Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN


ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Universitas Diponegoro)

Hanifatuz Zahro
Indira Januarti

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

ABSTRACT
This study aims to examine the influence of budget participation to managerial performance.
It also to examine whether perception of distribution budgetary fairness, perception of
procedural budgetary fairness and goal commitment mediate the relationship of budget
participation and managerial performance.This study used questionnaires and interview to
collecting data. From 189 questionnaires were given to managers in Diponegoro University.
The questionnaires that complete the answers were 72 questionnaires. Path analysis was
utilized to examine the direct and indirect effects of budget participatio to managerial
performance. The results of this study showed that budget participation has a direct effect to
managerial performance. Budget participation also has a positive effect to perception of
distribution budgetary fairness, perception of procedural budgetary fairness and goal
commitment. But budget participation didn’t has indirect effect to managerial performance
with perception of distribution budgetary fairness, perception of procedural budgetary fairness
and goal commitment as intervening variables.

Keywords: Budget participation, managerial performance, perception of distribution


budgetary fairness, perception of procedural budgetary fairness, goal commitment

PENDAHULUAN Untuk dapat mencapai hal tersebut,


Banyaknya perguruan tinggi maka perguruan tinggi perlu mengolah
saat ini, baik negeri maupun swasta sumber daya dan menciptakan sistem
membuat mereka berlomba-lomba manajerial yang baik. Dengan sumber
untuk mempromosikan dirinya bahwa daya yang dimiliki, perguruan tinggi
mereka dapat mencetak lulusan harus memberikan jasa pelayanan
terbaik dan juga memberikan pendidikan terbaik secara langsung
pelayanan serta fasilitas yang baik. maupun tidak langsung. Hal itu

Jurnal Akuntansi & Auditing


125
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
menyebabkan perlunya fungsi tetapi juga meningkatkan mutu,
manajerial dan keterampilan produktivitas, dan inovasi (Qiftiyah,
manajemen yang baik terkait sumber 2015). Untuk menilai apakah
daya. perguruan tinggi memiliki mutu yang
Perbedaan perguruan tinggi baik, pemerintah menetapkan standar
negeri dan swasta adalah perguruan bagi perguruan tinggi yang biasa
tinggi negeri mendapatkan dana dari disebut akreditasi perguruan tinggi.
pemerintah yang dianggarkan dalam Akreditasi merupakan pengakuan dan
APBN. Hal tersebut menyebabkan penilaian mengenai suatu lembaga
perguruan tinggi negeri sebagai pendidikan tentang kelayakan dan
instansi pemerintah dalam penerapan kinerja yang dilakukan oleh Badan
anggarannya harus berbasis kinerja Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
sesuai dengan UU No 17 Tahun 2003 atau BAN-PT (Qiftiyah, 2015).
tentang Keuangan Negara dan Menurut Keputusan Menteri
ditetapkan secara bertahap mulai Pendidikan Nasional Nomor
tahun anggaran 2005. 087/U/2002, salah satu tujuan
Dalam mencapai efektivitas akreditasi adalah mendapatkan
dan efisiensi organisasi, maka gambaran mengenai kinerja lembaga
diperlukan kinerja manajerial yang pendidikan sebagai alat pembinaan,
baik (Sumadiyah dan Susanta, 2004). pengembangan, dan peningkatan
Kinerja manajerial yang baik dapat mutu.
dilihat indikatornya dari bagaimana Terdapat tujuh standar
manajer menjalankan fungsi penilaian akreditasi perguruan tinggi.
manajemen (Giri, 2014). Menurut Dari tujuh standar tersebut, terdapat
Handoko (1996:34) fungsi manajemen elemen yang dinilai seperti partisipasi
terdiri dari perencanaan, investigasi, pemangku kepentingan dalam
pengkoordinasian, evaluasi, menyusun rencana strategis,
pengawasan, pemilihan staf, negosiasi, melaksanakan fungsi-fungsi
dan perwakilan. manajemen, serta pembiayaan yang
Menjalankan fungsi-fungsi merupakan usaha dalam menyediakan,
manajemen yang baik oleh perguruan mengelola dan meningkatkan mutu
tinggi, tidak hanya mencapai anggaran yang memadai untuk
efektivitas dan efisiensi organisasi mendukung penyelenggaraan

126 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
program-program akademik yang prestasi mereka dan kemungkinan
bermutu di perguruan tinggi sebagai diberikan penghargaan dalam
lembaga nirlaba. Artinya, akreditasi pencapaian tujuan anggaran mereka
mendorong perguruan tinggi untuk (Brownell, 1982). Hal itu dapat
meningkatkan kinerja manajerial salah memberikan dampak terhadap
satunya dengan cara partisipasi peningkatan kinerja manajerial yang
anggaran, sehingga perguruan tinggi akhirnya dapat meningkatkan
dapat juga meningkatkan mutu, efektivitas organisasi (Nor, 2007).
efektivitas, efisiensi, produktivitas, Banyak penelitian yang
dan inovasi. meneliti hubungan partisipasi
Kurnia (2010) berpendapat anggaran dengan kinerja manajerial.
bahwa untuk mencapai keefektifan Hasil dari peneltian tersebut tidak
kinerja manajerial diperlukan selamanya konsisten dan bervariasi.
partisipasi penyusunan anggaran oleh Penelitian yang dilakukan oleh
bawahan dan tujuan anggaran tercapai. Kamilah et al (2012), Budiman et al
Dengan keikutsertaannya bawahan (2013), Halik (2013), Putra et al
dalam partisipasi anggaran akan (2014) menemukan hasil bahwa
meningkatkan kinerja manajerial partisipasi anggaran berpengaruh
karena terdapat komunikasi sehingga positif terhadap kinerja manajerial.
bawahan dapat memilih, pilihannya Terdapat hasil penelitian yang berbeda
tersebut merupakan tanggung jawab yang dilakukan oleh Hafridebri
dalam dirinya akibat keterlibatan (2013), serta Medhayanti dan
dalam penyusunan anggaran sehingga Suardhana (2015) bahwa partisipasi
menguatkan komitmen dan anggaran berpengaruh negatif
meningkatkan kinerja (Herimawati, terhadap kinerja manajerial. Terdapat
2013). alasan mengapa partisipasi anggaran
Dalam partisipasi anggaran berpengaruh secara negatif, yaitu
melibatkan individu-individu secara perilaku disfungsional partisipan,
langsung, dimana individu-individu misalnya penetapan standar yang
tersebut memliki pengaruh dalam terlalu tinggi atau rendah, kesenjangan
tujuan penyusunan anggaran. anggaran (budgetary slack), partisipasi
Bawahan yang terlibat dalam semu, yaitu partisipasi yang dilakukan
menyusun anggaran akan dinilai hanya partisipasi palsu (Hansen dan

Jurnal Akuntansi & Auditing


127
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
Mowen, 2009). Siegel dan Marconi karyawan baik itu upah, hukuman atau
(1989) menyatakan bahwa partisipasi sumber daya telah adil didistribusikan
semu membuat bawahan tidak sesuai dengan kriteria tertentu. Folger
memiliki motivasi untuk dan Konovsky (1986) menjelaskan
melaksanakan tujuan organisasi secara bahwa keadilan distributif adalah
maksimal. keadilan yang dirasakan oleh
Anthony dan Govindarajan karyawan berkaitan dengan
(2005) mengemukakan bahwa terdapat kompensasi yang diterima.
faktor-faktor lain yang bersifat Keadilan prosedural adalah
kontingensi atas ketidakkonsistensian keyakinan mengenai evaluasi kinerja
tersebut. Ketidakkonsistensian hasil yang adil dapat berdasarkan dari
penelitian tersebut memunculkan prosedur dimana evaluasi ditentukan
kemungkinan bahwa terdapat variabel- dan tidak ada hubungannya terhadap
variabel lain, seperti variabel peringkat yang diterima (Giri, 2014).
intervening atau moderasi yang dapat Leventhal (1980) mendefinisikan
mempengaruhi hubungan variabel keadilan prosedural sebagai proses
independen dengan variabel dependen pengalokasian sumber daya sudah
(Nor, 2007). Penelitian-penelitian dilakukan dengan tepat dan adil sesuai
terdahulu banyak mengindikasikan kriteria tertentu.
bahwa persepsi keadilan anggaran dan Locke et al (1988)
komitmen terhadap tujuan anggaran menjelaskan bahwa komitmen tujuan
sebagai variabel pemediasi. adalah tingkat komitmen dalam diri
Wentzel (2002) telah individu untuk mencapai tujuan
menggunakan Variabel-variabel tertentu dan merupakan faktor utama
sebagai variabel pemediasi antara dalam teori penetapan tujuan.
partisipasi angggaran dengan kinerja Komitmen tujuan anggaran adalah
manajerial pada rumah sakit di komitmen yang digunakan untuk
Amerika Serikat yang pada saat itu mencapai sasaran atau tujuan (Giri,
sedang terjadi pemotongan anggaran. 2014). Definisi tersebut mengartikan
Leventhal (1980) mendefinisikan bahwa manajer yang memiliki
keadilan distributif sebagai komitmen tujuan yang tinggi dalam
kepercayaan terhadap individu bahwa dirinya memiliki keyakinan yang baik
segala sesuatu hal yang diterima oleh

128 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
dan berusaha untuk mencapai tujuan memiliki arti bahwa Universitas
anggaran. Diponegoro diberikan fleksibilitas
Penelitian ini menguji dalam mengelola keuangan sesuai
pengaruh partisipasi anggaran dengan Peraturan Pemerintah No 23
terhadap kinerja manajerial, dan Tahun 2005 tentang Pengelolaan
pengaruh keadilan distributif Keuangan Badan Layanan Umum dan
penganggaran, keadilan prosedural peraturan pelaksanaannya.
penganggaran, dan komitmen tujuan Dengan diberikannya
anggaran terhadap hubungan antara fleksibilitas pengelolaan keuangan
partisipasi anggaran dengan kinerja membuat Universitas Diponegoro
manajerial pada Universitas dapat menyusun anggaran sesuai
Diponegoro. Universitas Diponegoro dengan target yang ingin dicapai dan
merupakan salah satu perguruan tinggi hal itu akan berpengaruh terhadap
negeri negeri terbaik di Indonesia dan kinerja manajerial. Dengan
memiliki akreditasi yang baik. fleksibilitas itu pula, maka perlu
Universitas diponegoro juga salah satu dipertanyakan persepsi keadilan
dari sepuluh perguruan tinggi di distributif serta prosedural
Indonesia yang masuk ke dalam penganggaran yang akan
peringkat QS World. mempengaruhi penyusunan anggaran
Universitas Diponegoro dengan kinerja manajerial yang pada
sebagai perguruan tinggi negeri yang akhirnya akan mempengaruhi mutu,
menerapkan Pengelola Keuangan sistem dan layanan pendidikan
Badan Layanan Umum (PK – BLU) Universitas Diponegoro. Jika mutu,
secara penuh. Surat Nomor sistem, dan layanan kurang baik maka
85/MPN/KU/2008 menjelaskan bahwa akan mempengaruhi akreditasi.
Menteri Pendidikan Nasional Berdasarkan keputusan
mengajukan permohonan kepada Direktur Pembinaan Pengelolaan
Kementerian Pendidikan Nasional Keuangan Badan Layanan Umum
agar Universitas Diponegoro (BLU), Kementrian Keuangan, Nomor
ditetapkan sebagai instansi pemerintah KEP 201/PB.5/2013 tentang
yang menerapkan PK – BLU. penetapan hasil penilaian kinerja
Penetapan Universitas Diponegoro Badan Layanan Umum bidang
sebagai PK – BLU secara penuh pendidikan tahun 2012 tanggal 31

Jurnal Akuntansi & Auditing


129
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
Desember 2013 menempatkan keadilan pada tahun 1963. Definisi
Universitas Diponegoro pada dari teori keadilan adalah teori yang
peringkat ke-2 dari 22 Perguruan menjelaskan mengenai perbandingan
Tinggi Negeri Pengelola Keuangan yang dilakukan oleh pekerja mengenai
Badan Layanan Umum (PK-BLU) apa yang mereka peroleh dengan apa
bidang pendidikan. Penilaian PK-BLU yang mereka berikan terhadap
terdiri dari dua aspek, yaitu aspek organisasi (Robbins dan Judge, 2015).
keuangan dan aspek layanan. Salah Teori keadilan menganggap bahwa
satu penilaian dari PK-BLU adalah motivasi seseorang dikaitkan dengan
aspek penyusunan Rencana Anggaran ekuitas (equity), dan keadilan (fairness
dan Bisnis (RBA), sedangkan dan justice) yang diterapkan oleh
penilaian aspek layanan meliputi atasan.
kualitas pelayanan pendidikan, mutu, Ikhsan dan Iskhak (2005)
dan manfaat kepada masyarakat. Skor berpendapat bahwa teori keadilan
aspek keuangan sebesar 22.62, membandingkan masukan dan
sedangkan skor aspek layanan sebesar keluaran pekerjaan orang lain dengan
61.20, jadi total skor sebesar 83.82. masukan dan pekerjaan dirinya sendiri
Total skor tersebut membawa dan setelah itu terciptalah persepsi adil
Universitas Diponegoro mendapat atau tidaknya dalam dirinya sendiri.
predikat AA-Baik. Menurut Soedartho Hal senada juga dituturkan oleh
(2014), prestasi tersebut merupakan Adams yang menganggap bahwa teori
pengakuan atas kinerja manajemen, keadilan berfokus kepada fokus relatif
khusunya pada bidang keuangan dan outcome yang didapatkan dengan
layanan, diharapkan dengan prestasi input yang diberikan kepada
tersebut dapat terus mendorong bagian perusahaan. Input yang dimaksud
untuk meningkatkan kinerja adalah segala kontribusi yang
manajemen menjadi lebih baik. diberikan indidividu dalam
pekerjaannya atau yang memiliki
TINJAUAN PUSTAKA DAN hubungan dengan pekerjaan. Input
PENGEMBANGAN HIPOTESIS dapat berupa waktu, tenaga loyalitas,
Teori Keadilan komitmen, kepercayaan kepada
Adams merupakan orang yang atasan, toleransi, dan lainnya.
pertama kali mengembangkan teori Sedangkan, outcome merupakan hasil

130 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
yang diterima baik positif maupun tugas, serta mengapa tujuan atau
negatif oleh karyawan akibat input sasaran tersebut penting untuk
yang diberikan. Outcome dapat berupa dilaksanakan (Soetrisno, 2010).
kompensasi, tanggung jawab, reputasi, Sekaran (1992) menuturkan bahwa
pengakuan, promosi, dan lainnya penetapan tujuan atau sasaran yang
(Giri, 2014). dilakukan oleh manajemen untuk
Teori keadilan merupakan keberhasilan mencapai kinerja.
konsep utama keadilan organisasional, Robbins dan Judge (2015:135)
yaitu keadilan prosedural dan keadilan berpendapat bahwa teori penetapan
distributif (Hasniasari et al, 2014). tujuan adalah tujuan yang sulit,
Merujuk pada teori keadilan, keadilan spesifik dan terdapat umpan balik
prosedural dan keadilan distributif akan menghasilkan kinerja yang
mengacu kepada persepsi karyawan tinggi. Penentuan tujuan yang spesifik
terhadap kewajaran dan keseimbangan dan menantang adalah sesuatu yang
antara input yang mereka berikan terbaik bagi karyawan untuk
kepada organisasi dengan outcome meningkatkan kinerja (Setiadi, 2013).
organisasional yang mereka terima, Teori penetapan tujuan menjelaskan
serta persepsi karyawan mengenai hubungan tujuan dengan kinerja.
kewajaran proses-proses yang Semakin tinggi komitmen yang
digunakan untuk mendistribusikan dimiliki untuk mencapai tujuan, maka
outcome organisasional (Pareke, semakin tinggi pula usaha seseorang
2004). sehingga dapat mempengaruhi kinerja.
Soetrisno (2010) berpendapat bahwa
Teori Penetapan Tujuan teori penetapan tujuan yang
Menurut Sekaran (1992) mengikutsertakan manajer dalam
penetapan tujuan adalah proses yang partisipasi anggaran mempengaruhi
mengikutsertakan atasan dan bawahan harapan atas hasil yang diinginkan.
secara bersama-sama untuk Locke (1981) berpendapat
menentukan atau menetapkan tujuan bahwa penetapan tujuan merupakan
atau sasaran. Tujuan atau sasaran proses perilaku dari utilitas praktis.
dapat ditambahkan dengan memberi Artinya, keinginan dan tujuan individu
penjelasan atau informasi keapada merupakan pengukuran perilaku yang
bawahan bagaimana melaksanakan utama. Locke juga menggunakan

Jurnal Akuntansi & Auditing


131
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
keinginan dan tujuan untuk Kemungkinan keuntungan utama dari
mengusulkan dan mendukung partisipasi berada pada peningkatan
penelitian bahwa jika tujuan dapat penerimaan tujuan sebagai tujuan kita
diterima oleh individu, maka semakin bekerja.
kuat suatu tujuan akan menghasilkan Syarat terjadinya penetapan
kinerja yang tinggi (Locke, 1981) tujuan yang efektif adalah harus
Terdapat beberapa kasus yang adanya komitmen tujuan (Locke et al,
menjelaskan bahwa tujuan-tujuan 1988). Locke (1980) menggunakan
yang ditetapkan dengan cara adanya keingininan dan tujuan untuk
partisipatif akan meningkatkan mengusulkan dan mendukung
kinerja. Kasus-kasus lain juga penelitian bahwa semakin kuat tujuan
menggambarkan saat manajer yang ingin dicapai, maka akan
diberikan tujuan, maka mereka dapat menghasilkan kinerja yang tinggi jika
bekerja dengan baik (Setiadi, 2013). tujuan tersebut diterima oleh individu.

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Partisipasi Anggaran dan Kinerja kinerja manajerial, yaitu teori penetapan


Manajerial tujuan. Menurut Sekaran (1992) penetapan
tujuan adalah proses yang mengikutsertakan
Terdapat teori yang menjelaskan
atasan dan bawahan secara bersama-sama
hubungan partisipasi anggaran dengan
untuk penentuan atau penetapan tujuan atau

132 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
sasaran. Dalam penetapan tujuan atau sasaran dan Sholihin, 2014), karena keterlibatannya
dapat diberikan penjelasan atau informasi bawahan dalam penyusunan anggaran akan
kepada bawahan bagaimana melaksanakan menghasilkan perturakaran infomasi yang
tugas tersebut, serta mengapa tujuan atau efektif (Anthony dan Govindarajan, 2005).
sasaran tersebut penting untuk dilaksanakan Menurut Argyris (1952) jika bawahan
(Sutrisno, 2010). Hal tersebut terlibat dalam partisipasi anggaran maka
mengindikasikan bahwa adanya partisipasi akan meningkatkan kinerja. Partisipasi
bawahan dalam proses penganggaran. Dalam anggaran membuat seseorang merasa
partisipasi anggaran, bawahan ikut bersama- dihargai pendapatnya dan memiliki pengaruh
sama menentukan tujuan, sehingga ada rasa dalam penyusunan anggaran, sehingga
tanggung jawab dalam diri bawahan untuk menjadikan seseorang bukan hanya
mencapai tujuan tersebut dan diyakini dapat bertanggung jawab, tetapi juga memiliki
meningkatkan kinerja. konsekuensi moral yang dapat meningkatkan
Partisipasi anggaran merupakan kinerja sesuai dengan target anggaran (Halik,
gabungan dari pendekatan top down dan 2013). Hal yang senada juga dikemukakan
bottom up (Halik, 2013). Manajer puncak oleh Giri (2014) bahwa partisipasi anggaran
tidak mengetahui dengan detail mengenai diharapkan dapat meningkatkan kinerja,
aktivitas yang terjadi di lapangan, sehingga karena suatu tujuan dirancang dan dalam
harus mendapatkan informasi anggaran dari partisipasi disetujui bersama, maka atasan
bawahannya. Tetapi, manajer puncak dan bawahan akan menggabungkan dirinya
memiliki pandangan yang lebih luas dengan tujuan tersebut dan memiliki rasa
mengenai organisasi, sehingga manajer tanggung jawab dalam dirinya untuk
puncak mengetahui hal-hal vital untuk mencapainya karena terlibat dalam
menyusun anggaran. Setiap tingkatan penyusunan anggaran. Greenberg dan Folger
tanggung jawab manajemen harus (1983) menyatakan bahwa partisipasi
memberikan informasi terbaik sesuai dengan anggaran dapat meningkatkan kinerja, karena
bidangnya dalam suatu sistem kerjasama partisipasi memberikan kesempatan dan
partisipasi penyusunan anggaran (Giri, kemungkinan untuk bawahan
2014). Partisipasi bawahan dalam mengkomunikasikan apa yang mereka
penyusunan anggaran memiliki pengaruh butuhkan kepada atasan. Berdasarkan uraian
yang positif terhadap motivasi manajerial diatas, maka hipotesis hubungan antara
dan akhirnya dapat berpengaruh terhadap partisipasi anggaran dengan kinerja
peningkatan kinerja manajerial (Hasniasari manajerial adalah:

Jurnal Akuntansi & Auditing


133
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
H1 : Partisipasi anggaran Meningkatnya persepsi keadilan
berpengaruh positif terhadap kinerja individu saat seseorang diberikan
manajerial kesempatan untuk berpartisipasi karena
mereka meyakini proses partisipasi tersebut
Partisipasi Anggaran dan Persepsi
penting untuk mencapai tujuan yang
Keadilan Anggaran
diharapkan (Hasniasari dan Sholihin, 2014).
Proses kontrol (partisipasi) yang
Hanny (2013) mengemukakan bahwa
dipengaruhi oleh berbagai keputusan dan
informasi yang diterima oleh karyawan dapat
konsekuensi dari hasil yang merata
mengarahkan tingkat persepsi keadilan
merupakan hal yang menentukan persepsi
mereka. Partisipasi dalam penyusunan
keadilan anggaran (Wentzel, 2002).
anggaran dapat meningkatkan persepsi
Hubungan antara partsipasi anggaran dengan
keadilan karena karyawan beranggapan
persepsi keadilan anggaran dihubungkan
bahwa anggaran yang disetujui merupakan
dengan teori self interest dan teori nilai
kesepakatan bersama dari sistem partisipasi
kelompok (Wentzel, 2002).
anggaran (Hanny, 2013). Persepsi keadilan
Teori self interest menyatakan orang
anggaran yang dimaksud adalah (1) keadilan
akan mencari keterlibatan dalam proses
distributif, yaitu yang melibatkan keadilan
penganggaran karena mereka fokus terhadap
alokasi anggaran; (2) keadilan prosedural,
keluaran mereka. Ketika bawahan diberikan
yaitu yang melibatkan keadilan bagaimana
kesempatan untuk berpartisipasi membuat
alokasi anggaran yang diterima oleh
mereka percaya bahwa masukan mereka
karyawan (Magner dan Johnson, 1995;
memiliki peran untuk mencapai hasil yang
Ivancevich et al, 2008)
diinginkan, oleh sebab itu persepsi keadilan
Menurut Yenti (2003), jika manajer
meningkat. Sementara itu, Menurut teori
terlibat dalam partisipasi anggaran, maka
nilai kelompok, orang akan menghargai
manajer terlibat dalam keputusan alokasi
hubungan jangka panjang dengan
anggaran. Hal itu dapat disimpulkan bahwa
kelompoknya serta prosedur-prosedur yang
partisipasi manajer dalam proses
dapat meningkatkan solidaritas kelompok.
penganggaran dapat meningkatkan persepsi
Partisipasi akan meningkatkan persepsi
keadilan distributif serta prosedural. Hal itu
keadilan karena memungkinkan untuk
dapat terjadi dikarenakan dalam proses
mengekspresikan pandangan seseorang,
penganggaran, manajer terlibat dalam proses
dengan demikian hal itu merupakan
penentuan alokasi anggaran, termasuk
kontribusi hubungan jangka panjang
alokasi kompensasi dan cara bagaimana
seseorang dengan kelompok (Wentzel, 2002)

134 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
penentuan alokasi kompensasi diberikan Semakin banyak keterlibatan atau
kepada seluruh karyawan (Giri, 2014). partisipasi dalam pembuatan keputusan
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik membuat seseorang menjadi lebih mengenali
hipotesis sebagai berikut: organisasinya (Giri, 2014). Partisipasi dalam
pembuatan keputusan mengintegrasikan
H2a : Partisipasi anggaran
pekerja untuk berkomitmen pada keputusan
berpengaruh positif terhadap
organisasi (Hasniasari dan Sholihin, 2014).
keadilan distributif
Partisipasi akan meningkatkan kepercayaan
penganggaran
bawahan, pengendalian, dan keterlibatan diri
H2b : Partisipasi anggaran dengan organisasi, sehingga bawahan dapat
berpengaruh positif terhadap menerima dan memiliki komitmen terhadap
keadilan prosedural anggaran (Ayu dan Indarto, 2011).
penganggaran Damayanti (2007) mengemukakan bahwa
keterlibatan bawahan dalam partisipasi
Partisipasi Anggaran dan Komitmen
anggaran akan dapat memupuk sikap mau
Tujuan Anggaran
menerima, berkomitmen yang lebih pada
Dalam hubungan antara partisipasi tujuan yang telah ditetapkan. Partisipasi
anggaran dengan komitmen tujuan anggaran membuat bawahan memiliki sikap mau
terdapat teori yang menjelaskan, yaitu teori bekerja sama dikarenakan mereka merasakan
penetapan tujuan. Sutrisno (2010) adanya keterlibatan (rasa memiliki), serta
berpendapat bahwa penetapan tujuan yang ikut merasakan menjadi bagian dari
mengikutsertakan manajer dalam partisipasi organisasi. Greenberg dan Folger (1983)
anggaran mempengaruhi harapan atas hasil menyatakan partisipasi memungkinkan
yang diingiinkan. Terdapat beberapa kasus bawahan untuk memilih, dan dalam memilih
yang menjelaskan bahwa tujuan-tujuan yang tersebut dapat membangun komitmen dan
ditetapkan dengan cara partisipatif akan bertanggung jawab dengan apa yang dipilih.
meningkatkan kinerja. Kasus-kasus lain juga
H2c : Partisipasi anggaran berpengaruh
menggambarkan saat manajer diberikan
positif terhadap komitmen tujuan anggaran
tujuan, maka mereka dapat bekerja dengan
baik (Setiadi, 2013). Kemungkinan Persepsi Keadilan Anggaran dan Kinerja
keuntungan utama dari partisipasi berada Manajerial
pada peningkatan penerimaan tujuan sebagai Teori keadilan menjelaskan
tujuan kita bekerja. hubungan antara persepsi keadilan anggaran

Jurnal Akuntansi & Auditing


135
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
dengan kinerja manajerial. Teori keadilan untuk mencapai target anggaran (Hanny,
menganggap bahwa motivasi seseorang 2013). Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
dikaitkan dengan apa yang akan diperoleh, ditarik hipotesis sebagai berikut:
dan keadilan (fairness dan justice) yang H3a : Keadilan distributif berpengaruh
diterapkan oleh atasan. Adams menganggap positif terhadap kinerja manajerial
bahwa teori keadilan berfokus kepada fokus
H3b : Keadilan prosedural berpengaruh
relatif outcome yang didapatkan dengan
positif terhadap kinerja manajerial
input yang diberikan kepada perusahaan
(Giri, 2014). Input yang dimaksud adalah Komitmen Tujuan Anggaran dan Kinerja
segala kontribusi yang diberikan indidividu Manajerial
dalam pekerjaannya atau yang memiliki
Dalam hubungan komitmen tujuan
hubungan dengan pekerjaan. Input dapat
anggaran dengan kinerja manajerial, terdapat
berupa waktu, tenaga loyalitas, komitmen,
teori pendukung yang dapat menjelaskan hal
kepercayaan kepada atasan, toleransi, dan
tersebut, yaitu teori penetapan tujuan. Teori
lainnya. Sedangkan, outcome merupakan
penetapan tujuan menjelaskan hubungan
hasil yang diterima oleh karyawan akibat
tujuan dengan kinerja. Semakin tinggi
input yang diberikan. Outcome dapat berupa
komitmen yang dimiliki untuk mencapai
kompensasi, tanggung jawab, reputasi,
tujuan, maka semakin tinggi pula usaha
pengakuan, promosi, dan lainnya (Giri,
seseorang sehingga dapat mempengaruhi
2014). Hal tersebut jika dikaitkan dengan
kinerja. Hal senada juga disampaikan oleh
hubungan antara persepsi keadilan anggaran
Locke bahwa penggunaan keinginan dan
dengan kinerja manajerial adalah ketika
tujuan untuk mengusulkan dan mendukung
persepsi keadilan anggaran sudah tercipta
penelitian bahwa jika tujuan dapat diterima
dalam diri bawahan, maka mereka akan
oleh individu, maka semakin kuat suatu
memberikan masukan untuk mencapai
tujuan akan menghasilkan kinerja yang tinggi
target-target anggaran dengan harapan bahwa
(Locke, 1981)
mereka akan menerima keluaran sebagai
Magner et al (1996) mengemukakan
apresiasi perusahaan kepada mereka.
bahwa bawahan yang memiliki komitmen
Persepsi keadilan dapat meningkatkan
tinggi pada tujuan anggaran akan melakukan
kinerja karena para partisipan menganggap
interaksi dengan orang-orang yang memiliki
dan percaya bahwa anggaran telah disusun
wawasan mengenai lingkungan kerja, tujuan
serasional mungkin, sehingga dorongan dan
kinerja, strategi tugas, masalah-masalah lain
motivasi yang mereka miliki meningkat
yang memiliki tujuan pada kinerja.

136 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Tingginya komitmen tujuan terhadap terlibat memiliki pengaruh didalamnya.
penerimaan anggaran walaupun sesulit Pengukuran partisipasi anggaran
apapun tujuan anggaran dicapai, dengan menggunakan enam butir pertanyaan yang
demikian akan meningkatkan kinerja dikembangkan oleh Milani (1975) dan
(Indarto dan Ayu, 2011). Berdasarkan uraian digunakan dalam penelitian Adrianto (2008),
diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai Giri (2014), dan Kohlmeyer (2014).
berikut: Kinerja manajerial adalah hasil dari
H3c : Kinerjaa tujuan anggaran tindakan dan perilaku seseorang atau
berpengaruh positif terhadap kinerja sekelompok didalam organisasi. Pengukuran
manajerial kinerja manajerial menggunakan sepuluh
butir pertanyaan yang Adrianto (2008),
METODE PENELITIAN
Sutrisno (2010), Giri (2014).
Populasi dan Sampel Keadilan distributif penganggaran
Populasi pada penelitian ini adalah merupakan sumber penghasilan atau
seluruh pejabat yang terlibat dalam penghargaan dari perusahaan yang diberikan
penyusunan anggaran di lingkungan kepada karyawan. Skala untuk keadilan
Universitas Diponegoro. Sample dipilih distributif terdiri dari lima butir pertanyaan
dengan menggunakan teknik purposive yang menguji kewajaran anggaran dalam hal
sampling dengan responden kepala bagian, memenuhi kebutuhan dan harapan manajer.
kepala sub bagian, ketua jurusan, ketua Instrumen pertanyaan mengadopsi dari
program studi, sekretaris jurusan, dan penelitian Magner dan Johnson (1995) dan
sekretaris program studi. Penelitian ini digunakan dalam penelitian Kohlmeyer et al
menggunakan jenis data primer dengan (2014), Giri (2014), Hasniasari dan Sholihin
metode kuesioner dan wawancara. Kuesioner (2014).
yang disebar sebanyak 189 buah tetapi hanya Keadilan prosedural penganggaran
72 kuesioner yang dapat diolah dengan 12 adalah rasa percaya dalam diri individu
kuesioner merupakan data outlier. bahwa proses penyusunan anggaran sudah
dilakukan secara adil. Keadilan yang
Variabel Penelitian Definisi Operasional
dirasakan dari sistem anggaran dinilai
Variabel
menggunakan pengukuran yang
Partisipasi anggaran merupakan
dikembangkan oleh Magner dan Johnson
keikutsertaan bawahan dalam menyusun
(1995) dan setelah itu dimodifikasi oleh
rencana kegiatan organisasi yang diukur
Wentzel (2002) yang melaporkan kehandalan
dalam ukuran finansial serta mereka yang

Jurnal Akuntansi & Auditing


137
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
yang memuaskan dan validitas. Pengukuran 2. Jika nilai probabilitas (sig) > α =
tersebut digunakan dalam penelitian 5 % maka hipotesis alternatif
diantaranya oleh Kohlmeyer et al (2014), tidak didukung.
Giri (2014), Hasniasari dan Sholihin (2014). Persamaan regresi untuk pengujian
Menurut Locke (1981) komitmen menggunakan analisis jalur (path analysis)
tujuan aggaran adalah pengukuran seseorang sebagai berikut:
untuk mencapai sasaran atau tujuan. YKD = bo + bPAXPA + e1
Komitmen tujuan anggaran adalah motivasi, YKP = bo + bPAXPA + e2
dan bulatnya tekat serta banyaknya usaha YKTA = bO + bPAXPA +e3
dalam mencapai tujuan. Terdapat tiga butir YKM = bo + bPAXPA + bKDXKD + bKPXKP +
pertanyaan Latham dan Steele (1983) untuk bKTAXKTA + e4
mengukur komitmen tujuan anggaran.
Pertanyaan tersebut diadopsi oleh Wentzel HASIL PENELITIAN DAN
(2002), Giri (2014), Hasniasari dan Sholihin PEMBAHASAN
(2014). Gambaran Umum Responden
Setiap pertanyaan-pertanyaan dari Objek dalam penelitian ini adalah
variabel independen diteliti menggunakan institusi pendidikan yang menerapkan
skala ordinal atau sering disebut skala likert Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum
(Ghozali, 2011), yaitu skala yang berisi tujuh (PK-BLU) oleh pemerintah dan salah satu
tingkat preferensi jawaban (1 -7), nilai 1 dari sepuluh perguruan tinggi di Indonesia
diberikan apabila jawaban “sangat tidak yang masuk kedalam peringkat QS World,
setuju” dan nilai 7 apabila jawaban yang yaitu Universitas Diponegoro. Responden
diberikan “sangat setuju”. dalam penelitian ini adalah kepala bagian,
kepala subbagian, ketua serta sekretaris
Metode Analisis jurusan dan program studi. Dipilihnya kepala
Pengujian hipotesis dilakukan bagian, kepala subbagian, ketua serta
menggunakan teknik analisis jalur (path sekretaris jurusan dan program studi sebagai
analysis) dengan menggunakan α = 5 % responden adalah karena mereka memiliki
kaidah pengambilan keputusannya adalah : peran penting dalam penyusunan anggaran.
1. Jika nilai probabilitas (sig) < α = Rencana kegiatan yang disusun dalam
5 % maka hipotesis alternatif anggaran akan berpengaruh pada kinerja
didukung. manajerial. Penyebaran kuesioner dimulai
dari tanggal 4 Januari 2016, sedangkan waktu

138 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
pengembalian dan pengumpulan kuesioner bagian, kepala subbagian, ketua serta
paling lambat tanggal 20 Januari 2016. sekretaris jurusan dan program studi di
Dalam menyebarkan kuesioner, penulis Universitas Diponegoro yangdijadikan
mendatangi langsung objek dan responden sebagai dan daftar kuesioner yang disebar:
penelitian. Berikut ini adalah daftar kepala

Tabel 1
Daftar Unit Bagian
No Nama Unit Bagian Jumlah Kuesioner Jumlah yang
Kembali
1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis 21 6
2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 21 6
3 Fakultas Psikologi 5 4
4 Fakultas Hukum 7 4
5 Fakultas Ilmu Budaya 5 3
6 Fakultas Kedokteran 5 3
7 Fakultas Kesehatan Masyarakat 7 4
8 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 11 7
9 Fakultas Teknik 12 3
10 Fakultas Sains dan Matematika 15 5
11 Fakultas Peternakan dan Pertanian 9 4
12 Program Pasca Sarjana 3 1
13 Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu 3 3
Pendidikan
14 Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu 8 3
Pendidikan
15 Lembaga Pengadaan Secara Elektronik 2 2
16 Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem 8 3
Informasi
17 Biro Administrasi Akademik 8 4
18 Biro Administrasi Kemahasiswaan 8 6
19 Biro Administrasi Umum dan Keuangan 11 8
20 UPT Pusat Komputer 2 -
21 UPT Perpustakaan 2 2
22 UPT Undip Inpress 2 2
23 UPT Laboraturium 2 -
24 Undip Career Center 1 1
25 Rumah Susun Mahasiswa 3 1
26 Rumah Sakit Nasional Diponegoro 8 -
Total 189 85
Jumlah Kuesioner yang tidak lengkap - (13)
Jumlah Kuesioner yang dapat digunakan - 72
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dapat dilihat pada tabel di atas dikembalikan oleh para responden adalah
bahwa kuesioner yang dibagikan adalah 85 kuesioner ( 44,97%), kuesioner yang
189 kuesioner. Kuesioner yang tidak kembali sejumlah 104 kuesioner

Jurnal Akuntansi & Auditing


139
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
(55,02%), kuesioner yang tidak lengkap untuk penelitian ini sebanyak 60 kuesioner
sebanyak 13 kuesioner (6,87%). Dalam (31,74%).
melakukan olah data, terdapat data outlier
Statistik Deskriptif
yang menyimpang terlalu jauh dari data
Tujuan penyajian statistik deskriptif
lainnya yang menjadikan hasil data menjadi
adalah untuk menggambarkan dan
bias dan dapat mencerminkan hasil yang
menjelaskan karakter sampel dalam
tidak sebenarnya sehingga data outlier
penelitian serta memberikan deskripsi
tersebut tidak digunakan dalam analisis
variabel yang digunakan dalam penelitian
data. Terdapat 12 data outlier dalam
tersebut.Berikut ini adalah tabel hasil uji
penelitian ini sebesar atau sebesar 6,35%.
statistik:
Sehingga jumlah kuesioner yang digunakan

Tabel 2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel Kisaran Teoritis Mean Kisaran Mean Std. Dev
Sesungguhnya
Min Max Min Max
PA 6 42 24 6 42 32,120 5,938
KD 5 35 20 7 35 26,650 5,207
KP 8 56 32 16 53 42,520 7,797
KTA 3 21 12 6 21 18,150 3,140
KM 10 70 40 38 67 54,250 7,231
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa besar dibandingkan dengan nilai mean


hasil pengukuran statistik deskriptif terhadap kisaran teoritis. Hal ini mengindikasikan
variabel dari 60 responden.Variabel tingkat partisipasi anggaran yang relatif
partisipasi anggaran (PA) terdiri dari 6 buah tinggi.Selain itu, standar deviasi yang relatif
pertanyaan pada skala likert 7 poin.Adapun rendah yaitu sebesar 5,938 menunjukkan
kisaran jawaban responden (kisaran bahwa variasi jawaban yang diberikan oleh
sesungguhnya) sebesar 6 sampai dengan 72 responden untuk pengukuran variabel
dimana kisaran teoritisnya adalah 6 sampai partisipasi anggaran relatif kecil.
dengan 30. Nilai mean partisipasi anggaran Variabel persepsi keadilan distributif
sebesar 32,120 dan standar deviasi 5,938. anggaran (KD) mempunyai nilai kisaran
Nilai mean jawaban variabel partisipasi teoritis sebesar 5 sampai dengan 35 dengan
anggaran untuk kisaran sesungguhnya lebih nilai mean 20. Sedangkan pada kisaran

140 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
sesungguhnya, persepsi keadilan distributif Variabel komitmen tujuan anggaran
anggaran (KD) mempunyai nilai kisaran (KTA) memiliki nilai kisaran teoritis sebesar
sesungguhnya sebesar 7 sampai 35 dengan 3 sampai dengan 21 dengan nilai mean 12.
nilai mean 26,650 dan standar deviasi sebesar Sedangkan pada kisaran sesungguhnya,
5,207. Nilai mean atas jawaban persepsi komitmen tujuan anggaran (KTA) memiliki
keadilan distributif anggaran (KD) untuk nilai kisaran sesungguhnya sebesar 6 sampai
nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai mean dengan 21 dengan nilai mean 18,150 dan
kisaran teoritis. Hal itu mengindikasikan nilai standar deviasi 3,140. Nilai mean atas
bahwa tingkat persepsi keadilan distributif jawaban komitmen tujuan anggaran (KTA)
yang dimiliki relatif tinggi.Nilai standar untuk nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai
deviasi variabel persepsi keadilan distributif mean kisaran teoritis. Hal itu
anggaran memiliki variasi jawaban yang mengindikasikan bahwa tingkat komitmen
diberikan oleh responden relatif kecil. tujuan anggaran yang dimiliki relatif
Variabel persepsi keadilan prosedural tinggi.Nilai standar deviasi variabel
anggaran (KP) memiliki nilai kisaran teoritis komitmen tujuan anggaran memiliki variasi
sebesar 8 sampai dengan 56 dengan nilai jawaban yang diberikan oleh responden
mean 32. Sedangkan pada kisaran relatif kecil.
sesungguhnya, persepsi keadilan prosedural Variabel kinerja manajerial (KM)
anggaran (KP) mempunyai nilai kisaran memiliki nilai kisaran teoritis sebesar 10
sesungguhnya sebesar 16 sampai dengan 53 sampai dengan 70 dengan nilai mean 40.
dengan nilai mean 42,520 dan nilai standar Sedangkan pada kisaran sesungguhnya,
deviasi 7,797. Nilai mean atas jawaban komitmen tujuan anggaran (KTA) memiliki
persepsi keadilan prosedural anggaran (KP) nilai kisaran sesungguhnya sebesar 38
untuk nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai sampai dengan 67 dengan nilai mean 54,250
mean kisaran teoritis. Hal itu dan nilai standar deviasi 7,231. Nilai mean
mengindikasikan bahwa tingkat persepsi atas jawaban kinerja manajerial (KM) untuk
keadilan prosedural yang dimiliki relatif nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai mean
tinggi. Nilai standar deviasi variabel persepsi kisaran teoritis. Hal itu mengindikasikan
keadilan prosedural anggaran lebih tinggi bahwa tingkat kinerja manajerial yang
dibandingkan dengan variabel lainnya, yaitu dimiliki relatif tinggi.Nilai standar deviasi
sebesar 7,797 yang menunjukkan bahwa variabel kinerja manaerial memiliki variasi
variasi jawaban yang diberikan responden jawaban yang diberikan oleh responden
untuk pengukuran variabel ini relatif tinggi relatif kecil.

Jurnal Akuntansi & Auditing


141
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
Pada tabel 3 sampai dengan 6 akan variabel independen terhadap variabel
ditunjukkan tabulasi silang dari setiap dependen. Berikut hasilnya.

Tabel 3
Tabulasi Silang Partisipasi Anggaran terhadap Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural,
Komitmen Tujuan Anggaran dan Kinerja Manajerial
PA KM KD KP KTA
0 49,150 24,120 39,875 16,520
1 57,885 28,457 44,277 19,314
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat rata-rata Keadilan Prosesural (KP) adalah


bahwa nilai rata-rata Partisipasi Anggaran 39,875. Kemudian, Nilai rata-rata Partisipasi
(PA) dibawah nilai rata-rata Kinerja Anggaran (PA) diatas nilai rata-rata Keadilan
Manajerial (KM) adalah 49,150. Sedangkan, Prosedural (KP) adalah 44,277. Tabel 4.4
nilai rata-rata Partisipasi Anggaran (PA) juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata
diatas nilai rata-rata Kinerja Manajerial Partisipasi Anggaran (PA) dibawah nilai
(KM) adalah 57,885. Selain itu, nilai rata-rata rata-rata Komitmen Tujuan Anggaran (KTA)
responden yang menjawab Partisipasi adalah 16,520. Nilai rata-rata Partisipasi
Anggaran (PA) dibawah nilai rata-rata Anggaran (PA) diatas nilai rata-rata
Keadilan Distributif (KD) adalah 24,120. Komitmen Tujuan Anggaran (KTA) adalah
Nilai rata-rata responden yang menjawab 19,314.
Partisipasi Anggaran (PA) diatas nilai rata-
rata Keadilan Distributif (KD) adalah 28,457.
nilai rata-rata responden yang menjawab
Partisipasi Anggaran (PA) dibawah nilai

Tabel 4
Tabulasi Silang Keadilan Distributif terhadap Kinerja Manajerial
KD KM
0 50,480
1 56,942
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai adalah 50,480. Sedangkan, nilai rata-rata


rata-rata Keadilan Distributif (KD) dibawah Keadilan Distributif (KD) diatas nilai rata-
nilai rata-rata Kinerja Manajerial (KM) rata Kinerja Manajerial (KM) adalah 56,942.

142 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Tabel 5
Tabulasi Silang Keadilan Prosedural terhadap Kinerja Manajerial
KP KM
0 50,681
1 56,315
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat nilai rata-rata Keadilan Prosedural (KP)


bahwa nilai rata-rata Keadilan Prosedural diatas nilai rata-rata Kinerja Manajerial
(KP) dibawah nilai rata-rata Kinerja (KM) adalah 56,315.
Manajerial (KM) adalah 50,681. Sedangkan,

Tabel 6
Tabulasi Silang Komitmen Tujuan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
KTA KM
0 50,968
1 58,000
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa Pengujian Hipotesis


nilai rata-rata Komitmen Tujuan Anggaran Penelitian ini terdiri dari 7 hipotesis
(KTA) dibawah nilai rata-rata Kinerja yang diuji dengan menggunakan analisis
Manajerial (KM) adalah 50,968. jalur (path analysis). Pengujian hipotesis
Sedangkan, nilai rata-rata Komitmen dilakukan untuk menganalisis pengaruh
Tujuan Anggaran (KTA) diatas nilai rata- partisipasi anggaran terhadap kinerja
rata Kinerja Manajerial (KM) adalah manajerial dengan persepsi keadilan
58,000. anggaran dan komitmen tujuan anggaran
sebagai variabel intervening. Hasil
pengujian adalah sebagai berikut :

Jurnal Akuntansi & Auditing


143
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
Tabel 7
Hasil Pengujian Hipotesis

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Persepsi Keadilan Distributif Anggaran Didalam partisipasi anggaran, jika
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji pencapaian target anggaran merupakan hasil
persamaan regresi 1 yang digunakan untuk yang akan dicapai, dan usaha serta
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran kemampuan untuk mencapai target anggaran
terhadap persepsi keadilan distributif merupakan masukan untuk mencapai hasil.
anggaran menunjukkan nilai adjusted R2 Saat kemampuan dan usaha dicocokan
sebesar 0,367 atau 36,7%. Hasil uji dengan tingkat pencapaian anggaran, maka
signifikansi parameter (t-test) pada hal itu dapat terjadinya keadilan distributif.
persamaan regresi 1 menunjukkan nilai Keterlibatan bawahan dalam penentuan
sebesar 5,928 dengan nilai signifikansi 0,000. alokasi anggaran membuat peningkatkan
Hipotesis H2a pada persamaan regresi 1 persepsi keadilan distributif anggaran.
diterima. Keterlibatan aktif bawahan dalam Pemberian alasan yang logis oleh atasan
penyusunan anggaran membuat para mengenai anggaran yang direvisi serta
bawahan menerima alokasi anggaran yang adanya diskusi yang dilakukan oleh bawahan

144 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
kepada atasan dapat meningkatkan persepsi sebesar 0,204 atau 20,4%. Hasil uji
keadialan distributif anggaran karena signifikansi parameter (t-test) pada
bawahan memiliki informasi bagaimana persamaan regresi 2 menunjukkan nilai
anggaran tersebut didistribusikan. Hal ini sebesar 4,017 dengan nilai signifikansi
sejalan dengan Teori self interest 0,000.Hipotesis H2b pada persamaan regresi
menyatakan orang akan mencari keterlibatan 2 diterima.Keterlibatan aktif para bawahan
dalam proses penganggaran karena mereka dalam penyusunan anggaran dan diskusi
fokus terhadap keluaran atau target. Ketika yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan
bawahan diberikan kesempatan untuk mengenai pengusulan anggaran membuat
berpartisipasi membuat mereka percaya keputusan anggaran didasarkan pada
bahwa masukan mereka memiliki peran informasi yang akurat dan pendapat yang
untuk mencapai hasil yang diinginkan, diinformasikan dengan baik. Pemberian
sehingga persepsi keadilan meningkat. alasan yang logis oleh atasan mengenai
Terlibatnya manajer dalam partisipasi anggaran yang direvisi membuat atasan
anggaran tidak menjamin manajer akan dalam mengambil keputusan anggaran tidak
mendapatkan anggaran yang diinginkan berpihak kepada salah satu lingkup tanggung
terutama saat terjadinya kelangkaan sumber jawab saja. Hal tersebut membuat prosedur-
daya, tetapi dengan terlibatnya manajer prosedur dalam memutuskan anggaran yang
dalam partisipasi anggaran akan dialokasikan dipersepsikan adil oleh
meningkatkan tentang bagaimana anggaran bawahan.
didistribusikan. Hasil yang ditunjukkan pada Hasil penelitian ini sesuai dengan
uji persamaan regresi 1 selaras dengan teori nilai kelompok, orang akan menghargai
penelitian yang dilakukan oleh Wentzel hubungan jangka panjang dengan
(2002), Hanny (2013), Rofingatun et al kelompoknya serta prosedur-prosedur yang
(2013), Giri (2014). dapat meningkatkan solidaritas kelompok.
Partisipasi akan meningkatkan persepsi
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap keadilan prosedural karena memungkinkan
Persepsi Keadilan Prosedural Anggaran untuk mengekspresikan pandangan
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji seseorang, dengan demikian hal itu
persamaan regresi 2 yang digunakan untuk merupakan kontribusi hubungan jangka
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran panjang seseorang dengan kelompok. Dari
terhadap persepsi keadilan prosedural pengekspresian pandangan tersebut secara
anggaran menunjukkan nilai adjusted R2 tidak langsung mereka memberikan

Jurnal Akuntansi & Auditing


145
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
informasi kepada yang lainnya sehingga (t-test) pada persamaan regresi 3
penerimaan informasi yang diterima atau menunjukkan nilai sebesar 6,328 dengan
diberikan kepada karyawan dapat nilai signifikansi 0,000. Hipotesis H2c pada
meningkatkan persepsi keadilan prosedural. persamaan regresi 3 diterima.Berdasarkan
Selain itu, Partisipasi dalam penyusunan dari jawaban yang diberikan oleh responden,
anggaran dapat meningkatkan persepsi keterlibatan aktif dalam penyusunan
keadilan karena karyawan beranggapan anggaran, pemberian alasan yang logis oleh
bahwa anggaran yang disetujui merupakan atasan ketika anggaran direvisi dan adanya
kesepakatan bersama dari sistem partisipasi diskusi yang dilakukan oleh bawahan kepada
anggaran. Pendapat atau ide yang atasan mengenai anggaran yang diusulkan
disampaikan oleh karyawan saat proses membuat karyawan merasa bahwa target
pengambilan keputusan dan/atau pada saat anggaran di dalam lingkup tanggung
hasil keputusan meningkatkan persepsi jawabnya merupakan hal yang penting untuk
individu mengenai keadilan prosedural. Pada dicapai dan mereka berusaha untuk mencapai
sudut pandang ini, proses partisipatif yang target anggaran.
memberikan kesempatan kepada individu Hal ini selaras dengan teori penetapan
untuk mengekspresikan pandangan mereka tujuan. Semakin banyak keterlibatan atau
bahwa hasil keputusan adil karena partisipasi dalam pembuatan keputusan
menunjukkan bahwa mereka dihormati di membuat seseorang menjadi lebih mengenali
tempat kerja yang berarti mereka diterima di organisasinya. Dengan mengetahui mengapa
kelompok sosial.Hasil yang ditunjukkan anggaran direvisi oleh atasan dan diskusi
pada uji persamaan regresi 2 selaras dengan mengenai usulan anggaran akan menambah
penelitian yang dilakukan oleh Wentzel pengetahuan mereka mengenai apa yang
(2002), Hanny (2013), Rofingatun et al sebenarnya terjadi dan hal tersebut membuat
(2013), Giri (2014). karyawan mengenali organisasinya. Saat
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap seseorang mengenali organisasinya terdapat
Komitmen Tujuan Anggaran faktor psikis rasa memiliki terhadap
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji organisasi sehingga timbul dalam diri
persamaan regresi 3 yang digunakan untuk bawahan bahwa target anggaran merupakan
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran hal penting untuk dicapai dan berusaha keras
terhadap komitmen tujuan anggaran untuk mencapainya. Selain itu, Partisipasi
menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,398 dalam pembuatan keputusan
atau 39,8%. Hasil uji signifikansi parameter mengintegrasikan pekerja untuk

146 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
berkomitmen pada keputusan organisasi. yang didapatkan selama penyusunan
Keterlibatan aktif para bawahan dalam anggaran digunakan bawahan untuk
penyusunan anggaran akan meningkatkan mengkoordinasikan laporan serta
kepercayaan bawahan, pengendalian, dan mengarahkan, memimpin, dan
keterlibatan diri dengan organisasi, sehingga mengembangkan para bawahannya untuk
bawahan dapat menerima dan memiliki bekerja sama dalam mencapai target
komitmen terhadap anggaran. Hasil yang anggaran. Adanya keterlibatan aktif para
ditunjukkan pada uji persamaan regresi 3 karyawan dalam penyusunan anggaran serta
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh pemahaman informasi yang didapatkan dari
Damayanti (2007), Indarto (2011), Hanny atasan dan diskusi membuat para karyawan
(2013), dan Giri (2014). merealisasikan pekerjaannya sesuai dengan
tujuan anggaran dan disesuaikan dengan
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap target yang ingin dicapai. Pemahaman
Kinerja Manajerial informasi ini membuat para karyawan
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji memahami mengapa mereka harus mencapai
persamaan regresi 4 yang digunakan untuk target dan tujuan anggaran.
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran
Hasil penelitian ini sesuai denga teori
terhadap kinerja manajerial melalui persepsi
penetapan tujuan menyatakan bahwa proses
keadilan distributif anggaran, persepsi
yang mengikutsertakan atasan dan bawahan
keadilan prosedural anggaran, dan komitmen
secara bersama-sama untuk penentuan atau
tujuan anggaran menunjukkan nilai adjusted
penetapan tujuan atau sasaran. Partisipasi
R2 sebesar 0,505 atau 50,5%. Hasil uji
anggaran membuat seseorang merasa
signifikansi parameter (t-test) pada
dihargai pendapatnya dan memiliki pengaruh
persamaan regresi 4 menunjukkan nilai
dalam penyusunan anggaran, sehingga
sebesar 3,976 dengan nilai signifikansi 0,000.
menjadikan seseorang bukan hanya
Hipotesis H1 pada persamaan regresi 4
bertanggung jawab, tetapi juga memiliki
diterima.Berdasarkan dari jawaban yang
konsekuensi moral yang dapat meningkatkan
diberikan responden keterlibatan aktif para
kinerja sesuai dengan target anggaran
karyawan dalam penyusunan anggaran,
(Supomo dan Nur, 1998). Hal yang senada
adanya alasan yang logis dari atasan
juga dikemukakan oleh Milani (1975) bahwa
mengenai anggaran yang direvisi serta
partisipasi anggaran diharapkan dapat
diskusi yang dilakukan oleh karyawan saat
meningkatkan kinerja, karena suatu tujuan
pengusulan anggaran membuat informasi
dirancang dan dalam partisipasi disetujui

Jurnal Akuntansi & Auditing


147
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
bersama, maka atasan dan bawahan akan tidak banyak bergantung kepada hal tersebut
menggabungkan dirinya dengan tujuan dan usaha serta yang mereka berikan lebih
tersebut dan memiliki rasa tanggung jawab cenderung menyesuaikan atau mengikuti
dalam dirinya untuk mencapainya karena distribusi dan prosedur yang ada. Disamping
terlibat dalam penyusunan anggaran. Hasil itu juga, pemberian penghargaan atau reward
penelitian ini senada dengan hasil penelitian belum optimal dilakukan di lingkungan
yang dilakukan oleh Frisilia (2007), Kamilah Universitas Diponegoro. Hasil penelitan ini
et al (2012), Budiman et al (2012), Halik tidak sesuai dengan teori keadilan yang
(2013), Putra et al (2014). menyatakan jika persepsi keadilan anggaran
sudah tercipta dalam diri bawahan, maka
Pengaruh Persepsi Keadilan Anggaran mereka akan memberikan tenaga dan waktu
terhadap Kinerja Manajerial lebih untuk mencapai target-target anggaran
Pada tabel 7 terdapat hasil yang dengan harapan bahwa mereka akan
berbeda ditunjukkan pada variabel persepsi menerima reward sebagai apresiasi
keadilan distributif anggaran yang perusahaan kepada mereka.Hasil uji
menunjukkan hasil uji signifikansi parameter persamaan regresi ini selaras dengan
(t-test) sebesar 1,095 dengan nilai penelitian yang dilakukan oleh Yenti (2003)
signifikansi 0,278. Hal ini berarti bahwa serta Khairan dan Ilham (2015).
variabel persepsi keadilan distributif
anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja Pengaruh Komitmen Tujuan Anggaran
manajerial dan hipotesis H3a ditolak.Hal terhadap Kinerja Manajerial
yang sama juga ditemukan pada variabel Tabel 7 pada persamaan regresi 4
persepsi keadilan prosedural anggaran yang juga menunjukkan hasil yang berbeda pada
menunjukkan hasil uji signifikansi parameter variabel komitmen tujuan anggaran yang
(t-test) sebesar -0,249 dengan nilai menunjukkan hasil uji signifikansi parameter
signifikansi 0,804. Hal itu menunjukkan (t-test) sebesar 1,263 dengan nilai
bahwa variabel persepsi keadilan prosedural signifikansi 0,212. Hal itu menunjukkan
anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja bahwa variabel komitmen tujuan anggaran
manajerial dan hipotesis H3b ditolak. tidak berpengaruh terhadap kinerja
Ditolak hipotesis H3a dan H3b adalah manajerial dan hipotesis H3c juga
karena seluruh responden merupakan mengalami penolakan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga gaji Ditolaknya hipotesis H3c sesuai dengan teori
atau tunjangan yang diterima oleh karyawan penguatan yang menyatakan bahwa perilaku

148 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
seseorang didasari oleh konsekuensi yang Frisilia (2007), Kamilah et al (2012),
diberikan dan cenderung mengabaikan Budiman et al (2012), Halik (2013),
keadaan dalam dirinya. Komitmen Putra et al (2014).
merupakan hal yang ada didalam dirinya. 2. Partisipasi anggaran tidak
Prinsip dari teori penguatan adalah setiap berpengaruh terhadap kinerja
perilaku yang diikuti dengan konsekuensi manajerial melalui persepsi keadilan
positif atau menyenangkan akan ditingkatkan distributif anggaran. Penelitian ini
dan diperkuat serta cenderung diulang. menunjukkan bahwa partisipasi
Sebagai contoh pujian yang diberikan oleh anggaran berpengaruh positif
atasan kepada karyawan karena terhadap persepsi keadilan distributif
pengumpulan tugas pekerjaan sebelum anggaran, tetapi persepsi keadilan
deadline dan hasil pekerjaannya baik atau distributif anggaran tidak
pemberian hadiah jika perencanaan kerja berpengaruh terhadap kinerja
direalisasikan semua dengan baik. Adanya manajerial yang berarti H2a diterima,
konsekuensi terhadap perilaku karyawan namun H3a ditolak. Hasil penelitian
menjadi faktor pengaruh peningkatan ini menunjukkan bahwa persepsi
kinerja.Hasil penelitian ini sejalan dengan keadilan distributif anggaran tidak
peneltian yang dilakukan oleh Yenti (2003). dapat memediasi hubungan antara
partisipasi anggaran dengan kinerja
KESIMPULAN DAN SARAN manajerial dan tidak sejalan dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penelitian yang dilakukan Wentzel
menguji pengaruh partisipasi anggaran (2002) dan Giri (2014), tetapi sejalan
terhadap kinerja manajerial pada Universitas dengan hasil penelitian Yenti (2003)
Diponegoro dengan persepsi keadilan serta Khairani dan Ilham (2015).
anggaran dan komitmen tujuan anggaran 3. Partisipasi anggaran tidak
sebagai variabel intervening. Berdasarkan berpengaruh terhadap kinerja
hasil pengujian dan analisis data, dapat manajerial melalui persepsi keadilan
diperoleh simpulan sebagai berikut: prosedural anggaran. Penelitian ini
1. Partisipasi anggaran berpengaruh menunjukkan bahwa partisipasi
positif terhadap kinerja manajerial anggaran berpengaruh positif
yang berarti H1 diterima. Hasil terhadap persepsi keadilan prosedural
penelitian ini selaras dengan anggaran, tetapi persepsi keadilan
penelitian yang dilakukan oleh prosedural anggaran tidak

Jurnal Akuntansi & Auditing


149
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
berpengaruh terhadap kinerja Dalam melakukan penelitian ini terdapat
manajerial yang berarti H2b diterima, keterbatasan yang dimiliki yang membatasi
namun H3b ditolak. Hasil penelitian kesempurnaannya. Keterbatasan dalam
ini menunjukkan bahwa persepsi penelitian ini antara lain:
keadilan prosedural anggaran tidak 1. Dalam penelitian ini menggunakan
dapat memediasi hubungan antara tiga variabel intervening yang
partisipasi anggaran dengan kinerja memediasi hubungan partisipasi
manajerial dan tidak sejalan dengan anggaran dan kinerja manajerial yaitu
penelitian yang dilakukan Rofingatun persepsi keadilan distributif
(2013) dan Giri (2014), tetapi sejalan anggaran, persepsi keadilan
dengan hasil penelitian Yenti (2003) prosedural anggaran, dan komitmen
serta Khairani dan Ilham (2015). tujuan anggaran. Dari hasil penelitian
4. Partisipasi anggaran tidak yang menunjukkan bahwa variabel-
berpengaruh terhadap kinerja variabel tersebut tidak bisa
manajerial melalui komitmen tujuan memediasi hubungan antara
anggaran. Penelitian ini partisipasi anggaran dan kinerja
menunjukkan bahwa partisipasi manajerial, maka diduga terdapat
anggaran berpengaruh positif faktor-faktor lain yang memediasi
terhadap komitmen tujuan anggaran, hubungan partisipasi anggaran dan
tetapi komitmen tujuan anggaran kinerja manajerial khususnya pada
tidak berpengaruh terhadap kinerja universitas.
manajerial yang berarti H2c diterima, 2. Peneliti hanya melakukan wawancara
namun H3c ditolak. Hasil penelitian pada beberapa responden dari unit
ini menunjukkan bahwa komitmen bagian yang berbeda, sehingga tidak
tujuan anggaran tidak dapat bisa mengeneralisasikan kondisi yang
memediasi hubungan antara sebenarnya terjadi pada semua unit
partisipasi anggaran dengan kinerja bagian di Universitas Diponegoro
manajerial dan tidak sejalan dengan 3. Dalam melakukan penyebaran dan
penelitian yang dilakukan Indarto pengambilan kuesioner terdapat
(2011) , Giri (2014), Oktivani (2014), kendala untuk menemui responden,
serta Khairani dan Ilham (2015) sehingga banyak data yang banyak
tetapi sejalan dengan hasil penelitian terkumpul pada unit bagian tertentu
Yenti (2003). saja.

150 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Dengan beberapa keterbatasan yang Anthony dan Govindarajan. 2005.
Management Control System, Edisi 11,
sudah disebutkan sebelumnya, penelitian
penerjemah: F.X. Kurniawan
selanjutnya diharapkan dapat mengatasinya. Tjakrawala, dan Krista. Penerbit
Berikut ini disampaikan beberapa saran Salemba Empat, Buku 2, Jakarta.

untuk penelitian selanjutnya: Argyris. 1952. Organizational Leadership


dan Participation management. The
1. Dalam penelitian selanjutnya juga
Journal of Business. Vol. XXVII
diharapkan dapat memperluas (January): 1-7.
variabel-variabel lain yang relevan
Budiman et al. 2013. Pengaruh Partisipasi
dan baik terkait kinerja manajerial, Penyusunan Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial dengan Gaya
misalnya ketersediaan sumber daya,
kepemimpinan, Motivasi, dan Job
motivasi, budaya organisasi, Relevant Information sebagai Variabel
kebijakan organisasi, dan perilaku Intervening.

kelompok kerja. Brownell, Peter. 1982. The Role of


Accounting Data in Performance
2. Penelitian selanjutnya diharapkan
melakukan wawancara pada Evaluation, Budgetary Participation, and
Organizational Effectiveness. Journal
responden di setiap bagian agar dapat
of Accounting Research, Vol.20, No.1.
mengeneralisasi kondisi yang pp. 16-27.
sebenarnya terjadi di Universitas Chong, V.K. dan Chong, Kar Min. 2002.
Diponegoro. Budget Goal Commitment and
Informational Effects of Budget
3. Dalam melakukan penyebaran dan
Participation on Performance: A
pengambilan kuesioner diharapkan Structural Equation Modelling
Approach. Behavioral Research in
dapat memilih waktu yang tepat agar
Accounting, Vol. 1, pp. 65-86.
dapat menemui responden yang
Damayanti, Titien. 2007. Pengaruh
dituju. Membuat janji atau
Komitmen Anggaran dan Kultur
menghubungi melalui pesan pendek Organisasional terhadap Hubungan
Partisipasi Penganggaran dan Kinerja
dapat dilakukan.
Manajerial pada Kondisi Stretch
Target. Jurnal Akuntansi dan
DAFTAR PUSTAKA AuditingIndonesia, Vol.11, No.1,
pp.81-101
Adrianto, Yogi. 2008. Analisis Pengaruh
Partisipasi Penyusunan Anggaran Folger, R. dan Konovsky, M.A. 1989. Effect
Terhadap Kinerja Manajerial dengan of Procedural and Distributive Justice
Kepuasan Kerja, Job Relevant on Reactions to Pay Raise Decisions.
Information sebagai variabel Academy ofManagement Journal,
Intervening. Tesis. Universitas Vol.32, No.1, pp.115-130.
Diponegoro.

Jurnal Akuntansi & Auditing


151
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
Frisilia. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran Sektor Publik di Indonesia. Jurnal
terhadap Kinerja Manajerial pada PT Akuntansi dan Keuangan, Vol. 16, No
Cakra Compact Alumunium Industries. .

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Halik, Maria. 2013. Pengaruh Penyusunan


Multivariate dengan SPSS. Badan Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja
Penerbitan Universitas Diponegoro. Manajerial pada Perguruan Tinggi
Swasta (Studi Empirik pada
Gibson, et al, 1995, Organisasi dan Perurguruan Tinggi Swasta Kopertis
Manajemen, Edisi ke empat, Jakarta : Wilayah IX Sulawesi. Skripsi.
Erlangga Universitas Hasanudin.

Giri, Made. 2014. Pengaruh Partisipasi Herimawati, Rissa. 2013. Pengaruh


Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Partisipasi Anggaran, Komitmen
dengan Keadilan Distributif, Keadilan Organisasi dan Gaya Kepemimpinan
Prosedural dan Komitmen Tujuan terhadap Kinerja Manajerial pada PT
Anggaran sebagai Variabel Pemediasi. Kusuma Dipa Nugraha. Skripsi.
Universitas Pembangunan Nasional
Greenberg, J. 1986. Determinants of “Veteran” Jawa Timur.
Perceived Fairness of Performance
Evaluations. Journal of Applied Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005.
Psychology, Vol.71, No.2, pp.340-342 Akuntansi Keperilakuan. Jakarta :
Salemba Empat.
Hafridebri. 2013. Pengaruh Partisipasi
Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Indarto dan Ayu. 2011. Pengaruh Partisipasi
melalui Komitmen Tujuan Anggaran dalam Penyusunan Anggaran terhadap
dan Job Relevant Information sebagai Kinerja Manajerial Perusahaan melalui
Variabel Intervening pada Perusahaan Kecukupan Anggaran, Komitmen
Manufaktur di Pekanbaru. Organisasi, Komitmen Tujuan
Anggaran, dan Job
Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen. Edisi RelevantInformation (JRI). Seri Kajian
2. Yogyakarta: BPFE. Ilmiah, Vol. 14, No.1.
Hanny. 2013. The Influence of Budgetary Kamilah et al. 2012. Pengaruh Partisipasi
Participation on Managerial Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Performance at Banking Sector in dengan Komitmen Organisasi dan
Bandung and Cimahi City. Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel
InternationalConference on Business, Moderating. Jurnal Sorot, Vol. 8, No 2.
Economics, and Accounting. Bangkok-
Thailand. Khairani dan Ilham. 2015. Pengaruh
Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja
Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial dengan Keadilan
Manajemen Edisi 8. Jakarta : Salemba Distributif, Keadilan Prosedural,
Empat. Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job
Relevant Information sebagai Variabel
Hasniasari, R dan Sholihin, M. 2014.
Intervening (Studi Empiris pada
Analisis Hubungan Penganggaran
Perbankan di Kota Pekanbaru).
Partisipatif dan Kinerja: Pengujian
Efek Mediasi Keadilan Persepsian dan
Komitmen pada Lembaga Hukum

152 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Kohlmeyer et al. 2014. Leadership, Budget Simposium Nasional Akuntansi XVI.
Participation, Budgetary Fairness, and Banjarmasin
Organizational Commitment.
Advances in Accounting Behavioral Medhayanti, N. dan Suardhana, K. 2015.
Research, Vol 17, pp 95-118. Pengaruh Partisipasi Anggaran
terhadap Kinerja Manajerial dengan
Kurnia, Ratnawati. 2010. Pengaruh Self Efficacy, Desentralisasi, dan
Budgetary Goal Characteristics Budaya Organisasi sebagai Variabel
terhadap Kinerja Managerial dengan Pemoderasi.
Budaya Paternalistik dan Komitmen
Organisasi sebagai Moderating Milani, K. 1975. The Relationship of
Variabel. Ultima Accounting, Vol. 2, Participation in Budget-Setting on
No.2.
Industrial Supervisor Performance and
Latham dan Steele. 1983. The Motivational Attitudes: A Field Study. The
Effects of Participation Versus Goal Accounting Review 50. April. pp.104-
Setting on Performance. Academy of 123.
Management. 406-417.
Mulyadi. 2001. Konsep Manfaat dan
Locke, E.A., et al. 1981. Goal Setting and Rekayasa. Akuntansi manajemen.
Task Performance: 1969-1980. Jakarta: Salemba Empat.
Psycological Bulletin. Vol.90, No.1,
pp.125-152. Nor, Wahyudin. 2007. Desentralisasi dan
Gaya Kepemimpinan Sebagai
Locke, E.A., G.P. Latham, dan M. Erez.
1988. The Determination of Goal Variabel Moderating Dalam Hubungan
Commitment. Academy of Antara Partisipasi Penyusunan
Management Review, Vol.13, No. 1, Anggaran dan Kinerja Manajerial.
pp. 23-39. Simposium Nasional Akuntansi X.
Makasar.
Locke, E.A., Shaw K.N., Saari, L.M. dan
Latham, G.P. 1981. Goal Setting and Oktivani, Rani. 2014. Pengaruh Keadilan
Task Performance: 1969 – 1980. Distributif, Keadilan Prosedural, dan
Psychological Bulletin. Vol. 90, pp. Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
125 –152. Manajerial dalam Penyusunan
Anggaran Pemerintah Kota Padang.
Skripsi. Universitas Negeri Padang.

Magner, N. dan Johnson, G.G. 1995. Pareke, F.J. 2004. Hubungan Keadilan dan
Municipal Official’s Reactions to Kepuasan dengan Keinginan
Justice in Budgetary Resource. Public Berpindah: Peran Komitmen
Administration Quarterly, Vol. 18, Organisasional sebagai Variabel
No.4, pp.439-456. Pemediasi. JurnalSiasat Bisnis, Vol. 2,
No. 9, pp.157-178.
Maria, D. dan Nahartyo, E. 2012. Influence
of Fairness Perception and Trust on Putra et al. 2014. Pengaruh Partisipasi dalam
Budgetary Slack: Study Experiment on Penyusunan Anggaran terhadap
Participatory Budgeting Context. Kinerja Manajerial pada SKPD
Kabupaten Buleleng melalui
Komitmen Organisasi, Kecukupan

Jurnal Akuntansi & Auditing


153
Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
Anggaran, Komitmen Tujuan Siegel, G. and Marconi, R. H. 1989.
Anggaran, Job Relevant Information Behavioural Accounting. Ohio: South-
sebagai Variabel Moderating. e-jurnal Western Publishing Co.Cincinnati.
S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 2, N0.1. Soetrisno. 2010. Pengaruh Partisipasi,
Motivasi, dan Pelimpahan Wewenang
Qiftiyah, Mari’atul. Tujuan dan Manfaat dalam Penyusunan Anggaran terhadap
Akreditasi Suatu Lembaga Pendidikan. Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada
16 November 2015. Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
http://blog.umy.ac.id/mariatulqiftiyah/ Daerah di Kabupaten Rembang. Tesis.
tujuan-dan-manfaat-akreditasi-suatu- Universitas Diponegoro.
lembaga-pendidikan.
Sumadiyah dan Susanta. 2004. Job Relevant
Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Information dan Ketidakpastian
Dasar Negara Republik Indonesia Lingkungan dalam Hubungan
tahun 1945, pasal 31. Jakarta Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
Kinerja Manajerial. Simposium
Robbins, Stephen P. dan Judge, T.A. 2008. Nasional Akuntansi VII. Bali.
Perilaku Organisasi (Organizational
Behavior). Jakarta: Salemba Empat. Supomo, B., dan Nur, Indriantoro. 1998.
Pengaruh Struktur dan Kultur
Rofingatun, Siti, et al. 2013. Effect of Organisasi terhadap Keefektifan
Budgeting Participation to Justice Partisipasi Anggaran dalam
Organization, Organizational Peningkatan Kinerja Manajerial: Studi
Commitment, and Organizational Empiris pada Perusahaan Manufaktur.
Performance in Papua Hospital. IOSR No.18: 61-68.
Journal of Business and Management,
Vol.8, Issue 2, pp.1-6. Wentzel, K. 2002. The Influence of Fairness
Perceptions and Goal Commitment on
Sekaran, U. 1992. Research Methods for Manager’s Performance in a Budget
business: A skill Approach, John Wiley. Setting. BehavioralResearch in
New York. Accounting, Vol 12, pp.247-271.

Setiadi, Hidayat. 2013. Pengaruh Partisipasi Yenti, Riza Reni. 2003. Pengaruh Keadilan
Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Distributif, Keadilan Prosedur,
dengan Komitmen Organisasi dan Komitmen terhadap Tujuan, dan
Budget Emphasis sebagai Variabel Motivasi terhadap Kinerja Manajerial
Intervening (Studi Kasus pada SKPD dalam Penyusunan Anggaran.
Pemerintah Kabupaten Boyolali). Simposium Nasional Akuntansi VI.
Skripsi. Universitas Diponegoro. Surabaya.

154 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN
DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Hanifatuz Zahro
Indira Januarti
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai