Anda di halaman 1dari 5

ISSN : 2354-5852

e-ISSN : 2579-5783

Efektifitas Pencatatan Pemeriksaan Faktor Risiko Tinggi Ibu Hamil dalam


Menekan Angka Kematian Ibu (AKI) di Wilayah Puskesmas Karang Duren
Kecamatan Balung Kabupaten Jember
Fikhy Rizky Hapsari1, Novita Nuraini2, Rossalina Adi Wijayanti2*
1
Puskesmas Karang Dureng, Indonesia
2
Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Indonesia
Email : rossa@polije.ac.id*

Abstrak

Angka kematian ibu merupakan indikator kesejahteraan perempuan, indikator kesejahteraan suatu bangsa
sekaligus menggambarkan hasil capaian pembangunan suatu negara. Informasi mengenai Angka
Kematian Ibu akan sangat bermanfaat untuk pengembangan program program peningkatan kesehatan ibu.
Kabupaten Jember menduduki peringkat 2 (dua) untuk angka kematian ibu tertinggi di Jawa Timur Tahun
2016. Puskesmas Karang Duren merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Jember yang memiliki
Angka Kematian Ibu Tahun 2011, 2012, 2013. Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas pencatatan
pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu hamil dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan cara
melakukan komparasi kepatuhan petugas dalam pencatatan dengan formulir lama dan baru yang
kemungkinan besar berhubungan dengan AKI. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik.
Sampel penelitian ini adalah sebagian petugas petugas program KIA di wilayah Puskesmas Karang Duren
Kecamatan Balung Kabupaten Jember berjumlah 10 petugas dengan teknik simple random sampling dan
pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret Tahun 2017. Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari kepatuhan pencatatan petugas dengan formulir lama dan baru. Data yang
diperoleh diolah dengan software pengolahan data dan dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar kepatuhan petugas rendah dalam pencatatan pemeriksaan faktor
risiko tinggi ibu hamil menggunakan formulir lama, ditunjukkan dengan ketidaklengkapan formulir lama
sebesar 60%. Kepatuhan petugas tinggi dalam pencatatan pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu hamil
menggunakan formulir baru menunjukkan bahwa sebagian besar petugas melengkapi pengisian formulir
baru sebesar 90%. Terdapat perbedaan kepatuhan petugas dalam pencatatan menggunakan formulir lama
dan baru dengan nilai P value = 0,002 dengan nilai alpha = 0,05. Pencatatan pemeriksaan faktor risiko
tinggi ibu hamil menggunakan formulir baru menunjukkan kelengkapan lebih tinggi dari pada pencatatan
menggunakan formulir lama. Hal ini menunjukkan bahwa formulir baru efektif dalam upaya mendeteksi
faktor risiko. Kelengkapan formulir ditindaklanjuti dengan penanganan segera. Deteksi faktor risiko pada
ibu hamil merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah kematian dan kesakitan ibu.

Kata Kunci : Formulir Pencatatan, Kepatuhan petugas, Angka Kematian Ibu (AKI)

Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan


1. Pendahuluan reproduksi (Chalid, 2015).
Angka kematian ibu merupakan indikator Kabupaten Jember merupakan salah satu
kesejahteraan perempuan, indikator kesejahteraan kabupaten yang terdapat di Propinsi Jawa Timur.
suatu bangsa sekaligus menggambarkan hasil Pada tahun 2016, Kabupaten Jember menduduki
capaian pembangunan suatu negara. Informasi peringkat 2 (dua) untuk angka kematian ibu
mengenai Angka Kematian Ibu akan sangat tertinggi di Jawa Timur.
bermanfaat untuk pengembangan program Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah
program peningkatan kesehatan ibu, terutama Tangga (SKRT) Tahun 2001, penyebab langsung
pelayanan kehamilan dan persalinan yang aman, kematian hampir 90% terjadi saat persalinan dan
program peningkatan jumlah persalinan yang segera setelah persalinan (Chalid, 2015).
ditolong oleh tenaga kesehatan, manajemen sistim Sementara itu, risiko kematian ibu juga makin
rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, tinggi akibat adanya faktor keterlambatan, yang
persiapan keluarga hingga suami siaga dalam menjadi penyebab tindak langsung kematian ibu.
menyongsong kelahiran, yang pada gilirannya Terdapat tiga risiko keterlambatan, yaitu terlambat
merupakan upaya menurunkan Angka Kematian mengambil keputusan untuk dirujuk (termasuk
terlambat mengenali bahaya), terlambat sampai

77 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

fasilitas kesehatan pada saat keadaan darurat dan memiliki Angka Kematian Ibu. Oleh karena itu
terlambat memperoleh pelayanan yang memadai diperlukan manajemen yang baik dalam
oleh tenaga kesehatan (Chalid, 2015). pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Ibu dan
Chalid (2015) menyebutkan penyebab Anak (KIA). Salah satu kegiatan yang dapat
kematian ibu masih berputar pada masalah utama dilakukan dengan upaya evaluasi kepatuhan
(perdarahan, preklampsia-eklampsia dan infeksi), petugas terhadap pencatatan rekam medis ibu
sehingga pencegahan dan penanggulangan masalah hamil melalui penggunaan kartu ibu, karena
ini seharusnya difokuskan melalui intervensi pada pencatatan sebelumnya dilakukan di kohort Ibu
ketiga masalah tersebut, melalui peran petugas tidak mencakup keseluruhan data ibu hamil, dan
kesehatan. Petugas kesehatan dapat berupa dokter pencatatan di Buku KIA yang dibawa pulang oleh
dan bidan yang memang secara professional ibu Hamil. Sehingga dapat dirumuskan kepatuhan
mempunyai peran menurunkan angka kematian petugas yang merupakan bentuk perilaku kerja
ibu. Dokter dan bidan adalah garda terdepan dalam mungkin berpengaruh terhadap Angka Kematian
mendeteksi kemungkinan risiko, mendorong Ibu (AKI).
program Keluarga Berencana (KB), melakukan Menurut Ilyas (2002) menyebutkan bahwa
asuhan antenatal terfokus, pencegahan abortus perilaku kerja dan kinerja individu (Job
tidak aman, pertolongan persalinan oleh tenaga performance) merupakan faktor yang
terampil, rujukan dini tepat waktu kasus gawat mempengaruhi efektifitas organisasi. Kepatuhan
darurat obstetri dan pertolongan segera – adekuat petugas dalam pencatatan pemeriksaan faktor
kasus gawat darurat obstetri di rumah sakit risiko tinggi ibu hamil merupakan bentuk perilaku
rujukan. Penolong yang terampil pada saat kerja (work behavior). Hal ini sesuai dengan
sebelum, selama dan sesudah persalinan telah pendapat Ilyas (2002) bahwa perilaku yang
terbukti mempunyai peran dalam menurunkan berpengaruh terhadap kinerja adalah yang
kematian ibu (Chalid, 2015). berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan
memiliki peranan utama dan sangat vital dalam atau tugas. Selanjutnya, menurut Ivancevich
upaya penurunan AKI di Indonesia. Program- (2007) juga menjelaskan perilaku kerja adalah
program kesehatan di Puskesmas difokuskan pada semua hal yang dilakukan seseorang dalam
kegiatan preventif dan promotif dalam program lingkungan pekerjaan. Menurut Moeheriono
Kesehatan Ibu dan Anak. Selain itu salah satu (2009) menyebutkan kedisiplinan atau kepatuhan
upaya terobosan adalah Program Perencanaan merupakan kesediaan untuk teratur dan tertib
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). dalam bekerja agar tidak menghambat pelaksanaan
Program dengan menggunakan “stiker” ini, dapat tugas, sehingga berdasarkan pengertian tersebut
meningkatkan peran aktif suami (suami Siaga),
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan 2. Metodologi
persalinan yang aman. Program ini juga Penelitian ini merupakan penelitian
meningkatkan persiapan menghadapi komplikasi observasional analitik. Penelitian bertujuan
pada saat kehamilan, termasuk perencanaan mengetahui efektifitas pencatatan pemeriksaan
pemakaian alat/obat kontrasepsi pasca persalinan. faktor risiko tinggi ibu hamil dalam menekan
Selain itu, program P4K juga mendorong ibu Angka Kematian Ibu (AKI) dengan cara
hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin, melakukan komparasi kepatuhan petugas dalam
pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh pencatatan dengan formulir lama dan baru yang
tenaga kesehatan terampil termasuk skrining status kemungkinan besar berhubungan dengan AKI.
imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di Wilayah
Kaum ibu juga didorong untuk melakukan inisiasi Puskesmas Karang Duren Kecamatan Balung
menyusu dini (IMD) dilanjutkan pemberian ASI Kabupaten Jember. Waktu penelitian adalah bulan
eksklusif. Januari sampai dengan Maret Tahun 2017.
Berhasil tidaknya sebuah program besar Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kemungkinan dipengaruhi oleh pengelolaan dalam petugas program KIA di wilayah Puskesmas
program tersebut. Program kesehatan ibu yang Karang Duren Kecamatan Balung Kabupaten
melibatkan peran bidan sebagai petugas kesehatan Jember berjumlah 11 petugas. Sampel penelitian
dengan menggunakan pengololaan yang baik ini adalah sebagian petugas petugas program KIA
memungkinkan dapat menurunkan kejadian di wilayah Puskesmas Karang Duren Kecamatan
kematian yang berakibat menurunkan AKI. Balung Kabupaten Jember berjumlah 10 petugas
Puskesmas Karang Duren merupakan salah dengan teknik simple random sampling.
satu puskesmas di Kabupaten Jember yang Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
berlokasi di Kecamatan Balung. Hasil laporan dengan bantuan checklist pada formulir lama dan
terakhir menunjukkan Tahun 2011, 2012, 2013 baru.

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017 | 78


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

Hasil analisis merupakan pengolahan data Tabel 3.1 Kepatuhan Petugas dalam Pencatatan
observasi pada formulir lama dan baru yang diolah Pemeriksaan Faktor Risiko Tinggi Ibu
dengan software pengolahan data dengan tujuan Hamil dengan Formulir Lama
komparasi. Uji komparasi untuk mengetahui Kepatuhan N Persentase (%)
efektifitas pencatatan faktor risiko ibu hamil Lengkap 4 40 %
menggunakan formulir lama dan baru (dilihat dari Tidak lengkap 6 60 %
kepatuhan petugas), skala data yang digunakan Jumlah 10 100 %
berskala ordinal. Pemilihan uji dilakukan setelah
melakukan pengujian normalitas data terlebih Tingginya ketidaklengkapan petugas dalam
dahulu. Teknik uji menggunakan uji Mann pengisian formulir pencatatan pemeriksaan faktor
Whitney dengan menyesuaikan kerangka risiko tinggi ibu hamil menggunakan formulir
konseptual penelitian yang terdiri dari dua lama kemungkinan disebabkan karena formulir
Variabel, diantaranya variable independen dan yang kurang sederhana. Pencatatan pemeriksaan
dependen. Variabel Independen terdiri dari Work faktor risiko tinggi ibu hamil dengan formulir lama
behaviour (Kepatuhan/disiplin pencatatan dengan menggunakan kohort. Hasil wawancara
formulir lama) dan Work behaviour menunjukkan sebagian petugas merasa formulir
(kepatuhan/disiplin pencatatan dengan formulir lama kurang memadai. Komponen risiko tinggi ibu
baru). Variabel dependen terdiri dari Job hamil hanya terdeteksi secara umum. Berikut
performance (Pencapaian hasil kerja atau target adalah komponen pencatatan dalam formulir lama
petugas/perhitungan skor resiko ibu hamil). diantaranya, Identitas ibu, Riwayat Obstetrik/
kehamilan, Pemeriksaan Bidan, Pendeteksi faktor
3. Hasil dan Pembahasan risiko, Jarak kehamilan, Imunisasi TT, Tanggal
Di Puskesmas Karang Duren Kecamatan Kunjungan Ibu, Penolong persalinan, Kelahiran
Balung Kabupaten Jember terdapat 11 bidan yang dan Ibu nifas.
bertugas melakukan pencatatan. Kepatuhan Besar kemungkinan kepatuhan pencatatan
merupakan kesediaan untuk teratur dan tertib yang terbukti dengan rendahnya kelengkapan
dalam bekerja agar tidak menghambat pelaksanaan kohort ibu dapat menyebabkan masih
tugas (Moeheriono, 2009). Sehingga kelengkapan ditemukannya AKI di Puskesmas Karang Duren
pencatatan formulir yang dilakukan oleh bidan Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Akibat
dapat merupakan gambaran kepatuhan. beberapa komponen yang belum lengkap maka
Identifikasi kepatuhan petugas dalam pencegahan timbulnya kematian ibu tidak
pencatatan pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu maksimal. Hasil ini sesuai dengan anjuran WHO
hamil berdasarkan kelengkapan pengisian setiap untuk mendapatkan AKI yang paling baik adalah
komponen formulir dimana kepatuhan rendah, jika menindak lanjuti kohor ibu hamil (Senewe dan
formulir tidak lengkap (terisi < 85 poin) dan Wiryawan, 2011).
kelengkapan tinggi, jika formulir lengkap (terisi >
85 poin) 3.2 Identifikasi Kepatuhan Petugas dalam
Hasil observasi kepatuhan petugas dalam Pencatatan Pemeriksaan Faktor Risiko
melakukan pencatatan pemeriksaan faktor risiko Tinggi Ibu Hamil dengan Formulir Baru
tinggi ibu hamil dalam menekan Angka Kematian
Ibu (AKI) adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kepatuhan Petugas dalam Pencatatan
Pemeriksaan Faktor Risiko Tinggi
3.1 Identifikasi Kepatuhan Petugas dalam Ibu Hamil dengan Formulir Baru
Pencatatan Pemeriksaan Faktor Risiko Kepatuhan N Persentase (%)
Tinggi Ibu Hamil dengan Formulir Lama Lengkap 9 90 %
Tidak lengkap 10 10 %
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Jumlah 10 100%
sebagian besar kepatuhan petugas rendah dalam
pencatatan pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu
Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan
hamil menggunakan formulir lama. Hal ini
petugas tinggi dalam pencatatan pemeriksaan
ditunjukkan dengan ketidaklengkapan formulir
faktor risiko tinggi ibu hamil. Hasil observasi
lama sebesar 60%. Hasil penelitian dapat dilihat
menunjukkan bahwa sebagian besar petugas
pada Tabel 3.1.
melengkapi pengisian formulir baru sebesar 90%.
Kelengkapan pengisian formulir pencatatan
pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu hamil baru
diidentifikasi melalui beberapa komponen terdiri
dari Identitas ibu, Riwayat obstetric, Pemeriksaan

79 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

Bidan, Rencana pesalinan, Asuhan persalinan, bahwa formulir baru efektif dalam upaya
Pemeriksaan PNC, Kunjungan Nifas dan Register mendeteksi faktor risiko. Kelengkapan formulir
Ibu. Setiap komponen masih terbagi menjadi ditindaklanjuti dengan penanganan segera.
beberapa informasi. Sehingga jika semua Besar kemungkinan petugas merasa lebih
komponen terpenuhi maka faktor risiko ibu hamil mudah melakukan pengisian formulir baru, karena
terdeteksi dini. komponen formulir yang telah dijabarkan menjadi
Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan lebih sederhana. Komplikasi dalam kehamilan dan
tidak selalu dapat diduga sebelumnya, semua persalinan tidak selalu dapat diduga sebelumnya,
persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan semua persalinan harus ditolong oleh tenaga
agar komplikasi kebidanan dapat segera dideteksi kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera
dan ditangani serta diarahkan ke fasilitas dideteksi dan ditangani serta diarahkan ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Sebagian besar kematian ibu pelayanan kesehatan. Sebagian besar kematian ibu
dapat dicegah apabila mendapat penanganan yang dapat dicegah apabila mendapat penanganan yang
adekuat difasilitas pelayanan kesehatan serta faktor adekuat difasilitas pelayanan kesehatan serta faktor
waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat
menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi. menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi.
Deteksi faktor risiko pada ibu hamil baik oleh Deteksi faktor risiko pada ibu hamil baik oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat merupakan tenaga kesehatan maupun masyarakat merupakan
salah satu upaya penting dalam mencegah salah satu upaya penting dalam mencegah
kematian dan kesakitan ibu (Ristrin dan Oktarina, kematian dan kesakitan ibu (Ristrin dan Oktarina,
2014). 2014).
Hasil penelitian tentang kelengkapan
pengisian formulir pencatatan pemeriksaan faktor 4. Kesimpulan
risiko tinggi ibu hamil baru besar kemungkinan Berdasarkan hasil penelitian efektifitas
menyebabkan menurunnya AKI di Puskesmas pencatatan pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu
Karang Duren Kecamatan Balung Kabupaten hamil dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI)
Jember. Karena dengan telah dilakukannya Di wilayah Puskesmas Karang Duren Kecamatan
pencacatan yang lengkap kejadian AKI dapat Balung Kabupaten Jember dapat ditarik
ditekan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang kesimpulan sebagai berikut:
disampaikan oleh kepala Puskesmas Karang Duren a. Sebagian besar kepatuhan petugas rendah
Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Serta dalam pencatatan pemeriksaan faktor risiko
adanya monitoring dan evaluasi yang rutin oleh tinggi ibu hamil menggunakan formulir lama.
kepala Puskesmas Karang Duren Kecamatan Hal ini ditunjukkan dengan ketidaklengkapan
Balung Kabupaten Jember juga besar formulir lama sebesar 60%.
kemungkinan menekan AKI. b. Kepatuhan petugas tinggi dalam pencatatan
pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu hamil
3.3 Efektifitas Pencatatan Pemeriksaan menggunakan formulir baru menunjukkan
Faktor Risiko Tinggi Ibu Hamil dalam bahwa sebagian besar petugas melengkapi
Menekan Angka Kematian Ibu (AKI) di pengisian formulir baru sebesar 90%.
Wilayah Puskesmas Karang Duren c. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
(Komparasi Kepatuhan Formulir Lama perbedaan kepatuhan petugas dalam
dan Baru) pencatatan menggunakan formulir lama dan
baru dengan nilai P value = 0,002 dengan
Dalam penelitian ini, dilakukan uji statistik nilai alpha = 0,05. Pencatatan pemeriksaan
untuk mengetahui efektifitas pencatatan faktor risiko tinggi ibu hamil menggunakan
pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu hamil dalam formulir baru menunjukkan kelengkapan
menekan Angka Kematian Ibu (AKI) di Wilayah lebih tinggi dari pada pencatatan
Puskesmas Karang Duren. Uji statistik yang menggunakan formulir lama. Hal ini
dilakukan adalah uji komparasi kepatuhan menunjukkan bahwa formulir baru efektif
pencatatan menggunakan formulir lama dan baru. dalam upaya mendeteksi faktor risiko.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada Kelengkapan formulir ditindaklanjuti dengan
perbedaan kepatuhan petugas dalam pencatatan penanganan segera.
menggunakan formulir lama dan baru dengan nilai
P value = 0,002 dengan nilai alpha = 0,05.
Pencatatan pemeriksaan faktor risiko tinggi ibu
hamil menggunakan formulir baru menunjukkan
kelengkapan lebih tinggi dari pada pencatatan
menggunakan formulir lama. Hal ini menunjukkan

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017 | 80


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

Daftar Pustaka
(1) Chalid, M T. 2015. Upaya Menurunkan
Angka Kematian Ibu: Peran Petugas
Kesehatan. Departemen Obstetri dan
Ginekologi. Fakultas Kedokteran. Universitas
Hasanuddin. PT. Gakken.
(2) Ivancevich, JM, Robert, K & Michael, TM
2007, Perilaku dan Manajemen Organisasi,
Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.
(3) Ilyas, Y 2002, Kinerja Teori, Penilaian, Dan
Penelitian, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia, Jakarta.
(4) Moeheriono 2009, Pengukuran Kinerja
Berbasis Kompetensi, Penerbit Ghalia
Indonesia, Bogor.
(5) Ristrin dan Oktarina, 2014, Upaya
Peningkatkan Deteksi Dini Risiko Tinggi
Kehamilan Melalui Kelengkapan Pengisian
Buku Kia Oleh Bidan Di Kabupaten
Bangkalan Jawa Timur Tahun 2013. Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 17 No. 3
Juli 2014: 215–225.
(6) Senewe, FP & Wiryawan, Y, 2011.
(7) Pencatatan dan pelaporan sistem pemantauan
(8) wilayah setempat – kesehatan ibu dan anak
oleh bidan di desa di Puskesmas Sepatan
Kabupaten Tangerang 2008. Jurnal Ekologi
Kesehatan Volume 10 No. 3.

81 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017

Anda mungkin juga menyukai