TERRA SATELLITE
PEMBIMBING :
EDY S.ST, MT
Penyusun:
JTD 3E
KELOMPOK III
NO NAMA NIM
06 Fatimatus Zahra 1741160034
07 Garis Sanubari 1741160070
09 Ikke Febriyana Wulandari 1741160001
15 Muhammad Farras Rafi M. 1741160088
18 Omas Adzan Azhar 1741160118
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Terra Satellite ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Komunikasi Satelit. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Terra Satellite bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edy S.ST,MT selaku dosen mata kuliah Sistem
Komunikasi Satelit yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan fakta ilmiah bumi berbentuk bulat, yang didalamnya terdapat dataran tinggi
dan dataran rendah. Dengan keadaan bumi yang tidak datar dan juga luas mengakibatkan
adanya sebuah hambatan dalam bidang komunikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah
komunikasi jarak jauh untuk mempermudah interaksi antar manusia.
Sarana telekomunikasi salah satunya adalah Tower BTS tetapi mempunyai jangkauan yang
sangat terbatas sehingga membutuhkan pembangunan BTS yang sangat banyak. Hal ini
dikarenakan bentuk bumi yang menjadi penghalang antara BTS yang satu dengan yang
lainnya.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sarana telekomunikasi yang jangkauannya lebih luas
dari pada BTS tersebut yaitu Satelit. Terdapat berbagai jenis dari Satelit salah satunya yaitu
Terra Satellite. Pada awalnya, sistem komunikasi tera satelite banyak dipakai untuk pelayanan
telekomunikasi, tapi pelayanan telekomunikasi dengan menggunakan tera satelite memerlukan
banyak biaya pembangunan insfrastruktur. Selain itu, sistem komunikasi tera satellite tidak
mampu melayani telekomunikasi secara global, hal ini disebabkan antar benua dipisahkan oleh
samudera yang luas. Sedangkan komunikasi tera satelite memanfaatkan pemantulan
gelombang radio pada lapisan ionosfer.
A. MODIS
Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) digunakan untuk
memonitor cakupan awan serta memonitor temperatur permukaan di laut/ darat / lapisan
atmosfir bagian bawah. Instrumen ilmiah yang diluncurkan ke orbit bumi oleh NASA pada
tahun 1999 di atas satelit Terra (EOS AM) dan pada tahun 2002 di atas satelit Aqua (EOS
PM). Instrumen menangkap data dalam 36 spektrum gelombang antara 0,4 mikrometer
hingga 14,4 mikrometer dan resolusi spasial yang bervariasi. Instrumen mengambil gambar
bumi setiap 1 hingga 2 hari. Instrumen ini didesain untuk melakukan pengukuran dalam
dinamika global skala besar termasuk perubahan tingkat penutupan awan, budget energi
bumi, dan berbagai proses atmosferik yang terdapat di lautan, daratan dan atmosfer bagian
bawah. Tiga kalibrator di instrumen tersebut (satu solar diffuser dikombinasikan dengan
pemantau stabilitas solar diffuser, radiometrik spektral, dan benda hitam) menyediakan
kalibrasi selama penerbangan berlangsung. Instrumen MODIS berukuran (1,0 x 1,6 x 1,0)
m, berat 228,7 kg, dan tenaga sebesar 162,5 Watt. MODIS juga memiliki teleskop dengan
diameter 17,78 cm. Secara keseluruhan, instrumen ini didesain untuk bertahan selama 6
tahun. Data mentah MODIS dapat diterima secara real time menggunakan tracking
antenna. Hal ini karena instrumen memiliki kemampuan broadcast secara langsung.
B. ASTER
Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer digunakan
untuk menghasilkan citra detil bentuk muka bumi dengan temperatur tanah, emisivitas
permukaan bumi, refleksi, dan elevasi. salah satu dari lima alat sensori jarak jauh yang
terdapat pada satelit Terra yang diluncurkan ke orbit bumi oleh NASA pada tahun 1999.
Peralatan tersebut telah mengumpulkan data sejak Februari 2000. ASTER menyediakan
gambar bumi beresolusi tinggi di 15 macam spektrum gelombang elektromagnetik,
berkisar dari spektrum cahaya yang dapat dilihat hingga inframerah. Resolusi gambar
antara 15 hingga 90 meter persegi per pixel. Data ASTER digunakan untuk membuat peta
detail dari temperatur permukaan tanah, emisivitas, kemampuan memantulkan cahaya, dan
ketinggian. Pada Juni 2009, Global Digital Elevation Model telah dirilis ke publik. Global
Digital Elevation Model yang merupakan kerjasama antara NASAdan Menteri Ekonomi,
Perdagangan, dan Industri Jepang, adalah pemetaan komplet dari permukaan bumi,
mencakup 99% permukaan bumi. Peta teranyar NASA yang sebelumnya, Shuttle Radar
Topography Mission, hanya mencakup sekitar 80% area permukaan bumi. Peta ASTER
mencakup area permukaan bumi 83 derajat lintang utara dan 83 derajat lintang selatan.
Peta ini dibuat dengan menyatukan 1,3 juta gambar optis yang diambil ASTER, dengan
pengukuran ketinggian daratan secara global dengan interval 30 meter.
C. CERES
Clouds and the Earth's Radiant Energy System adalah instrumen satelit ilmiah,
bagian dari Earth Orbiting System NASA, didesain untuk dapat menghasilkan analisis
perubahan iklim dan memantau kondisi awan di bumi, mengukur intensitas cahaya
matahari yang dipantulkan dari dan emisi radiasi yang dipancarkan oleh permukaan
atmosfer dan permukaan bumi. Sifat awan ditentukan dengan menggunakan pengukuran
simultan oleh instrumen EOS lainnya seperti Moderate Resolution Imaging System
(MODIS). Hasil dari penggunaan CERES dan misi NASA sebelumnya, seperti Earth
Radiation Budget Experiment (ERBE) akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik
terhadap peran awan bagi perubahan iklim dan siklus energi. Penelitian CERES memiliki
4 tujuan:
Keberlanjutan data ERBE terhadap tingkat fluks radiasi pada atmosfer bagian atas
untuk analisis perubahan iklim.
Menggandakan akurasi data tingkat fluks radiasi bagian atas atmosfer dan
permukaan bumi.
Menyediakan data global mengenai tingkat fluks radiasi dalam atmosfer bumi
untuk jangka panjang.
Menyediakan data sifat awan yang konsisten dengan tingkat fluks radiasi dari
permukaan bumi hingga bagian atas atmosfer.
D. MISR
Multi-angle Imaging SpectroRadiometer (MISR) digunakan untuk memonitor
konsentrasi partikel aerosol di atmosfir. adalah instrumen ilmiah pada satelit Terra yang
diluncurkan pada 18 Desember 1999 oleh NASA. Alat ini didesain untuk mengukur radiasi
matahari yang dipantulkan oleh permukaan dan atmosfer bumi dalam berbagai arah dan
spektrum gelombang. Alat ini mulai beroperasi bulan Februari 2000. Data yang
dikumpulkan terbukti berguna untuk berbagai aplikasi, termasuk klimatologi dan
pemantauan proses terestrial. Instrumen MISR terdiri dari konfigurasi inovatif dari
sembilan kamera digital yang mengumpulkan data dalam empat spektrum gelombang yang
berbeda dari spektrum matahari. Satu kamera mengarah ke titik nadir dan kamera lainnya
memiliki sudut sebesar 26.1°, 45.6°, 60.0°, dan 70.5° dari titik nadir. Saat instrumen
melayang di atas bumi, setiap area dari permukaan bumi secara sukses didata oleh sembilan
kamera dalam empat panjang gelombang (biru, hijau, merah, dan mendekati inframerah).
Data yang dikumpulkan MISR berguna bagi penelitian klimatologi mengenai disposisi
fluks radiasi matahari di permukaan dan atmosfer bumi. MISR didesain untuk memantau
secara bulanan, musiman, dan dalam jangka panjang mengenai perubahan konsentrasi
partikel aerosol di atmosfer yang terbentuk secara alami ataupun oleh manusia. MISR juga
mendata angin di udara bagian atas, tingkat pentupan awan, juga karakteristik permukaan
bumi seperti struktur vegetasi lahan, persebaran tipe vegetasi lahan, dan karakteristik
kebumian lainnya.
E. MOPIT
Measurements of Pollution in the Troposphere (MOPITT) digunakan untuk memonitor
polusi yang terdapat di lapisan atmosfir bagian bawah. Instrumen ilmiah yang diluncurkan
ke orbit bumi oleh NASA di atas satelit Terra pada tahun 1999. Instrumen ini didesain
untuk memantau perubahan pola polusi dan efeknya di atmosfer bumi bagian bawah.
Instrumen ini didanai oleh Space Science Division dari Canadian Space Agency. MOPITT
adalah pemantau yang mengarah ke titik nadir yang mengukur radiasi inframerah pada 4,7
mikrometer dan 2,2 - 2,4 mikrometer. Instrumen ini menggunakan korelasi spektroskopi
untuk menghitung total kolom pengamatan dan sifat karbon monoksida di atmosfer bagian
bawah. Meski pengamatan metana juga direncanakan, namun tidak ada data yang dirilis.
Figure 6. Citra MOPIT
Eksentrisitas: 0,0001594
kemiringan: 98.1996 °
Bagian putus-putus dari jalur orbit menunjukkan di mana satelit berada di bayangan bumi.
Orbit: orbit melingkar Sun-sinkron, ketinggian = 705 km, kemiringan = 98,5º, periode = 99
menit (16 orbit per hari, 233 siklus berulang orbit). Persimpangan nodal menurun pada pukul
10.30.
Penentuan orbit dilakukan oleh TONS (TDRS Onboard Navigation System) yang
memperkirakan posisi Terra dan kecepatan, koefisien hambatan, dan bias frekuensi osilator
master. TONS diperbarui oleh pengukuran Doppler pada penerima pesawat ruang angkasa dan
memberikan perangkat lunak kontrol sikap dengan ephemeris penunjuk yang diinginkan.
Elemen orbital yang berbasis di darat di-uplink setiap hari untuk navigasi cadangan. Pada 1
Maret 2001, Landsat-7, EO-1, SAC-C dan Terra satellites menerbangkan apa yang disebut
“konstelasi pagi” atau “kereta pagi” (demonstrasi formasi longgar dari platform virtual
tunggal). Ada 1 menit pemisahan antara Landsat-7 dan EO-1, pemisahan 15 menit antara EO-
1 dan SAC-C, dan pemisahan 1 menit antara SAC-C dan Terra. Tujuannya adalah untuk
membandingkan pengamatan bertepatan (gambar) dari berbagai instrumen (efek sinergis).
3.1 KESIMPULAN
1. Terra (EOS AM-1) adalah satelit penelitian multinasional NASA di orbit sun-
synchronous di sekitar bumi.
2. Fungsi Satelit Terra untuk memperoleh produk mulai dai vegetasi, tutupan permukaan
tanah, dan laut klorofil fluoresensi ke awan dan sifat aerosol, kejadian kebakaran, salju
penutup di tanah, dan lapisan es laut dilautan dan untuk pembangunan berkelanjutan
(integrated mission dor suitable develpoment). Estimasi luas dan produksi tanaman
nasional (national level crop acreage and production estimation), inventarisasi lahan kritis,
longsor, dan pemetaan hutan.
3. Terra berada di orbit kutub matahari-sinkron melingkar yang mengambilnya dari utara ke
selatan (di sisi siang hari Bumi) setiap 99 menit.
4. Kapasitas yang dimiliki bermacam – macam tergantung dari sensor yang dimilki oleh
Satelit Terra.
5. Untuk cakupan lahan (coverage area) Terra Satellite sebesar lebar cakupan lahan pada
permukaan bumi setiap putarannya sekitar 2330 km