Dibuat Oleh :
Dian Ayu Juniar K 1807011
Dwi Susanti 1807012
Dyah Puspita Mindasari 1807013
Eka Mustika Suryani 1807014
Elsa Yuliani 1807015
Endang Poncowati 1807016
Erna Puspitarini 1807017
Hasib Sa’Dullah 1807018
I Wayan Gde Ukir Astika 1807019
Juliya 1807020
Indonesia dikelilingi oleh 3 lempengan tetonik yaitu lempengan Pasifik, lempengan Eurasia,
dan lempangan Hindia-Australia. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rawan aterhadap gempa
bumi, tsunami, letusan gunung api dan beberapa jenis bencana tektonik lainnya. Potensi
bencana alam dengan frekuensi yang cukup tinggi lainnya adalah bencana hidrometerologi,
yaitu banjir, longsor, kekeringan, puting beliung dan gelombang pasang. Frekuensi bencana
kehidupan dan penghidupan masyrakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda
Terlebih lagi jika terjadi pada masyarakat dengan sosial ekonomi rendah, potensial terjadi
diskriminasi, kejahatan dan tindak kekerasan lainnya. Selain hal tersebut bencana juga akan
menyebabkan masalah kesehatan seperti diare, influensa, tifus dan penyakit yang lainnya.
Situasi bencana membuat kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak dan lanjut usia
mudah terserang penyakit dan malnutrisi. Akses terhadap pelayanan kesehatan dan pangan
menjadi semakin berkurang. Air bersih sangat langka akibat terbatasnya persediaan dan
banyaknya jumlah orang yang membutuhkan. Sanitasi menjadi sangat buruk, anak-anak tidak
terurus karena ketiadaan sarana pendidikan. Dalam keadaan yang seperti ini risiko dan
A. Pendidikan Bencana
Pendidikan bencana adalah merupakan proses pembelajaran melalui penyediaan
kesiapan bencana di level individu dan komunitas. Melalui pendidikan bencana, peserta
Aplikasi bencana yang secara sederhana dapat diterapkan dalam kehidupan sehari –
memiliki perlengkapan darurat (disaster kit), mengetahui fasilitas tanggap darurat yang
a. Sarana dan prasarana klaster kesehatan meliputi sumber air bersih,jamban, pos
kesehatan klaster, Puskesmas, rumah sakit lapangan, dapur umum, sarana umun
seperti mushola, posko relawan, jenis pesan dan media dan alat bantu KIE, tenaga
b. Data sasaran : jumlah Ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, remaja, lansia/
e. Lintas program, lintas sektor, NGO, Universitas dan mitra lainnya yang memiliki
preventif.
g. Dilanjutkan dengan analisis data berdasarkan potensi dan sumberdaya yang ada
2. Perencanaan
Berdasarkan kajian dan analisis data, akan menghasilkan berbagai program dan
NGOs, dan mitra potensial lainnya untuk memetakan programdan kegiatan yang
kesehatan,
informasi kesehatan.
a. Petugas kesehatan
b. Relawan
d. guru
e. Lintas sector
f. Kader
h. Masyarakat
i. Organisasi masyarakat
j. Dunia usaha
B. Kesiapsiagaan
bencana melalui pengorganisaisan serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak negative dari bencana. Kesiapsiagaan
Tahun 2007)
kedalam empat parameter yaitu pengetahuan dan sikap (knowledge and attitude),
perencanaan kedaruratan (emergency planning), system peringatan (warning system) dan
Hal senada juga tercantum dalam Undang – Undang Penanggulangan Bencana Tahun
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna.
kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tenpat oleh
d. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
ancaman bencana.
e. Tenggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menanggapi dampak buruk yang ditimbulkan, yang
f. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah paca bencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
pada wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat
dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, social dan
budaya, tegaknya hokum dan ketertiban dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam
a. Pra Bencana
akar wangi, lamtoro dan sebagainya pada lereng – lereng yang gundul.
b. Saat Bencana
1) Segera keluar dari daerah longsoran atau aliran runtuhan atau puing kebidang
2) Bila melarikan diri tidak memungkinkan, lingkarkan tubuh anda seperti bola
dengan kuat dan lindungi kepala anda, posisi ini akan memberikan
c. Pra Bencana
2) Periksa korban luka dan korban yang terjebak longsor tanpa langsung
4) Bantu tetangga yang memerlukan bantuan khusus anak – anak, orang tua,
berwenang
menghindari erosi yang telah merusak lapisan atas tanah yang dapat
10) Mintalah nasehat pada ahlinya untuk mengevaluasi ancaman dan teknik