Anda di halaman 1dari 2

REFLEKTIF JOURNAL DISASTER MANAGEMENT

Istilah Kontijensi Dalam Manajemen Bencana

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Bencana

DISUSUN OLEH :

Azel Tiara Dewi

P1337420616034

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

2019
Rentetan bencana alam terjadi beberapa waktu terakhir membuat saya terhenyak.
Istilah supermarket bencana secara harfiah yaitu supermarket adalah toko yang besar dan
menjual kebutuhan sehari-hari. Namun, dengan adanya istilah supermarket bencana seolah
artinya adalah Indonesia adalah supermarket yang dijual adalah bencana dan pembelinya
adalah manusia.

Dalam waktu dekat ini Indonesia dengan keanekaragaman bencana seperti : putting
beliung, tanah longsor, banjir, gelombang yang tinggi, rob, serta gunung Meletus. Kalau di
supermarket kita bisa memilih sesuai dengan kebutuhan, tidak dengan supermarket bencana.
Manusia wajib membeli tanpa bisa complain, apalagi kalau di obral.

Dampak yang di akibatkan oleh supermarket bencana ini sangat luar biasa. Apalagi
banyak bencana yang menimpa di daerah Nusantara. Puluhan korban meninggal dunia, jutaan
masyarakat terdampak dan kerugian ekonomi triliyunan rupiah.

Menyimak satu persatu berita bencana yang taka da habis nya membuat saya langsung
menjadi pemaklum ketika ada bencana yaitu siapa sih yang bisa melawan alam? Saya pun
manggut-manggut sendiri menyadari kebesaran alam dan pencipta-Nya. Tapi setelah mencoba
menelisik lagi, ternyata banyak peran manusia yang memperparah. Secara kodrat manusia
ingin memiliki hal yang baik dan bagus untuk kehidupannya. Ingin jalan yang bagus, tempat
yang bagus, hingga tempat tinggal yang bagus. Hasilnya banyak bangunan beton yang bagus
terhampar di muka bumi ini.

Banyak orang membangun rumah di dekat sungai atau tebing karena tuntutan ekonomi
atau hanya ingin menikmati pemandangan alamnya saja. Atau pemerintah yang membangun
kota futuristic hingga tidak ada lagi resapan untuk air mengalir. Kata orang jawa “DALANE
BANYU RAK ONO”.

Yang terjadi, ketika hujan deras, air kebingungan sendiri mencari jalan hingga tersesat
di jalan dan rumah manusia. Begitupula bila air yang ingin bertemu dengan akar pohon di
pinggir tebing justru bertemu dengan tembok beton. Hasilnya yaaaaa seperti itulah. Hal yang
tampak bagus dan indah belum tentu baik.

Anda mungkin juga menyukai