Anda di halaman 1dari 15

SPESIFIKASI TEKNIS

A. PENJELASAN UMUM

I. URAIAN UMUM PEKERJAAN


a. Pekerjaan ini adalah meliputi Pembuatan Atap Panggung dan Tribun Teater Terbuka Taman
Budaya.
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang, buruh
dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-
gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan yang disampaikan selama
pelaksanaan.

BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :

a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
o. Algemenee Voorwarden (AV)

DOKUMEN KONTRAK
a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
 Surat Perjanjian Pekerjaan
 Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran
 Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Addendum yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama masa pelaksanaan
b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya yang
berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS dan gambar-gambar
pelaksanaan, atau antara gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk
memberitahukan/melaporkannya kepada Konsultan Pengawas .

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 1


Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :

1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka
gambar detail yang diikuti.
2. Bila skala gamabr tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang
diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila hal
tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas.
4. RKS, gambar dan BOQ saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap
sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pelaksanan pekerjaan,


terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor
Pelaksana harus melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah
dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh
keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain.

II. LINGKUP PEKERJAAN


2.1 KETERANGAN UMUM
Pembangunan Sangar Seni Universitas Palangka Raya tersebut secara umum terdiri dari:

a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Pondasi
d. Pekerjaan Rangka Stand Lighting, Atap Panggung dan Tribun

2.2 SARANA DAN CARA KERJA


a. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat pekerjaan,
melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai
dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mempekerjakan orang-orang
yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
Kontraktor harus selalu menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya.
c. Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti beton molen, pompa
air, timbris, waterpas, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan untuk
pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam kondisi baik.
d. Kontraktor wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan
menggunakan kemampuan terbaiknya. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas seluruh
cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan semua bagian
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor sebelum suatu komponen
konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontraktor Pelaksana sudah harus menyelesaikan
gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar
perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 2


i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan merupakan
bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu, kekurangan dalam
hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Kontraktor, bila :
 Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurangsempurnaan pelaksanaan.
 Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan diluar pekerjaan
pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan,
halaman, dan lain sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa
pelaksanaan termasuk bowkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa kontrak
berakhir, kecuali akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.

2.3 PEMBUATAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN


a. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan dalam
bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-
butir komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Kontraktor Pelaksana
selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan.
Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana belum
menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Kontraktor Pelaksana harus dapat
menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu
kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan
yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadual pelaksanaan 2 mingguan ini harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2.4 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN


a. Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kualitas yang
sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Sepanjang tidak ada ketentuan lain
dalam RKS ini dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang dipergunakan
maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam AV-
41 dan PUBI-1982 serta ketentuan lainnya yang berlaku di Indonesia.
b. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong harus mengajukan contoh
bahan yang akan digunakan kepada Konsultan Pengawas yang akan diajukan User dan
Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi
ketentuan seperti disyaratkan atau yang dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas tidak
boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam.
c. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Konsultan Pengawas ternyata masih dipergunakan
oleh Kontraktor, maka Konsultan Pengawas memerintahkan untuk membongkar kembali
bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua kerugian akibat pembongkaran
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Konsultan Pengawas
berhak meminta kepada Kontraktor untuk memeriksakan bahan itu ke Laboratorium Balai
Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Kontraktor. Sebelum ada kepastian hasil
pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan untuk melanjutkan bagian-bagian
pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
e. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya bahan-bahan dari
kerusakan.
f. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini, sedangkan
bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan diisyaratkan langsung di dalam
pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 3


 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton dan
penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung minyak, garam, asam
dan zat organik lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat, sebagai air untuk
keperluan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi
laboratorium.

 Semen Portland (PC)


Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merek untuk penggunaan
dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengunan, belum mengeras sebagai atau
keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan dengan cara dan didalam tempat
yang memenuhi syarat sebagai air untuk menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan
di atas.

 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari kotoran, lumpur,
asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas.

1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut pasir
urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian terbesar adalah
terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim dipasarkan disebut pasi pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya mendapat
rekomendasi dari laboratorium.
 Batu Pecah (Split)
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam pecah, bersih dan
bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang
tercantum dalam PBI 1971.

III. SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN

SITUASI/LOKASI

a. Lokasi proyek adalah pada lahan Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah. Halaman
proyek akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana keadaannya waktu Rapat
Penjelasan. Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan seksama mengenai
keadaan tanah halaman proyek tersebut.
b. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevaluasi keadaan lapangan, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan
klaim/tuntutan.

AIR DAN DAYA

a. Kontraktor harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
 Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai
jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala macam kotoran dan zat-zat seperti
minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan
konstruksi.
 Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan kebutuhan lain
para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin.

b. Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri sementara yang
dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan lainnya dalam melaksanakan
pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi persyaratan yang
berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik tidak
membahayakan para pekerja di lapangan. Kontraktor harus pula menyediakan penangkal
petir sementara untuk keselamatan.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 4


SALURAN PEMBUANGAN

Kontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah bangunan
selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan. Saluran
dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Pengawas.

KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN

Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman kerja
(work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
Kontrak. Kontraktor harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat
mandi dan peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.

Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi fasilitas-
fasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap bersih dan terhindar
dari kerusakan.

Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran, Kontraktor dapat menggunakan kembali kantor, los
kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.

KANTOR PENGAWAS (DIREKSI KEET)

Kontraktor harus menyediakan untuk Direksi di tempat pekerjaan ruang kantor sementara beserta
seperangkat furniture termasuk kursi-kursi, meja dan lemari. Kualitas dan peralatan yang harus
disediakan adalah sebagai berikut :
2
a. Ruang : ukuran 12 m

b. Konstruksi : rangka kayu ex borneo, lantai plesteran/papan, dinding double plywood

tidak usah dicat, atap asbes/seng gelombang

c. Fasilitas : air dan penerangan listrik

d. Furnitur : 2 meja kerja 1/2 biro dan 2 kursi

1 meja rapat bahan plywood 18 mm ukuran 120 x 240 cm,

dan 5 kursi

2 unit komputer dan printer

1 whiteboard ukuran 120 x 80 cm

1 rak arsip gambar plywood 12 mm ukr. 120 x 240 x 30 cm

Kontraktor harus selalu membersihkan dan menjaga keamanan kantor tersebut beserta
peralatannya.

Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen, Kontraktor dapat
menggunakan Direksi Keet yang sudah ada dengan diadakan penyempurnaan dan perlengkapan
peralatan jika dianggap perlu.

PAPAN NAMA KEGIATAN

Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama Kegiatan di bagian depan halaman proyek
sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan nama tersebut 90 x 150 cm dipotong

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 5


dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan petunjuk Pemerintah Daerah setempat.
Kontraktor tidak diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di
halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.

PEMBERSIHAN HALAMAN

a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti
adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus dibongkar dan
dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-barang yang ditentukan
harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan
bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan bekas bongkaran tidak
diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar dari halaman proyek.

PERMUKAAN ATAS LANTAI (PEIL)

a. Peil  0,00 Bangunan diambil dari peil patok ukur yang telah tersedia di lokasi.
b. Semua ukuran ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, dak beton, dan lain-lain harus
mengambil patokan dari peil  0,00 tersebut.

PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)

a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV) ukuran minimum 3/20 cm yang
utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan
dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam halus pada bagian
atasnya.
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpass) dan tegak lurus. Pengukuran harus
memakai alat ukur yang disetujui Konsultan Pengawas .
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian  0.00 dan as kolom/dinding. Letak dan ketinggian
permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar tidak berubah selama pekerjaan
berlangsung.

B. PEKERJAAN STRUKTUR/SIPIL

I. URAIAN PEKERJAAN DAN SITUASI


1.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi :
 Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran
 Pekerjaan tanah
 Pekerjaan pondasi
 Pekerjaan beton
 Pekerjaan bekisting (cetakan beton)
 Pekerjaan struktur rangka atap
 Dan pekerjaan lainnya yang jelas-jelas terkait dengan pekerjaan struktur

1.2. Untuk pelaksanaan Kontraktoran hendaknya menyediakan :


 Tenaga pelaksana yang terampil dalam bidang pekerjaannya.
 Tenaga-tenaga pekerja harus tenaga-tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan jenis
pekerjaan.
 Alat-alat pengukur seperti water pass dan alat-alat bantu lain yang dipergunakan untuk ketelitian,
ketetapan dan kerapihan pekerjaan.

1.3. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian pekerjaan dan
syarat-syarat gambar bestek dan detail gambar konstruksi serta keputusan Pengawas Lapangan.

1.4. Situasi
 Pembangunan akan dilaksanakan di dalam lokasi Universitas Palangka Raya

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 6


 Halaman pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana keadaan pada waktu
rapat penjelasan untuk ini hendaknya para Kontraktor mengadakan penelitian yang seksama
terutama mengenai tanah bangunan yang ada, sifat, luas pekerjaan dan lain-lain yang dapat
mempengaruhi harga penawaran.
 Dalam rapat penjelasan akan ditunjuk tempat dimana pembangunan akan dilaksanakan tertera
pada gambar.

1.5. Ukuran Tinggi Dan Ukuran Pokok

Mengukur letak bangunan :


Kontraktor harus menyediakan pekerja yang ahli dalam cara-cara pengukuran alat penyipat datar, slang
plastik, alat penyiku, prisma silang, segitiga siku-siku dan alat-alat penyipat tegak lurus dan peralatan lain
yang diperlukan guna ketetapan pengukuran.

II. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN

Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan bangunan
beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam
gambar harus dibersihkan dan dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah ini :
1. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak mudah rusak
yang letaknya minimum ± 1 meter di bawah dasar pondasi.
2. Pembongkaran tiang-tiang saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sedalam yang diperlukan
dalam penggalian ditempat tersebut.
3. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas pepohonan dan lubang-lubang
lain harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan.
4. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puing-puing ketempat
yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
5. Kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan evakuasi / pemindahan instalasi / saluran eksisting
yang berada di dalam lokasi tapak proyek sehingga instalasi / saluran tersebut kembali bisa berfungsi
seperti sebelumnya.
6. Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian dan lain-lain
harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini harus tersedia di
lapangan dalam keadaan siap pakai.
7. Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang diakibatkan oleh
semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap material/barang-barang yang sudah
terpasang (existing)

III. PEKERJAAN TANAH

3.1. LINGKUP PEKERJAAN


Yang termasuk pekerjaan galian tanah adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
tanah meliputi :

 Penggalian, perataan, pengurugan kembali jika diperlukan.


 Pemadatan Tanah

3.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Penggalian
 Tenaga Ahli Lapangan
Pemborong harus mengajukan daftar nama tenaga ahli yang akan ditempatkan di
lapangan. Tenaga ahli tersebut harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh
Pengawas dan tenaga ahli tersebut harus kontinyu berada di lapangan untuk
pengawasan.
 Penggalian

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 7


Pemborong harus melakukan pengukuran untuk menetapkan lokasi dan elevasi galian
sesuai dengan gambar kerja, hasil pengukuran harus disetujui oleh Pengawas sebelum
melanjutkan pekerjaan berikutnya.
 Pergeseran as kolom yang direncanakan maksimum 5 cm ke segala arah. Dasar pondasi
harus horisontal. Deviasi maksimum 5 cm.
 Penggalian harus dikerjakan secara terus menerus sampai mencapai elevasi yang
dipersyaratkan dan harus mendapatkan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh
Pengawas.
 Material lepas dan lumpur harus dibersihkan dari dalam lubang pondasi. Lubang harus
bersih setiap saat.
 Pemadatan galian harus dilakukan sesuai dengan elevasi yang ditentukan pada gambar
perencanaan.
 Sebelum dilanjutkan pada pekerjaan lantai kerja, Kontraktor harus mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas bahwa galian dan pemadatan sudah sesuai.

b. Pemadatan Tanah
 Pemadatan dilakukan pada peil yang ditentukan sesuai Gambar Kerja.
 Sebelum pemadatan, harus dibersihkan dari semua kotoran, humus dan akar tanaman
serta bekas bongkaran.
 Pelaksanaan pemadatan dilakukan lapis demi lapis, tiap lapisan tidak boleh lebih dari 20
cm tebal sebelum dipadatkan atau 15 cm setelah dipadatkan.
 Pemadatan tanah dan pembentukan permukaan (shaping) dilakukan dengan blade
graders / stemper atau lainnya dengan mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas. Sebelumnya tanah harus digaru dengan sheep foot rollers.
 Selama pemadatan harus dikontrol terus kadar airnya, sebelum pemadatan kadar air dari
fill material harus sama dengan kadar air optimum dari hasil test Compaction Modified
Proctor dari contoh fill material.
 Apabila kadar air bahan timbunan/fill material lebih kecil dari bahan optimum, maka fill
material harus diberi air sehingga menyamai kadar air optimum. Sebaliknya bila kadar air
bahan timbunan/fill material lebih besar dari kadar air optimum, maka fill material harus
dikeringkan terlebih dahulu atau ditambah dengan bahan timbunan yang lebih kering.
 Pemadatan harus dilakukan pada cuaca baik, bila hujan dan air tergenang, pemadatan
dihentikan. Diusahakan air dapat mengalir dengan membuat saluran-saluran drainage /
dewatering sehingga daerah pemadatan selalu kering.
Setiap lapis dari daerah yang dipadatkan harus ditest dengan 'Field Dry Density Test'
untuk mengetahui kepadatan tanah yang dicapai serta Moisture Content. Satu test untuk
setiap 400 m2 untuk tanah yang dipadatkan.

Apabila tanah yang dipadatkan telah mencapai nilai 90% compacted dari modified proctor
(untuk lapisan sub grade setebal 30 cm di bawah base) tetapi tidak mencapai soaked CBR
minimum = 4, maka tanah (sub grade) tersebut harus diganti dengan fill material yang
pada 90% maksimum compacted mencapai nilai soaked CBR = 4.

c. Penyelesaian
 Pemborong harus membersihkan kembali daerah yang telah selesai dikerjakan terhadap
segala kotoran, sampah bekas adukan, bobokan, tulangan dan lain-lain.
 Kelebihan tanah bekas galian pondasi dan bobokan maupun material yang tidak
diperlukan lagi harus dibawa keluar proyek atau ke tempat lain dengan persetujuan
Pengawas.
 Pemborong harus tetap menjamin susunan tanah pada daerah di sekitar pondasi
terhadap kepadatannya maupun terhadap peil semula.
 Pada pelaksanaan pembersihan, Pemborong harus berhati-hati untuk tidak mengganggu
setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 8


IV. PEKERJAAN PONDASI

4.1. PEKERJAAN PONDASI FOOT PLATE (PONDASI TAPAK)

4.1.1 Lingkup Pekerjaan


Meliputi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan Pondasi
Foot Plate sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan tambahan dari perencana/ Konsultan MK/Pengawas dalam uraian syarat-syarat
pelaksanaan.

4.1.2 Keahlian dan pertukangan


Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan Pondasi Foot Plate sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, temasuk kekuatan, toleransi dan
penyelesaiannya.

Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang


berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.

Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan standar
yang umum berlaku.

4.1.3 Bahan
- Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut Ni-8 tahun 1972 dan mematuhi S-400
menurut Standart Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI
8 tahun 1972).

Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen,
tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar
semen tidak cepat mengeras.

- Pasir Pasang
Pasir pasang harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK SNI 1991.

- Kerikil/Split
Kerikil/ Split yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai dengan yang disyaratkan dalam SK SNI 1991.
Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material
tersebut tidak bercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi
material yang tepat.

- Air
Air yang digunakan harus tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

- Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh
karakteristik minimum 2400 kg/cm2).

Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang


dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus
diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 9


Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter
yang terdekat dengan catatan : Harus ada persetujuan Direksi Jumlah besi
persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh Kurang dari
yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah Jumlah luas).
Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung
jawab pemborong.

- Cetakan dan Acuan


Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga
hasil Akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai
dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.

- Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan K-225

4.1.4 Pedoman Pelaksanaan :

- Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka sebagai
pedoman tetap dipakai PBI 1971 dan SNI 1991.
- Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan
yang didapat di dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
- Adukan Beton
- Untuk mendapatkan beton yang bermutu baik pelaksanaan beton cor harus
menggunakan alat pengaduk ( molen ) dan campuaran harus benar-benar rata
dan padat, sehingga didapatkan beton yang padat dan sesuai dengan beton mutu
K-175.
- Pembesian
Perakitan pembesian memperhatikan jarak, ukuran dan gambar rencana.
Penulangan harus terbentuk dengan rapi dan terikat dengan kuat, sehingga
didapatkan hasil yang baik. Selama perakitan tulangan harus atas persetujuan
direksi.
- Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.
Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan di atas
penulangan. Untuk dapat sampai ke tempat-tempat yang sulit dicapai harus
digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki
tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.

Sebagai bahan cetakan adalah dari kayu klas II dengan tebal 2 cm dan dipasang
sesuai dengan ukuran gambar. Cetakan bekisting harus dipasang dan diperkuat
sedemikian rupa agar selama pengecoran berlangsung tidak berubah dan
diadakan penyiraman, setelah cukup waktu bekisting dapat dibongkar dan
dibersihkan.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 10


V. KONSTRUKSI RANGKA ATAP

A. UMUM :
Rangka atap tenda membran adalah pipa besi yang difinising dengan cat duco. Struktur rangka
atap ini adalah meliputi pekerjaan pemasangan struktur atap yang berupa rangka batang (
Truss ) yang telah dicat duco untuk ketahanan terhadap karat. Rangka atap yang digunakan
harus merupakan produksi dari pabrik yang berkopenten dalam penelitian, teknologi, dan
berpengalaman.

Rangka atap berbentuk berjajar seperti gambar kerja, kaku yang terdiri rangka utama atas (
Top Chord ), rangka utama bawah ( Bottom Chord ), dan rangka pengisi ( Web ). Seluruh
rangka tersebut disambung dengan menggunakan las dengan jumlah titik las yang cukup.
Untuk meletakkan material penutup atap, dipasang rangka reng langsung diatas struktur rangka
atap utama dengan jarak yang disesuaikan.

Pada prinsipnya desain tenda membrane sangat berbeda dengan struktur bangunan pada
umumnya. Struktur tenda membrane menggunakan prinsip tegang tarik maka diperlukan
rangka pipa yang tebal agar lebih kuat menerima gaya tarik dari kawat sling yang menjadi
kekuatan utama dari bahan tenda membrane. Pada umumnya besi pipa yang digunakan dalam
struktur tenda membrane mempunyai ketebalan minimal 2,5 mm dan tentunya tergantung juga
dari diameter pipa serta bentangan dari struktur tenda membrannya.

Lingkup Pekerjaan :

Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan, dan alat
bantu pengerjaan rangka atap, sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan optimal.

B. PERSYARATAN BAHAN
Material Struktur rangka atap
a. Properti mekanis baja ( Steel Mechanical Properties ) :
1. Baja Mutu Tinggi G 550 ( Hi – Ten )
2. Tegangan leleh minimum ( Minimum Yield Strength ) : 550 Mpa
3. Modulus Elastisitas : 2,1 x 10^5 Mpa
4. Modulus Geser : 8 x 10^4 Mpa
b. Lapisan pelindung terhadap korosi ( Protective Coating ) :

C. PERSIAPAN FABRIKASI.

1. Gambar Kerja.
a. Penyedia jasa harus menyiapkan gambar kerja menyeluruh untuk struktur, dalam 3
copy untuk pengawas proyek dalam waktu paling lambat 1 minggu sebelum
pelaksanaan untuk mendapat persetujuan pengawas proyek.
b. Gambar kerja ( Shop Drawings ) harus mengacu pada gambar rencana dan
mencantumkan semua informasi lengkap sambungan-sambungan yang tidak tercantum
dalam gambar kontrak dan semua penjelasan dilapangan, termasuk detail-detail
pemasangan, dasar-dasar perhitungan lubang baut, ketebalan, tipe, grade, kelas baja,
angker dan semua yang berhubungan dengan members, dan alat pengikat lainya.
c. Gambar kerja harus mencantumkan semua informasi walaupun tidak tercantum dalam
gambar.
d. Gambar kerja harus memuat detail-detail seperti ketebalan, tipe, grade, angker dan
semua yang berhubungan dengan batang dan alat pengikat lainya.
e. Gambar yang perlu dibuat antara lain detail-detail sambungan, cara-cara erection, dan
lain-lain.
f. Penyedia jasa boleh mengajukan alternatif detail-detail sambungan dengan
menyertakan perhitungan yang diperlukan dan dipertimbangkan oleh pengawas proyek.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 11


g. Sedapat mungkin dihindarkan pengelasan dilapangan kecuali yang ditetapkan dalam
gambar.
h. Setelah mendapat persetujuan, tidak boleh diadakan perubahan gambar lagi kecuali
dengan persetujuan pengawas proyek.
i. Skala yang dipakai untuk gambar kerja adalah :
 Denah dan potongan tidak kurang dari 1 : 200.
 Detail potongan dan sambungan tidak kurang dari 1 : 15.

2. Gambar Jadi (As – Build Drawing).

Penyedia jasa harus membuat dan meyerahkan As-Build Drawings sebanyak 3 copy pada
saat akhir pekerjaan untuk dokumentasi pemilik, serta sudah harus mendapatkan
persetujuan dari pengawas proyek.

3. Perubahan-perubahan dan Tambahan-tambahan.

Perubahan-perubahan pada bagian-bagian atau tambahan-tambahan pada detail, atau


keduanya berserta alasannya harus diberikan dan disertai gambar kerja untuk disetujui
pengawas proyek. Perubahan-perubahan yang telah disetujui harus dikoordinasikan oleh
penyedia jasa dan dilaksanakan tanpa penambahan biaya.

4. Tanggung Jawab Atas Kesalahan-kesalahan.

Penyedia jasa harus bertanggung jawab atas semua kesalahan-kesalahan dalam detail
pembuatan dan pemasangan yang tidak sempurna dari bagian-bagian struktur.

5. Contoh-contoh

Semua material dan contoh hasil kerja harus diperlihatkan kepada pengawas proyek
berupa contoh untuk disetujui. Pengajuan contoh-contoh untuk persetujuan pengawas
proyek harus diserahkan dalam waktu yang secepat mungkin (minimal ½ bulan sebelum
jadwal pelaksanaan) sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disetujui.

6. Fabrikasi

Penyedia jasa harus mengijinkan pengawas proyek setiap saat untuk melihat cara
pengerjaan / fabrikasi ditempat kerja ( workshop ) penyedia jasa. Penyedia jasa harus
menyerahkan program kerja yang menunjukan semua item kegiatan pekerjaan fabrikasi
dan ereksi bersama dengan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya sementara. Pekerjaan
pembuatan harus sesuai dengan standar SNI atau yang sederajad.

7. Toleransi.

Toleransi dimensi dari elemen struktur harus mengikuti SNI dan AISE. Kelurusan, groove
angle, root opening dan cleanliness dari permukaan yang akan dilas harus diperiksa
terlebih dahulu sebelum dilas dan toleransi ini harus sesuai dengan AWS.

E. PELAKSANAAN

1. Penyedia jasa harus mengajukan usulan metode pelaksanaan pada Pengawas proyek
sesuai dengan gambar rencana pada saat mengajukan penawaran.
2. Pelaksanaan baru dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengawas
proyek.
3. Jika stabilitas dari struktur lengkap tergantung juga pada elemen-elemen lainya, seperti
lantai beton, dinding bata dan lain-lainya yang mana dibangun setelah struktur baja
didirikan, maka penguat sementara harus tetap dipasang ditempat sampai seluruh
elemen-elemen tersebut lengkap didirikan dan juga setelah mendapat ijin Pengawas
proyek.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 12


4. Penyedia jasa harus mematuhi segala petunjuk Pengawas proyek yang berhubungan
dengan pelaksanaan / pendirian segala bagian struktur.
5. Sambungan-sambungan baut sebelumnya harus dikontrol oleh Pengawas proyek.
6. Bila diinginkan penyedia jasa harus membuat perancah-perancah tambahan untuk
memungkinkan Pengawas proyek menginspeksi setiap unit sambungan dan biaya ini
dianggap sudah dimasukan dalam harga tender.
7. Pekerjaan baut dan sekruwp harus selalu diawasi selama pelaksanaan dan bilamana
Pengawas proyek menganggap adanya kesalahan dalam pekerjaan harus segera diganti
atau diperbaiki dengan biaya penyedia jasa.
8. Penyedia jasa harus menyimpan dan menjaga semua bahan-bahan menurut lazimnya dan
melindungi terhadap kontak langsung dengan tanah ataupun terhadap gangguan lainya.

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

C.1 PEKERJAAN ATAP

1. PEMASANGAN PENUTUP ATAP

ALAT KERJA :

1) Penyedia jasa harus menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan untuk fabrikasi
komponen dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan penyedia jasa juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini terutama yang dipergunakan untuk menjalankan
peralatan kerjanya.

a. PERSIAPAN :
SHOP DRAWING :

Sebelum pekerjaan penutup atap membran dilaksanakan, penyedia jasa harus


menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan / shop drawing kepada Pengawas
proyek. Sebelum gambar shop drawing tersebut disetujui oleh Pengawas proyek,
Penyedia jasa tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan.
Shop drawing yang dibuat Penyedia jasa harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a) Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistem konstruksi, hubungan
antar komponen, cara penyambungan, dan detail-detail pemasangan.
b) Harus berkesesuaian dengan gambar rencana dan spesifikasi bahan.
1) MOCK – UP :
Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa harus membuat contoh
pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola dan metode
pemasangan, perletakan, pelekatan bahan, serta kaitannya dengan
komponen bangunan lainnya. Mock-up yang telah disetujui akan dijadik n
standard minimal untuk pemasangan penutup atap.
2) Konstruksi Rangka Atap tempat penutup atap akan dipasang sudah harus
dalam keadaan selesai / finish.
3) Penyedia jasa wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi
lapangan sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi
kekurang rataan kondisi permukaan, kurang waterpass, ataupun ketidak
sesuaian ukuran, elevasi, ukuran lebar, dan posisi terhadap keseluruhan
disain, maka Kontraktor Pelaksana wajib menyesuaikannya dengan
membuat shop drawing.
4) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan
pabrik, lengkap dengan instruksi-instruksi pemasangannya.
5) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi suport dan
perlindungan yang memadai untuk melindungi material dari perubahan
bentuk ataupun dari kerusakan.

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 13


b. PELAKSANAAN :

1) Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga berpengalaman sesuai


rekomendasi produsen pembuat bahan kain tenda membran, dan dengan
standard pengerjaan yang telah disetujui oleh Pengawas proyek.
2) Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah.
3) Semua detail pertemuan harus rata dan pres terhindar dari cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
4) Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan
persyaratan teknis yang benar.
5) Clip-clip pemegang harus dipasang dengan jarak sesuai yang
direkomendasikan produsen penutup atap.
6) Semua sambungan antar bahan penutup atap harus dikunci dan saling
dilekatkan sesuai rekomendasi produsen penutup atap.
7) Setiap kali selesai pemasangan penutup atap dalam 1 hari, Penyedia jasa
harus membersihkan permukaan bidang atap yang sudah terpasang dari
semua kotoran sisa pelaksanaan pekerjaan maupun dari kotoran-kotoran lain
yang melekat.

C.2 BAHAN PENUTUP ATAP

1. UMUM :
Lingkup Pekerjaan :
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan material penutup atap menggunakan
bahan kain tenda membran versidac 750 gsm atau sejenis .

2. MATERIAL :
a. Kain sintetis PVC yang bersifat fleksibel dan elastis.
b. Berat bahan material bila dihitung tiap m2 bidang atap 750 gms.
c. Permukaan lembut
d. Mudah dibersihkan
e. Tahan terhadap sinar matahar (UV resistance)
f. Tidak terdeformasi
g. Jaminan 7 s/d 9 tahun

Bahan dasar kain atap membran :


1. Base Fabrics
2. Primary Coating
3. Top Coating
4. Surface Treatmen (Lacquering)

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 14


C. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Kelengkapan administrasi kegiatan berupa pelaporan meliputi laporan harian, mingguan dan
bulanan, Photo visualisasi kegiatan backup data serta as buildrawing (gambar terlaksana) bila
dianggap perlu.

PENUTUP

Meskipun pada bestek ini pada uraian pekerjaan dan bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata
yang harus disediakan kontraktor atau dipasang kontraktor tetapi tidak dijelaskan dalam penjelasan
pekerjaan pembangunan ini, perkataan-perkataan tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek
ini.Sehingga harus tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh Kontraktor demi untuk menuju
penyerahan selesainya pekerjaan yang lengkap dan sempurna menurut pertimbangan direksi.

Dibuat :
Disetujui :
Konsultan Perencana
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
CV. LISTRA ARCDIMENSI
(PPTK)
Pusat Palangka Raya

SRIWATY PANDU PRATMA, ST


NIP. 19651007 198603 2 021 Direktur

Spesifikasi Teknis Pembuatan Atap Teater Terbuka Hal - 15

Anda mungkin juga menyukai