Anda di halaman 1dari 8

STATUS PASIEN

I. Identitas
Nama : Tn. D
JenisKelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Alamat : Sumber, Banjarsari Surakarta
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : S1
Tanggal MRS : 28 Juni 2019
Tanggal Pemeriksaan : 10 Juli 2019

II. Riwayat Psikiatri


Riwayat psikiatri pasien didapatkan dari autoanamnesis dan
alloanamnesis. Autoanamnesis dilakukan di bangsal Kresna RSJD Surakarta
pada tanggal 10 Juli 2019.
A. Keluhan Utama:
Pasien dibawa ke IGD RSJD karena sering mengurung diri, menyendiri
dikamar dan menjauh dari keluarga serta lingkungan.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien merupakan seorang laki-laki, pasien mengaku bernama Tn.
D, usia 42 tahun, alamat Sumber Surakarta. Pasien tidak terlalu banyak
bicara saat ditanyai pemeriksa. Pasien mengatakan bahwa tidak tahu
mengapa dibawa ke RSJD Surakarta. Pasien masih ingat diantar oleh
kakaknya ke rumah sakit. Pasien mengatakan anak ketiga dari empat
bersaudara, pendidikan terakhir S1 teknik elektro di ITB, pasien
mengatakan pekerjaan sebagai importir alat kesehatan kemudian pekerjaan
terakhirnya sebagai dosen di Sekolah Tinggi Teknik (STT) Garut. Pasien
mengatakan dari pekerjaan itu hanya menghasilkan sedikit penghasilan.

19
Selain itu, pasien mengatakan pernah mencari ilmu disalah satu pondok
yang berada di Garut, salah satu ilmu yang dipelajari merupakan ilmu
kesaktian “pati roso”. Pasien mengatakan pernah menjalin hubungan
dengan seorang wanita, namun putus hubungan karena diselingkuhi, saat
ditanya perasaannya pasien mengatakan bahwa dirinya merasa tenang.
Pasien mengatakan tidak mendengar bisikan apapun serta tidak melihat
sesuatu yang tidak dapat dilihat orang lain, pasien berkata bahwa otak dan
pikirannya sudah mentok, sudah tidak sanggup lagi saat diberi ilmu. Pasien
mengatakan tidak pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri. Pasien
mengetahui bahwa sekarang berada dirumah sakit jiwa.
2. Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan kepada ibu dan bapak kandung pasien
bernama Bp. dan Ny. S pada tanggal 11 Juli 2019 melalui telepon. Ny. S
menceritakan bahwa sebelum pasien dibawa ke IGD RSJD pada tanggal
28 Juni 2019, pasien menarik diri serta mengurung diri dikamar, tidak mau
berkomunikasi dengan keluarga, serta rawat dirinya buruk karena tidak
mau mandi berhari-hari sehingga dibawa ke RSJD Surakarta oleh kakak
kandung pasien.
Menurut penuturan NY. S, pasien berusia 42 tahun, belum menikah,
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pendidikan terkakhir pasien
yaitu, sarjana teknik elektro di ITB, pasien dulu sempat bekerja di
perusahaan importir alat kesehatan. Pasien sudah tiga kali ini dirawat di
RSJD Surakarta, selama dirumah pasien tidak pernah mau minum obat,
berdasarkan penuturan ibu pasien, pasien mengatakan bahwa obat dapat
merusak tubuhnya. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah
melukai orang lain maupun diri sendiri, tidak pernah ada percobaan bunuh
diri. Pasien juga jarang tidur dan selalu mengurung diri di kamarnya. Nafsu
makannya menurun serta pasien tidak mau mandi berhari-hari.
Pekerjaan pasien dulu di Bandung sebagai karyawan importir alat
kesehatan (8 tahun), namun dalam pekerjaan ini pasien mendapat tekanan
dari atasan, dipaksa untuk menjual barang diatas harga yang sudah

20
ditentukan demi keuntungan. Pasien merasa hal tersebut tidak benar,
sehingga memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Kemudian, pasien
pindah ke kota Garut, di Garut pasien bekerja sebagai pengajar di Sekolah
Tinggi Teknik (STT) Garut. Selama tinggal di Garut orang tua pasien
mengatakan bahwa pasien sempat mengikuti sebuah pondok/ padepokan
selama setahun untuk mencari ilmu. Pasien juga sering berkunjung ke
Semarang, kota dimana kakaknya tinggal, disana pasien mengenal seorang
wanita dan mulai berpacaran. Namun, suatu saat tiba-tiba pacar pasien
memutuskan hubungan dan menikah dengan orang lain, sehingga
menyebabkan pasien terpukul dan merasa sangat kecewa Sejak saat itu
sikap pasien mulai berubah dengan menarik diri dan menyendiri.
Sebelum sikap pasien berubah, dulu pasien memiliki hubungan yang
baik dengan orangtua dan saudaranya. Namun dari kecil pasien memiliki
sifat yang pendiam, tidak banyak bercerita dan sering memendam
perasaanya tanpa menceritakan ke orang lain.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pernah dirawat inap 2x sebelumnya (3x ini) di RSJD
Surakarta. Yang pertama awal tahun 2019, yang kedua 24 Mei 2019
dan ketiga 28 Juni 2019.
2. Riwayat Gangguan Medis
- Riwayat Asma : Disangkal
- Riwayat Hipertensi : Disangkal
- Riwayat DM : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
- Riwayat Sakit Kepala Lama : Disangkal
- Riwayat Trauma Kepala : Disangkal
- Riwayat Kejang : Disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
- Riwayat Merokok : (-)
- Riwayat Alkohol : (-)

21
- Riwayat NAPZA : (-)
D. Riwayat Gangguan Pribadi
- Riwayat Prenatal dan Perinatal:
Pasien lahir normal dan cukup bulan
- Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun):
Tumbuh kembang seperti anak usianya. Tinggal bersama ibu,
ayah dan ketiga saudaranya.
- Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun):
Pasien berteman dengan teman sebaya dan dapat
menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya. Pasien tergolong anak
yang rajin dan pintar karena semasa sekolah selalu mendapat
ranking satu dan tiga besar.
- Riwayat Masa Anak Akhir:
Setelah lulus SD, pasien melanjutkan pendidikan SMP dan
SMA hingga lulus, setelah itu pasien melanjutkan pendidikan
hingga lulus sarjana, jurusan Teknik elektro di ITB
- Riwayat Masa Dewasa:
a. Riw. Pekerjaan : pasien sempat bekerja di perusahaan
importir alat kesehatan di Bandung selama 8 tahun, kemudian
pasien mengundurkan diri karena mendapat tekanan dari atasan
dan setelah itu bekerja di Garut sebagai pengajar di Sekolah
Tinggi Teknik (STT) selama 2 tahun.
b. Riw. Pernikahan : pasien belum menikah
c. Riw. Pendidikan : sarjana Teknik elektro ITB
d. Riw. Agama : pasien beragama Islam
e. Riw. Aktivitas Sosial : pasien bersosialisasi dengan baik
f. Riw. Hukum : pasien pernah berurusan dengan aparat
hukum, karena suka dengan istri orang lain dan tidak mau pulang
dari rumah orang tersebut, sehingga oleh keluarga korban
dilaporkan ke polisi setempat.

22
g. Situasi Hidup Sekarang : pasien tinggal di rumah bersama kedua
orang tuanya.
h. Persepsi Tentang Dirinya: pasien tidak merasa sakit dan tidak
membutuhkan pengobatan
i. Riwayat Keluarga: pasien merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara. Nenek (dari ayah pasien) mengalami hal serupa, yaitu
depresi berat setelah ditinggal menikah lagi oleh suaminya.

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: mengalami gejala yang sama

III. Pemeriksaan Status Mental


a. Deskripsi Umum
E. Penampilan:
Laki-laki, usia 42 tahun, penampilan sesuai usia, rawat diri baik, kuku
pendek dan bersih, mengenakan seragam RSJD warna hijau, kepala botak,
memiliki kumis dan berjenggot tipis.
F. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor:
Hipoaktif

23
G. Pembicaraan:
Lambat, intonasi cukup, volume sedang, artikulasi jelas.
H. Sikap terhadap Pemeriksa:
Kooperatif, mata pasien melihat mata pemeriksa.
a. Kesadaran
I. Kuantitatif: compos mentis, GCS E4V5M6
J. Kualitatif: berubah
a. Alam Perasaan
K. Mood : hipotimik
L. Afek : tumpul
M. Keserasian : serasi
N. Empati : tidak dapat diraba rasakan
a. Gangguan Persepsi
O. Halusinasi : tidak ada halusinasi
P. Ilusi : tidak ada ilusi
Q. Depersonalisasi : tidak ada depersonalisasi
R. Derealisasi : tidak ada derealisasi
a. Proses Pikir
S. Bentuk pikir : realistik
T. Arus pikir : asosiasi longgar, mutisme, remming
U. Isi pikir : tidak ada waham
a. Kesadaran Kognisi
V. Orientasi Orang, Tempat, Waktu, Situasi : baik, baik, baik, baik
W. Daya Ingat Segera, Pendek, Panjang : baik, baik, baik
X. Kemampuan Abstrak : baik
Y. Kemampuan Visuospasial : baik
Z. Konsentrasi : baik
AA. Perhatian : baik
BB. Kemampuan Menolong Diri : buruk
a. Daya Nilai:
- Nilai Sosial : baik

24
- Uji Daya Nilai : baik
- Penilaian Realita : baik
b. Tilikan Diri: Derajat I (tidak merasa sakit, tidak butuh minum obat)
c. Taraf Dapat Dipercaya: dapat dipercaya

IV. Daftar Masalah


a. Organobiologis : tidak ada masalah
b. Psikologis : gangguan persepsi, arus pikir

V. Diagnosis Multiaksial
Aksis I : F33.2 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat tanpa
Gejala Psikotik
Aksis II : Ciri kepribadian skizoid
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : masalah pekerjaan, masalah ekonomi, masalah berkaitan dengan
hukum
Aksis V : GAF 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)

VI. Diagnosis Banding


F32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat tanpa Gejala
Psikotik

VII. Terapi
a. Psikofarmaka:
Amitriptylin 3x25mg
b. Psikoterapi : bertujuan untuk membantu mengubah pola pikir negatif pasien
untuk berperilaku positif, sehingga dapat menyelesaikan masalah emosional
secara objektif.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) : membantu pasien mengembangkan
pola pikir dan gaya hidup baru melalui analisis pemikiran.

25
- Terhadap Pasien:
1. Menjelaskan pada pasien pentingnya kepatuhan minum obat dan rutin
kontrol.
2. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap
- Terhadap Keluarga Pasien:
1. Menjelaskan pada keluarga pasien pentingnya kepatuhan pasien
meminum obat dan rutin kontrol.
2. Menjelaskan pada keluarga pasien agar selalu mengingatkan pasien
untuk minum obat, atau menyuruh pasien meminum obat didepannya.
3. Menyarankan keluarga agar memberi dukungan dan suasana kondusif
bagi kesembuhan pasien.

VIII. Prognosis
CC. Quo ad Vitam : Bonam
DD. Quo ad Sanam : Dubia ad bonam
EE. Quo ad Fungsionam : Dubia ad bonam

26

Anda mungkin juga menyukai