Anda di halaman 1dari 4

Mosi : “Pemerintah menolak adanya pihak swasta/asing/lain yang berperan sebagai penyedia

energi listrik di Indonesia selain PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN.”

Pihak : APBI (Pro)

Jika Pemerintah Indonesia ingin serius memberikan ketersediaan listrik yang cukup pada
masyarakatnya, pemerintah Indonesia sudah harus membuat langkah jitu dan sistematis.
Pembangunan pembangkit listrik dengan bahan baku batubara sudah harus dilindungi, dan
proses pengembanganya jangan lagi tertunda. Batu bara memang menjadi salah satu sumber
daya alam yang mempunyai berbagai manfaat untuk kehidupan manusia. Indonesia sendiri
menjadi negara penghasil batu bara terbesar di dunia dan cadangan batu bara di Indonesia
sendiri lebih dari 32 miliar ton.

https://www.kompasiana.com/ahmad76/593e8802127f61194cb6c785/batubara-sebagai-
sumber-utama-listrik-nasional

Domestic Market Obligation (DMO) adalah kewajiban Badan Usaha atau Bentuk Usaha
Tetap untuk menyerahkan sebagian minyak dan gas bumi dari bagiannya kepada
negara melalui Badan Pelaksana dalam rangka penyediaan minyak dan gas bumi
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang besarnya diatur didalam Kontrak
Kerja Sama.

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2006/56~PMK.02~2006Per.htm#targetText=Domestic%
20Market%20Obligation%20(DMO)%20adalah,diatur%20didalam%20Kontrak%20Kerja%2
0Sama.

Jika pemerintah menolak adanya pihak asing/swasta yang berperan menjadi penyedia energi
listrik di Indonesia, mau tidak mau PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang menjadi pihak
utamanya. Sedangkan, PLN sendiri menggunakan batu bara sebagai sumber energinya. PLN
bekerja sama dengan APBI (Asosiasi Pertambangan BatuBara Indonesia) dalam hal
pemasokan batu bara. Dan APBI sebagai pemasoknya juga menyanggupi untuk menyerahkan
sebagian batu baranya kepada PLN untuk dijadikan sumber energi dan didistribusikan kepada
masyarakat dengan membayar sesuai kesepakatan kedua belah pihak atau biasa disebut DMO
(Domestic Market Obligation). Namun yang harus diperhatikan adalah PLN harus
mengoptimalkan penggunaan batu bara secara efektif dan efisien karena meskipun Indonesia
tercatat sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar di dunia tetapi tetap saja batu bara
merupakan sumber daya tak terbaharui sehingga bisa habis.

Disatu sisi, Pemerintah lebih dulu mengeluarkan Keputusan Menteri ESDM (Kepmen) terkait
alokasi produksi batubara untuk domestik yang mengharuskan minimal 25 persen. Aturan
tersebut kemudian ditanggapi oleh salah satu perusahaan batubara, Adaro Energy.
Sebelumnya Presiden Direktur Adaro Energy, Gharibaldi Thori menyatakan tidak keberatan
terkait aturan pemerintah terkait alokasi domestik ini. Selama ini, Adaro sendiri memang
menyasar pasar domestik.

"DMO ini kan memang wajib ya. Kita patuhi dan dukung aturan dari pemerintah terkait hal
ini," ujar Boy kepada Republika baru-baru ini.

Boy mengatakan memasok kebutuhan batubara dalam negeri bukan hal yang baru bagi Adaro.
Selama ini produksi batubara Adaro memang digunakan untuk PLTU proyek pemerintah dan
juga digunakan oleh Semen Indonesia. Boy mengatakan pasar dalam negeri merupakan salah
satu target pasar Adaro selama ini.

"Kita patuh dengan DMO karena kita suplier utama PLTU dan industri semen di Indonesia,"
ujar Boy.

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/18/02/01/p3gty1383-apbi-akan-kaji-
usulan-pln-terkait-harga-khusus-batu-bara

Pada intinya, apabila harga batubara DMO ini jadi diterapkan, diharapkan tidak merugikan
kedua pihak, yakni PLN dan perusahaan batubara. Bambang mengataikan, dia belum tahu
apakah perusahaan batubara akan terdampak atas penerapan harga batubara DMO.

https://industri.kontan.co.id/news/asosiasi-pertambangan-batubara-minta-pemerintah-
menolak-usulan-pln

Pengusaha batu bara Tanah Air berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau
domestic market obligation (DMO) minimal 25%, meski terdapat disparitas harga untuk batu
bara yang dipasok ke pembangkit listrik.

https://www.gatra.com/detail/news/319515-klarifikasi-kelangkaan-pasokan-batubara-ke-pln-
apbi-Berkomitmen-Penuhi-Kebutuhan-Dalam-Negeri

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) keberatan saat PT. Perusahaan Listrik
Negara (PLN) meminta pemerintah menurunkan harga dalam negeri (DMO/Domestic Market
Obligation) batubara. Hal ini memberatkan para pengusaha pertambangan. Saat harga batubara
menempati titik terendahnya dalam empat tahun kemarin pengusaha terpaksa melakukan
efisiensi besar-besaran. “Banyak PHK (pemutusan hubungan kerja) terjadi. Lihat saja di
Balikpapan dan wilayah pertambangan lain, sepi semua,” katanya.
https://indopetronews.com/2018/02/08/apbi-kurang-fair-kalau-pln-minta-dmo-batubara-
turun/

Anda mungkin juga menyukai