Anda di halaman 1dari 2

BATASAN EVAKUASI BNPB DAN BASARNAS DALAM BENCANA

Oleh :

Rizkyah Isnaini

Ketika suatu bencana terjadi, baik itu yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan
manusia yang terjadi di Indonesia, dipastikan ada dua lembaga yang selalu sigap dalam
penanggulangan bencana, yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau yang selama ini dikenal sebagai Basarnas.
Meski sama-sama memiliki peran penting dalam mitigasi dan tanggap darurat bencana,
namun baik BNPB maupun Basarnas ternyata memiliki perbedaan, terutama dalam fungsi
atau perannya dalam menangani bencana yang terjadi.
Pada dasarnya BNBP terbentuk atas perintah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana, dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008. BNPB
memiliki fungsi koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan
kedaruratan secara terpadu, mulai dari sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana.
Sementara itu, Badan SAR Nasional, sesuai dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan,
mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pengendalian
potensi SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dalam bahaya ketika pelayaran dan
penerbangan.
Pada dasarnya kedua lembaga ini saling berintegrasi satu sama lain ketika dalam
status tanggap darurat bencana, tetapi tidak sama apalagi pada saat pencarian orang hilang
saat bencana. Jadi BNPB bertugas dalam penanggulangan bencana, dari semua jenis bencana,
kalau SAR sesuai namanya, Search dan Resque yakni Pencarian dan Penyelamatan, jadi SAR
hanya khusus pencarian orang saja bukan terkait bencananya.
Dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun
2010 Tentang Pedoman Pencarian, Pertolongan Dan Evakuasi bahwa BNBD bertindak sebagai
koordinator baik bagi SAR, Diskes, Dinas Sosial atau lembaga terkait ketika ada bencana.
Sehingga ketika ada bencana seperti kebakaran, jika tidak ada korban manusia SAR tidak
terlibat, ketika ada korban hilang nanti kita koordinasikan dengan SAR, setelah SAR dapat
mayatnya kita koordinasikan dengan Diskes, jadi SAR hanya mencari dan menemukan, hanya
sampai di sana saja. Kedua lembaga ini saling terkait, warnapun sama, walaupun fungsi yang
sebenarnya berbeda, satu untuk penanggulangan seluruh bencana sedangkan satunya
bertugas untuk pencarian orang.

Anda mungkin juga menyukai