Anda di halaman 1dari 5

wr1t3:8..85.

Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akar
melalui koronal, mencegah multiplikasi mikro-organisme yang tertinggal, mencegah masuknya
cairan jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapat sebagai media bakteri,
danmenciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhanjaringan. Hasil
pengisiansaluran akar yang kurang baik tidak hanyadisebabkan teknik preparasi dan teknik
pengisianyang kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar.
Pasta saluran akar merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruangan antarabahan
pengisi (semi solid atau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau
tidak teratur. Kalsium hidroksida [Ca(OH)2] merupakan bahan yang sering digunakan dalam
perawatan resorbsi dan perforasi akar (Harty. FJ, 2003).
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan tindakan, yaitu :
· Pengisian saluran akar yaitu gigi bebas dari rasa sakit
· Saluran akar bersih dan kering
· Tidak terdapat nanah
· Tidak terdapat bau busuk
Pada umumnya bahan pengisi saluran akar digolongkan menjadi :
· Golongan padat
Termasuk golongan padat ialah guttap silver point dan acrilic cone. Silver point digunakan untuk
saluran akar yang sempit, bulat mengecil, dan bengkok. Kontraindikasinya gigi anterior, premolar
akar tunggal, dan molar akar tunggal yang besar.
· Golongan pasta
Bahan ini tidak mengeras dalam saluran akar, mudah dimasukkan tapi mudah keluar melalui
foramen apikal, dan porus kebbocoran lebih besar. Contoh : pasta dengan bahan dasar ZnO, bahan
dasar Ca(OH)2, dan bahan dasar resin.
1. ZnO. Merupakan serbuk amorf yang halus, rapuh, mudah larut dalam asam, tidak larut dalam
air/alkohol, antiseptik, dan toksisitasnya rendah. ZnEO bersifat non toksik dan digunakan untuk
perawatan pulpektomi.
2. Ca(OH)2, bersifat :
- Mempunyai efek bakteriostatik atau bakterisid
· Golongan semen
Bahan ini setelah beberapa waktu dalam saluran akar akan mengeras, sukar dimasukkan dalam
saluran akar yang sempit, mudah terdesak keluar melalui foramen apikal, iritasi, dan sulit
dikeluarkan. Contoh : oxycloride, oxysulfate, zinc oxyfosfat, zinc oxyeugenol.
· Golongan plastis
1. Amalgam
Amalgam dalam bidang kedokteran gigi disebut dental amalgam, yaitu suatu paduan antara merkuri
(Hg) dan suatu alloy. Menurut Charbeneau dkk. (1981) amalgam pertama kali diperkenalkan oleh
Taveau pada tahun 1826 di Paris. Pada waktu pertama kali diperkenalkan, amalgam disebut silver
amalgam, karena bagian terbesar komponennya adalah perak. Black adalah orang yang pertama kali
memperkenalkan amalgam dengan bentuk partikel lathe cut. Dalam publikasinya pada tahun 1896,
komposisi alloy amalgam adalah :
- Ag (perak) 68,50%
- Sn (Timah putih) 25,50%
- Au (emas) 5%
- Zn (seng) 1%
Amalgam telah dikenal sebagai bahan pengisi retrograde sejak lama. Dewasa ini para peneliti terus
berusaha mencari alternatif bahan pengisi retrograde selain amalgam. Tidak ada bahan pengisi
retrograde yang ideal. Amalgam sebagai bahan pengisi retrograde memiliki Kekurangan: yaitu
kebocoran marginal, korosi, kontaminasi merkuri pada jaringan periapikal, beberapa alloy sensitif
terhadap kelembaban, memerlukan preparasi untuk undercut dan dapat mewarnai jaringan lunak
dan jaringan keras. (Heptorina, 2007).
2. Gutta percha
Gutta percha point memiliki biokompatibilitas yang baik terhadap jaringan periradikuler dengan
kombinasi semen saluran akar (siler) yang dapat menginduksi pembentukan jaringan keras (respon
osteogenic) den merangsang penutupan apeks. Gutta percha tersedia dalam dua bentuk yang
mengalami dua fase yaitu: fase β dan fase α. Struktur isomer gutta percha adalah trans-7, 4-
polyisoprene, dimana memiliki struktur yang teratur yang dapat mengalami kristalisasi sehingga
tampak keras dan kaku. Untuk mendapatkan kualitas bahan pengisian saluran akar yang baik dan
memiliki sifat plastis maka gutta percha dalam pembuatannya selalu dikombinasikan dengan wax,
zinc oxide, calsium hidroxide. Untuk mendapatkan suatu pengisian yang hermetis sangat perlu
diketahui sifat-sifat material gutta percha point (Tamba, 2010).
Pasta dan semen dapat dibagi dalam lima kelompok, berbahan dasar zinc okside eugenol, resin
komposit, guttap perca, bahan adhesif dentin, dan bahan yang ditambah obat – obatan.
1. Zinc oxide eugenol
Semen oksida dan seng eugenol adalah suatu semen tipe sedative yang lembut. Biasanya disediakan
dalam bentuk bubuk dan cair, dan berguna untuk basis insulatif (penghambat). Bahan ini juga sering
digunakan untuk balutan sementara. PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu
semen dental yang paling sedikit mengiritasi.
Eugenol memiliki efek paliatif terhadap pulpa gigi dan ini adalah salah satu kelebihan jenis semen
tersebut. Kelebihan lainnya adalah kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran micro, dan
memberikan perlindungan terhadap pulpa. Bahan ini paling sering digunaakan ketika merawat lesi-
lesi karies yang besar.
Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol relatif lemah. Di tahun tahun terakhir ini mulai
diperkenalkan semen-semen oksida seng eugenol yang telah disempurnakan. Salah satu produk OSE
(Oksida Seng Eugenol) yang diperkuat dan cukup terkenal adalah produk yang menggunakan polimer
sebagai penguat. Selain itu, partikel-partikel bubuk oksida seng telah “dirawat permukaan” untuk
menghasilkan ikatan partikel-partikel ke matriks yang lebih baik. Hal ini menghasilkan kekuatan yang
lebih besar dan durabilitas (masa pakai) yang lebih lama digunakan sebagai bahan tambalan
sementara. Sejumlah bahan lain, seperti resin hidroginase, dapat juga dijumpai dalam beberapa
produk.
Kegunaan seng oksida eugenol :
- restorasi sementara dan menengah
- bahan perekat/pengikat sementara dan permanen untuk restorasi

2. Resin komposit
Kelebihan Bahan Komposit
Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan konvensional seperti
logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti
sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan (reliability), kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang
diuraikan dibawah ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan
sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serta dapat menghasilkan komposit
yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
- Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan bahan
konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks penggunaan karena komposit
akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional.
Implikasi kedua ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari
logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti
automobile dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
- Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan komponen yang
diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti komposit mempunyai rintangan
terhadap fatigue yang baik terutamanya komposit yang menggunakan serat karbon.
- Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang lemah terutama
produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen logam untuk mengalami kakisan
menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi. Bahan komposit sebaiknya mempunyai rintangan
terhadap kakisan yang baik.
- Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu produk
yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai
jenis matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan
matriks untuk menghasilkan komposit hibrid.

b. Proses pembuatan
Kebolehprosesan merupakan suatu kriteria yang penting dalam penggunaan suatu bahan untuk
menghasilkan produk. Ini karena dikaitkan dengan produktivitas dan mutu suatu produk.
Perbandingan antara produktiviti dan kualiti adalah penting dalam konteks pemasaran produk yang
dipabrikasi. Selain dari itu kebolehprosesan juga dikaitkan dengan keberbagai teknik fabrikasi yang
dapat digunakan untuk memproses suatu produk.
Adalah jelas bahwa bahan komposit dibolehprosesan dengan berbagai teknik fabrikasi yang
merupakan daya tarik yang dapat membuka ruang luas bagi penggunaan bahan komposit.
Contohnya untuk komposit termoplastik yang mempunyai kelebihan dari segi pemrosesan yaitu
ianya dapat diproses dengan berbagai teknik fabrikasi yang umum yang biasadigunakan untuk
memproses termoplastik tanpa serat (Hendri Ginting, 2002).
Pada umumnya bentuk dasar suatu bahan komposit adalah tunggal dimana merupakan susunan dari
paling tidak terdapat dua unsur yang bekerja bersama untuk menghasilkan sifat-sifat bahan yang
berbeda terhadap sifat-sifat unsur bahan penyusunnya. Dalam prakteknya komposit terdiri dari
suatu bahan utama (matrik – matrix) dan suatu jenis penguatan (reinforcement) yang ditambahkan
untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan matrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat
(fibre, fiber).
Sekarang, pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tiga kelompok utama
:
- Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
- Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
- Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)
-
Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer Berpenguatan Serat
(FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics) – bahan ini menggunakan suatu polimer-berdasar resin
sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai
penguatannya.
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
Ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini menggunakan suatu logam seperti
aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)
Digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan keramik sebagai
matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari
silikon karbida atau boron nitrida
Komposit Matrik Polimer
Sistem resin seperti epoksi dan poliester mempunyai batasan penggunaan dalam manufaktur
strukturnya, dikarenakan sifat-sifat mekanik tidak terlalu tinggi dibandingkan sebagai contoh
sebagian besar logam. Bagaimanapun, bahan tersebut mempunyai sifat-sifat yang diinginkan,
sebagian besar khususnya kemampuan untuk dibentuk dengan mudah kedalam bentuk yang rumit.
Bahan seperti kaca, aramid dan boron mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang luar
biasa tinggi tetapi dalam ‘bentuk padat’ sifat-sifat ini tidak muncul. Hal ini berkenaan dengan
kenyataan ketika ditegangkan, serabut retak permukaan setiap bahan menjadi retak dan gagal
dibawah titik tegangan patah teoritisnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, bahan diproduksi
dalam bentuk serat, sehingga, meskipun dengan jumlah serabut retak yang terjadi sama, serabut
retak tersebut terbatasi dalam sejumlah kecil serat dengan memperlihatkan sisa kekuatan teoritis
bahan. Oleh karena itu seikat serat akan mencerminkan lebih akurat kinerja optimum bahan.
Bagaimanapun juga satu serat dapat hanya memperlihatkan sifat-sifat kekuatan tarik sesuai panjang
serat, seperti halnya serat dalam suatu tali.
Jika sistem resin dikombinasikan dengan serat penguat seperti kaca, karbon dan aramid, sifat-sifat
yang luarbiasa dapat diperoleh. Matrik resin menyebarkan beban yang dikenakan terhadap
komposit antara setiap individu serat dan juga melindungi serat dari kerusakan karena abrasi dan
benturan. Kekuatan dan kekakuan yang tinggi, memudahkan pencetakan bentuk yang rumit,
ketahanan terhadap lingkungan yang tinggi dengan berat jenis rendah, membuat kesimpulan
komposite lebih superior terhadap logam dalam banyak aplikasi.
Bila Komposit Matrik Polimer mengabungkan sistem resin dan serat penguat, sifat-sifat yang
dihasilkan bahan komposit akan memadukan beberapa hal sifat-sifat yang dimiliki oleh resin dan
yang dimiliki oleh serat.
Secara umum, sifat-sifat komposit ditentukan oleh :
- Sifat-sifat serat
- Sifat-sifat resin
- Rasio serat terhadap resin dalam komposit (Fraksi Volume Serat – Fibre Volume Fraction)
- Geometri dan orientasi serat pada komposit
Bahan komposit dibentuk pada saat yang sama ketika struktur tersebut dibuat. Hal ini berarti bahwa
orang yang membuat struktur menciptakan sifat-sifat bahan komposit yang dihasilkan, dan juga
proses manufaktur yang digunakan biadanya merupakan bagian yang kritikal yang berperanan
menentukan kinerja struktur yang dihasilkan.
Pembebanan
Terdapat empat beban langsung utama dimana setiap bahan dalam suatu struktur harus
menahannya: tarik, tekan, geser/lintang dan lentur
Tarik
Gambar dibawah memperlihatkan beban tarik yang diterapkan pada suatu komposit. Reaksi
komposit terhadap beban tarik sangat tergantung pada sifat kekakuan dan kekuatan tarik dari serat
penguat, dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan resinnya.
Tekan
Gambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dibawah beban tekan. Disini sifat daya rekat
dan kekakuan dari sistem resin adalah penting, sebagaimana resin menjaga serat sebagai kolom
lurus dan menjaganya dari tekukan (buckling)
Geser/Lintang
Gambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dikenakan beban geser. Beban ini mencoba
untuk meluncurkan setiap lapisan seratnya. Dibawah beban geser resin memainkan peranan utama,
memindahkan tegangan melintang komposit. Untuk membuat komposit tahan terhadap beban
geser, unsur resin harus tidak hanya mempunyai sifat-sifat mekanis yang baik tetapi juga daya rekat
yang tinggi terhadap serat penguat.
Lenturan
Beban lentursebetulnya merupakan kombinasi beban tarik, tekan dan geser. Ketika beban seperti
diperlihatkan, bagian atas terjadi tekan, bagian bawah terjadi tarik dan bagian tengah lapisan terjadi
geser.
Sistem-sistem Resin
Apapun sistem resin yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan sifat-sifat berikut :
- Sifat-sifat mekanis yang bagus
- Sifat-sifat daya rekat yang bagus
- Sifat-sifat ketangguhan yang bagus
- Ketahanan terhadap degradasi lingkungan bagus
Sifat-sifat Mekanis Sistem Resin
Gambar dibawah memperlihatkan kurva tegangan/regangan untuk suatu sistem resin ideal. Kurva
untuk resin menunjukkan kekuatan puncak tinggi, kekakuan tinggi (ditunjukkan dengan kemiringan
awal) dan regangan tinggi terhadap kegagalan. Hal ini berarti bahwa resin pada awalnya kaku tetapi
pada waktu yang sama tidak akan mengalami kegagalan getas.

Anda mungkin juga menyukai