Anda di halaman 1dari 18

FISIKA SMA/MA DAN SMK KELAS XII

Hukum Coulumb

Disusun guna memenuhi salah satu tugas dalam


mengikuti mata kuliah Fisika SMA/MA dan SMK Kelas XII pada
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNP
Semester Juli-Desember 2019

Oleh
Muthoharatunnisa
16033019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA FMIPA UNP
2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..………………………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………ii
I . PENDAHULUAN ………………………………………………………………….…………………...1
II. TOPIK DAN SUB TOPIK PEMBAHASAN………………………………………………..2
III. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI…. .2
IV. MATERI ESENSIAL BERDASARKAN INDIKATOR………………………………3
V. TUJUAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ……………………………….4
VI. SOAL EVALUASI, KUNCI SOAL DAN RUBRIK PENSKORAN….………5
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
Listrik statis terjadi akibat interaksi antara partikel-partikel bermuatan
listrik, elektron negatif, dan proton positif pada atom. Muatan listrik yang
sejenis tolak-menolak, sedangkan muatan listrik tak sejenis tarik-menarik.
Pada bab ini kita akan kembali mempelajari tentang listrik statis (elektrostatis)
lebih lanjut mengenai hukum Coulomb, kuat medan, energi potensial dan
potensial listrik, dan kapasitor.
Pada waktu cuaca mendung atau hujan, sering terjadi petir. Bagaimana
petir terjadi? Petir merupakan loncatan muatan listrik akibat perbedaan
potensial yang sangat besar dari awan ke bumi yang disertai energi yang
sangat besar. Muatan listrik di awan merupakan muatan listrik statis.
Bagaimana muatan itu terbentuk?
Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama Charles Augustin de
Coulomb melakukan penelitian mengenai gaya yang ditimbulkan oleh dua
benda yang bermuatan listrik.

II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.2 Menganalisis muatan listrik,  Menjelaskan konsep Hukum coulomb
gaya listrik, kuat medan  Menggunakan formulasi hukum Coulomb
listrik, fluks, potensial listrik, dalam permasalahan fisika
energy potensial listrik serta  Menerapkan hukum Coulomb dalam
penerapannya pada berbagai kehidupan sehari-hari
kasus
4.1 Melakukan percobaan  Menyiapkan alat dan bahan
berikut presentasi hasil  Melakukan percobaan
percobaan kelistrikan (misalnya  Mengumpulkan data hasil percobaan
pengisian dan pengosongan  Mengolah data hasil percobaan
kapasitor) dan manfaatnya  Menyimpulkan hasil percobaan
dalam kehidupan sehari-hari  Mempresentasikan hasil percobaan di
depan kelas

III. MATERI ESENSIAL BERDASARKAN INDIKATOR

 HUKUM COULUMB
Hukum Coulomb ditemukan oleh ahli fisika asal Perancis yang bernama
Charles Augustin de Coulomb. Coulomb melakukan penelitan mengenai gaya
yang ditimbulkan oleh dua benda yang diberi muatan listrik yang dipisahkan
oleh jarak tertentu. Hukum Coulomb pada dasarnya menyatakan bahwa interaksi
muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak, sedangkan muatan yang
berlainan jenis akan tarik-menarik. Dari hasil percobaan Coulomb dapat
dinyatakan bunyi Hukum Coulomb sebagai berikut:
“Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda
bermuatan listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding lurus
dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda tersebut.”
Misalnya ada dua muatan q1 dan q2, berada pada jarak r satu sama lain
dalam ruang hampa udara. Jika q1 dan q2 memiliki muatan yang sama, kedua
muatan akan saling tolak-menolak. Jika keduanya memiliki muatan yang
berbeda, kedua muatan akan saling tarik-menarik. Seperti dijelaskan pada
gambar berikut.
Perhatikan gambar diatas yang menggambarkan dua buah benda bermuatan
listrik q1dan q2terpisah pada jarak r. Apabila kedua benda bermuatan listrik yang
sejenis, kedua benda tersebut akan saling tolak-menolak dengan gaya sebesar F
dan jika muatan listrik pada benda berlainan jenis, akan tarik-menarik dengan
gaya sebesar F.

Pernyataan Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang kemudian dikenal


dengan Hukum Coulomb yang dinyatakan dalam persamaan :

di mana :

F = gaya tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)

k = bilangan konstanta = = 9. 109N m2/C2


q1, q2 = muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/C)
r = jarak pisah antara kedua benda (m)

Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda


bermuatan dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka
besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada benda itu sama dengan jumlah vektor
dari masing-masing gaya Coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing benda
bermuatan tersebut. Misalnya untuk tiga buah muatan listrik.

Besarnya Gaya Coulomb yang dialami oleh q3 pada F = F1 + F2

di mana :

F1 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q1


F2 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q2
F = gaya Coulomb pada q3 akibat muatan q1 dan q2

Gaya Coulomb pada muatan q3 adalah F = F1 +F2

Karena letak ketiga muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F
dihitung dengan :

dengan α adalah sudut yang diapit antara F1 dan F2

IV. TUJUAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A Tujuan Pembelajaran 01
Diberikan fenomena listrik siswa dapat mengidentifikasi 4 syarat terjadinya arus
listrik dengan tepat
B Pelaksanaan Pembelajaran 01
Langkah langkah pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah
1. Memperlihatkan baterai, kabel, dan bola lampu membentuk rangkaian tertutup
dan lampu menyala
2. Menanyakan kepada siswa kenapa bola lampu bisa menyala
3. Berdasarkan jawaban siswa, guru mengkonfirmasi bahwa bola lampu menyala
karena adanya sumber tegangan listrik, beban, kabel penghantar dan membentuk
rangkaian tertutup
4.

A Tujuan Pembelajaran 02

B Pelaksanaan Pembelajaran 02

A Tujuan Pembelajaran 03

B Pelaksanaan Pembelajaran 03

A Tujuan Pembelajaran 04

B Pelaksanaan Pembelajaran 04

A Tujuan Pembelajaran 05

B Pelaksanaan Pembelajaran 05

A Tujuan Pembelajaran 06
B Pelaksanaan Pembelajaran 06
A Tujuan Pembelajaran 07

B Pelaksanaan Pembelajaran 07

A Tujuan Pembelajaran 08

B Pelaksanaan Pembelajaran 08

A Tujuan Pembelajaran 09

B Pelaksanaan Pembelajaran 09

A Tujuan Pembelajaran 10

B Pelaksanaan Pembelajaran 10

A Tujuan Pembelajaran 11

B Pelaksanaan Pembelajaran 11

A Tujuan Pembelajaran 12

B Pelaksanaan Pembelajaran 12

A Tujuan Pembelajaran 13
B Pelaksanaan Pembelajaran 13

V. SOAL EVALUASI, KUNCI SOAL DAN RUBRIK PENSKORAN

A Soal 01
Jika AB=BC= 3 cm dan q = 2 x 10-7 C, maka tentukan gaya yang bekerja
pada muatan di titik B.

Kunci jawaban soal :


Gaya pada B akibat tiap-tiap muatan:

FBC = k q1 q2
r2

= (9x109) . (2x10-7) (2x10-7) = 0,4 N


(3x10-2)

FBA = FBC = 0,4 N


Resultan gaya di titk B sebesar :

FB = √FBA2 + FBC2 + 2 FBA FBC cos θ

= √ (0,4)2 + (0,4)2 + 2 (0,4). (0,4).Cos 90


B = √0,32 = 0,4√2 N
C Rubrik Penskoran Soal 01 : jika benar skor 20

A Soal 02
Dua buah muatan saat jaraknya 10 cm mempunyai gaya interaksi 20 N. Jika
jaraknya di perbesar menjadi 20 cm, maka besar gaya interaksi yang terjadi
adalah
Kunci Jawaban Soal 02 :
Diketahui : r1 = 10 cm
F1 = 20 N
r2 = 20 cm

Ditanya : F2 ...?

Jawab :
Gaya elektrostatis dirumuskan dengan
F berbanding terbalik dengan r2 sehingga :

F1 = ( r1)2
F2 (r2)2

F2 = 102
20 202

F2 = 100 x 20 = 5 N
B 400
C Rubrik Penskoran Soal 02 : Jika Benar skor 20
A Soal 03
Dua buah muatan listrik 12μC dan 3 μC berada dalam minyak pada jarak 6
cm satu sama lain. Bila tetapan dielektrikum minyak 2,5. Gaya tolak
menolak antara kedua muatan adalah ...
Kunci jawaban Soal 03 :
Diketahui : q1 = 12 x 10 -6 C
q2 = 3 x 10 -6 C
r = 6 x 10 -2 m
εr = 2,5

Ditanya :

Gaya elektrostatis antara kedua muatan F = ...

Jawab :

F= q1 q2  k= 1 = 9 x 10 9
4π εr ε0 r2 4π εr

F= (9 x 10 9 ) . (12 x 10 -6 ). (3 x 10 -6 )
2,5 x (6 x 10 -2)2

F = 36 N

B Jadi gaya tolak antara kedua muatan adalah sebesar 36 N


C Rubrik Penskoran Soal 03 : Jika benar skor 20
A Soal 04
Dari gambar di bawah ini !

Besarnya gaya pada - 10 μC adalah ... N

Kunci Jawaban Soal 04 :


F = F2 – F1 =

F = 9 x 10 9 (5 x 10 -5)( 10 -5) _ (4 x 10 -5)( 10 -5)


(5 x 10 -5) (5 x 10 -5)

B F = 10 N
C Rubrik Penskoran Soal 04 : Jika benar skor 20

A Soal 05

Duah buah muatan listrik masing-masing QA = 4 μC dan QB = 9 μC berada


di udara pada jarak 20 cm, dimanakah letak sebuah muatan sehingga
resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan nol ...
Kunci Jawaban Soal 05 :
Diketahui :

qA = 4 x 10 -6 C
qB = 9 x 10 -6 C

Ditanya :
Letak sebuah muatan misal muatan C supaya resultan pada muatan = nol

Jawab :
Supaya muatan elektrostatis yang bekerja pada muatan C sama dengan nol
maka :

FCA = FCB

k qA qB = k qB qC
r2 r2

4 x 10 -6 = 9 x 10 -6
x2 (20 – x) 2

x = 8 cm

B jadi, letak muatan C terhadap muatan A adalah 8 cm di kiri A


C Rubrik Penskoran Soal 05 : Jika benar skor 20
A Soal 06

B Kunci Soal 06
C Rubrik Penskoran Soal 06

A Soal 07

B Kunci Soal 07
C Rubrik Penskoran Soal 07

A Soal 08

B Kunci Soal 08
C Rubrik Penskoran Soal 08

A Soal 09

B Kunci Soal 09
C Rubrik Penskoran Soal 09

A Soal 10

B Kunci Soal 10
C Rubrik Penskoran Soal 10

A Soal 11

B Kunci Soal 11
C Rubrik Penskoran Soal 11

A Soal12

B Kunci Soal 12
C Rubrik Penskoran Soal 12

A Soal13
B Kunci Soal 13
C Rubrik Penskoran Soal 13

Rangkuman sebaran nomor soal evaluasi berdasarkan tabel taksonomi bloom


revisi

MENGI MEMA- MENE- MENGANA- MENGEVA MENG-


NGAT HAMI RAPKAN LISIS LUASI KREASI
C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6
P.FAKTUAL 1, 3 7,
P.KONSEPTUAL 2, 4
P.PROSEDURAL
P.METAKOGNITIF

Anda mungkin juga menyukai