Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA IBU RUMAH TANGGA

Disusun Oleh :

Kelompok

1. Nur Elza Fauziah (010117A070)


2. Puguh Subekti Putri (010117A075)
3. Qurota Ayun (010117A078)
4. Rizaldi Haris S. (010117A090)
5. Siska Nuraini (010117A099)
6. Tri Ismi Nurul Afifah (010117A108)
7. Willi Ade Larasati (010117A116)
8. Wur Rahyu W. (010117A117)

FAKULTAS KEPRAWATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPRAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Cara Pencegahan HIV/AIDS Pada Ibu Rumah Tangga


Pokok Bahasan: Pendidikan Tentang HIV/AIDS
Sasaran : Ibu PKK Dusun Kebon Ombo Desa Pagersari
Tempat : Dusun Kebon Ombo Desa Pagersari
Hari/Tanggal : Minggu,
Waktu : 16.00-17.00
Penyuluh : Kelompok 7 UNW

a) Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu PKK mengetahui dan
mengerti tentang pencegahan HIV/AIDS
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian HIV/AIDS
b. Mengetahui gejala HIV/AIDS
c. Mengetahui penyebab HIV/AIDS
d. Mengetahui komplikasi HIV/AIDS
e. Mengetahui faktor resiko HIV/AIDS
f. Mengetahui pengobatan HIV/AIDS
g. Mengetahui pencegahan HIV/AIDS
h. Mengetahui sosial budaya akibat HIV/AIDS
b) Sub Pokok Bahasa
1. Pengertian HIV/AIDS
2. Gejala HIV/AIDS
3. Penyebab HIV/AIDS
4. Komplikasi HIV/AIDS
5. Faktor resiko HIV/AIDS
6. Pengobatan HIV/AIDS
7. Pencegahan HIV/AIDS
8. Sosial budaya akibat HIV/AIDS

c) Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media Metode
Pendahuluan Mempersiapkan peserta, Ibu PKK - -
alat dan pemateri menyiapkan diri di
ruang tunggu

Pembukaan Pembukaan acara oleh Mendengarkan dan - Ceramah


moderator menjawab salam
Penyampaian materi
oleh pemateri :
1. Memberi salam
pembuka
2. Memperkenalkan
diri dan anggota
3. Menjelaskan tujuan
4. Kontrak waktu
5. Membalas salam
6. Mendengarkan
Memberi respon
Penyajian 1. Pengertian HIV/AIDS Mendengarkan dan PPT dan Ceramah
2. Gejala HIV/AIDS memberikan umpan animasi
3. Penyebab HIV/AIDS balik terhadap materi
4. Komplikasi yang disampaikan.
HIV/AIDS
5. Faktor resiko
HIV/AIDS
6. Pengobatan
HIV/AIDS
7. Pencegahan
HIV/AIDS
8. Sosial budaya akibat
HIV/AIDS

Penutup 1. Tanya jawab - Mengajukan - Tanya Jawab


2. Menyimpulkan pertanyaan
hasil Penyuluhan mengenai materi
3. Memberikan salam yang kurang
penutup dipahami.
4. Menanyakan hal- - Menjawab
hal yang kurang pertanyaan yang
jelas diajukan.
5. Feedback dari ibu
Pkk
6. Membalas salam

d) Setting Tempat
Keterangan :

: Fasilitator
: Observer
: Moderator
: Peserta penyuluhan
: Media

e) Media Penyuluhan
1. Media
Leaflet, ppt materi, kartun tentang HIV/AIDS atau video tentang HIV/AIDS
2. Sarana
Ruang penyuluhan, LCD, meja dan karpet
3. Hiburan
Doorprise dan tensi gratis

f) Pengorganisasian
Moderator : Elza
Penyaji : Ayun
Observer : Trismi
Willi
Fasilitator : Siska
Puguh
Rahayu
Haris

g) Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Kehadiran peserta 75 %
 Persiapan alat dan media penyuluhan dan demonstrasi
2. Evaluasi Proses
 Moderator, penyuluh, observer, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsi
dan perannya dengan baik.
 Peserta antusias dalam mendengarkan penyuluhan dengan kriteria : tidak berbicara
dengan peserta lainnya, menyimak penyaji dalam menyampaikan materi, peserta
aktif dalam diskusi dengan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
penyaji.
 Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan bertanya tentang
hal-hal yang belum dimengerti.

3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.
Alat Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apakah penyebab dari HIV/AIDS ?
2. Apa saja gejala-gejala HIV/AIDS ?
3. Jelaskan pencegahan HIV/AIDS ?
4. Sebutkan pengobatan untuk HIV/AIDS ?

h) Materi Penyuluhan
1. Pengertian HIV/AIDS

- HIV
 H uman : artinya manusia, bukan hewan
 Immunno-deficiency : penurunan kekebalan atau daya tahan tubuh
 Virus : mahluk yang sangat kecil dan tidak terlihat dengan mata biasa dan
masuk kedalam tubuh manusia sehingga menyebabkan manusia itu sakit.
HIV adalah virus yang masuk kedalam tubuh manusia melalui cairan tubuh (air
mani, darah, cairan vagina dan ASI) dan merusak system kekebalan atau daya tahan tubuh
sehingga manusia kehilangan daya tahannya dan mudah terkena penyakit.
- AIDS
 Acquired : artinya didapat karena menyebar dan ditularkan dari satu orang
ke orang lain.
 Immunno-Deficiency : artinya penurunan atau kehilangan kekebalan/daya
tahan tubuh untuk melawan penyakit.
 Syndrome : kumpulan berbagai gejala penyakit.
AIDS adalah gejala penyakit karena turunnya daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh itu
berkurang atau hilang karena sudah dirusak oleh virus HIV.
2. Gejala HIV/AIDS

Pada banyak kasus, gejala pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi.
Penderita umumnya tidak menyadari telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang
muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu
diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah cukup tinggi. Oleh karena itu,
penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini.
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga
beberapa minggu, yang meliputi:

 Demam hingga menggigil.


 Muncul ruam di kulit.
 Muntah.
 Nyeri pada sendi dan otot.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Sakit kepala.
 Sakit perut.
 Sakit tenggorokan dan sariawan.

Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat
berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin
berkembang dan merusak kekebalan tubuh.

 Berat badan turun.


 Berkeringat di malam hari.
 Demam.
 Diare.
 Mual dan muntah.
 Herpes zoster.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Sakit kepala.
 Tubuh terasa lemah.

Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan membuat virus HIV semakin
berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS.
Ketika penderita memasuki tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah,
sehingga membuat penderita lebih mudah terserang infeksi lain.
Gejala AIDS meliputi:

 Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.


 Berkeringat di malam hari.
 Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.
 Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang.
 Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
 Diare kronis.
 Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi atau hilang ingatan.
 Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.
 Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
 Mudah marah dan depresi.
 Ruam atau bintik di kulit.
 Sesak napas.
 Tubuh selalu terasa lemah.

3. Penyebab HIV/AIDS
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+
(sejenis sel T), makrofag, dan sel dendritik . HIV merusak sel T CD4+ secara langsung
dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat
berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut
hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka kekebalan di tingkat selakan
hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut
menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya
AIDS yang di identifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta
adanya infeksi tertentu.
Selain kontak seksual, ada berbagai hal lain yang menyebabkan seseorang terkena
penyakit yang melemahkan sistem imun ini, yaitu:
 Berbagi jarum suntik dan peralatan suntik lainnya dengan orang yang
terkontaminasi dengan HIV.
 Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak
disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan HIV.
 Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan
saat menyusui.
 Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya, seperti klamidia atau gonore
karena virus HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
 Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang memiliki
infeksi HIV pada luka terbuka yang Anda miliki.
 Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah
dari penderita HIV.
4. Komplikasi HIV/AIDS
Infeksi
Infeksi akibat HIV/AIDS bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan.
Adapun berbagai infeksi yang biasanya muncul, yaitu tuberkulosis, infeksi
sitomegalovirus, kriptokokus meningitis, toksoplasmosis, dan cryptosporidiosis.
Kanker
AIDS juga bisa memunculkan penyakit kanker di dalam tubuh. Jenis kanker yang
biasanya muncul yaitu kanker paru-paru, ginjal, limfoma, dan sarkoma Kaposi.
Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul saat seseorang
mengidap HIV. Pasalnya, orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat rentan terkena
virus. Oleh sebab itu, tuberkulosis menjadi penyebab utama kematian di antara orang
dengan HIV/AIDS.
Sitomegalovirus
Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam bentuk cairan
tubuh seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh
yang sehat akan membuat virus tidak aktif.
Namun, jika sistem kekebalan tubuh melemah, virus muncul kembali dan menyebabkan
kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lain.
Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi jamur yang juga sering terjadi akibat HIV/AIDS. Kondisi
ini menyebabkan peradangan dan menyebabkan lapisan putih dan tebal pada selaput
lendir mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.
Kriptokokus meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan
sumsum tulang belakang (meninges). Meningitis kriptokokal adalah infeksi sistem
saraf umum pusat akibat HIV/AIDS yang disebabkan oleh jamur di dalam tanah.
Toksoplasmosis
Infeksi yang mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang
menyebar terutama melalui kucing. Kucing yang terinfeksi biasanya memiliki parasit
di dalam tinjanya. Tanpa disadari, parasit ini kemudian dapat menyebar ke hewan lain
dan manusia. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi otak
serius seperti ensefalitis.
Cryptosporidiosis
Infeksi ini disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan pada hewan. Biasanya
seseorang bisa terkena parasit ini ketika menelan makanan atau air yang terkontaminasi.
Parasit tumbuh di usus Anda dan saluran empedu, menyebabkan diare parah kronis
pada orang dengan AIDS.
Selain infeksi, Anda juga berisiko mengalami kanker dan masalah neurologis, dan
masalah ginjal ketika Anda memiliki AIDS.

5. Faktor resiko HIV/AIDS


 Hubungan seks tanpa mengenakan kondom. Risiko penularan akan lebih tinggi
melalui hubungan seks anal, dan hubungan seks dengan berganti pasangan.
 Menderita infeksi menular seksual. Sebagian besar infeksi menular
seksual menyebabkan luka terbuka di kelamin penderita, sehingga meningkatkan
risiko tertular HIV.
 Berbagi suntikan. Pengguna NAPZA suntik umumnya berbagi jarum suntik dalam
menggunakan narkoba.

6. Pengobatan HIV/AIDS
 Terapi antivirus
Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat
aktif (highly active antiretroviral therapy, disingkat HAART)
 Pengobatan alternatif
Berbagai bentuk pengobatan alternatif digunakan untuk menangani gejala atau
mengubah arah perkembangan penyakit.[96] Akupunktur telah digunakan untuk
mengatasi beberapa gejala, misalnya kelainan saraf tepi (peripheral neuropathy)
seperti kaki kram, kesemutan atau nyeri; namun tidak menyembuhkan infeksi
HIV.[97] Tes-tes uji acak klinis terhadap efek obat-obatan jamu menunjukkan bahwa
tidak terdapat bukti bahwa tanaman-tanaman obat tersebut memiliki dampak pada
perkembangan penyakit ini, tetapi malah kemungkinan memberi beragam efek
samping negatif yang serius.
 Beberapa jenis obat ARV, antara lain:
1. Efavirenz
2. Etravirine
3. Nevirapine
4. Lamivudin
5. Zidovudin
 Pengobatan dirumah :

1. Makan makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian,
dan protein tanpa lemak.
2. Cukup istirahat.
3. Rutin berolahraga.
4. Menghindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol.
5. Berhenti merokok.
6. Melakukan berbagai cara untuk mengelola stres seperti meditasi atau yoga.
7. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap habis memegang hewan
peliharaan.
8. Menghindari daging mentah, telur mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan
makanan laut mentah.
9. Melakukan vaksin yang tepat untuk mencegah infeksi seperti radang paru dan flu.

7. Pencegahan HIV/AIDS
 Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui vagina atau
melalui dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan pelumas yang berbahan
dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang berbahan dasar minyak, karena
dapat membuat kondom bocor. Untuk seks oral, gunakan kondom yang tidak
berpelumas.
 Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.
 Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda menjalani tes HIV.
 Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV dalam masa
kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan persalinan, untuk
mencegah penularan dari ibu ke janin.
 Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
8. Sosial budaya akibat HIV/AIDS
 Stigma :
o Stigma instrumental AIDS - yaitu refleksi ketakutan dan keprihatinan atas
hal-hal yang berhubungan dengan penyakit mematikan dan menular.
o Stigma simbolis AIDS - yaitu penggunaan HIV/AIDS untuk
mengekspresikan sikap terhadap kelompok sosial atau gaya hidup tertentu
yang dianggap berhubungan dengan penyakit tersebut.
o Stigma kesopanan AIDS - yaitu hukuman sosial atas orang yang
berhubungan dengan isu HIV/AIDS atau orang yang positif HIV.
 Dampak Ekonomi :
Sekelompok kecil aktivis, di antaranya termasuk beberapa ilmuwan yang tidak
meneliti AIDS, mempertanyakan tentang adanya hubungan antara HIV dan
AIDS,[123] keberadaan HIV itu sendiri,[124] serta kebenaran atas percobaan dan
metode perawatan yang digunakan untuk menanganinya. Klaim mereka telah
diperiksa dan secara luas ditolak oleh komunitas ilmiah,[125] walaupun terus saja
disebarkan melalui Internet
 Penangkalan atas HIV/AIDS :
Sekelompok kecil aktivis, di antaranya termasuk beberapa ilmuwan yang tidak
meneliti AIDS, mempertanyakan tentang adanya hubungan antara HIV dan
AIDS,[123] keberadaan HIV itu sendiri,[124] serta kebenaran atas percobaan dan
metode perawatan yang digunakan untuk menanganinya. Klaim mereka telah
diperiksa dan secara luas ditolak oleh komunitas ilmiah,[125] walaupun terus saja
disebarkan melalui Internet
DAFTAR PUSTAKA

1. Nursalam dan dwi,Ninuk. 2009. Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/AIDS.
Jakarta. Salemba medika.
2. Sylvia A. Price. 1994.Patofisiolgi Konsep klinis Proses-Proses Penyakit . Jakarta: EGC.
3. Divisions of HIV/AIDS Prevention. (2003). HIV and Its Transmission. Centers for Disease
Control & Prevention.
4. Bhatti, et al. (2016). Current Scenario of HIV/AIDS, Treatment Options, and Major
Challenges with Compliance to Antiretroviral Therapy. Cureus, 8(3), pp. e515.
5. Simon, et al. (2006). HIV/AIDS Epidemiology, Pathogenesis, Prevention, and Treatment.
Lancet, 368(9534), pp. 489-504.
6. World Health Organization (2018). HIV/AIDS.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit. Laporan Perkembangan HIV-AIDS & Penyakit Infeksi Menular
Seksual (PIMS) Triwulan 1 Tahun 2017.
8.US Department of Health and Human Services. CDC (2018). HIV Treatment.
9. Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. HIV/AIDS.
10. Pietrangelo, A. Healthline (2018). A Comprehensive Guide to HIV and AIDS.
11. WebMD (2016). HIV Screening: Tests That Diagnose HIV.
12. WebMD (2017). How CD4 Counts Help Treat HIV and AIDS.
13. WebMD (2017). What Does HIV Viral Load Tell You?
14. 10 Things You Should Know. http://www.voicesofyouth.org/en/sections/hiv-and-aids/pag
es/10-things-you-should-know. Accessed July 12, 2016.
15. HIV/AIDS at a Glance. https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/hiv-a
ids. Accessed July 12, 2016.
16. HIV/AIDS. http://www.who.int/hiv/data/en/. Accessed July 12, 2016.
17. HIV/AIDS. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/. Accessed July 12, 201
6.
18. What is HIV/AIDS? https://www.aids.gov/hiv-aids-basics/hiv-aids-101/what-is-hiv-aids/i
ndex.html. Accessed July 12, 2016.
19. HIV/AIDS. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/diagnosis-treatment/
drc-20373531. Accessed on March 21st 2019
20. HIV Treatment: The Basics. https://aidsinfo.nih.gov/understanding-hiv-aids/fact-sheets/2
1/51/hiv-treatment–the-basics. Accessed on March 21st 2019
21. Global HIV & AIDS statistics — 2018 fact sheet. www.unaids.org/en/resources/fact-shee
t. Accessed on March 21st 2019

Anda mungkin juga menyukai