribadi pucuk pimpinan dan tujuan organisasi seringkali tidak dapat
dibedakan.
2. Adanya kecenderungan pucuk pimpinan bertindak secara otoriter/diktator.
3. Maju mundurnya organisasi bergantung kepada kecakapan pucuk pimpinan saja,
karena wewenang menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan pengendalian
dipegang sendiri.
4. Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantung pada satu orang.
5. Kaderisasi dan pengembangan bawahan kurang mendapatkan perhatian, karena
mereka tidak diikutsertakan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan
pengendalian.
6. Rencana, keputusan, kebijaksanaan dan pengendalian relatif kurang baik, karena
adanya keterbatasan (limits factor) manusia.
DIREKTUR UTAMA
Staf
Staf Staf
Keterangan:
Wewenang lini (Line authority) =
Wewenang staf (Staff authority) =
Keunggulannya:
1. Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan tetap berada dalam
satu tangan saja.
2. Adanya pengelompokan wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
3. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan, staf dan
pelaksana.
4. Pimpinan mempunyai bawahan tertentu, sedang bawahan hanya mempunyai
seorang atasan tertentu saja.
5. Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung jawab kepada
seorang atasan tertentu saja.
6. Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih lancar, karena mendapat bantuan
data, informasi, saran-saran, dan pemikiran para stafnya.
7. Asas the right man in the right place lebih mudah dilaksanakan.
8. Organisasi ini fleksibel dan luwes, karena dapat diterapkan pada organisasi besar
maupun kecil, organisasi perusahaan maupun organisasi sosial.
9. Kedisiplinan dan moral karyawan tinggi, karena sesuai dengan keahliannya.
Kelemahannya:
1. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau bantuan
nasihat.
2. Solidaritas dan esprit de corp karyawan kurang, karena tidak saling mengenal.
3. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit atau bagian menganggap
tugas-tugasnyalah yang terpenting.
Direktur Utama
Keterangan :
Wewenang lini (Line authority) =
Wewenang fungsional (Functional authority) =
Keunggulannya :
1. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara
optimal.
2. Keuntungannya adanya spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
3. Para karyawan akan terampil dibidangnya masing-masing.
4. Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
5. Solidaritas, moral dan kedisiplinan karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang
sama tinggi.
6. Direktur Utama tugasnya ringan, karena para direkturnya adalah spesialis
dibidangnya masing-masing.
Kelemahannya :
1. Setiap bawahan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa
atasan.
2. Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan karyawan.
3. Para karyawan sulit mengadakan alih tugas (tour of duty = tour of area), akibat
spesialisasi yang mendalam, kecuali mengikuti pelatihan terlebih dahulu.
4. Karyawan terlalu mementingkan bidangnya atau spesialisasinya, sehingga
koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan.
Manajer
Panitia Perencanaan:
Panitia Pengadaan:
-Bagian Produksi
-Bagian Produksi
-Bagian Pemasaran
-Bagian Pemasaran
-Bagian Keuangan
-Bagian Keuangan
-Bagian Personalia
Keterangan:
Wewenang lini (Line authority) =
Wewenang fungsional (Functional authority) =
Keunggulannya:
1. Keputusan yang diambil relatif lebih baik, karena diputuskan oleh beberapa orang.
2. Kecenderungan untuk bertindak secara otoriter/diktator dapat dicegah.
3. Pembinaan dan partisipasi dapat ditingkatkan.
Kelemahannya:
1. Penanggung jawab keputusan kurang jelas, sebab keputusan merupakan
keputusan bersama.
2. Waktu untuk mengambil keputusan lama dan biayanya besar.
3. Adanya tirani mayoritas yang dapat memaksakan keinginannya melalui voting
suara.
Salah satu yang dapat diterapkan misalnya perusahaan memiliiki beberapa unit bisnis,
dimana system pembukuan akuntansinya dikonsolidasikan di kantor pusat. Untuk
mempercepat dan mempermudah koordinasi, masing-masing unit bisnis memiliki
manajer akunting. Tapi bawahan akunting, selain memiliki seorang manajer akunting di
unit bisnisnya juga memiliki atasan manajer umum (GM) akunting di kantor pusat.
Dengan demikian bawahan akunting memiliki dua atasan langsung. Dalam
implementasinya, prosedur pelaporan tetap dilakukan oleh manajer akunting dari unit
bisnis, yang sesungguhnya isi pelaporannya sudah diketahui dan/atau atas persetujuan
GM akunting di kantor pusat. Menurut Pearce dan Robinson (1988) kelebihan dan
kekurangan organisasi matriks sebagai berikut:
Kelebihan:
1. Mengakomodasi berbagai kegiatan usahan yang berorientasi proyek.
2. Tempat pelatihan yang baik bagi para manajer strategis
3. Memaksimalkan efisiensi penggunaan manajer fungsional
4. Menumbuhkan kreativitas dan berbagai keragaman sumber
5. Paparan manajemen menengah yang lebih luas untuk isu-isu strategis bisnis
Kekurangan:
1. Tanggung jawab ganda yang dapat membuat kebingungan dan kebijakan yang
bertentangan
2. Mengharuskan adanya koordinasi horizontal dan vertical yang luar biasa
BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI EXISTING
PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk didirikan pada 14 November 1974, Perusahaan lahir
dengan nama PT Semen Baturaja (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 45%
dimiliki oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang sebesar 55%. Lima tahun kemudian,
pada tanggal 9 November 1979 Perusahaan berubah status dari Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) menjadi Persero dengan komposisi saham sebesar 88% dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia, PT Semen Padang sebesar 7% dan PT Semen Gresik
sebesar 5%. Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1991, saham Perseroan diambil
alih secara penuh oleh Pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya Perseroan terus
mengalami perkembangan sehingga pada tanggal 14 Maret 2013 PT Semen Baturaja
(Persero) mengalami perubahan status menjadi Perseroan terbuka dan berubah nama
menjadi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Visi:
1. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menjadi produsen semen yang efisien, mempunyai
daya saing dan tumbuh.
Misi:
1. Memproduksi semen yang berkualitas, efisien dan memasarkannya dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan serta berwawasan lingkungan.
2. Membangun Sumber Daya Manusia yang profesional.
3. Memaksimalkan nilai tambah Perusahaan bagi Stakeholder.
Direktur Utama
Direktur Produksi
Direktur Umum Direktur Direktur
dan
dan SDM Keuangan Pemasaran
Pengembangan
Dalam perancangan struktur organisasi Pabrik Baturaja I & Baturaja II, perlunya mengetahui
unit-unit kerja saat ini yang memiliki tugas dan fungsi dalam setiap kegiatannya.
Berdasarkan pengumpulan data melalui wawancara dengan jajaran direksi , pejabat eselon 1,
2, dan 3 pada struktur organisasi existing serta tim konsultan, maka dilihat struktur organisasi
existing pada gambar 3.1 dengan tugas sebagai berikut:
1. Sekretaris Perusahaan
Mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan unit kerja Sekretaris Perusahaan
yang meliputi: Penanganan hubungan investor, monitoring perkembangan pasar
modal; Menjamin kesesuaian kegiatan operasional Perusahaan dengan peraturan-
peraturan yang berlaku di pasar modal; Membuat kebijakan dan rekomendasi sesuai
dengan peraturan pasar modal, Memberikan pelayanan informasi yang menyangkut
hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat atau pemegang saham mengenai emiten
atau perusahaan public; Menjadi penghubung antara perusahaan public dengan
Bapepam dan masyarakat atau pemegang saham; Membuat kajian berbagai laporan
terbaru dari analisis pasar modal; Melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif atas
kinerja perusahaan khususnya di bidang keuangan; Monitoring situasi dan proyeksi
perekonomian (internasional, regional dan local, serta pasar modal berbagai Negara);
Menjadi representasi Perusahaan (Direksi) sehingga citra perusahaan meningkat, serta
terpenuhinya kepatuhan yang berorientasi pada K3 & LH; Memantau penerapan GCG
perusahaan.
2. Departemen SPI
Merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan seluruh kegiatan pemeriksaan dan
fungsi kemitraan, konsultan & katalisator dalam rangka membantu Direktur Utama
dalam mengadakan penilaian atas sistem pengendalian internal dan pelaksanaannya di
lingkungan perusahaaan serta memberikan saran perbaikan, melakukan koordinasi
dengan unit kerja terkait agar supaya pengawasan di masing-masing unit kerja berjalan
dengan efektif, melaksanakan akses komunikasi yang memadai dengan komisaris dan
komite audit, bertanggung jawab dalam hal pembinaan di lingkungan unit kerja SPI
guna peningkatan kualitas dan wawasan untuk mendukung tugas-tugas pengawasan.
4. Departemen Litbang
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan yang meliputi penelitian bahan baku proses dan produk, pengendalian
mutu produk, pengembangan usaha dan sistem informasi manajemen perusahaan,
rancang bangun dan perekayasaan, keselamatan kerja dan lingkungan dan sistem
dokumentasi litbang serta melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait agar
kegiatan operasional litbang efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas
pembinaan personil di lingkungan Departemen Litbang.
5. Departemen Operasi
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Operasi sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan yang meliputi penyediaan bahan mentah, proses produksi klinker dan
semen serta perawatan/perbaikan peralatan Pabrik Baturaja serta koordinasi dengan
unit kerja terkait agar kegiatan operasional Pabrik Baturaja berjalan efektif dan efisien
serta bertanggung jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerja Departemen
Operasi.
sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan dan melakukan koordinasi dengan unit kerja
terkait agar kegiatan Departemen SDM & Umum efektif dan efisien serta bertanggung
jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
7. Departemen Logistik
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan semua
kegiatan di Departemen Logistik secara efisien dalam rangka mengelola logistic
perusahaan sehingga sesuai dengan kebijakan, prosedur, sasaran, tujuan, rencana dan
anggaran untuk mendukung kegiatan perusahaan, dan melakukan koordinasi dengan
Departemen terkait agar operasional logistik efektif dan efisien serta bertanggung
jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
8. Departemen Keuangan
Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan di Departemen
Keuangan secara efisien, dan efektif dalam rangka mengelola administrasi dan
keuangan perusahaan, sehingga sesuai dengan kebijakan, sasaran, tujuan, rencana dan
anggaran untuk mendukung kegiatan perusahaan dan melakukan koordinasi dengan
Departemen terkait agar operasional Keuangan efektif dan efisiensi serta bertanggung
jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
9. Departemen Pemasaran
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan serta mengendalikan pokok dan
kegiatan operasional Departemen Pemasaran sesuai dengan dengan misi dan tujuan
Perusahaan pada seluruh unit kerja di bawahnya, dan melakukan koordinasikan
dengan unit kerja terkait agar efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas
pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
dengan instansi terkait agar operasional pembangunan berjalan efektif dan efisien serta
bertanggung jawab atas pembinaan personil di lingkungan kerjanya.
SDM merupakan partner utama yang dimiliki Perseroan untuk mencapai cita-cita, visi
serta misi Perusahaan. Memiliki kualitas SDM yang andal dan tepat akan berdampak pada
pencapaian Perseroan dan menambah daya saing di tengah dinamika persaingan usaha dan
maraknya usaha-usaha sejenis lahir di tanah air. Selain itu, Perseroan menyadari bahwa
perdagangan bebas dunia saat ini perlahan terus merambah sehingga menuntut hadirnya
tenaga-tenaga kerja yang berdaya saing tinggi dan mampu berkompetisi. Untuk itu,
Perseroan menaruh prioritas yang tinggi guna mempersiapkan seluruh SDM Perseroan
untuk memiliki keterampilan yang memadai serta menghidupi etos kerja dan karakter yang
tangguh, berintegritas dan memiliki semangat tinggi. Adapun kualitas ini tidak hanya
dituntut kepada karyawan namun juga kepada seluruh jajaran manajemen Perseroan. Guna
mencapai kualitas SDM tersebut, Perseroan secara berkesinambungan mempersiapkan
berbagai program pengembangan sebagai upaya meningkatkan kualifikasi tingkat
pendidikan karyawan, baik dari pendidikan formal maupun non formal.
3.5. PRODUKSI
Data teknis Pabrik Baturaja I mengenai kapasitas produksi atau penyimpanan setiap area
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Teknis Kapasitas Produksi / Penyimpanan Setiap Area Pabrik Baturaja I
Storage
No Nama Material Storage Method
Capacity
1 Limestone Stockpile 2 x 13000 Ton
2 Clay Stockpile 2 x 5000 Ton
3 Coal Stockpile 5000 Ton
4 Iron Sand Open Storage 5000 Ton
5 Gypsum Open Storage 5000 Ton
6 Silica Sand Bin 250 Ton
7 Iron Sand Bin 300 Ton
Cement Mill I
Clinker Bin 300 Ton
8 Limestone Bin 250 Ton
Gypsum Bin 60 Ton
Fly Ash Bin 250 Ton
Cement Mill II
Clinker Bin 300 Ton
9 Limestone Bin 200 Ton
Gypsum Bin 155 Ton
Fly Ash Bin 100 Ton
Storage
No Nama Material Storage Method
Capacity
10 Raw Meal Silo 20000 Ton
Clinker
Storage 1 Silo 8500 Ton
11 Storage 2 Silo 8500 Ton
Storage 3 Silo 40000 Ton
Storage 4 Cover Storage 50000 Ton
Data teknis Pabrik Baturaja II mengenai kapasitas produksi atau penyimpanan setiap area
dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Data Teknis Kapasitas Produksi / Penyimpanan Setiap Area Pabrik Baturaja II
Storage
No Nama Material Storage Method Storage Capacity
Duration
Limestone Longitudinal covered 2x25000 ton 2x3.4 days
1
H.G. Limestone Longitudinal covered 3000 ton 23 days
2 Clay Longitudinal covered 2x5000 ton 5.8 days
Silica Sand Longitudinal covered 3000 ton 71.2 days
Iron ore Longitudinal covered 3000 ton 26.7 days
3
Gypsum Longitudinal covered 3000 ton 8.2 days
Pozzolana Longitudinal covered 3000 ton 8.4 days
4 Coal Longitudinal covered 2x6000 ton 2x6 days
Limestone Bin 700 m3 2.7 days
5 Silica sand Bin 110 m3 3.0 days
Iron Ore Bin 110 m3 1.2 days
6 Raw Meal Silo 20000 ton 2.6 days
7 Clinker Silo 50000 ton 10 days
Unburnt clinker Silo 1000 ton
Clinker Bin 2-430 m3 2-3.6 hrs
Gypsum Bin 2-250 m3 2-1.3 days
8
Limestone Bin 2-250 m3 2-1.9 days
Pozzolan Bin 2-250 m3 2-9.7 hrs
9 Fly ash Silo 2000 m3
10 Cement Silo 3-10000 ton 3-1.7 days
Berdasarkan perbandingan data teknis diatas maka dapat dilihat bahwa kapasitas storage
pada setiap area produksi semen mulai dari bahan baku menjadi produk jadi lebih besar
dari Baturaja I. Dengan adanya kapasitas storage yang lebih besar dari Baturaja I, Baturaja
II dapat memproduksi dengan skala lebih besar.
3.6. PEMASARAN
Perkembangan dari hasil perbandingan kinerja penjualan semen Baturaja periode 2016-
2017, survey tersebut dihitung dalam kategori wilayah nasional. Dapat dilihat pada gambar
3.1
Perbandingan data teknis Pabrik Baturaja I dan Baturaja II dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Berdasarkan perbandingan data teknis pabrik Baturaja I memiliki kapasitas 1,75 juta
ton/tahunnya dengan luas pabrik ± 18 Ha pada saat pendirian pertamanya di vendor oleh
Ishikawajima Heavy Industries. Berbeda pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta
ton/tahun dan luas ± 36,84 Ha yang lebih besar di bandingkan pabrik Baturaja II yang di
vendor oleh Sinoma.
Dalam perancangan struktur organisasi Pabrik Baturaja I & Baturaja II, perlunya
mengetahui unit-unit kerja saat ini yang memiliki tugas dan fungsi dalam setiap
kegiatannya. Berdasarkan pengumpulan data melalui wawancara dengan jajaran direksi ,
pejabat eselon 1, 2, dan 3 pada struktur organisasi existing serta tim proyek Baturaja II,
maka bisa dilihat fungsi kerja yang diperlukan dalam perancangan struktur organisasi
Pabrik Baturaja I & Baturaja II adalah sebagai berikut:
Unit kerja existing yang mendapatkan tugas dan fungsi seperti pada penjabaran poin diatas,
bisa dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Fungsi Kerja Pada Unit Existing dan Unit Kerja Pelaksana
No Fungsi Kerja Unit Kerja Pelaksana
1 Pengelolaan dan Penyediaan Bahan Mentah Biro Penyediaan Bahan Mentah
1. Biro Produksi I
2 Kegiatan Proses Produksi
2. Biro Produksi II
Kegiatan Pengujian Kualitas bahan Baku & 1. Biro LBBPP & QA
3
Produk
1. Biro Har Listrik, Instrument & Utility
Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Pabrik dan
4 (Pabrik & kantor)
Kantor
2. Biro Har Mesin (Pabrik & kantor)
1. Biro Produksi I
5 Pengawasan kegiatan proses produksi 2. Biro Produksi II
3. Biro PTP
1. Biro Pemeliharaan Listrik, Instrument &
Pengawasan kegiatan Pemeliharaan Peralatan
6 Utility
Pabrik dan Kantor
2. Biro Pemeliharaan Mesin
1. Biro Produksi I
7 Perencanaan dan pengendalian kegiatan produksi 2. Biro Produksi II
3. Biro PTP
Isu strategis yang berkembang dalam melakukan penelitian mengenai perancangan struktur
organisasi Pabrik Baturaja I & Baturaja II melalui wawancara dan penyebaran kuesioner
dapat dilihat pada poin-poin yang diantaranya sebagai berikut :
1. Perluasan area tambang di daerah existing (Pusar) dan Pelawi;
2. Pengelolaan area tambang saat ini dan penanganan wilayah tambang yang berada
dekat dengan area pemukiman;
3. Pabrik Baturaja II memiliki sistem kerja dan jumlah personil yang hampir sama
dengan Pabrik Baturaja I (pabrik existing);
4. Jenis teknologi yang terkomputerisasi secara modern dan layout pabrik yang lebih luas
dari pabrik Baturaja I;
5. Pengawasan dan kegiatan operasional pabrik menjadi lebih besar dengan
bertambahnya Pabrik Baturaja II;
6. Perencanaan pengendalian kegiatan produksi dan manajemen energi untuk
meningkatkan efisiensi dalam operasional produksi semen;
7. Sistem pengelolaan K3 & LH harus dipersiapkan dengan baik mengingat wilayah
Pabrik Baturaja yang semakin luas;
8. Perlu adanya pengembangan keahlian / kompetensi karyawan dalam menangani
permasalahan yang berada di unit kerjanya masing-masing.
BAB IV
RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan dan penjelasan pada bagian
sebelumnya, maka perlu adanya suatu perancangan struktur organisasi Direktorat Produksi &
Pengembangan melihat kebutuhan dalam pembangunan Pabrik Baturaja II dan penambahan
wilayah tambang di Pusar (existing), Pelawi, dan pengembangan area tambang lainnya di sekitar
Pabrik Baturaja II. Pada sub bagian 2.6 mengenai isu strategis yang telah diketahui, ada beberapa
poin yang terkait dalam pengembangan struktur organisasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
sehingga diperlukan adanya suatu penanganan yang diantaranya sebagai berikut :
Opsi peningkatan produksi tambang untuk mencukupi persediaan bahan mentah pabrik
Baturaja 1 & pabrik Baturaja 2 memiliki kendala sebagai berikut :
1. Tambang di area Pusar hanya memiliki cadangan 10 tahun jika hanya memenuhi 1
pabrik.
2. Proses penambangan harus mempertimbangkan aspek jarak antara tambang dan
pemukiman warga yang hanya berjarak 80 meter.
3. Zona produksi bahan mentah di area tambang Pusar memiliki karakteristik bahan yang
spesifik, sehingga pemenuhan permintaan bahan yang sesuai kebutuhan pabrik
membutuhkan proses penambangan yang khusus.
4. Pemanfaatan wilayah tambang baru di daerah pelawi masih dalam proses pembebasan
lahan, dan membutuhkan waktu setidaknya 1 tahun.
5. Infrasturuktur tambang pelawi belum direalisasikan, seperti akses masuk daerah
tambang (jalan dan jembatan), dan akses transportasi bahan tambang (belt conveyor)
6. Bertambahnya luas area tambang menjadikan pengawasan pada setiap kegiatan tambang
menjadi semakin luas.
7. Adanya Permen No. 38 Tahun 2014 yang mengatur jabatan Kepala Teknik Tambang
sebagai jabatan tertinggi dalam struktur organisasi pertambangan yang bertanggung
jawab kepada Direktur yang berada pada perusahaan dan Inspektur Tambang.
Berdasarkan penjabaran diatas maka manajemen perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk perlu untuk menambahkan tingkatan jabatan pada unit kerja Tambang / Penyediaan
Bahan Mentah dengan jabatan satu tingkat dibawah Direksi.
perencanaan produksi, pemeliharaan listrik dan mesin serta kualitas bahan baku dan
produk dikarenakan untuk mencegah adanya intervensi individu di internal unit kerja
dalam melaksanakan kegiatan.
b. Fungsi pengawasan kegiatan operasional bisa diberikan kepada unit kerja yang
menaunginya yaitu Biro Perencanaan Teknik Pabrik dengan posisi yang terletak
dibawah unit kerja pemeliharaan peralatan dan fasilitas pabrik. Hal ini untuk
memudahkan sistem pelaporan mengenai kondisi fasilitas dan peralatan pabrik serta
mencegah intervensi dengan unit kerja yang 1 level setara atau 1 level diatasnya.
b. Proses Pemeliharaan
Tersedia dan terkendalinya seluruh sumber daya untuk mendukung kegiatan
operasional pemeliharaan peralatan Pabrik Baturaja meliputi :
- Spare part
- Material
- Energi
- Sumber daya manusia
- Biaya operasional pemeliharaan peralatan Pabrik Baturaja
Dengan munculnya berbagai macam perkembangan teknologi dalam industri semen saat
ini dan tantangan di masa depan, maka pengembangan struktur organisasi pada Direktorat
Produksi & Pengembangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk harus mengakomodir
kebutuhan tersebut. Unit kerja yang akan terkena dampak pada pembangunan pabrik
Baturaja II adalah yang memiliki fungsi pada kegiatan produksi bahan baku sampai
kepada produksi semen dan perencanaan pengendalian manajemen energi.
Desain struktur organisasi Pabrik Baturaja I merupakan struktur organisasi yang sebagian
besar unit kerjanya berasal dari Departemen Operasi (existing), namun berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya bahwa perlu adanya pembenahan secara menyeluruh
pada struktur organisasi Pabrik Baturaja I terkait dengan penambahan Pabrik Baturaja II.
Hasil rancangan struktur organiasi Pabrik Baturaja I dan Baturaja II pada jabatan eselon I
dapat dilihat pada tabel 4.1 dan Gambar 4.1 untuk bagan level jabatan sampai pada
pejabat eselon II.
4.1.1 Perubahan Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen Tambang Beserta Jajarannya
Perubahan struktur organisasi dan jabatan Biro Penyediaan Bahan Mentah menjadi Departemen Tambang dapat dilihat gambar 4.2 & 4.2.
BIRO PENYEDIAAN BAHAN MENTAH (EXISTING)
Departemen
Operasi
Biro
PBM
Gambar 4.2 Perubahan Struktur Organisasi Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen Tambang Beserta Jajarannya
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Tambang adalah merencanakan,
mengendalikan serta mengkoordinasikan tugas-tugas eksplorasi dan perencanaan
tambang, operasi penambangan, pemeliharaan alat berat, kegiatan K3 dan lingkungan
hidup serta mengatur transportasi untuk membawa bahan baku dari wilayah tambang
sampai ke crusher sesuai dengan kebutuhan pabrik serta memonitor kelancaran
operasional dilapangan, melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait agar kegiatan
tambang efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas pembinaan personil di
lingkungan unit kerjanya. Uraian tugas jabatan secara umum untuk jajaran Departemen
Tambang yang baru dijelaskan dibawah ini.
8. Bagian K3 Tambang.
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan dan
mengevaluasi keselamatan dan kesehatan pekerja tambang, perencanaan penutupan
tambang, reboisasi lahan bekas tambang dan melakukan koordinasi dengan unit kerja
terkait agar K3 tambang efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas pembinaan
personil di lingkungan unit kerjanya.
Gambar 4.3 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi Menjadi Departemen Produksi Beserta Jajarannya
Gambar 4.3 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi Menjadi Departemen Produksi Beserta Jajarannya(Lanjutan)
Perubahan jajaran satu tingkat dibawah Departemen Produksi dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Perbandingan Perubahan Jabatan Departemen Operasi Menjadi Departemen Produksi
No Departemen Operasi Departemen Produksi Keterangan
Existing New
Biro Penyediaan Bahan Berganti nama menjadi
1. -
Mentah Departemen Tambang
Nama dan jajaran dibawahnya
2. Biro Produksi I Biro Produksi PabrikI mengalami perubahan bertugas di
pabrik I
Nama dan jajaran dibawahnya
3 Biro Produksi II Biro Produksi Pabrik II mengalami perubahan bertugas di
pabrik II
Berada dibawah Departemen
4 Biro Pemeliharaan Mesin -
Pemeliharaan
Biro Pemeliharaan Listrik, Berada dibawah Departemen
5. -
Instrument, & Utility Pemeliharaan
Biro Perencanaan Teknik Berada dibawah Departemen
6 -
Pabrik Pemeliharaan
Bagian Pengantongan Semen Level jabatan dan jajaran
7. Biro Pengantongan Semen
& Loading / Unloading dibawahnya berubah
Biro Rendal Produksi & Unit kerja dan jajaran dibawahnya
8. -
Manajemen Energi baru
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Produksi yaitu merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan tugas-tugas penggilingan bahan
mentah, Biro Produksi I, Biro Produksi II, Pemeliharaan Mesin, Listrik, Instrument &
Utility, Perencanaan Teknik Pabrik, proses pengantongan semen, dan Biro Rendal
Produksi & Manajemen Energi pada pabrik Baturaja I dan Baturaja II. Perubahan yang
terjadi pada jajaran dibawah Departemen Operasi menjadi Departemen Produksi dapat
dilihat pada penjelasan sub-sub poin dibawah ini.
Bagian Bagian
Bagian
Penggilingan Pengendalian
Pembakaran
Bahan Mentah Proses
Seksi
Seksi Seksi Pengendalian
Seksi Crusher Penggl. Bahan
Pembakaran Proses
Mentah
Ø Operator CCR
Kiln & Coal Mill Ø Operator CCR Ø Operator CCR Analis Proses
Ø Operator Lap. Crusher Raw Mill
Kiln & Transp. Ø Operator Lap Ø Operator Lap.
Ø Operator Lap Crusher & Raw Mill &
Coal Mill & Transport Transp.
Transp.
Direktur
Produksi dan
Pengembangan
Departemen Produksi
Biro
Produksi Pabrik I
Seksi
Seksi Crusher I Penggilingan Bahan Seksi Seksi Seksi
Mentah I Pembakaran I Penggilingan Semen I A Penggilingan Semen I B
Gambar 4.4 Perbandingan Perubahan Strukur Organisasi Biro Produksi I (Existing) Dengan Biro
Produksi Pabrik I (New)
Baturaja I (existing). Uraian tugas jabatan secara umum untuk jabatan Biro Produksi
Pabrik I yang baru beserta jajarannya dijelaskan dibawah ini:
3. Bagian Pembakaran I.
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan
operasi produksi terak (pembakaran) serta mengevaluasi pemakaian bahan baku,
bahan/material penolong, kondisi dan fungsi peralatan pada Pabrik I.
Bagian
Bagian Pengant.
Penggilingan
Semen & Loading/Unl
Semen
Direktur
Produksi dan
Pengembangan
Departemen Produksi
Biro
Produksi Pabrik II
Seksi
Seksi Crusher II Penggilingan Bahan Seksi Seksi
Mentah II Pembakaran II Penggilingan Semen II
Gambar 4.5 Perbandingan Perubahan Biro Produksi II (Existing) Dengan Biro Produksi Pabrik II
(New)
Alasan yang menjadi tidak adanya Bagian Pengantongan Semen & Loading/Unloading
dibawah Biro Produksi Pabrik II adalah adanya penambahan pabrik Baturaja II untuk
mengakomodir kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi / semen dalam satu
aliran proses dan dibawah koordinasi 1 pimpinan yang terjadi di Pabrik Baturaja II
(existing). Uraian tugas jabatan secara umum untuk jabatan Biro Produksi Pabrik II yang
baru beserta jajarannya adalah sebagai berikut:
Biro
Produksi II
Bagian
Bagian Pengant.
Penggilingan
Semen & Loading/Unl
Semen
Bagian Pengantongan
Ø Operator CCR Ø Operator CCR Ø Operator CCR Ø Operator CCR Semen & Loading /
Penggl. Semen Penggl. Semen Pengantongan Loading &
I II Semen I & II Unloading
unloading naik level
Ø Operator Lap. Ø Operator Lap. Ø Operator Lap. Ø Operator Lap. jabatan menjadi Biro
Penggl. Semen Penggl. Semen Packer building & Loading & Pengantongan Semen
I & Transp. II & Transp. Transp. Unloading
Departemen Produksi
Biro
Pengantongan Semen
Seksi Pengantongan Seksi Loading & Seksi Pengantongan Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin
Semen I Unloading I Semen II Packer I Loading / unloading Packer II
Ø Operator CCR
Ø Operator CCR Ø Operator CCR
Loading &
Pengantongan Semen Pengantongan Semen Ø Mekanik Mesin
Unloading I Ø Mekanik Mesin Ø Mekanik Loading/
I II Packer & Transport
Ø Operator Lap. Packer & Transport I Unloading
Ø Operator Lap. Packer Ø Operator Lap. Packer II
Loading &
building & Transp. I building & Transp. II
Unloading I
Gambar 4.6 Perubahan Bagian Pengantongan Semen & Loading/Unloading (Existing) Menjadi
Biro Pengantongan Semen (New)
lebih mudah untuk pengawasan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kegiatan
yang berlangsung.
Uraian tugas jabatan secara umum untuk jabatan Biro Pengantongan Semen yang baru
beserta jajarannya dijelaskan dibawah ini:
1. Biro Pengantongan Semen
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan
operasi pengantongan semen dan pemeliharaan mesin pada Pabrik Baturaja I dan II,
kemudian menyampaikan laporan realisasi proses operasi pengantongan semenkepada
kepala Departemen Produksi.
4.1.2.4 Penambahan Struktur Organisasi Biro Rendal Produksi & Manajemen Energi Beserta
Jajarannya
Pada jajaran dibawah Departemen Produksi (new), terdapat unit kerja dengan fungsi yang
baru sebagai tindak lanjut terhadap isu strategis atau tantangan yang akan dihadapi oleh
perusahaan yaitu dalam hal perencanaan pengendalian kegiatan produksi dan manajemen
energi untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional produksi semen dengan nama
Biro Rendal Produksi dan Manajemen Energi. Pada jajaran Biro Rendal Produksi dan
Manajemen Energi, terdapat unit kerja (existing) dari Biro Produksi II (Departemen
Operasi) yaitu Bagian Pengendalian Proses dan sekarang berubah nama unit kerja
menjadi Bagian Quality Control yang mengontrol Pabrik Baturaja I dan II. Biro Rendal
Produksi dan Manajemen Energi dapat dilihat pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Penambahan Biro Rendal Produksi & Manajemen Energi (New)
Uraian tugas jabatan secara umum untuk jabatan di jajaran Biro Rendal Produksi &
Manajemen Energi dijelaskan dibawah ini:
semen yang baik dengan tetap memperhatikan tingkat efektif dan efisien penggunaan
energi tersebut.
Biro
Pemeliharaan
Mesin
Seksi HAR
Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR
Seksi HAR Mesin Loading/ Seksi Bengkel Seksi Seksi Seksi
Crusher & Raw Mill & Coal Mill & Cement Mill I & Cement Mill II & Mesin Packer & Seksi Sipil
Kiln & Transport Unloading & & Pabrikasi Konstruksi I Konstruksi II Pelumasanl
Transport Transport Transport Transport Transport Transport
Transport
Biro Pemeliharaan
Mesin I
Gambar 4.9 Perbandingan Perubahan Biro Pemeliharaan Mesin (Existing) Dengan Biro
Pemeliharaan Mesin I (New)
produksi. Perubahan yang terjadi pada jajaran yang berada dibawah Biro Pemeliharaan
Mesin I (new) dengan Biro Pemeliharaan Mesin (existing) adalah
1. Pada Bagian Har Mesin Cement Mill I & Loading/Unloading (existing) untuk
kegiatan pemeliharaan loading/unloading pindah ke Biro Pengantongan Semen
(new) dengan jabatan Bagian Pemeliharaan Packer, Loading / Unloading I & II.
2. Pada Bagian Har Mesin Cement Mill II & Packer (existing) untuk kegiatan
pemeliharaan cement mill II pindah ke Biro Pemeliharaan Mesin II (new) dengan
jabatan Bagian Pemeliharaan Cement Mill II sedangkan pemeliharaan packer
pindah ke Biro Pengantongan Semen (new) dengan jabatan Bagian Pemeliharaan
Packer, Loading/Unloading I & II.
3. Pada Bagian Bengkel Mesin & Konstruksi (existing) pindah ke Biro Perencanaan
Teknik Pabrik dengan jabatan Bagian Workshop.
Uraian Tugas jabatan secara umum dibawah jajaran Biro Pemeliharaan Mesin I adalah
sebagai berikut:
1. Bagian Har Mesin Crusher & Raw Mill I
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengkoordinasikan semua aktivitas
pemeliharaan mesin Pabrik Baturaja I yang meliputi mesin Crusher dan Raw Mill,
melakukan evaluasi kondisi dan fungsi peralatan serta menyusun rencana perbaikan
/ modifikasi untuk menunjang kelancaran proses produksi.
Biro Pemeliharaan Mesin II merupakan unit kerja baru yang dibentuk dengan adanya
penambahan Pabrik Baturaja II berada dibawah Departemen Pemeliharaan (new) yang
dapat dilihat pada gambarl 4.10.
Biro
Pemeliharaan
Mesin
Seksi HAR
Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR
Seksi HAR Mesin Loading/ Seksi Bengkel Seksi Seksi Seksi
Crusher & Raw Mill & Coal Mill & Cement Mill I & Cement Mill II & Mesin Packer & Seksi Sipil
Kiln & Transport Unloading & & Pabrikasi Konstruksi I Konstruksi II Pelumasanl
Transport Transport Transport Transport Transport Transport
Transport
Biro Pemeliharaan
Mesin II
Gambar 4.10 Perbandingan Perubahan Biro Pemeliharaan Mesin (Existing) Dengan Biro
Pemeliharaan Mesin II (New)
Penambahan unit kerja dibawah Biro Pemeliharaan Mesin II (new) adalah Bagian Har
Mesin Crusher & Raw Mill II, Bagian Har Mesin Kiln & Coal Mill II, Bagian Har Mesin
Cement Mill II. Perbedaan Biro Pemeliharaan Mesin I dengan Biro Pemeliharaan Mesin
II adalah adanya penggunaan mesin pengelolaan bahan baku aditif untuk pembuatan
semen sehingga dibentuk unit kerja Seksi Pemeliharaan Mesin Aditif & Transport.
Uraian Tugas jabatan secara umum dibawah jajaran Biro Pemeliharaan Mesin II adalah
sebagai berikut:
4.1.3.3 Perubahan Biro Pemeliharaan Listrik, Instrument, dan DCS Beserta Jajarannya
Bagian Listrik, Instr I Bagian Listrik, Instr II Bagian Listrik, Instr I Bagian Listrik, Instr II Bagian PLC, DCS, Bagian Power Input,
BTA I BTA I BTA II BTA II Drive & X-Ray Bengkel Listrik &
Instrument
Seksi
Seksi Seksi Seksi Seksi Listrik,
Seksi Listrik, Instr Seksi Listrik, Instr Seksi Listrik, Instr Seksi Listrik, Instr Seksi Listrik, Instr Seksi Listrik, Instr Seksi Listrik, Instr Seksi Listrik, Instr Bengkel Listrik &
Trouble Trouble Power Input BTA Instr, Auxiliary
Area I BTA I Area II BTA I Area III BTA I Area IV BTA I Area I BTA II Area II BTA II Area III BTA II Area IV BTA II Instrument BTA I
Shooting BTA I Shooting BTA II I & II BTA I & II
Asisten PLC, & II
DCS, Drive & X-
Ray Ø Elektrisian
Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Elektrisian Elektrisian Ø Elektrisian
Power Input Ø Elektrisian
Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Trouble Trouble Bengkel
BTA I Listrik
Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Shooting BTA I Shooting BTA II Listrik &
Ø Elektrisian Auxiliary
Instrument Instrument Instrument Instrument Instrument Instrument Instrument Instrument Instrument
Power Input BTA I & II
BTA I
BTA II Ø Elektrisian
Ø Elektrisian
Bengkel Instrument
Listrik & Auxiliary
Instrument BTA I & II
BTA II
PEMBAGIAN AREA DGN TANGGUNG JAWAB SBB :
Gambar 4.11 Perbandingan Perubahan Biro Pemeliharaan Listrik, Instrument, Utility (Existing)
Dengan Biro Pemeliharaan Listrik, Instrument, & DCS (New)
Perbandingan Perubahan Biro Perencanaan Teknik Pabrikyang lama dan baru dapat
dilihat pada gambar 4.12.
Biro
Perenc. Teknik
Pabrik
Bagian
Bagian
Peren. Teknik
Engg. Produksi
Pabrik
Asisten Asisten
Peren. Engg.
Teknik Pabrik Produksi
Biro Perencanaan
Teknik Pabrik
Gambar 4.12 Perbandingan Perubahan Biro Perencanaan Teknik Pabrik (Existing) dan Biro
Perencanaan Teknik Pabrik (New)
Pada Biro Perencanaan Teknik Pabrik yang baru dibawah Departemen Pemeliharaan
(new) bertanggung jawab pada wilayah di Pabrik Baturaja I dan II. Secara umum tugas
Biro Perencanaan Teknik Pabrik yang baru adalah merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan monitoring peralatan pabrik dan
sparepart pabrik melalui predictive maintenance, pemeliharaan pabrik di bagian
pelumasan dan workshop, analisis & evaluasi operasional pabrik untuk meningkatkan
kinerja produksi kemudian melakukan evaluasi kondisi dan fungsi peralatan serta
menyusun rencana perbaikan/modifikasi, mengendalikan pemakaian sparepart / material
listrik, instrument, DCS untuk menunjang kelancaran proses produksi.
Uraian Tugas jabatan secara umum dibawah jajaran Biro Perencanaan Teknik Pabrik
adalah sebagai berikut:
3. Bagian Pelumasan
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinir semua aktivitas
pelumasan peralatan/mesin Pabrik Baturaja I dan II serta melakukan koordinasi
dengan unit kerja terkait agar operasional kegiatan operasional pelumasan efektif dan
efisien.
4. Bagian Workshop
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengkoordinir seluruh kegiatan
workshop, menyusun rencana perbaikan, improvement/modifikasi peralatan untuk
menunjang kelancaran proses produksi.
4.1.3.5 Perubahan Bagian Utility Menjadi Biro Utility Pabrik Beserta Jajarannya
Perbandingan perubahan Bagian Utility menjadi Biro Utility Pabrik dapat dilihat pada
gambar 4.13.
Departemen
Pemeliharaan
Bagian Bagian
Bagian Bagian
Pemeliharaan Dedusting
Utility I Utility II
umum System
Ø Mekanik Ø Mekanik
Ø Mekanik HAR Dedusting Ø Mekanik
HAR Ø Operator Ø Operator
Ø Mekanik Compresor & Ø Mekanik Ø Perencanaan Ø Perencanaan & EP Dedusting
Compresor Daya, WT& Daya, WT&
HAR Utility I Blower II System I System II
& Blower I Compresor Compresor II HAR Utility II Sipil I Sipil II
Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian Ø Elektrisian
Ø Elektrisian I Ø Pengendalian Ø Elektrisian Ø Pengawas Ø Pengawas
HAR Utility I HAR Dedusting Dedusting
HAR Ø Operator Limbah Air I HAR Utility II lapangan I lapangan II
Compresor & & EP System II
Compresor Intake I & II & II
Blower II System I
& Blower I
Gambar 4.13 Perbandingan Perubahan Bagian Utility menjadi Biro Utility Pabrik
Pada Biro Utility Pabrik yang baru dibawah Departemen Pemeliharaan (new)
bertanggung jawab pada wilayah di Pabrik Baturaja I dan II. Secara umum tugas Biro
Utility Pabrik yang baru adalah merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, dan
mengevaluasi semua aktivitas operasional utility, pemeliharaan peralatan power station,
water treatment, pemeliharaan alat bantu (blower dan compressor), pemeliharaan sipil
dan melakukan pelumasan peralatan pabrik serta melakukan evaluasi kondisi dan fungsi
peralatan utility dan bangunan sipil, menyusun rencana perbaikan/modifikasi untuk
menunjang kelancaran proses produksi.
Uraian Tugas jabatan secara umum dibawah jajaran Biro Utility Pabrik adalah sebagai
berikut:
1. Bagian Utility I
Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi semua aktivitas operasional
utility, pemeliharaan peralatan power station, water treatment, pemeliharaan alat
bantu (blowerdan compressor)serta melakukan evaluasi kondisi dan fungsi peralatan
utility pada pabrik Baturaja I, menyusun rencana perbaikan/modifikasi untuk
menunjang kelancaran proses produksi.
2. Bagian Utility II
Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi semua aktivitas operasional
utility, pemeliharaan peralatan power station, water treatment, pemeliharaan alat
bantu (blower dan compressor) serta melakukan evaluasi kondisi dan fungsi peralatan
utility pada pabrik Baturaja II, menyusun rencana perbaikan/modifikasi untuk
menunjang kelancaran proses produksi.
Design struktur organisasi Pabrik Baturaja I merupakan struktur organisasi yang sebagian
besar unit kerjanya berasal dari Departemen Operasi (existing), namun berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya bahwa perlu adanya pembenahan secara menyeluruh
pada struktur organisasi Pabrik Baturaja I terkait dengan penambahan Pabrik Baturaja II.
Hasil rancangan struktur organiasi Pabrik Baturaja I dan Baturaja II pada jabatan eselon I
dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.14 untuk bagan level jabatan sampai pada
pejabat eselon II.
Tabel 4.5 Jabatan Eselon I Pabrik Baturaja I dan Baturaja II (Alternatif II)
No Jabatan Existing Jabatan New Keterangan
1. Biro Penyediaan Bahan Departemen Tambang Nama, level jabatan dan jajarannya
Mentah berubah
Departemen Produksi I dan Nama jabatan dan jajarannya
2. Departemen Operasi
Departemen Produksi II berubah
Biro Perencanaan Teknik Nama, level jabatan dan jajarannya
3. Departemen Teknik Pabrik
Pabrik berubah
Nama, level jabatan dan jajarannya
4. - Departemen Litbang
berubah
Direktur
Produksi dan
Pengembangan
Biro Rancang
Biro Operasi Biro Bagun &
Biro PTP
Tambang Pemeliharaan I Biro Perekayasa
Pemeliharaan II
Biro
Bagian Biro PUM
Pengantongan Biro Utility
K3 Tambang Biro
Semen I
Pengantongan
Semen II
Biro K3 & LH
4.2.1. Perubahan Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen Tambang Beserta
Jajarannya
Perubahan struktur organisasi dan jabatan Biro Penyediaan Bahan Mentah menjadi
Departemen Tambang dapat dilihat tabel 4.6 & gambar 4.15.
Gambar 4.15 Perubahan Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen Tambang Beserta
Jajarannya
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Tambang adalah merencanakan,
mengendalikan serta mengkoordinasikan tugas-tugas eksplorasi dan perencanaan
tambang, operasi penambangan, Pemeliharaan Tambang serta mengatur transportasi
untuk membawa bahan baku dari wilayah tambang sampai ke crusher sesuai dengan
kebutuhan pabrik serta memonitor kelancaran operasional dilapangan, melakukan
koordinasi dengan unit kerja terkait agar kegiatan tambang efektif dan efisien serta
bertanggung jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya. Uraian tugas
jabatan secara umum untuk jajaran Departemen Tambang yang baru dijelaskan dibawah
ini.
6. Bagian K3 Tambang.
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan dan
mengevaluasi keselamatan dan kesehatan pekerja tambang, perencanaan penutupan
tambang, reboisasi lahan bekas tambang dan melakukan koordinasi dengan unit kerja
terkait agar K3 tambang efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas pembinaan
personil di lingkungan unit kerjanya.
Gambar 4.16 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi Menjadi Departemen Operasi I dan Operasi II Beserta Jajarannya
Departemen Operasi I
Biro
Produksi I
Seksi
Seksi Crusher I Penggilingan Bahan Seksi Seksi Seksi
Seksi Quality Control I
Mentah I Pembakaran I Penggilingan Semen I A Penggilingan Semen I B
Direktur
Produksi dan
Pengembangan
Ka. Departemen
Operasi II
Biro
Produksi II
Seksi
Seksi Crusher II Penggilingan Bahan Seksi Seksi
Pembakaran II Seksi Quality Control II
Mentah II Penggilingan Semen II
Gambar 4.16 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi Menjadi Departemen Operasi I
dan Operasi II Beserta Jajarannya (Lanjutan)
Perubahan jajaran satu tingkat dibawah Departemen Operasi I dan Operasi II dapat dilihat pada
tabel 4.7.
Tabel 4.7 Perbandingan Perubahan Jabatan Departemen Operasi Menjadi
Departemen Produksi I dan Departemen Produksi II
No. Departemen Operasi Departemen Produksi Keterangan
Existing New
Berganti nama dari Departemen
Departemen Operasi Untuk
1. Departemen Operasi Operasi menjadi Departemen
Pabrik baturaja I dan II
Operasi untuk Pabrik Batura I dan II
Penggabungan dari Biro Produksi I
dan Biro Produksi II menjadi Biro
2. Biro Produksi I
Produksi untuk Pabrik Baturaja I &
Biro Produksi untuk Pabrik II
Baturaja I & II Penggabungan dari Biro Produksi I
dan Biro Produksi II menjadi Biro
3. Biro Produksi II
Produksi untuk Pabrik Baturaja I &
II
Penggabungan dari Biro
Pemeliharaan Mesin dan Biro
4. Biro Pemeliharaan Mesin Pemeliharaan Listrik, Instrument, &
Utility menjadi Biro Pemeliharaan
Biro Pemeliharaan untuk untuk Pabrik Baturaja I & II
Pabrik Baturaja I & II Penggabungan dari Biro
Pemeliharaan Mesin dan Biro
Biro Pemeliharaan Listrik,
5. Pemeliharaan Listrik, Instrument,
Instrument, & Utility
&Utility menjadi Biro Pemeliharaan
untuk Pabrik Baturaja I & II
Level Bagian Pengantongan Semen
Bagian Pengantongan
Biro Pengantongan Semen & Loading/Unloading menjadi Biro
6. Semen& Loading /
untuk pabrik baturaja I & II Pengantongan Semen untuk Pabrik
Unloading
Baturaja I & II
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Operasi untuk Pabrik Baturaja I dan
II yaitu merencanakan, melaksanakan, mengendalikan Serta mengkoordinasikan
kebijakan pokok dan kegiatan operasional Departemen Operasi I & II sesuai dengan misi
dan tujuan perusahaan yang meliputi, Departemen Operasi menjadi Departemen Operasi
I dan II dapat dilihat pada penjelasan sub-sub poin dibawah ini.
Perubahan struktur organisasi pada unit kerja Biro Perencanaan Teknik Pabrik
existing dibawah Departemen Operasi menjadi Departemen Teknik Pabrik (new)
beserta jajarannya.
Departemen
Operasi
Biro Perenc.
Teknik Pabrik
Biro Rendal
Produksi &
Biro PTP Biro K3 & LH Biro Utility
Manajemen
Energi
Bagian Evaluasi,
Bagian Condition
Rendal Bahan, Bagian K3 Bagian Utility I
Monitoring
Energi & Proses
Peralatan
Produksi
Bagian
Workshop Bagian
DCS
Gambar 4.17 Perbandingan Perubahan Biro Perencanaan Teknik Pabrik (Existing) dan
Departemen Teknik Pabrik (New)
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Teknik Pabrik merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan tugas-tugas Rendal Produksi &
Manajemen Energi, PTP, K3 & LH, serta operasional utility hingga proses produksi.
Terbentuknya Departemen Teknik Pabrik yang baru dapat dilihat pada penjelasan sub-
sub poin dibawah ini :
3. Biro K3 & LH
Biro K3 & LH memiliki uraian tugas sebagai merencanakan, mengendalikan, dan
mengkoordinasikan semua kegiatan keselamatan, kesehatan kerja dan Sistem
Manajemen K3 serta program pemantauan dan pengendalian pencemaran lingkungan
hidup proyek pembangunan pabrik Baturaja II dan melakukan evaluasi kondisi dan
fungsi keselamatan dan kesehatan kerja sistem manajemen K3 serta program
pemantauan dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup untuk menunjang
kelancaran proyek pembangunan pabrik Baturaja II secara keseluruhan serta
bertanggung jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
4. Biro Utility
Biro Utility memiliki uraian tugas sebagai merencanakan, mengatur,
mengkoordinasikan, dan mengevaluasi semua aktivitas operasional utility,
pemeliharaan peralatan power station, water treatment, pemeliharaan alat bantu
(blower dan compressor), pemeliharaan sipil dan melakukan pelumasan peralatan
pabrik serta melakukan evaluasi kondisi dan fungsi peralatan utility dan bangunan
sipil, menyusun rencana perbaikan/modifikasi untuk menunjang kelancaran proses
produksi.
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Litbang adalah merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan pokok dan kegiatan
operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan yang
meliputi, penelitian bahan baku proses dan produk, pengendalian mutu produk,
pengembangan usaha dan sistem infromasi manajemen perusahaan, rancang bangun dan
rekayasa, keselamatan kerja dan lingkungan hidup dan sistem dokumentasi litbang serta
berkoordinasi dengan unit kerja terkait agar operasi penyediaan bahan mentah efektif dan
efisien dan bertanggung jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
Uraian tugas jabatan secara umum untuk jajaran Departemen Tambang yang baru
dijelaskan dibawah ini.
2. Biro PUM
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan yang meliputi, jaminan kualitas dan pelayanan teknis, pengembangan
usaha dan sistem informasi manajemen perusahaan, rancang bangun dan rekayasa,
keselamatan kerja dan lingkungan hidup serta berkoordinasi dengan unit kerja terkait
agar operasi penyediaan bahan mentah efektif dan efisien dan bertanggung jawab atas
pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
Design struktur organisasi Pabrik Baturaja I merupakan struktur organisasi yang sebagian
besar unit kerjanya berasal dari Departemen Operasi (existing), namun berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya bahwa perlu adanya pembenahan secara menyeluruh
pada struktur organisasi Pabrik Baturaja I terkait dengan penambahan Pabrik Baturaja II.
Hasil rancangan struktur organiasi Pabrik Baturaja I dan Baturaja II pada jabatan eselon I
dapat dilihat pada tabel 4.10 dan Gambar 4.19 untuk bagan level jabatan sampai pada
pejabat eselon II.
Tabel 4.10 Jabatan Eselon I Pabrik Baturaja I dan Baturaja II (Alternatif III)
No Jabatan Existing Jabatan New Keterangan
1 Biro Pengadaan Barang Departemen Produksi Nama, level beserta jajarannya
Mentah Bahan Baku berubah
Nama, level beserta jajarannya
2 Biro Produksi Departemen Produksi
berubah
Nama, level beserta jajarannya
3 Biro HAR Departemen HAR
berubah
4 Departemen Litbang Departemen Litbang -
4.3.1. Perubahan Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen Produksi Bahan
Baku
Perubahan struktur organisasi dan jabatan Biro Penyediaan Bahan Mentah menjadi
Departemen Produksi Bahan Baku dapat dilihat tabel 4.11 & gambar 4.20.
Biro
PBM
Gambar 4.20 Perubahan Struktur Organisasi Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen
Produksi Bahan Baku Beserta Jajarannya (Lanjutan)
Gambar 4.20 Perubahan Struktur Organisasi Biro Penyediaan Bahan Mentah Menjadi Departemen
Produksi Bahan Baku Beserta Jajarannya (Lanjutan)
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Produksi Bahan Baku adalah
merencanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan semua kegiatan unit kerja dari
tugas-tugas eksplorasi dan perencanaan tambang, operasi penambangan, pemeliharaan
tambang serta mengatur transportasi untuk membawa bahan baku dari wilayah tambang
sampai ke crusher sesuai dengan kebutuhan pabrik serta memonitor kelancaran
operasional dilapangan, melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait agar kegiatan
tambang efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas pembinaan personil di
lingkungan unit kerjanya. Uraian tugas jabatan secara umum untuk jajaran Departemen
Tambang yang baru dijelaskan dibawah ini.
koordinasi dengan unit kerja terkait agar program perencanaan tambang efektif dan
efisien.
8. Bagian Peledakan
Merencanakan, Melaksanakan, Mengendalikan serta mengkoordinasikan semua
aktivitas pengendalian peledakan sesuai dengan prosedur serta melakukan koordinasi
dengan unit kerja terkait agar program perencanaan tambang efektif dan efisien.
Departemen
Operasi
Biro Biro
Biro Biro Biro Biro
Pemeliharaan Listrik, Perencanaan Teknik
PBM Produsi I Produksi II Pemeliharaan Mesin
Instrument & Utility Pabrik
Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Pengant. Bagian HAR Bagian HAR Bagian HAR Mesin Bagian HAR Bagian Bagian HAR Bagian HAR Bagian
Biro Bagian Bagian Bagian Eng.
Operasi Penggilingan Pengendalian Penggilingan Semen & Loading/ Mesin Crusher & Mesin Kiln & Coal Cement Mill I & Mesin Cement Bengkel Mesin Listrik, Instrument, Listrik, Instrument, Perenc. Teknik
PBM Pembakaran Utility Produksi
Tambang Bahan Mentah Proes Semen Unl RAW Mill Mill Loading/Unloading Mill II & Packer & Konstruksi & DCS I & DCS II Pabrik
Bagian Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi Bengkel
Seksi Rendal Seksi Seksi Penggl. Seksi Pengant. Seksi HAR Mesin Seksi Bengkel Seksi HAR Listrik, Seksi HAR Listrik,
Eksplorasi & Seksi Seksi Crusher & Cement Mill I & Cement Mill II & Listrik &
Operasi Pengendalian Semen I Semen Kiln & Transport & Pabrikasi Instr, DCS Area I Instr, DCS Area III
Perenc. Crusher Pembakaran Transport Transport Transport Instrument
Tambang Proses Asisten
Tambang Perenc. Asisten
Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi
Seksi Penggl. Seksi Loading/ Seksi Seksi HAR Listrik, Seksi HAR Listrik, Teknik Eng.
RAW Mill & Coal Mill & Cement Mill & Packer & Dedusting
Asisten Semen II Unloading Konstruksi I Instr, DCS Area II Instr, DCS Area IV Pabrik Produksi
Transport Transport Transport Transport System
Eksplorasi &
Seksi Seksi Penggl.
Perenc. Seksi Seksi Trouble Seksi HAR Listrik, Seksi
Peledakan Bahan Mentah
Tambang Konstruksi II Shooting Instr, DCS Area V Utility
Seksi
Lubrikasi
Gambar 4.21 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi Menjadi Departemen Produksi Beserta Jajarannya
Gambar 4.21 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Operasi Menjadi Departemen Produksi Beserta Jajarannya (Lanjutan)
Perubahan jajaran satu tingkat dibawah Departemen Produksi dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Perbandingan Perubahan Jabatan Departemen Operasi Menjadi Departemen Produksi
No Departemen Operasi Departemen Produksi Keterangan
Existing New
Jajaran dibawahnya mengalami
1 Biro Produksi I Biro Produksi Pabrik I perubahan bertugas di pabrik
Baturaja I
Jajaran dibawahnya mengalami
2 Biro Produksi II Biro Produksi Pabrik II perubahan bertugas di pabrik
Baturaja II
Bagian Pengantongan Semen Level jabatan dan jajaran
3 Biro Pengantongan Semen
& Loading/Unloading dibawahnya berubah
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Produksi yaitu merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan tugas-tugas penggilingan bahan
mentah, proses pembakaran bahan baku, penggilingan material bahan setengah jadi
menjadi semen, proses pengantongan semen, loading/unloading semen pada pabrik
Baturaja I dan Baturaja II, kemudian proses pemeliharaan khusus untuk area
pengantongan / packer, perencanaan dan pengendalian produksi, pengawasan material in
process, serta manajemen energi. Perubahan yang terjadi pada jajaran dibawah
Departemen Operasi menjadi Departemen Produksi dapat dilihat pada penjelasan sub-sub
poin dibawah ini.
Bagian Bagian
Bagian
Penggilingan Pengendalian
Pembakaran
Bahan Mentah Proses
Seksi
Seksi Seksi Pengendalian
Seksi Crusher Penggl. Bahan
Pembakaran Proses
Mentah
Ø Operator CCR
Kiln & Coal Mill Ø Operator CCR Ø Operator CCR Analis Proses
Ø Operator Lap. Crusher Raw Mill
Kiln & Transp. Ø Operator Lap Ø Operator Lap.
Ø Operator Lap Crusher & Raw Mill &
Coal Mill & Transport Transp.
Transp.
Gambar 4.22 Perbandingan Perubahan Strukur Organisasi Biro Produksi Pabrik I (Existing)
Dengan Biro Produksi Pabrik I (New)
Direktur
Produksi dan
Pengembangan
Departemen Produksi
Biro
Produksi Pabrik I
Seksi
Seksi Crusher I Penggilingan Bahan Seksi Seksi Seksi
Mentah I Pembakaran I Penggilingan Semen I A Penggilingan Semen I B
Gambar 4.22 Perbandingan Perubahan Strukur Organisasi Biro Produksi Pabrik I (Existing)
Dengan Biro Produksi Pabrik I (New) (Lanjutan)
3. Bagian Pembakaran I.
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan
operasi produksi terak (pembakaran) serta mengevaluasi pemakaian bahan baku,
bahan/material penolong, kondisi dan fungsi peralatan pada Pabrik Baturaja I.
Bagian
Bagian Pengant.
Penggilingan
Semen & Loading/Unl
Semen
Gambar 4.23 Perbandingan Perubahan Biro Produksi II (Existing) Dengan Biro Produksi Pabrik II
(New)
Direktur
Produksi dan
Pengembangan
Departemen Produksi
Biro
Produksi Pabrik II
Seksi
Seksi Crusher II Penggilingan Bahan Seksi Seksi
Mentah II Pembakaran II Penggilingan Semen II
Gambar 4.23 Perbandingan Perubahan Biro Produksi II (Existing) Dengan Biro Produksi Pabrik II
(New) (Lanjutan)
Alasan yang menjadi tidak adanya Bagian Pengantongan Semen & Loading / Unloading
dibawah Biro Produksi II adalah adanya penambahan pabrik Baturaja II untuk
mengakomodir kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi / semen dalam satu
aliran proses dan dibawah koordinasi 1 pimpinan yang terjadi di Pabrik Baturaja II
(existing). Uraian tugas jabatan secara umum untuk jabatan Biro Produksi II yang baru
beserta jajarannya adalah sebagai berikut:
3. Bagian Pembakaran II
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan
operasi produksi terak (pembakaran) serta mengevaluasi pemakaian bahan baku,
bahan/material penolong, kondisi dan fungsi peralatan pada Pabrik Baturaja II.
Biro
Produksi II
Bagian
Bagian Pengant.
Penggilingan
Semen & Loading/Unl
Semen
Bagian Pengantongan
Ø Operator CCR Ø Operator CCR Ø Operator CCR Ø Operator CCR Semen & Loading /
Penggl. Semen Penggl. Semen Pengantongan Loading &
I II Semen I & II Unloading
unloading naik level
Ø Operator Lap. Ø Operator Lap. Ø Operator Lap. Ø Operator Lap. jabatan menjadi Biro
Penggl. Semen Penggl. Semen Packer building & Loading & Pengantongan Semen
I & Transp. II & Transp. Transp. Unloading
Biro
Pengantongan Semen
Bagian Bagian
Bagian
Pengantongan Pemeliharaan
Pengantongan
Semen, Loading / Packer, loading /
Semen II
Unloading I unloading I & II
Seksi HAR
Seksi Seksi HAR Seksi HAR
Seksi Pengantongan Seksi Loading & Mesin
Pengantongan Mesin Mesin
Semen I Unloading I Loading /
Semen II Packer I Packer II
unloading
Ø Operator CCR
Ø Operator CCR Ø Operator CCR
Pengantongan Ø Mekanik
Pengantongan Loading & Ø Mekanik
Semen II Ø Mekanik Mesin
Semen I Unloading I Mesin
Ø Operator Lap. Loading/ Packer &
Ø Operator Lap. Ø Operator Lap. Packer &
Packer Unloading Transport
Packer building Loading & Transport I
building & II
& Transp. I Unloading I
Transp. II
Gambar 4.24 Perubahan Bagian Pengantongan Semen & Loading/Unloading (Existing) Menjadi
Biro Pengantongan Semen (New)
Alasan terjadinya perubahan pada jabatan Bagian Pengantongan Semen & Loading
/Unloading (existing) menjadi Biro Pengantongan Semen (new) adalah
1. Adanya penambahan pabrik Baturaja II, kegiatan dan tanggung jawab untuk
pengantongan semen & loading / unloading menjadi lebih besar karena memegang
wilayah Pabrik Baturaja I dan II.
2. Problem yang sering terjadi pada mesin yang ada di wilayah pengantongan semen &
loading / unloading di Pabrik Baturaja I menjadi catatan sehingga perlu adanya
bagian maintenance mesin tersebut yang langsung dibawah pimpinan unit kerja
terkait agar lebih mudah untuk pengawasan dan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap kegiatan yang berlangsung.
Uraian tugas jabatan secara umum untuk jabatan Biro Pengantongan Semen yang baru
beserta jajarannya dijelaskan dibawah ini:
1. Biro Pengantongan Semen
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan
operasi pengantongan semendan pemeliharaan mesin pada Pabrik Baturaja I dan II,
kemudian menyampaikan laporan realisasi proses operasi pengantongan
semenkepada kepala Departemen Produksi.
4.3.6. Penambahan Struktur Organisasi Biro Rendal Produksi & Manajemen Energi Beserta
Jajarannya
Pada jajaran dibawah Departemen Produksi (new), terdapat unit kerja dengan fungsi yang
baru sebagai tindak lanjut terhadap isu strategis atau tantangan yang akan dihadapi oleh
perusahaan yaitu dalam hal perencanaan pengendalian kegiatan produksi dan manajemen
energi untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional produksi semen dengan nama
Biro Rendal Produksidan Manajemen Energi. Pada jajaran Biro Rendal Produksi dan
Manajemen Energi, terdapat unit kerja existing dari Biro Produksi II (Departemen
Operasi) yaitu Bagian Pengendalian Proses dan sekarang berubah nama unit kerja
menjadi Bagian Quality Control yang mengontrol Pabrik Baturaja I dan II. Biro Rendal
Produksi dan Manajemen Energi dapat dilihat pada gambar 4.25.
Gambar 4.25 Penambahan Biro Rendal Produksi & Manajemen Energi (New)
Uraian tugas jabatan secara umum untuk jabatan di jajaran Biro Rendal Produksi &
Manajemen Energi dijelaskan dibawah ini:
4.3.7. Perubahan Biro Pemeliharaan Listrik dan Mesin Menjadi Departemen HAR Beserta Jajarannya
Perubahan struktur organisasi dan jabatan Biro Pemeliharaan Mesin dan Listrik menjadi Departemen HAR dapat dilihat tabel 4.13 &
gambar 4.26.
Direktur Produksi
dan
Pengembangan
Departemen
Operasi
Biro Pemeliharaan
Mesin
Seksi HAR Seksi HAR Seksi HAR Seksi HAR Seksi HAR Seksi Bengkel
Seksi Trouble Seksi Dedusting
Listrik, Instr & Listrik, Instr & Listrik, Instr & Listrik, Instr & Listrik, Instr & Listrik & Seksi Utility
Shooting System
DCS Area I DCS Area II DCS Area III DCS Area IV DCS Area V Instrument
Operator
Elektrisian HAR
Elektrisian Elektrisian Elektrisian Elektrisian Elektrisian Water
Bengkel Mekanik
Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Treatment &
Elektrisian Listrik Dedusting &
Elektrisian Elektrisian Elektrisian Elektrisian Elektrisian Intake
Trouble Elektrisian EP System
Instrument Instrument Instrument Instrument Instrument Mekanik HAR
Shooting Bengkel Operator
Elektrisian Elektrisian Elektrisian Elektrisian Elektrisian Water
Instrument Compresor
DCS DCS DCS DCS DCS Treatment &
System
Intake
Gambar 4.26 Perubahan Struktur Organisasi Biro Pemeliharaan Listrik & Mesin Menjadi Departemen HAR
Direktur Produksi
dan
Pengembangan
Departemen
Operasi
Biro Pemeliharaan
Mesin
Bagian HAR Bagian HAR Bagian HAR Mesin Bagian HAR Mesin Bagian Bengkel
Mesin Crusher Mesin Kiln & Cement Mill I & Cement Mill II & Packer Mesin & Konstruksi
& RAW Mill Coal Mill Loading/Unloading
Seksi HAR
Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi HAR Mesin Seksi
Seksi HAR Mesin Loading/ Seksi Seksi Seksi Seksi
Crusher & RAW Mill & Coal Mill & Cement Mill I & Cement Mill II & Packer & Bengkel &
Kiln & Transport Unloading & Kontruksi I Kontruksi II Sipil Lubrikasi
Transport Transport Transport Transport Transport Transport Pabrikasi
Transport
Gambar 4.26 Perubahan Struktur Organisasi Biro Pmeliharaan Listrik & Mesin Menjadi Departemen HAR (Lanjutan)
Gambar 4.26 Perubahan Struktur Organisasi Biro Pmeliharaan Listrik & Mesin Menjadi Departemen Pemeliharaan (Lanjutan)
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen HAR adalah merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan semua aktivitas pemeliharaan
listrik, instrument, DCS & utility, pemeliharaan mesin, bengkel & konstruksi dan
melakukan evaluasi kondisi dan fungsi peralatan serta menyusun rencana
perbaikan/modifikasi, mengendalikan pemakaian sparepart/material untuk menunjang
kelancaran proses produksi dan bertanggung jawab atas pembinaan personil dilingkungan
unit kerjanya. Uraian tugas jabatan secara umum untuk jajaran Departemen Tambang
yang baru dijelaskan dibawah ini.
Gambar 4.27 Perubahan Struktur Organisasi Biro Litbang Menjadi Departemen Litbang Beserta
Jajarannya
NASKAH AKADEMIK PERUBAHAN STRUKTU ORGANISASI 84
NASKAH AKADEMIK PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI
DEPARTEMEN OPERASI (EXISTING) DAN PABRIK BATURAJA II
PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK
Tabel 4.14 Perubahan Jabatan Biro Litbang menjadi Departemen Litbang Jajarannya
No Jabatan Existing Jabatan New Keterangan
Bagian Lit Bahan Baku, Proses Produk Biro Jaminan Kualitas & Nama dan level berubah
1.
& Jaminan Mutu Pelayanan Teknis beserta jajarannya
Nama dan level berubah
2. Bagian Biro K3 & LH Biro K3 & LH
beserta jajarannya
3. Biro PUM - -
Biro Rancangan Bangun dan
4. - -
Prekayasaan
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Litbang adalah merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan pokok dan kegiatan
operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan yang
meliputi, penelitian bahan baku proses dan produk, pengendalian mutu produk,
pengembangan usaha dan sistem infromasi manajemen perusahaan, rancang bangun dan
rekayasa, keselamatan kerja dan lingkungan hidup dan sistem dokumentasi litbang serta
berkoordinasi dengan unit kerja terkait agar operasi penyediaan bahan mentah efektif dan
efisien dan bertanggung jawab atas pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
Uraian tugas jabatan secara umum untuk jajaran Departemen Tambang yang baru
dijelaskan dibawah ini.
2. Biro K3 & LH
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan yang meliputi, jaminan kualitas dan pelayanan teknis, pengembangan
usaha dan sistem informasi manajemen perusahaan, rancang bangun dan rekayasa,
keselamatan kerja dan lingkungan hidup serta berkoordinasi dengan unit kerja terkait
agar operasi penyediaan bahan mentah efektif dan efisien dan bertanggung jawab atas
pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
3. Biro PUM
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan yang meliputi, jaminan kualitas dan pelayanan teknis, pengembangan
usaha dan sistem informasi manajemen perusahaan, rancang bangun dan rekayasa,
keselamatan kerja dan lingkungan hidup serta berkoordinasi dengan unit kerja terkait
agar operasi penyediaan bahan mentah efektif dan efisien dan bertanggung jawab atas
pembinaan personil di lingkungan unit kerjanya.
Direktur Produksi
& Pengembangan
Kepala
Departemen
Proyek Baturaja II
Gambar 4.28 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Proyek Baturaja II Menjadi Departemen
Perencanaan dan Pengembangan Pabrik (New)
Departemen
Perencana Proyek
Pabrik
Gambar 4.28 Perubahan Struktur Organisasi Departemen Proyek Baturaja II Menjadi Departemen Perencanaan dan Pengembangan Pabrik (New)
Uraian tugas jabatan secara umum pada Departemen Perencanaan dan Pengembangan
Pabrik adalah mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan
dalam hal pembangunan pabrik secara efisien dan efektif meliputi PTP dan Biro
Manajemen Energi sehingga sesuai dengan kebijakan, sasaran, tujuan, rencana dan
anggaran untuk mendukung kegiatan pembangunan proyek peningkatan kapasitas
produksi semen serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar operasional
proyek berjalan efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas pembinaan personil di
lingkungan kerjanya. Uraian tugas jabatan secara umum untuk jajaran Departemen
Perencanaan dan Pengembangan Pabrik yang baru dijelaskan dibawah ini.
BAB V
MUATAN PERUBAHAN DAN PERATURAN
Perusahaan perlu mengevaluasi kinerjanya serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap
tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga
kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal tetap
dapat bertahan.Salah satu strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan
adalah dengan cara restrukturisasi. Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya, maka usulan
rancangan struktur organisasi Pabrik Baturaja I dan II sebagai berikut:
5.1. Struktur organisasi yang baru untuk Pabrik Baturaja I dan II (Alternatif I)
Direktur
Direktur dan
Produksi
Produksi dan
Pengembangan
Pengembangan
Biro Eksplorasi & Biro Produksi Biro Pemeliharaan Biro Jaminan Kualitas &
Biro Eksplorasi & Biro Produksi Biro Pemeliharaan Biro Jaminan Kualitas
Pelayanan Teknis&
Perencanaan Tambang Pabrik I Mesin I
Perencanaan Tambang Pabrik I Mesin I Pelayanan Teknis
Gambar 5.1 Struktur Organisasi yang Baru untuk Pabrik Baturaja I dan II (Alternatif I)
dimana tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Produksi dan Pengembangan. Departemen tambang juga membawahi Biro Eksplorasi
& Perencanaan Tambang, Biro Operasi Tambang dan Bagian K3 Tambang.
5.2. Struktur organisasi yang baru untuk Pabrik Baturaja I dan II (Alternatif II)
Gambar 5.2 Struktur organisasi yang baru untuk Pabrik Baturaja I dan II (Alternatif II)
5.3. Struktur organisasi yang baru untuk Pabrik Baturaja I dan II (Alternatif III)
Direktur
Direktur
Produksi
Produksi
Dept. Departemen
Dept.
Penyediaan Dept. Produksi Dept. HAR Dept. Litbang Departemen
Perencanaan
Penyediaan
Bahan Baku Dept. Produksi Dept. HAR Dept. Litbang Perencanaan
Proyek Pabrik
Bahan Baku Proyek Pabrik
Biro
Biro Biro Biro. Pemeliharaan
Penyediaan Biro
Penyediaan Pengantongan Listrik,
Biro. Instrument
Pemeliharaan Biro PUM
Bahan baku Pengantongan & DCS
Listrik, Instrument Biro PUM Tim
Bahan baku Semen
Penolong Semen & DCS Tim
Ahli Proyek
Penolong Ahli Proyek
Gambar 5.3 Struktur organisasi yang baru untuk Pabrik Baturaja I dan II (Alternatif III)
Tabel 4.16 Jumlah Jabatan Untuk Pabrik Baturaja I dan II Hingga Eselon III
Level Jabatan
No Unit Kerja Total
Dept Biro Bagian
1 Alternatif I 4 17 42 63
Dept. Tambang 1 3 6 10
Dept. Produksi 1 4 12 17
Dept. Pemeliharaan 1 5 13 19
Dept. Litbang 1 5 11 17
2 Alternatif II 5 16 44 65
Dept. Tambang 1 2 6 9
Dept. Operasi I 1 3 10 14
Dept. Operasi II 1 3 9 13
Dept. Teknik Pabrik 1 4 12 17
Dept. Litbang 1 4 7 12
3 Alternatif III 5 18 54 77
Dept. Penyediaan Bahan Baku 1 3 7 11
Dept. Produksi 1 4 12 17
Dept. HAR 1 4 20 25
Dept. Litbang 1 5 11 17
Dept. Perenc & Pengembangan Pabrik 1 2 4 7
5.6. Output
a. Rancangan Peraturan Perusahaan tentang organisasi, tugas, fungsi, wewenang dan tata
kerja PT. Semen Baturaja, Tbk dalam bentuk SK Dewan Komisaris.
b. Rancangan kamus kompetensi jabatan di PT. Semen Baturaja, Tbk
c. Rancangan Pembagian Kerja (Job Description) pegawai PT. Semen Baturaja, Tbk
5.7. Alternatif 1
Kelebihan :
1. Focus Kerja pada Fungsi masing-masing Departemen
2. Sesuai dengan lingkungan kerja yang stabil
3. Menunjang pengembangan keahlian
Kekurangan :
1. Pada departemen Produksi Respon kerja menjadi lebih lambat karena beban kerja
terlalu besar yaitu membawahi 2 pabrik sekaligus
2. Menyebabkan terjadinya penyumbatan, karena pelaksanaan tugas sekuensial
3. Kurang Inovatif
4. Dapat menimbulkan Konflik tentang prioritas pabrik
5.8. Alternatif 2
Kelebihan :
1. Focus Kerja pada Fungsi masing-masing Departemen
2. Produktivitas dapat lebih di tingkatkan karena adanya kompetisi antara 2 pabrik
3. Lebih Inovatif karena karena lebih focus pada kinerja pabrik masing-masing
4. Sesuai dengan lingkungan kerja yang stabil
5. Menunjang pengembangan keahlian
Kekurangan :
1. Departemen Tambang tidak lebih efisien karena beban kerja masih terlalu kecil
2. Departemen Pemeliharaan pada Pabrik BTA 1 memiliki beban kerja yang lebih berat.
3. Sementara Departemen Pemeliharaan pada pabrik BTA II Beban kerjanya sangatlah
Ringan karena komponen pabrik masih sangat baru.
4. Konflik peran kerja antar biro pemeliharaan pada pabrik I & II
5.9. Alternatif 3
Kelebihan :
1. Focus Kerja pada Fungsi masing-masing Departemen
2. Fungsi controling yang sangat baik antar Departemen
3. Inovatif dalam hal pengembangan
4. Sesuai dengan lingkungan kerja yang stabil
5. Menunjang pengembangan keahlian
6. Fungsi Departemen Tambang yang dapat di maksimalkan lebih Efektif dan Efisien
Kekurangan :
1. Konflik Prioritas antar pabrik I & II
2. Kurang Inovatif dalam hal pekerjaan
3. Pengambilan keputusan yang lambat karena struktur dan jenis pekerjaan yang lebih luas
4. Antisipasi terhadap lingkungan kerja yang dinamis
BAB VI
PENUTUP
Demikian Naskah Akademik perubahan struktur organisasi departemen operasi (Existing) dan
pabrik baturaja II pada PT. Semen Baturaja, Tbk. Kajian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
dalam rumusan dan pembahasan rancangan peraturan dewan komisaris tentang organisasi, tugas,
fungsi, wewenang dan tata kerja PT. Semen Baturaja, Tbk, khususnya departemen operasi
(Existing) dan pabrik Baturaja II.
DAFTAR PUSTAKA
[2]. Hasibuan. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.